Anda di halaman 1dari 2

Minyak Goreng Sawit

Agar mudah dan cepat didalam pemahaman kita tentang produksi Cooking Oil
( Minyak Goreng ) sawit saya bagi dalam beberapa tahapan proses sbb :

1. Perkebunan Kelapa sawit ( Palm Plantation ) outputnya adalah TBS


( Tandan Buah Segar / FFB Fresh Fruit Bunch )

2. PKS ( Pabrik Kelapa Sawit ) inputnya tadi TBS diolah menjadi CPO output
( Crude Palm Oil / Minyak Sawit Mentah )

3. Edible Oil Refinery Plant yang mengubah CPO menjadi RBDPO dengan rincian
proses sbb :
a. Degumming process : Pada proses ini CPO ditambahkan H3PO4 ( Phosporic
Acid ) yang bertujuan untuk mengikat lendir / getah yang ada didalam CPO
pada suhu 50oC dengan tetap teraduk

b. Bleaching process : Pada proses ini CPO dialirkan kedalam tanki yang
sudah ada bleaching earth nya pada kondisi vacuum -60 mmHg dan suhu
105 - 110o C dengan holding time minimum 45 menit dalam keadaan selalu
diaduk. Warna CPO yang sebelumnya agak gelap ( dark ) menjadi lebih
kuning terang. Hasil outputnya disebut NBPO ( Neutalized Bleached Palm
Oil ).

c. Deodorization Process : Minyak NBPO tadi dipanaskan hingga suhu 255 - 260 oC
didalam sebuah menara tinggi yang traynya bertingkat tingkat. Pada
proses ini menghilangkan bau ( odour ) dari minyak dan PV = 0. Minyak
ini selanjutnya disebut RBDPO ( Refined Bleached Deodorized Palm Oil )
Minyak yang panas ini kemudian didinginkan menjadi suhu 55 - 60 oC dan
bisa di proses tahap berikutnya atau sementara disimpan dalam tanki.
Hasil samping ( by product ) dari proses ini adalah PFAD ( Palm Fatty Acid
Distilatte ) yang mana merupakan komoditi yang sangat berharga karena
bisa di jadikan proses pembuatan sabun cair seperti ML ( Mama Lemon )

Jadi Basisnya sbb :


Dari 100% CPO yang diolah maka didapatkan sbb :
- Diperoleh hasil utama RBDPO kira kira 93.6 - 94.6 %
- Hasil samping ( by Product ) sebagai PFAD kira kira 4 - 5.5%
- Oil loss bersama Bleaching Earth, sebagai getah, lendir dsbnya kira kira 1.3 -1.7%

4. Fractionation process
Pada proses fraksinasi ini RBDPO akan dipisahkan menjadi komponen
komponen fraksi penyusunnya..
Pada proses Fraksinasi ini RBDPO dimasukkan kedalam tanki Kristallizer,
didinginkan perlahan lahan dengan cooling water dan dilanjutkan pendingi
nan tahap berikutnya dengan menggunakan chilled water, sampai terbentuk
kristal halus sambil pengadukan berjalan terus secara perlahan. Setelah
proses semua pembentukan kristal selesai maka dilakukan proses berikutnya
yakni Process Filtration.

5. Filtration Process .
Pada proses ini minyak sudah terdiri dari 2 ( dua ) phase yakni phase kristal /padat
yang disebut Stearine dan fraksi cair disebut Olein.
Fraksi padat ini tertahan pada kain filter clothch dari Proses Filtrasi sedangkan
fraksi cair ( Olein) ini akan diteruskan melewati saringan filter cloth dari
proses filtrasi.
Fraksi padat yang dikenal sebagai stearine ini banyak digunakan sebagai
Margarine, Shortening dan Frying fat. Es Krim adalah salah satu contoh
produk fraksi kristal / padat yang bisa kita jumpai sehari hari. Sedangkan fraksi cair
yang kita kenal sebagai Olein ini lah yang disebut Minyak Goreng ( Cooking Oil )
Olein inilah yang di packed sebagai Minyak Goreng yang kita tau selama ini. Kemasan yang
digunakan ada berbagai macam / bentuk, sbb :
- pouch 1L, pouch 2L
- pillow 1L, pillow 2L
-bottling 500ml, bottling !L dsbnya

Hal apa saja yang menyebabkan Minyak Goreng dikatakan kualitas baik / bagus, sbb :
1. Warna tampilan ( appearance ) kuning cerah ( Colour 1.8 Red Maks, min.20 Yellow )
2. Minyak goreng not cloudy. ( Cloud Point maksimum 6.5 o C, Melting Point = 17 oC )
3. Minyak goreng stabil ( IV minimum 60 ; Peroxide Value = 0.08 ; FFA = 0.1 % Maks )
untuk waktu lama 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai