Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT. MARIMAS PUTERA KENCANA SEMARANG


JAWA TENGAH

Disusun oleh :
ILMI AZIZ
15/385780/SV/09166

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGROINDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERNIER
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di PT. Marimas Putera
Kencana, Semarang, Jawa Tengah
Laporan praktik kerja lapangan ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kelancaran selama
melakukan praktik kerja lapangan di PT. Marimas Putera Kencana.
2. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan
semangat tanpa batas.
3. Ibu Ratih Hardiyanti, S.T.P., M.Eng, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Agroindustri Universitas Gadjah Mada.
4. Ibu Diklusari Isnarosi Norsita, S.T.P., M.Si selaku Dosen Pembimbing Praktik
Kerja Lapangan yang telah memberi bimbingan dan nasihat.
5. Bapak Antonius Binawan Adimulyo selaku Manager Produksi sekaligus
pembimbing Praktik Kerja Lapangan di PT. Marimas Putera Kencana.
6. Seluruh staff dan karyawan PT. Marimas Putera Kencana yang telah membantu
selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih terdapat
banyak kekurangan sehingga saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
mahasiswa Program Studi Diploma III Agroindustri dan semua pihak yang membaca.

Yogyakarta, Oktober 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...................................................... 1
A. Sejarah PT. Marimas Putera Kencana ....................................................................... 1
B. Lokasi ...................................................................................................................... 1
C. Tenaga Kerja ............................................................................................................ 2
D. Struktur Organisasi................................................................................................... 4
BAB II SISTEM PRODUKSI ................................................................................. 9
A. Kapasitas Produksi ................................................................................................... 9
B. Penanganan Bahan ................................................................................................. 10
C. Peta Proses Operasi (PPO)...................................................................................... 12
D. Proses Produksi ...................................................................................................... 14
BAB III PEMASARAN .........................................................................................22
A. Konsumen Sasaran ................................................................................................. 22
B. Produk (branding) .................................................................................................. 22
C. Harga ..................................................................................................................... 23
D. Distribusi ............................................................................................................... 23
E. Promosi .................................................................................................................. 24
BAB IV PENUTUP ................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................26
LAMPIRAN ...........................................................................................................27

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan stuktur organisasi PT. Marimas Putera Kencana ....………….......4
Gambar 2.1 Peta Proses Operasi Minuman Serbuk Marimas ……………………….12
Gambar 2.2 Neraca massa produk minuman serbuk Marimas …..………….………..21
Gambar 5.1 Layout produksi lantai 1……………………………………...….………..27
Gambar 5.2 Layout produksi lantai 2…………………………………………………..28
Gambar 5.3 Layout produksi lantai 3…………………………………………………..29
Gambar 5.4. Contoh ilustrasi bucket elevator …………………………………………30
Gambar 5.5. Contoh ilustrasi mesin penggiling disk mill ……………………………..30
Gambar 5.6. Contoh ilustrasi Ribbon mixer ………………………………...................30
Gambar 5.7. Contoh ilustrasi Super mixer ………………………….............................31
Gambar 5.8. Contoh ilustrasi mesin pengemas single line …………………………....31
Gambar 5.9. Contoh ilustrasi mesin pengemas Multi line ………………………........31
Gambar 5.10. Contoh ilustrasi horizontal wrapper packaging machine ………………32
Gambar 5.11. Contoh ilustrasi Carton sealer …...…………………………………......32
Gambar 5.12. Contoh ilustrasi Manual hand forklift …..…………………………........32
Gambar 5.13. Contoh ilustrasi timbangan/ neraca mekanik …………………………...33
Gambar 5.14. Contoh ilustrasi timbangan/ neraca digital …………………………......33
Gambar 5.15. Contoh ilustrasi pallet …………………………………………….…….33
Gambar 5.16. Contoh ilustrasi Moving hopper ……………………………………......34
Gambar 5.17. Contoh ilustrasi Baskom persegi ………………………………….........34
Gambar 5.18 Contoh ilustrasi hand truck …...………………………………...............34
Gambar 5.19 Kemasan Produk Marimas rasa sirsak …...…………………………......35
Gambar 5.20 Produk Marimas aneka rasa …...…………………………………..........35
Gambar 5.21 Iklan Marimas rasa sirsak oleh artis Cinta Laura ..………………….......36
Gambar 5.22 iklan Marimas rasa mangga Bangkok oleh artis Ayu Dewi …...………..36
Gambar 5.23 iklan Marimas media cetak …...…………………………………............36
Gambar 5.24 Stand Photo booth Marifood di JATENG FAIR 2017..……………........36

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pembagian Jam Kerja PT. Marimas Putera Kencana……………..…………3

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Layout produksi PT. Marimas Putera Kencana ………………………….27


Lampiran 2. Mesin dan Peralatan Produksi …………………………………..……….30
Lampitan 3. Produk Marimas …………………………………………….…..………..35
Lampiran 4. Promosi Marimas …………………………………………….....………..36
Lampiran 5. Sertifikat Kerja Praktik PT. Marimas Putera Kencana………..………….37

vii
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah PT. Marimas Putera Kencana


PT. Marimas Putera Kencana merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang industri pangan dengan produk utama berupa minuman
serbuk rasa buah. Perusahaan yang didirikan oleh Harjanto Kusuma Halim,
pada mulanya berbentuk home industri yang dikelola dengan sistem
manajemen keluarga dan mendapat ijin usaha pada tanggal 16 Agustus
1995. Seiring berjalannya waktu, perusahaan home industri ini berkembang
menjadi bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Ulam Tiba
Halim yang kemudian mengalami perubahan nama menjadi PT. Marimas
Putera Kencana pada tanggal 14 Desember 2001. PT. Marimas Putera
Kencana berada di dalam naungan Marifood bersama dengan PT Ulam Tiba
Halim, CV Apromas Sejahtera Mandiri, CV Herba Liem Putra, dan CV
Papan Estu Jaya.
Produk pertama yang dihasilkan PT. Marimas Putera Kencana
adalah minuman serbuk rasa buah tropis khas Indonesia dengan merk
“Marimas” rasa jeruk pada tanggal 19 Oktober 1995. Perusahaan selalu
melakukan inovasi rasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen, hingga saat
ini minuman serbuk Marimas telah berkembang menjadi 26 varian rasa
buah-buahan. PT. Marimas Putera Kencana juga memproduksi minuman
serbuk lain yang mengandung susu, creamer, dan vitamin meliputi Milkimas
Es Puter, Marimas Es Lilin, Koko Beluk Icepresso, Fullvita, Teh Arum,
Indosedap Susu Jahe, Marimas Adem, Marimas Fruitz, dan Serbat. Selain
itu PT. Marimas Putera Kencana memproduksi makanan serta snack ringan
yaitu Kreker Beras dan Kongbap Multi Grain Mix.
B. Lokasi
Pada awal pendiriannya PT. Marimas Putera Kencana beralamat di Jl.
Senjoyo, Bugangan, Kota Semarang, kemudian pada tahun 2000 pindah ke
Kawasan Industri Candi, Jl. Gatot Subroto, Purwoyoso, Ngaliyan, Kota
Semarang hingga saat ini. Pemilihan lokasi pabrik berada di Semarang

1
karena Semarang merupakan daerah yang strategis yaitu provinsi Jawa
Tengah sehingga memudahkan proses distribusi produk maupun bahan
baku. Berlokasi di Kawasan Industri Candi Gatot Subroto memilikin
keuntungan tersendiri diantaranya memiliki akses yang dekat sekitar 4 km
dari Bandara Udara Ahmad Yani, 12 km dari Pelabuhan Tanjung Emas, dan
hanya berjarak kurang lebih 10 km dengan kota Semarang. Kawasan
Industri Candi merupakan kawasan industri di Semarang sehingga mudah
untuk memperoleh sarana maupun prasarana yang memadai seperti listrik,
PDAM, telekomunikasi dan jalan yang lebar demi kelancaran proses
distribusi maupun proses produksi.
PT. Marimas Putera Kencana memiliki beberapa lokasi unit-unit
pabrik yang tersebar di Kawasan Industri Candi, yaitu :
1. Kantor pusat yang terletak di Jalan Gatot Subroto blok D/21.
Lokasi kantor pusat PT. Marimas Putera Kencana.
2. Unit Produksi 1 (UP 1) terletak di Jalan Gatot Subroto blok 1/11-
12
3. Unit Produksi 2 (UP2) terletak di Jalan Gatot Subroto blok I/1-2 .
4. Unit Produksi 3 (UP3) terletak di Jalan Gatot Subroto blok I/1-2 .
5. Gudang berada di Jalan Gatot Subroto blok 1.
6. Departemen Umum berada di Jalan Gatot Subroto blok 7.
7. Departemen Teknik berada di Jalan Gatot Subroto blok 6.
C. Tenaga Kerja
Pada unit produksi 2 PT. Marimas Putera Kencana didukung oleh
tenaga kerja produksi sebanyak 315 karyawan yang terdiri 105 orang
karyawan dan 210 orang karyawati. Karyawan dan karyawati produksi PT.
Marimas Putera Kencana harus memiliki jenjang pendidikan minimal SMA
atau SMK, staf karyawan memiliki jenjang pendidikan minimal Diploma 3,
sedangkan untuk manajer memiliki jenjang pendidikan minimal S1. Sistem
perekrutan karyawan dilakukan dengan membuka lowongan pekerjaan.
Calon pekerja yang telah lolos seleksi berkas dan wawancara harus
melakukan kerja magang selama 3 bulan, setelah melakukan kerja magang
maka calon pekerja tersebut dapat mengajukan kontrak kerja kepada

2
perusahaan.
Sistem kerja di PT. Marimas Putera Kencana dibagi menjadi 3 shift,
pembagian jam kerja 3 shift terebut dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Pembagian Jam PT. Marimas Putera Kencana
Shift I Shift II Shift III
Senin – Jumat 07.00 – 15.00 15.00 – 23.00 23.00 – 07.00
Sabtu 07.00 – 12.00 12.00 – 17.00 17.00 – 22.00

Sistem gaji karyawan PT. Marimas Putera Kencana ditetapkan


berdasarkan UMK wilayah Jawa Tengah yang ditetapkan oleh gubernur
Jawa Tengah yang tertuang dalam Keputusan Gubernur SK No.560/50
tahun 2016. Menurut regional.kompas.com (2016), Kota Semarang
merupakan wilayah dengan UMK tertinggi di Jawa Tengah yaitu sebesar
Rp 2.125.000,00. Keselamatan dan kesejahteraan karyawan dilindungi oleh
perusahaan dengan didaftarkan menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan.
Karyawan PT. Marimas Putera Kencana selalu diberi bonus pada pekerja
lembur maupun menjelang perayaan hari besar seperti THR saat lebaran.
Pekerja memiliki hak cuti pada hari libur resmi, selain itu terdapat pula cuti
khusus bagi wanita (menstruasi, hamil/melahirkan dan keguguran) serta
cuti pribadi yang disesuaikan dengan peraturan perusahaan.
PT. Marimas Putera Kencana memfasilitasi karyawan dalam bekerja
dengan APD ketika bekerja berupa 3 buah pakaian produksi, hair cap, 3
buah masker, dan sepatu produksi. Pakaian yang dikenakan berlengan
panjang, berupa wearpack, mudah dicuci dan terbuat dari bahan yang kuat
serta mudah menyerap keringat dengan 3 warna yang berbeda selain itu
warna seragam produksi yang berbeda juga bertujuan untuk membedakan
antara karyawan produksi dengan staf karyawan yang bertanggung jawab di
bagian lini produksi. Setiap hari warna pakaian serta masker yang
dikenakan oleh karyawan produksi selalu berbeda sehingga tidak boleh ada
warna yang sama selama 3 hari berturut-turut, selain itu warna pakaian juga
sebagai pembeda antara karyawan produksi antara staf karyawan yang
bekerja di lingkungan produksi seperti kepala regu maupun kepala shift

3
produksi. Hair cap karyawan produksi memiliki 3 buah warna yang
berbeda bergantung pada penempatan pekerja tersebut, hair cap dengan
warna merah untuk karyawan yang melakukan kontak langung terhadap
bahan baku atau produk, hair cap dengan warna orange untuk karyawan
yang tidak ada kontak langsung terhadap bahan baku maupun produk,
sedangkan hair cap warna hijau untuk karyawan yang tidak ada kontak
dalam proses pembuatan produk. Sepatu produksi pada perusahaan terbuat
dari bahan karet dan memiliki lubang-lubang di bagian atasnya, sepatu
produksi ini bertujuan untuk menghindari munculnya kontaminan yang
kemungkinan dibawa oleh karyawan dalam pabrik sehingga sepatu ini
hanya dikhususkan dikenakan pada gedung area produksi saja.
D. Struktur Organisasi

Gambar 1.1. Bagan stuktur organisasi PT. Marimas Putera Kencana

4
Posisi tertinggi PT. Marimas Putera Kencana dipegang oleh seorang
direktur selaku pemimpin perusahaan, di bawah direktur terdapat wakil
direktur yang bertanggung jawab mengawasi langsung bagian keuangan dan
bagian sarana prasarana perusahaan serta menggantikan tugas direktur
apabila direktur tidak ada di tempat. PT. Marimas Putera Kencana terbagi
atas 14 departemen/ fungsi berdasarkan tugas dan wewenangnya. Dari
masing-masing departemen/fungsi tersebut dipimpin oleh seorang manajer,
dari beberapa departemen tersebut dipegang oleh fungsi koordinator
operasional sebagaimana yang tertera pada (gambar 1.1). Penempatan
kegiatan praktik kerja lapangan di PT. Marimas Putera Kencana bertempat
pada departemen produksi yang mengurusi segala proses yang berkaitan
dengan pembuatan produk. Berikut adalah rincian pembagian tugas
departemen PT. Marimas Putera Kencana Semarang
1. Departemen Sarana dan Prasarana
Departemen Sarana dan Prasarana bertanggung jawab dalam beberapa
hal, diantaranya:
a. Penyediaan fasilitas-fasilitas produksi
b. Memantau kondisi fasilitas dan peralatan yang ada
c. Melakukan perbaikan pada fasilitas-fasilitas yang rusak atau telah
mengalami penurunan fungsi
2. Departemen Pengendalian Lingkungan
Departemen Pengendalian Lingkungan bertanggung jawab dalam
beberapa hal, diantaranya:
a. Mememlihara kebersihan lingkungan dan gedung pabrik
b. Memonitor dan mengontrol limbah pembuangan industri
c. Mencegah dan mengendalikan aktivitas hama
3. Departemen umum
Departemen umum bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Membuat program pengendalian lingkungan dan K3
b. Mengatur jadwal dan menyediakan sarana transportasi
c. Mememlihara infrastruktur di lingkungan perusahaan

5
4. Departemen Teknologi Informasi
Departemen Teknologi Informasi bertanggung jawab dalam beberapa
hal, diantaranya:
a. Pengembangan sistem dan teknologi perusahaan
b. Pemeliharaan sistem informasi perusahaan yang terintegrasi
5. Departemen Pembelian
Departemen Pembelian bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Mengevaluasi dan menentukan kualifikasi supplier
b. Mengkoordinir pengadaan barang
c. Mengesahkan surat pembelian (PO)
d. Menyampaikan komplain ke supplier dan memastikan
penyelesaiannya
6. Departemen Keuangan
Departemen Keuangan bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Menjaga keseimbangan arus kas masuk dan keluar
b. Membuat laporan keuangan tiap bulan dan tiap tahun
c. Mengambil keputusan pembelanjaan.
7. Departemen HRD dan Training
Departemen HRD dan Training bertanggung jawab dalam beberapa
hal, diantaranya:
a. Memastikan bahwa seluruh personil yang ada telah dilatih atau
mempunyai pengalaman dalam bidangnya
b. Menentukan kebutuhan pelatihan bagi para staff dan karyawan
c. Merekrut tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur
yang terdokumentasi
d. Memelihara rekaman data karyawan dan pelatihan dengan baik
8. Departemen Quality Sistem (QS)
Departemen Quality Sistem bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Pengawasan, pelaporan, investigasi, serta audit sistem perusahaan

6
b. Mengawasi jalannya sistem dan prosedur kerja perusahaan
9. Departemen Teknik
Departemen Teknik bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Melakukan koordinasi pelaksanaan tindakan perbaikan dan
perawatan mesin
b. Memantau hasil realisasi perbaikan dan perawatan mesin
c. Menyusun rencana perbaikan dan perawatan mesin produksi
10. Departemen Quality Control (QC)
Departemen QC bertanggung jawab dalam beberapa hal, diantaranya:
a. Memelihara status inspeksi dan pengujian yang baik terhadap
produk atau bahan setengah jadi
b. Mengendalikan dan memonitor peralatan inspeksi dan pengukuran
c. Mengawasi pelaksanaan tindakan koreksi dan pencegahan
11. Departemen Produksi
Departemen Produksi bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Memastikan bahwa proses produksi masih dalam kondisi yang
terkendali
b. Mempersiapkan produksi sesuai penjadwalan
c. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan yang baik bila
diperlukan mencegah timbulnya kembali ketidaksesuaian
d. Memastikan bahwa seluruh material dan peralatan/mesin yang
dipergunakan spesifikasinya benar dan sesuai dengan prosesdur
yang terdokumentasi
12. Departemen Product Planning and Inventory Control (PPIC)
Departemen PPIC bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Menyusun rencana produksi dan memantau realisasi produk harian
b. Melakukan sinkronisasi dengan departemen pemasaran tentang
kesiapan produk yang telah dapat dikirim kepada pembeli
c. Menghitungan dan merencanakan bahan sediaan

7
13. Departemen Research and Development (R&D)
Departemen R&D bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Mempelajari, membuat dan menganalisa produk
b. Melakukan uji dan percobaan terhadap formulasi produk
c. Mengkoordinir kegiatan penyusunan rancangan desain produk
14. Departemen Pemasaran
Departemen Pemasaran bertanggung jawab dalam beberapa hal,
diantaranya:
a. Memahami dan memenuhi permintaan dan harapan para pelanggan
b. Mencari informasi pasar dan mempromosikan produk perusahaan
c. Memantau mutu dan status dari pesaing

8
BAB II
SISTEM PRODUKSI

A. Kapasitas Produksi
Menurut Anggriani dkk. (2015) kapasitas produksi dapat diartikan
sebagai jumlah yang dapat dihasilkan oleh perusahaan dalam suatu periode
tertentu dengan menggunakan sumberdaya saat ini. Sistem produksi yang
dipakai oleh PT. Marimas Putera Kencana adalah sistem make to stock,
sehingga banyaknya produk yang diproduksi disesuaikan terhadap peramalan
jumlah permintaan pasar. Sistem make to stock merupakan sistem produksi
mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan
datang. Menurut Gaspersz (2005), pada system produksi make to stock
permintaan aktual dari pelanggan hanya dapat diramalkan, sehingga
perusahaan memiliki resiko tinggi terhadap investasi inventory, karena
pesanan pelanggan secara aktual tidak dapat teridentifikasi secara tepat dalam
proses produksi.
Setiap harinya PT. Marimas Putera Kencana mampu menggiling gula
lebih dari 70 ton untuk menghasilkan 300 moving hopper bahkan hingga 500
moving hopper dengan belasan varian rasa Marimas berbeda. Dari hasil
olahan tersebut, PT. Marimas Putera Kencana mampu melakukan produksi
lebih dari 10.000 karton setiap harinya yang akan didistribusikan ke berbagai
wilayah di Indonesia. Banyaknya produk yang diproduksi ditentukan oleh
permintaan konsumen sehingga terkadang mengalami kenaikan pada periode
menjelang bulan puasa dan produksi akan cenderung menurun atau kembali
seperti sebelumnya setelah lebaran. Menurut Sumaryono (2014), pada bulan
puasa dan lebaran permintaan minuman dan makanan meningkat akibat
perubahan pola konsumsi masyarakat, dimana terjadi peningkatan permintaan
rata-rata sekitar 200-500%. Peningkatan permintaan ini disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu budaya mengada-adakan menu makanan dan minuman,
buka puasa bersama, sahur bersama dan menjelang lebaran mendapatkan
tambahan pendapatan berupa THR, sehingga muncul pola konsumsi menu
yang diluar dari biasanya.

9
B. Penanganan Bahan
Nur Rusdi dan Muhammad Arsyad (2017), mendefinisikan
penanganan bahan atau material handling merupakan kegiatan mengangkat,
mengangkut dan meletakan bahan/barang dalam pabrik, baik sejak bahan
masuk dalam pabrik hingga bahan tersebut menjadi produk yang akan
dikeluarkan dari pabrik. Penanganan bahan dalam perusahaan adalah
pekerjaan yang sangat penting untuk diperhatikan karena kegiatan tersebut
merupakan sebagian besar dari seluruh kegiatan perusahaan pabrik dan
memakan setengah dari seluruh biaya produksi.
PT. Marimas Putera Kencana sangat teliti pada kegiatan penanganan
bahan dalam proses produksi karena perusahaan ini telah menerapkan sistem
keamanan pangan atau food safety ISO 22000 dan HACCP. Menurut Surono,
dkk (2016), dalam penerapan system keamanan pangan HACCP maupun ISO
22000, organisasi bersangkutan harus menetapkan, menrencanakan, dan
menetapkan aktivitas pengukuran dan pemantauan yang dibutuhkan untuk
menjain kesesuaian dan pencapaian perbaikan. Dalam hal ini mencakup
penentuan kebutuhan dan penggunaan dari metodologi verifikasi atau metode
penerapan, penggunaan alat instrument untuk pemantauan, pengukuran dan
pengujian mutu produk serta kalibrasinya.
Beberapa upaya dilakukan perusahaan untuk menjaga kualitas bahan
dan produk agar tetap sesuai dengan standart kualitas yang berlaku di
perusahaan. Upaya tersebut dikukan dengan berbagai cara seperti penyediaan
tempat khusus untuk gudang tempat bahan baku disimpan dengan pengaturan
suhu tertentu untuk menjaga kualitas bahan, pembersihan rutin lingkungan
produksi setiap shift kerja agar tetap bersih untuk mencegah adanya
kontaminan yang dapat berdampak pada penurunan kualitas produk,
pengecekan berkala mengenai sarana dan prasarana penunjang produksi,
menjaga kebersihan alat serta mesin yang dipakai selama proses produksi
dengan cara dilakukan pembersihan berkala, terdokumentasinya seluruh
kegiatan produksi, pemastian setiap karyawan produksi mengenakan APD
sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan untuk mengcegah
munculnya kontaminan yang berasal dari tubuh karyawan, serta pengecekan

10
kualitas yang dilakukan setiap saat mulai dari bahan baku, produk setengah
jadi dan produk akhir pada proses produksi oleh Quality Control perusahaan.
Bahan baku yang digunakan untuk produksi minuman serbuk
Marimas terdiri dari gula, asam sitrat, flavor, pewarna, dan pemanis buatan.
Ketika bahan baku sampai, akan dilakukan dua buah pengecekan oleh Quality
Control (QC) yaitu pengecekan income dan pengecekan analisis. Pengecekan
bertujuan untuk memastikan bahwa kualitas bahan baku yang diterima
memiliki sesuai dengan standar yang diinginkan. Pengecekan income
merupakan pengecekan dokumen CoA (Certificate of Analisis) yang
berisikan tentang rincian kualitas bahan baku yang dikirim oleh suplyer,
sedangkan pengecekan analisis meliputi pengecekan kadar air, ukuran
partikel, pH, dan kadar gula. Pengecekan analisis bahan baku sangat
diperlukan untuk mengidentifikasi kualitas dari bahan baku yang akan
digunakan.
Gudang bahan baku menerapkan sistem FIFO (First In First Out). Hal
ini dimaksudkan agar bahan baku tidak terlalu lama disimpan dan akhirnya
dapat menyebabkan kerusakan maupun melebihi batas waktu pemakaian
bahan baku. Peletakan bahan baku yang baru datang dekat dengan stasiun
pemrosesan juga berfungsi agar urutan bahan. Contohnya, pada (Lampiran 1,
Gambar 5.2) dimana gula diletakkan pada area nomor 25 dekat dengan nomor
9 (ruang transfer gula).
Gula yang ditransfer kemudian akan mengalami proses penggilingan,
proses tersebut bertujuan untuk memudahkan tercampurnya partikel gula
dengan bahan lain yang ditambahkan pada proses mixing. Gula yang sudah
dicampur akan dilakukan pengecekan kembali oleh tim Quality Control
meliputi kadar gula, pH, ukuran partikel, dan sifat organoleptik (warna,
kekeruhan, aroma, dan rasa) produk ketika diseduh sebelum masuk ke proses
pengemasan olahan. Pada proses pengemasan juga akan dilakukan sampling
mutu produk oleh tim Quality Control mengenai berat produk dan kebocoran
kemasan. Produk akhir yang sudah dikemas dan masuk pada karton
selanjutnya akan di tata dalam suatu Pallet kayu dengan batasan tumpukan 90
karton Marimas dalam 1 Pallet. Lalu Pallet yang sudah penuh terisi karton

11
akan dipindahkan menuju gudang penyimpanan dan siap untuk
didistribusikan.
C. Peta Proses Operasi (PPO)

Gambar 2.1 Peta Proses Operasi Minuman Serbuk Marimas


Menurut Astuti dan Irwan (2016), Peta Proses Operasi (PPO)
merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses
yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan
pemeriksaan. Kegunaan dari Peta Proses Operasi diantaranya untuk

12
mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggaran dan memperkirakan
kebutuhan bahan baku untuk menciptakan efisiensi. Terdapat beberapa
lambang yang digunakan dalam proses pembuatan PPO, yaitu lingkaran
sebagai lambang kegiatan operasi, persegi sebagai lambang inspeksi atau
pemeriksaan, dan segitiga sebagai lambang penyimpanan/ storage. Suatu
kegiatan dikatakan sebagai operasi apabila suatu benda kerja mengalami
perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi. Inspeksi dalam PPO diartikan
sebagai pemeriksaan terhadap suatu objek atau membandingkan objek
tertentu dengan standard yang sudah ditentapkan. Sedangkan penyimpanan/
storage terjadi apabila benda disimpan untuk waktu yang cukup lama, jika
benda kerja tersebut akan diambil kembali biasanya memerlukan suatu
perizinan tertentu.
Berdasarkan Peta Proses Operasi (PPO) pada (gambar 2.1) proses
produksi dimulai dari stasiun penimbangan. Penimbangan gula rafinasi dan
penimbangan pewarna, perisa buah, asam sitrat, dan pemanis buatan
merupakan kegiatan yang berbeda. Penimbangan gula merupakan kegiatan
inspeksi karena penimbangan yang dilakukan hanya bertujuan mengecek atau
memeriksa berat gula menggunakan timbangan digital dalam satu pallet
sehingga tidak terjadi perubahan massa yang terjadi selama 0,5 menit.
Sedangkan penimbangan pewarna, perisa buah, asam sitrat, dan pemanis
buatan merupakan kegiatan operasi dan inspeksi karena dalam proses tersebut
terdapat kegiatan penambahan maupun pengurangan massa yang terjadi
selama kurang lebih 1 menit setiap bahan dengan menggunakan timbangan
digital. Stasiun penggilingan gula merupakan kegiatan operasi, proses ini
dilakukan dengan mesin penggiling berkapasitas penuh 2 ton yang
membutuhkan waktu kurang lebih selama 66,67 menit.
Gula yang sudah halus akan masuk pada stasiun pencampuran, pada
stasiun ini terjadi proses operasi pencampuran gula dengan bahan lain (asam
sitrat, pemanis buatan, perisa buah, dan pewarna) menggunakan mesin ribbon
mixer serta inspeksi berupa homogenitas olahan, pH, dan kadar gula selama 5
menit. Setelah bahan tercampur, olahan tersebut siap untuk masuk pada
kegiatan operasi dan inspeksi berupa pengemasan primer, pada tahapan ini

13
olahan tersebut akan dikemas dengan berat 8 gram/ pcs pada kemasan berupa
alumunium foil menggunakan bantuan mesin pengemas single line dengan
cycle time 1 detik setiap kemasan. Selanjutnya produk akan masuk pada
operasi dan inspeksi berupa pengemasan sekunder, pada tahap ini produk
Marimas akan dikemas dalam bal plastik yang berisi 12 renteng (120 sachet)
menggunakan mesin horizontal wrapper packaging selama kurang selama 1,2
detik. Setelah itu Marimas sudah dikemas dalam bal plastik akan masuk pada
operasi dan inspeksi berupa pengemasan tersier, tahapan ini Marimas akan
dimasukan pada kemasan berupa karton yang berisi 6 bal atau berisi 720
sachet Marimas dengan bantuan carton sealer selama 2 detik dan dilanjutkan
tahapan terakhir berupa penyimpanan/ storage ke dalam gudang produk jadi.
D. Proses Produksi
1. Mesin dan Peralatan Produksi
a. Mesin
1.) Bucket elevator dan mesin penggiling
Bucket elevator berfungsi untuk memindahkan gula dari
lantai 1 menuju dua buah silo yang berada dilantai 3 pabrik.
Mesin ini akan membawa gula dengan bucket/ bak kecil yang
bergerak memutar menuju ke atas secara vertical dan menuangkan
gula tersebut ketika bucket telah berada diatas dalam posisi
menghadap kebawah, contoh ilustrasi bucket elevator yang
digunakan dapat dilihat pada (lampiran 2, gambar 5.5). Mesin
penggiling gula yang dipakai adalah jenis disk mill, mesin ini akan
menghaluskan partikel-partikel gula dengan memanfaatkan 2 buah
piringan/ cakram yang saling berputar berlawanan arah sehingga
partikel gula yang masuk dari silo akan tergerus menjadi partikel
yang lebih kecil, contoh ilustrasi mesin penggiling disk mill yang
digunakan dapat dilihat pada (lampiran 2, gambar 5.6).
2.) Mesin pencampur (mixer)
Proses pencampuran bahan menggunakan dua mesin yaitu
mesin ribbon mixer atau dengan super mixer. Kedua mesin
tersebut melakukan proses pencampuran bahan selama 4 menit

14
setiap kali prosesnya. Mesin ribbon mixer seperti yang
diilustrasikan pada (lampiran 2, gambar 5.7) memiliki kapasitas
200 kg, sedangkan mesin super mixer seperti yang diilustrasikan
pada (lampiran 2, gambar 5.8) memiliki kapasitas 100 kg dengan
jenis pengaduk paddle.\
3.) Mesin pengemas primer
Pengemasan primer produk dilakukan dengan
menggunakan dua macam mesin yaitu dengan mesin pengemas
single line atau mesin pengemas multi line. Mesin single line
memilki kecepatan sebesar 60-65 rpm atau mampu mengemas
produk sebanyak 60-65 sachet/ menit sedangkan untuk mesin
multi line mempunyai kecepatan sebesar 50-55 rpm dengan output
6 renteng (1 renteng=10 sachet) atau mampu mengemas produk
sebanyak 300-330 sachet/ menit. Mesin pengemas tersebut akan
mengemas produk dengan memanfaatkan 2 buah logam panas
yang saling bersinggungan untuk merekatkan setiap sisi kemasan
sehingga kemasan tersebut dapat tertutup membungkus produk,
contoh ilustrasi mesin pengemas single line yang digunakan dapat
dilihat pada (lampiran 2, gambar 5.9) sedangkan ilustrasi mesin
pengemas multi line dapat dilihat pada (lampiran 2, gambar 5.10).
4.) Mesin horizontal wrapper packaging
Mesin horizontal wrapper packaging berfungsi untuk
mengemas Marimas sachet ke dalam bal plastik dengan isi 120
sachet per bal. Mesin ini memiliki kecepatan produksi sebesar 50-
60 ball/ menit. Prinsip kerja dari mesin ini yaitu menyegel/
merekatkan sisi depan, belakang, dan tengah plastik yang telah
membungkus produk dengan memanfaatkan 2 sisi logam panas
yang saling bersinggungan, contoh ilustrasi mesin horizontal
wrapper packaging yang digunakan dapat dilihat pada (lampiran
2, gambar 5.11).

15
5.) Carton sealer
Karton sealer berfungsi menutup kemasan tersier (karton)
yang berisi Marimas dengan selotip pada sisi atas maupun bawah
karton. Kecepatan mesin ini saat operasi sekitar 2 detik/ unit,
dalam satu karton Marimas berisi 6 bal Marimas atau 720 sachet
Marimas, contoh ilustrasi carton sealer dapat dilihat pada
(lampiran 2, gambar 5.12).
b. Peralatan produksi
1.) Manual hand forklift
Manual hand forklift digunakan untuk memindahkan pallet
berisi bahan baku dan kemasan. Manual hand forklift berbentuk
seperti huruf “U” dengan roda dan tuas kendali yang sekaligus
sebagai tuas hidrolik untuk mengangkat beban diatasnya.
Kapasitas manual hand forklift digunakan sebesar 2.500 kg,
contoh ilustrasi manual hand forklift dapat dilihat pada (lampiran
2, gambar 5.13).
2.) Timbangan
Timbangan di industri ini memiliki dua macam timbangan,
yaitu timbangan digital dan timbangan mekanik. Timbangan
digital pada proses produksi dipakai hampir pada keseluruhan
stasiun produksi mulai dari penerimaan bahan baku, pencampuran,
pengemasan, hingga pengecekan kualitas produk. Sedangkan
timbangan mekanik digunakan untuk menimbang sampah-sampah
selama proses produksi seperti gula kotor, karung, karton bekas,
plastik, sampah serbuk Marimas dan sebagainya. Ilustrasi
timbangan/ neraca dapat dilihat pada (lampiran 2, gambar 5.14 dan
gambar 5.15).
3.) Pallet
Pallet digunakan untuk menampung atau membawa bahan
baku, etiket/ kemasan, dan karton sehingga akan memudahkan
proses pemindahan selain itu berfungsi untuk menghindari bahan
kontak langsung dengan lantai pabrik. Pallet yang digunakan

16
adalah pallet berbahan dasar kayu karena lebih kuat untuk menahan
beban berat, contoh ilustrasi pallet dapat dilihat pada (lampiran 2,
gambar 5.16).
4.) Moving hopper
Alat ini berbentuk tabung besar berbahan stainless steel
dengan diameter 60 cm dan memiliki kapasitas sebesar 225 kg,
contoh ilustrasi moving hopper dapat dilihat pada (lampiran 2,
gambar 5.17). Alat ini memiliki fungsi utama sebagai sebagai
wadah sekaligus alat pemindah produk olahan hasil proses
pencampuran atau Mixing, selain itu sebagai filler mesin
pengemas dengan memanfaatkan gaya grafitasi untuk
mengeluarkan produk menuju ke proses selanjutnya yang berada
dibawah alat tersebut.
5.) Baskom persegi
Baskom persegi digunakan pada stasiun pengemasan untuk
menampung Marimas yang telah melalui pengemasan primer
dengan mesin pengemas single line. Setelah itu, baskom tersebut
akan dipindahkan ke conveyor menuju mesin pengemas sekunder.
Selain itu baskom juga dipakai untuk wadah sampah kemasan
Marimas dan produk yang reject selama proses pengemasan,
contoh ilustrasi baskom yang digunakan dapat dilihat pada
(lampiran 2, gambar 5.18).
6.) Hand truck/ kereta dorong
Hand truck/ kereta dorong digunakan untuk memindahkan
ember yang berisi bahan tambahan ke filler mesin mixer. Kereta
dorong yang dipakai terbuat dari bahan stainless steel supaya
mudah untuk dilakukan pembersihan serta tahan terhadap korosi,
contoh ilustrasi hand truck/ kereta dorong barang yang digunakan
dapat dilihat pada (lampiran 2, gambar 5.19).

17
2. Spesifikasi Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan pada pengolahan minuman serbuk
Marimas adalah gula, asam sitrat, flavoring agent, pewarna, dan pemanis
buatan. Bahan baku yang datang harus memilki kualitas yang baik dan
sesuai dengan Certificate of Analysis (CoA) bahan tersebut sehingga
sebelum bahan diolah tim Quality Control akan melakukan pengecekan
mutu terhadap bahan tersebut.
a. Gula
Pemilihan gula sebagai bahan baku olahan harus memilki kualitas
tertentu. Standard perusahaan yang harus dipenuhi oleh supplier gula
adalah memilki ukuran partikel gula minimal 40% lolos ayakan 20
mesh, berwarna putih bersih, °brix gula maksimal yaitu 11°brix, dan
kadar air maksimal 0,3 %.
b. Asam sitrat
Tujuan penambahan asam sitrat yaitu untuk pengatur keasaman
dan mempertegas rasa serta menutupi after taste yang tidak diinginkan
pada produk. Standard perusahaan yang harus dipenuhi oleh supplier
asam sitrat adalah memilki ukuran partikel gula minimal 40% lolos
ayakan 20 mesh, pH maksimal 3, dan kadar air maksimal 0,3 %.
c. Flavouring agent
Marimas menggunakan flavouring agent untuk menghasilkan
produk dengan berbagai rasa. Flavor yang ditambahkan ke dalam
produk berbeda-beda sesuai dengan rasa produk yang akan dihasilkan.
Standar kualitas flavouring agent yang dipakai harus memilki ukuran
partikel yang lolos ayakan 20 mesh dan kadar air maksimal 0,3 %
d. Pewarna
Untuk meningkatkan penampilan produk dilakukan penambahan
pewarna ke dalam produk. Pewarna yang ditambahkan yaitu Briliant
Blue untuk warna biru, Sunset Yellow untuk warna kuning kemerahan,
atau Tartrazine untuk warna kuning lemon.

18
e. Pemanis buatan
Minuman serbuk Marimas menggunakan dua jenis pemanis buatan,
yaitu natrium siklamat dan aspartam untuk meningkatkan tingkat
kemanisan produk. Pemanis buatan siklamat digunakan sebagai bahan
tambahan produk karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,
mudah larut dalam air, berwarna putih jernih, dan tidak berbau
sedangkan aspartam digunakan sebagai bahan tambahan produk karena
memiliki cita rasa manis mirip gula, berwarna putih, tidak berbau, dan
mampu menguatkan cita rasa buah-buahan (Ningrum, 2015). Standar
kadar air maksimal yang boleh terkandung dalam siklamat dan
aspartam sebesar 0,3%.
3. Pengendalian Proses
Pengendalian proses menurut Wibowo (2007), adalah usaha atau
upaya yang dilakukan agar proses produksi berjalan dengan lancar, tepat
waktu, serta menghasilkan produk dalam jumlah dan kualitas tertentu.
Pengendalian proses dilakukan dengan memperhatikan suatu parameter
proses tertentu untuk memperoleh produk yang berkualitas dan sesuai
dengan yang diinginkan. Pengendalian proses yang dilakukan oleh PT.
Marimas Putera Kencana yaitu:
a. Penyimpanan flavoring agent
Flavor atau perisa buah yang dipakai sebagai bahan tambahan
pembuatan minuman serbuk Marimas disimpan dalam ruangan
tertutup dengan suhu 25oC dan memiliki kelembaban sebesar 40%, hal
ini bertujuan untuk menjaga kualitas rasa serta aroma dari flavoring
agent.
b. Pencampuran (Mixing)
Proses pencampuran dengan super mixer maupun ribbon mixer
membutuhkan waktu 4 menit sekali proses untuk memperoleh
campuran yang homogen dan dilakukan dalam ruangan bersuhu 27-
29oC.

19
c. Pengemasan primer
Proses pengemasan primer dilakukan pada ruangan bersuhu 27-
29oC dengan tingkat kelembaban sebesar 40%. Pengemasan
menggunakan mesin pengemas single line dilakukan dengan suhu seal
vertical maksimal 165oC dan suhu seal horizontal maksimal 195oC,
sedangkan pengemasan menggunakan mesin pengemas multi line
dilakukan dengan suhu seal jaws maksimal 270oC dan suhu seal roller
maksimal 220oC.
d. Pengemasan sekunder
Proses pengemasan sekunder produk Marimas dilakukan dengan
mesin horizontal wrapper packaging yang membungkus beberapa
rentengan produk dalam plastik bal dengan suhu hot bar maksimal
115oC, suhu leght seal maksimal 180oC, dan suhu cross seal maksimal
190oC.
4. Spesifikasi Produk
Produk minuman serbuk Marimas dikemas dalam kemasan laminasi
dengan aluminium foil agar produk memilki umur simpan yang relatif
panjang. Menurut Juniawati dkk. (2015), kemasan aluminium foil
memiliki berbagai kelebihan sebagai bahan kemasan, antara lain tidak
tembus cahaya, gas, air, bau, dan bahan pelarut yang tidak dimiliki oleh
bahan pengemas lain.
Komposisi produk Marimas terdiri dari beberapa bahan yaitu gula,
pengatur keasaman (asam sitrat), pemanis buatan (natrium siklamat dan
aspartam), pewarna, dan perisa buah. Standar kadar air maksimal produk
sebesar 0,3% dan memiliki ukuran partikel produk yang lolos pada ayakan
20 mesh. Setiap sachet Marimas memiliki berat kotor sekitar 8,9-9,3 gram
dengan berat bersih produk 8 gram untuk seduhan dalam 200 ml air.
5. Neraca Massa
Pada proses produksi Marimas, neraca massa minuman serbuk
Marimas digambarkan pada (gambar 2.2). Diawali dengan proses
penggilingan gula kurang lebih sebanyak 200 kg. Dari stasiun
penggilingan tersebut ternyata menghasilkan scrap gula sebanyak

20
0,0085% atau sebesar 0,017 kg, sehingga berat gula setelah penggilingan
menjadi 199,983 kg atau 99,9915% dari berat awal. Proses selanjutnya
pencampuran gula dengan bahan tambahan seperti pewarna, perisa buah,
asam sitrat, dan pemanis buatan sebanyak 30,10 kg, sehingga berat olahan
menjadi 230,083 kg. Bahan yang sudah tercampur akan memasuki stasiun
pengemasan primer, pada stasiun ini menghasilkan scrap serbuk Marimas
sebanyak 0,02% atau sebesar 0,046 kg sehingga berat total produk jadi
yang dihasilkan adalah sebesar 230,037 kg atau sebanyak 28.754 sachet
Marimas. Selanjutnya produk akan mengalami proses pengemasan
sekunder, pada stasiun ini tidak terdapat scrap sehingga berat produk tetap
yaitu 230,037 kg atau sebanyak 239 bal Marimas. Stasiun terakhir adalah
pengemasan tersier, pada stasiun juga tidak terdapat scrap sehingga
diperoleh berat produk akhir sebesar 230,037 kg atau sebanyak 39 katon.

Gambar 2.2 Neraca massa produk minuman serbuk Marimas

21
BAB III
PEMASARAN
A. Konsumen Sasaran
Konsumen sasaran merupakan sasaran yang akan ditentukan dan dipilih
oleh produsen sesuai dengan segmentasi pasar (Soegito, 2007). Penentuan
konsumen sasaran atau konsumen yang ditarget pada pemasaran produk
Marimas dapat dilihat dari segmen usia, status pekerjaan, tingkat pendidikan,
dan pendapatan. Berdasarkan segmentasi usia, Marimas menargetkan pada
remaja dan anak-anak usia diatas 5 tahun sesuai yang tercantum pada
kemasan produk. Penargetan pada anak usia diatas 5 tahun didasarkan pada
peraturan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia No. 4 tahun 2014 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan Pemanis bahwa pemanis buatan dilarang digunakan pada
produk pangan yang diperuntukkan bagi bayi, anak usia di bawah tiga tahun,
ibu hamil dan/atau ibu menyusui. Segmen berdasarkan status pekerjaan yang
ditarget ialah pelajar, sedangkan berdasarkan pendapatannya menyasar pada
masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. ADB atau Asia Development
Bank (2016) mendefinisikan kelas menengah bawah berdasarkan pengeluaran
per kapita per hari, yaitu berkisar antara $2-$4 atau Rp 27.200- Rp 54.400
dengan asumsi kurs sebesar Rp 13.600 per dolar AS.
B. Produk (branding)
Produk utama yang dihasilkan PT. Marimas Putera Kencana adalah
minuman serbuk rasa buah dengan merk Marimas. Marimas dikemas dalam
kemasan plastik berlapis alumunium foil dengan isi berat bersih sebanyak 8
gram per sachet. Penyajian produk minuman serbuk Marimas cukup dengan
menambahkan air sebanyak 200 ml/ sachet. Salah satu keunggulan produk
Marimas dengan produk minuman serbuk lain adalah mempunyai banyak
varian rasa buah-buahan terutama buah tropis. Marimas merupakan produk
minuman serbuk yang terus malakukan inovasi varian rasa buah-buahan,
hingga saat ini Marimas memiliki 26 macam varian rasa buah, yakni jeruk
segar, jeruk nipis peras, gula asem, sirsak, strawberry, jeruk manis, melon,
cocopandan, framboze, mangga, Australian sweet orange, jambu biji, anggur,

22
kelapa muda, jeruk peras, mangga India, jeruk pontianak, mangga arumanis,
jeruk nipis, buah naga, cincau, grape candy, semangka, mangga bangkok,
nangka, dan nanas.
C. Harga
Harga merupakan jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Menurut Kotler (2004),
Penetapan tingkat harga di pengaruhi oleh faktor kondisi perekonomian,
penawaran dan permintaan, persaingan, biaya, tujuan perusahaan, dan
pengawasan pemerintah. Penetapan harga jual produk minuman serbuk
Marimas dari perusahaan sebesar Rp. 3000 per 10 sachet (1 renteng), dengan
harga grosir per karton sebesar Rp 194.400 dengan isi 72 renteng (720 sachet).
Tinggi rendahnya harga jual produk dari perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya pembelian harga bahan baku dan kemasan, biaya
produksi (listrik, bahan bakar, dsb), serta harga yang ada di pasaran juga dapat
mempengaruhi keputusan penentuan harga jual produk.
D. Distribusi
PT. Ulam Tiba Halim merupakan perusahaan bertanggung jawab dalam
pendistribusian produk-produk dari PT. Marimas Putera Kencana. Sistem
distribusi yang dilakukan untuk produk Marimas yaitu menggunakan multi
distribution. Menurut Setiawan (2014), sistem distribusi multi saluran atau
sistem pemasaran bastar yaitu sistem distribusi multi saluran yang mana satu
perusahaan menetapkan dua atau lebih saluran distribusi pemasaran untuk
mencapai satu atau lebih segmen konsumen. PT. Ulam Tiba Halim selaku
distributor dari perusahaan langsung mengirimkan produknya ke sub
distributor yang telah ditunjuk yang tersebar di berbagai daerah, kemudian sub
distributor tersebut menyalurkan produk minuman serbuk instan ke agen-agen
yang berada di daerahnya masing-masing dan berakhir di retail masing-masing
daerah. Distribusi produk dilakukan melalui jalur darat menggunakan truck
bermuatan besar. Hingga saat ini minuman serbuk Marimas telah tersebar luas
di wilayah Indonesia dan luar negeri. Di Indonesia jaringan pemasaran dari
produk PT. Ulam Tiba Halim tersebar Medan, Palembang, Batam, Bandar
Lampung, Singkawang, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Makasar,

23
Semarang, Solo, Purwokerto, Surabaya, Madiun, Jember, Kediri, Malang,
Banyuwangi, Madura, Denpasar, Bandung dan Jakarta, sedangkan untuk
wilayah ekspor meliputi Malaysia, Filipina, Selandia Baru, Timur Tengah,
hingga Afrika.
E. Promosi
Peningkatan dan perluasan area pemasaran tidak terlepas dari andil yang
cukup besar dari unit promosi yang diakukan. Promosi produk PT. Marimas
Putera Kencana dilakukan secara rutin setiap tahun misalnya melalui event
Jateng Fair yang terakhir dilaksanakan pada 11 Agustus – 10 September 2017
di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah tepatnya di
Jl. Anjasmoro-Tawangsari, Kota Semarang dengan mendirikan berbagai stand
yang menawarkan free drink, photo booth, dan penjualan langsung, seperti
pada (lampiran 4, gambar 5.24). Promosi lainnya berupa iklan melalui televisi
seperti iklan Marimas sirsak yang diperankan oleh artis Cinta Laura dan iklan
Marimas rasa mangga Bangkok yang diperankan oleh artis Ayu Dewi seperti
pada (lampiran 4, gambar 5.21 dan 5.22), media cetak seperti pada (lampiran
4, gambar 5.23), pameran, bazar, road show gathering, paket harga produk,
sales promotion, dan sponsorship. Promosi juga diterapkan pada produk yang
baru launching seperti Marimas Mangga India berupa beli satu renteng gratis
5 sachet.

24
BAB IV
PENUTUP

PT. Marimas Putera Kencana adalah perusahaan yang bergerak pada


bidang industri pengolahan makanan dan minuman dengan berbagai varian
produk mulai dari minuman serbuk hingga ke snack ringan, minuman serbuk
Marimas merupakan produk unggulan industri tersebut. PT. Marimas Putera
Kencana berlokasi di Kawasan Industri Candi, Jalan Gatot Subroto, Desa
Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kabupaten Semarang. Sistem produksi di PT.
Marimas Putera Kencana dilakukan berdasarkan permintaan konsumen. Proses
pengolahan bahan baku menjadi produk siap dipasarkan melewati beberapa
tahapan proses diantaranya penggilingan, pencampuran, pengemasan primer,
pengemasan sekunder, dan pengemasan tersier. Proses pendistribusian dan
pemasaran produk Marimas dilakukan oleh PT. Ulam Tiba Halim ke berbagai
wilayah di Indonesia. Proses produksi PT. Marimas Putera Kencana sudah
dilakukan dengan mesin otomatis dan semi otomatis. Pengendalian mutu di PT.
Marimas Putera Kencana meliputi pengendalian mutu bahan baku, mutu proses,
dan mutu produk jadi. Secara keseluruhan, pelaksanaan proses produksi maupun
kegiatan pengendalian mutu sudah dilakukan dengan baik. Pada proses produksi
sebaiknya dilakukan penggantian pada mesin super mixer dengan mesin ribbon
mixer, selain itu penggantian juga perlu dilakukan pada mesin pengemas single
line dengan mesin pengemas multi line. Sehingga dapat lebih meningkatkan
kapasitas produksi untuk dapat lebih mudah memenuhi permintaan konsumen
dipasaran.

25
DAFTAR PUSTAKA

Anggriani, Nursanti, dkk. 2015. Analisis Dinamik pada Model Pengendalian


Persediaan Dua Produk Berbeda dengan Kapasitas Produksi Terbatas
Serta Inisiatif Tim Sales Bersama. Jurnal Teknik Industri. 17 (1): 17-26

Astuti, Rahmaniyah D. dan Irwan I. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem


Kerja. Deepublish. Yogyakarta

Gaspersz, Vincent. 2005. Production Planning and Inventory Control. Gramedia


Pustaka Utama. Jakarta

Juniawati, dkk. 2015. Pengembangan Keju Lemak Rendah Sebagai Pangan


Fungsional. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 34 (1): 36

Ningrum, Ariani K. 2015. Pengetahuan Label Kemasan Pangan. Penerbit


Gunung Samudera. Malang

Nur, Rusdi dan Muhammad Arsyad S. 2017. Pengantar Sistem Manufaktur.


Deepublish. Yogyakarta

Setiawan, Jazinan. 2014. Perencanaan Saluran Pemasaran / Distribusi.


https://pemasaransmkn1udanawu.wordpress.com/2014/05/23/
perencanaan-saluran-pemasaran-distribusi/[18 November 2017]

Soegito. 2007. Efektifitas Penayangan Iklan Televisi Dari Suatu Produk, Sebagai
Sarana Komunikasi, Untuk Mempengaruhi Kemauan Membeli Terhadap
Masyarakat Pemirsanya, Suatu Kajian Dengan Pendekatan Fisbein.
Jurnal Komunikasi Indonesia Gemilang. 10 (01): 63-73

Sumaryono, R. 2014. Analisa Perilaku Konsumen Terhadap Produk Minuman.


Jurnal Media Mehardhika. 12 (3)

Surono, Ingrid Suryanti, dkk. 2016. Pengantar Keamanan Pangan untuk


Industri Pangan. Deepublish. Yogyakarta

Wibowo, Singgih. 2007. Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil. Penebar


Swadaya. Jakarta

26
LAMPIRAN

Lampiran 1. Layout produksi PT. Marimas Putera Kencana

Gambar 5.1 Layout produksi lantai 1


Keterangan :
1. Genset 19. Ruang Pengemasan Sekunder
2. Ruang Tamu 20. Gudang Bahan Penolong
3. Kantor Produksi 21. Ruang Makan
4. Training Center 22. Mushola
5. Ruang Peralatan 23. Ruang Teknisi
6. Ruang Kompresor 24. Ruang Afval
7. Ruang Timbang Premix 25. Area Tunggu Gula
8. Ruang Stock Flavor 26. Area Tunggu Bahan
9. Transfer Gula Tambahan
10. Ruang Stock Powder
11. Ruang Pencucian
12. Utilitas
13. Adm. Produksi
14. QC Lapangan
15. Ruang Rimbang
16. Administrasi
17. Ruang Perlengkapan
18. Ruang Pengemasan Primer

27
Gambar 5.2 Layout produksi lantai 2
Keterangan :
1. Kantor QS dan PPIC
2. Kantor QC
3. Ruang Administrasi Pengolahan
4. Ruang Filling
5. Ruang Sobek
6. Utilitas
7. Ruang Mixing
8. Ruang QC Pengolahan
9. Ruang Pencucian
10. Administrasi
11. Ruang QC Bahan Baku
12. Ruang Stock Powder
13. Ruang Ayak
14. Ruang Mixing
15. Ruang Sisa Olahan
16. Ruang Dust Collector

28
Gambar 5.3 Layout produksi lantai 3
Keterangan :
1. Ruang Pencucian
2. Utilitas
3. Ruang Timbang Premix
4. Dust Collector
5. Administrasi
6. Ruang Timbang Powder
7. Ruang Stok Bahan Baku
8. Ruang Ayak
9. Area Filling Mixer
10. Mesin Giling Gula

29
Lampiran 2. Mesin dan Peralatan Produksi
a. Mesin produksi
1. Bucket elevator

Gambar 5.4. Contoh ilustrasi bucket elevator


(Sumber: http://www.schlagel.com/bucket-elevators/bucket-elevator)
2. Mesin penggiling disk mill

Gambar 5.5. Contoh ilustrasi mesin penggiling disk mill


(Sumber: https://www.alibaba.com/product-detail/Hot-Sale-electric-corn-mill-
grinder_1566379438.html)
3. Ribbon mixer

Gambar 5.6. Contoh ilustrasi Ribbon mixer


(Sumber : http://www.pauloabbe.com/Mixing-blending/resources/ribbon-
blender-Mixing-blending-applications)

30
4. Super mixer

Gambar 5.7. Contoh ilustrasi Super mixer


(Sumber : http://gambarkataku.co/super-mixer.html)
5. Mesin pengemas single line

Gambar 5.8. Contoh ilustrasi mesin pengemas single line


(Sumber : http://winapack.web.indotrading.com/product/wv-200-cs-
p204905.aspx)
6. Mesin pengemas Multi line

Gambar 5.9. Contoh ilustrasi mesin pengemas Multi line


(Sumber : http://www.tradekey.com/company/Sama-Engineering-
5854273.html)

31
7. Horizontal wrapper packaging machine

Gambar 5.10. Contoh ilustrasi horizontal wrapper packaging machine


(Sumber : http://huazepacking.com/product_176_0.html)
8. Carton sealer

Gambar 5.11. Contoh ilustrasi Carton sealer


(Sumber : https://clevelandequipment.com/ce-551tb-uniform-semi-
automatic-folding-carton-sealer.html)
b. Alat-alat produksi
1. Manual hand forklift

Gambar 5.12. Contoh ilustrasi Manual hand forklift


(Sumber : http://www.costway.com/2-set-hydraulic-pallet-jack-hand-truck-
lift.html)

32
2. Timbangan

Gambar 5.13. Contoh ilustrasi timbangan/ neraca mekanik


(Sumber : http://princessmeong85.blogspot.co.id/2013/08/timbangan-
mekanik-cb-sima-kap500kg.html)

Gambar 5.14. Contoh ilustrasi timbangan/ neraca digital


(Sumber : https://www.hakpro.nl/weegschalen-cI7022)

3. Pallet

Gambar 5.15. Contoh ilustrasi pallet


(Sumber : https://www.epal-pallets.org/eu-en/load-carriers/epal-2-pallet/)

33
4. Moving hopper

Gambar 5.16. Contoh ilustrasi Moving hopper


(Sumber : https://www.alibaba.com/product-detail/PE-hopper-plate-
UHMWPE-coal-bunker_60217496503.html)
5. Baskom

Gambar 5.17. Contoh ilustrasi Baskom persegi


(Sumber : http://www.ichimegastore.com/baskom-persegi-square-basin-no-
2.php)
6. Hand truck/ kereta dorong

Gambar 5.18 Contoh ilustrasi hand truck


(Sumber : http://www.globalsources.com/si/AS/Zhongshan-
SLIS/6008844897465/pdtl/Flat-substance-carried-handtruck-stainless-steel-
material-201/1067940800.htm)

34
Lampitan 3. Produk Marimas

Gambar 5.19 Kemasan Produk Marimas rasa sirsak

Gambar 5.20 Produk Marimas aneka rasa


(jeruk segar, jeruk nipis peras, gula asem, sirsak, strawberry, jeruk manis, melon,
cocopandan, framboze, mangga, Australian sweet orange, jambu biji, anggur, kelapa
muda, jeruk peras, mangga India, jeruk pontianak, mangga arumanis, jeruk nipis, buah
naga, cincau, semangka, mangga bangkok, nangka, dan nanas)
(Sumber : http://marifood.co.id/id/)

35
Lampiran 4. Promosi Marimas

Gambar 5.21 Iklan Marimas rasa sirsak oleh artis Cinta Laura
(Sumber : http://marifood.co.id/id/tv-commercial)

Gambar 5.22 iklan Marimas rasa mangga Bangkok oleh artis Ayu Dewi
(Sumber : http://marifood.co.id/id/tv-commercial)

Gambar 5.23 iklan Marimas media cetak


(Sumber : http://marifood.co.id/id/print-ad-media)

Gambar 5.24 Stand Photo booth Marifood di JATENG FAIR 2017


(Sumber : https://www.kompasiana.com/trojanganjen/59a2218204ca241f5737cda2/
semarak-jateng-fair-2017-11-agustus-10-september-2017)

36
Lampiran 6. Sertifikat Kerja Praktik PT. Marimas Putera Kencana

37

Anda mungkin juga menyukai