A. DESKRIPSI PRODUK
Kriteria Keterangan
Nama Produk Santan Kaleng
Nama Merk Dagang Canned Coconut Milk
Komposisi Protein 2.00% Air 80.00%
Lemak 10.00% pH 6.25%
Karbohidrat 7.60%
Cara Pengemasan Pengalengan
Konsumen Semua Lapisan Masyarakat
B. DIAGRAM ALIR
Diagram alir proses merupakan suatu urutan tahapan kerja dalam proses produksi.
Diagram alir merupakan proses penting untuk menentukan tahap operasional yang akan
dikendalikan untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya,
sehingga akan mempermudah pemantauan selama proses produksi santan kaleng.
C. PRINSIP 1 HACCP: ANALISA BAHAYA
Analisa bahaya pada tahap proses dilakukan dengan terlebih dahulu
mengidentifikasi bahaya-bahaya yang dapat timbul pada setiap tahap proses produksi
santan kaleng secara berurutan.
Tahap Bahaya Sumber Bahaya Resiko Cara Pencegahan
Perawatan, sanitasi
Kontaminasi silang Koyaknya screen dan pengecekan bag
Penyaringan Tinggi
dari alat penyaring bag filter filter disaat
cleaning
Pencampuran
Kontaminasi silang Kondisi mixing Perawatan dan
bahan Tinggi
dari alat mixing tank yang kotor sanitasi alat
ingredient
Kontaminasi silang Kondisi blending
Pengadukan Perawatan dan
dari alat pencampur tank yang kotor Tinggi
(blending) sanitasi alat
bahan tambahan Kondisi pipa
pangan yang transfer dari
ditambahkan mixing tank ke
melebihi, atau blender tank
kurang dari jumlah yang kotor
yang ditentukan
Pengecekan mesin
Kurangnya suhu
Kontaminasi silang chiler secara
Pre-heating pre-heating Tinggi
pada saat proses berkala Perawatan
Bocornya PHE
dan sanitasi alat
Sterilisasi kaleng,
Penggunaan jalur kaleng, dan
kaleng yang mesin seamer.
Kontaminasi silang kurang bersih Pengalengan
Pengalengan
dari kaleng Waktu tunggu Tinggi produk secepat
(seaming)
pengemas yang lama Isi mungkin setelah
kaleng yang proses pre-heating.
tidak sesuai spec Pengecekan head
space
Waktu masak
Perawatan dan
Kontaminasi silang dan tekanan
Pemasakan Tinggi validasi retort
dari retort retort yang tidak
secara berkala
sesuai spec
Waktu, Perawatan mesin
temperature, dan chiller secara
Kontaminasi silang
Pendinginan kandungan Tinggi berkala.
pada cooling
chlorine yang Kontrol waktu dan
tidak sesuai spec suhu secara tepat
Suhu penyimpanan yang
Kontrol suhu penyimpanan.
Kontaminasi silang dari ruang tidak sesuai.
Pemeriksaan kebersihan ruang
Penyimpanan penyimpan dan produk yang Ruang penyimpanan yang Tinggi
penyimpanan Pemisahan produk
sudah rusak tidak bersih Adanya produk
yang rusak
yang rusak
D. PRINSIP 2-5 HACCP: IDENTIFIKASI CRITICAL CONTROL POINT (CCP), MENETAPKAN BATAS KRISIS, MONITORING,
DAN TINDAKAN KOREKSI DALAM PROSES
Tahapan proses yang telah diidentifikasi bahaya tersebut kemudian ditentukan CCP (Critical Control Point) atau tidaknya tahapan
tersebut dengan mempertimbangkan tingkat resiko dan kriteria jawaban pada decision tree. Penentuan CCP pada setiap proses produksi
santan kaleng dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tahapan proses yang tidak dikategorikan CCP kemudian dikategorikan sebagai CP (Critical Point). CP merupakan tahapan proses
yang apabila tidak dikendalikan dengan baik akan mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan. Tahapan proses yang dikategorikan CP
adalah pencampuran bahan ingredient, pengadukan (blending), pre-heating, dan penyimpanan. CP pada proses pengalengan santan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
CP Jenis Monitoring
Tahapan Batas Kritis Tindakan Koreksi
No. Bahaya Metode Frekuensi
Pencampuran Komposisi bahan yang Pemeriksaan
Kontaminasi Setiap kali Penimbangan ulang bahan
bahan ingredient 1 dicampur harus pas dan secara visual dan
Kimia produksi ingredient yang dicampur
(mixing) sesuai dengan spesifikasi terukur
Cek kesigapan
Kontaminasi Suhu pre-heating harus Setiap kali
Pre-heating 3 operator dalam Adjust suhu PHE
Biologi sesuai standar produksi
adjust suhu PHE
Mardesci, Hermiza. 2012. Studi Penerapan HACCP pada Proses Pengolahan Santan Kaleng
(Canned Coconut Milk). Indragiri. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 1, No. 1