Anda di halaman 1dari 18

Konsep

Dasar
Sanitasi
Permukiman
Nurisya Maharani
P27833318003
Kelompok
Waella 2
Septamari B
P27833318008
Rika Prawita Sari P27833318012
Defina Ambarumindah
P27833318028
Ainul Putri Rhomadlona
P27833318051
Pengertian
Sanitasi
Suatu usaha pengendalian faktor-faktor
lingkungan guna untuk mencegah timbulnya
suatu penyakit dan penularan yang disebebkan
oleh faktor lingkungan sehingga derajat kesehatan
dapat optimal (Depkes RI,2002).

Pemukiman Pemukiman
Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan Suatu tempat untuksehat
tinggal secara permanen,
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun berfungsi sebagai tempat untuk bermukim,
perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan beristirahat, berekreasi dan sebagai tempat
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat berlindung dari pengaruh lingkungan yang
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis,
penghidupan bebas dari penularan penyakit dan kecelakaan.
(UU RI No.1 Tahun 2011 tentang tentang
Tujuan Sanitasi

1 2 3

Penataan dan Terwujudnya suatu Mengurangi resiko


permukiman yang kondisi perumahan yang kebakaran, kecelakaan,
memenuhi syarat layak huni dalam dan penularan penyakit
kesehatan lingkungan yang sehat atau gangguan kesehatan
Ruang Lingkup Sanitasi Permukiman
Pembuangan
kotoran manusia Pemberantasan Konstruksi
Penyediaan air
vektor Ventilasi bangunan
bersih 1 3 5 7 9

2 4 6 8 10

Pembuangan air Pengelolaan Pencahayaan Kebisingan


kotor Sarana
sampah Prasarana
Pengertian Menurut Depkes RI (2012)

Rumah
Rumah sehat
Tempat beristirahat, berlindung dan
menyimpan harta benda secara aman
Rumah yang memenuhi kriteria
dan tenang.
minimal, yaitu: akses air
minum, akses jamban sehat,
Rumah harus memenuhi persyaratan
lantai, ventilasi, dan
kesehatan dan tidak bertentangan
pencahayaan.
dengan peraturan yang ada, karena
Rumah yang tidak memenuhi
rumah mempunyai hubungan yang erat
syarat kesehatan akan terkait
dengan penghuninya. Dimana rumah
erat dengan penyakit berbasis
dengan kondisi yang buruk akan
lingkungan.
memberi pengaruh yang buruk pula
kepada penghuninya.
Kriteria Rumah Sehat (Depkes RI 2002)

1. Memenuhi kebutuhan fisilogi 2. Memenuhi kebutuhan


Pencahayaan, penghawaan dan ruang psikologis
Privacy yang cukup, komunikasi
gerak yang cukup, terhindar dari yang sehat antara anggota keluarga
kebisinga yang mengganggu.
dan penghuni rumah.

4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya


3. Memenuhi persyaratan pencegahan
kecelakaan baik yang timbul karena keadaan
penularan penyakit antar penghuni rumah
luar maupun dalam rumah
Penyedian air bersih, pengelolaan tinja dan limbah
rumah tangga, bebas vector penyakit dan tikus, Persyaratan garis sepadan jalan, konsetrasi yang
kepadatan penghuni yang tidak berlebihan, cukup tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan
sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh
minuman dari pencemaran, disamping tergelincir.
pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
Persyaratan Rumah Tinggal

Menurut keputusan mentri kesehatan republik Indonesia nomor


829/Menkes/SK/VII/1999,
1. Bahan bagunan
● Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan

kesehatan, antara lain sebagai berikut:


 Debu total tidak lebih dari 150 µm/m³
 Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m³/4 Jam
 Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
2. Komponen dan penataan rumah

Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis


Lantai kedap air sebagai berikut :
Dinding :
 Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi sarana ventilasi untuk
pengaturan sirkulasi udara.
 Dikamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan.
Langit-langit harus mudah dibersihkan dan yidak rawan kecelakaan
Bubungan rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi
dengan penagkal petir.
Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu,
ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang mandi, dan ruang
bermain.
Ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan asap.
Kualitas udara di dalam rumah tidak
3. Pencahayaan 4. Kualitas udara
melebihi ketentuan sebagai berikut :
● Suhu udara nyamn berkisar 18”
sampai 30” celcius.
Pencahayaan alam dan buatan
● Kelembaban udara berkisaran antara
langsung maupun tidak langsung
40% sampai 70%.
dapat menerangi seluruh ruang
● Kosentrasi gas SO₂tidak melebihi
minimal intensitasnya 60 lux dan
0,10 ppm/24 jam.
tidak menyilaukan.
● Pertukaran udara “ air exchange rate”
= 5 kaki kubit per menit per penghuni.
● Kosentrasi gas CO tidak 100 ppm/8
jam.
● Kosentrasi gas formaldehid tidak
melebihi 120 mg/m³.
6. Binatang penular penyakit 7. Air
5. Ventilasi

Tidak ada tikus bersarang a. Tersedia sarana air


Luas penghawaan atau
di dalam rumah. bersih dengan kapasitas
ventilasi alami yang
minimal 60
permanen minimal 10%
liter/hari/orang.
dari luas lantai.
b. Kualitas air harus
memenuhi persyratan
kesehatan air bersih dan
air minum sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan
yang berlaku.
c. Tersedianya sarana
peyimpanan yang aman
9. Kepadatan hunian ruang tidur
8. Limbah

a. Limbah cair yang berasal dari Luas ruang tidur minimal 8 meter,
rumah tidak mencemari sumber dan tidak dianjurkan digunakan
air, tidak menimbulkan bau, dan lebih dari 2 orang tidur dalam satu
tidak mencemari permukaan ruang tidur, kecuali anak di bawah
tanah serta air tanah. umur 5 tahun. 
b. Limbah padat harus dikelola agar
tidak menimbulkan bau,
pencemaran terhadap permukana
tanah serta air tanah.
Persyaratan Lingkungan Perumahan

Menurut keputusan mentri kesehatan republik Indonesia nomor


829/Menkes/SK/VII/1999,
1. Lokasi
● Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti : bataran sungai,

aliran lahar, gelombang tsunami, longsor dan sebagainya.


● Tidak terletak pada daerah bekas pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi

pertambangan.
2. Kualitas udara, kebisingan dan getaran
Kualitas udara ambient dilingkungan perumahan bebas dari gangguan gas
beracun baik oleh alam atau aktifitas manusia dan memenuhi persyaratan baku
mutu udara yang berlaku.
Perhatian khusus terhadap parameter-parameter :

• Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dbA


• Gas debu (H2S dan NH3) secara biologis tidak terdekteksi
• Partikel debu diameter < 10 µg tidak melebihi 150 µg/m³
• Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm
• Debu terendap tidak melebihi 350 mm³/m³ per hari
• Tingkat getaran di lingkunagan perumahan harus memenuhi
maksimal 10 mm/detik
3. Kualitas Tanahpada 4. Kualitas Air Tanah
Kualitas tanah daerah
perumahan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut : Kualitas air tanah pada daerah
perumahan minimal memenuhi
● Timah hitam (Pb) maksimal 300 persyratan air baku, air minum
mg/kg (golongan B), sesuai dengan
● Arsenik total maksimal 100 peraturan perundang-undangan yang
mg/kg berlaku.
● Cadmium (Cd) maksimal 20
mg/kg
● Benzo (a) pyrene maksimal 1
mg/kg
5. Sarana Prasarana
• Pengolahan pembuanagan kotoran manusia dan
• Memiliki taman bermain untuk anak, sarana limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan
reaksi keluarga dengan konstruksi yang aman kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-
dari kecelakaan. undangan yang berlaku.
• Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi • Pengelolaan pembuangan samaph rumah tangga
tempat perindukan vector penyakit dan harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai
menimbulkan persyaratan teknis sesuai dengan denagan peraturan perundang-undangan yang
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. berlaku.
• Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan
social seperti keamanan, kesehatan, komunikasi,
• Memiliki sarana jalan lingkungan dengan
tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan,
ketentuan sebagai berikut

kesenian dan lain sebagainya.
Kontruksi jalan tidak membahayakan kesehatan ● Pengaturan instalasi listrik harus menjamin
 Kontruksi trotoar jalan tidak membahayakan perjalan kaki
dan penyandang cacat.
keamanan sesuai dengan peraturan perundang-
 Bila ada pagar harus diberi pagar pengaman. undangan yang berlaku.
 Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan. ● Tempat pengolahan makanan harus menjamin
• Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air tidak terjadinya kontaminasi yang dapat
secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air menimbulkan keracunan sesuai denagan
yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
dengan peraturan perundang-undangan yang
6. Binatang penular
penyakit 7. Penghijauan
Pepohonan untuk penghijauan
a. Indeks lalat di lingkungan perumahan di lingkungan perumahan
harus memenuhi persyaratan sesuai
merupakan pelindung dan
denagan persyaratan perundang-
undangan yang berlaku. juga berfungsi untuk
b. Indeks jentik nyamuk (angka bebas kesejukan, keindahan dan
jentik) di perumahan tidak melebihi kelestarian alam.
5%.
Kesimpulan
● Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Ruang lingkup sanitasi permukiman meliputi : penyediaan air bersih,
pembuangan air kotor, pembuangan kotoran manusia, pengelolaan sampah, pemberantasan
vector, pencahayaan, ventilasi, kebisingan, konstruksi bangunan, dan sarana prasarana.
● Persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republic
Indonesia Nomor 829 / SK / VII / 1999 meliputi : Bahan bangunan, komponen dan penataan
rumah, pencahayaan, kualitas udara, ventilasi, binatang penular penyakit, air, limbah serta
kepadatan hunian ruang tidur. Sedangkan untuk persyaratan kesehatan lingkungan
perumahan meliputi : Lokasi, kualitas udara, kebisingan, getaran, kualitas tanah, kualitas air

Anda mungkin juga menyukai