NIM : 2000029175
GOLONGAN : C1
YOGYAKARTA
KESEHATAN PERUMAHAN
A. TUJUAN
1. Mendefinisikan rumah yang sehat
2. Mengetahui ciri-ciri rumah sehat
B. TINJAUAN PUSTAKA
Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari
gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, serta tempat pengembangan
kehidupan keluarga. Oleh karena itu keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi
dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi
dengan baik. Untuk menciptakan rumah sehat sebagai hunian yang berfungsi baik,
maka pembangunan rumah sehat harus didasarkan persyaratan rumah sehat
(Delyuzir, 2020).
Rumah sehat tidak harus besar dan mewah, namun rumah sehat
adalah suatu rumah yang mempunyai dan memenuhi konsep kebersihan,
kesehatan dan keindahan. Rumah yang sehat, serasi dan teratur sangat perlu
agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik sehingga
mencegah adanya penularan dan penyebaran penyakit (Wibisono dan Huda,
2014).
Prinsip dari rumah sehat antara lain adalah lantai dan dinding rumah
tidak boleh lembab dan mudah untuk dibersihkan, ventilasi atau jendela yang
cukup dengan luas bukaan jendela minimal 1/9 luas ruang lantai agar udara dalam
ruangan dapat selalu mengalir. Selain itu juga harus tersedia sumber air bersih
yang menjadi sumber air minum (Kementrian PUPR 2016). Selain persyaratan
fisiologis juga harus memenuhi unsur psikologis, rumah dapat memberikan
perasaan nyaman dan aman bagi penghuninya (Dharmayanti, dkk., 2018).
Apabila sudah memenuhi kriteria rumah sehat maka banyak manfaat yang
diperoleh antara lain dapat mencegah penyebaran penyakit, mencegah adanya
tikus dan serangga yang ada, mengurangi risiko alergi, dan meminimalkan
stress (Rohmawati & Nisak, 2021).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Higrometer
2. Lightmeter/luxmeter
3. Sound Level Meter
4. Alat tulis
D. CARA KERJA
b. Mengukur Pencahayaan
1. Menyiapkan Light Meter/Lux Meter
2. Tekan tombol power
3. Sesuaikan dengan panjang gelombang yang sama
4. Ukur tingkat pencahayaan ruangan dengan lampu menyala dan lampu
dipadamkan. 5. Ulangi masing-masing pengukuran sebanyak 3 kali
E. HASIL
Data Hasil Pengamatan Deskriptif
1. Atap Kondisi atap rumah baik, tidak ada yang bocor,
seluruh ruangan dilengkapi dengan langit-langit
yang terbuat dari kalsiboard.
2. Lantai Seluruh lantai ruangan terbuat dari keramik
berukuran 40 x 40 cm yang tersusun rapi dan
selalu dijaga kebersihanya dengan menyapu 2
kali sehari dan mengepel 1 kali sehari.
3. Dinding Dinding terbuat dari batu bata yang diplester dan
diaci, serta telah dilapisi dengan cat anti air
sehingga air tidak rembes.
4. Ventilasi Ventilasi terbuat, dari kayu yang terletak di
- Alami setiap pintu dan juga jendela
- Buatan
1 Suhu ( C)
o
23,3 23,3 23,2 23,3
F. PEMBAHASAN
Dari data hasil rata-rata pengukuran suhu yaitu 23,3 oC, rata-rata pengukuran
kelembaban 53% RH, rata-rata pengukuran kebisisngan 48 dB dan rata-rata
pengukuran pencahayaan 83 Lux. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 29/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan
perumahan memiliki ketentuan persyaratan rumah tinggal dengan parameter suhu
yaitu antara 18-30oC, lalu untuk kelembaban 40-70%, kebisingan dianjurkan 45
dB.A, maksimum 55 dB.A dan pencahayaan minimal 60 Lux. Hal ini
menunjukan bahwa pada hasil pengukuran yang telah didapatkan, parameter suhu,
kelembaban, kebisingan, serta pencahayaan telah memenuhi syarat. Cara agar
mempertahankan rumah tetap sehat yaitu dengan rutin membersihakn rumah serta
merewat vasilitas yang ada, membuka ventilasi agar sirkulasi udara, serta
membarikan akses pencahayaan yang cukup.
G. KESIMPULAN
1. Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi syarat kebutuhan fisiologis,
diantaranya pencahayaan, kelembaban, ventilasi, kebisingan serta rumah yang
terhindar dari penularan penyakit.
2. Ciri ciri dari rumah sehat yaitu dinding dan lantai tidak lembab, ventilasi dan
jendela cukup, letak rumah sesuai arah matahari, pengaturan ruang ideal, serta
tata ruang tepat.
H. DAFTAR PUSTAKA
nur'aini, R. D., Anisa, Afgani, J. J., Satwikasari, A. F., & Sepli, Y. (2020).
Penyuluhan Rumah Sehat Cegah COVID-19 di PAUD Terpadu Islam
Ratnaningsih, Bantul, Yogyakarta. Seminar Nasional Pengabdian
Masyarakat LPPM UMJ.
Rohmawati, D. L., & Nisak, R. (2021). Journal Of Community Health
Development59Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang Rumah Sehat pada
Masyarakat Di Ds.Kiyonten, Kec. Kasreman Kabupaten Ngawi. Journal of
Community Health Developme
Wibisono, A.F., dan Huda, A.K. (2014). Upaya Peningkatan Pengetahuan Rumah
Sehat Bagi Keluarga. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 3(1), 17-20
I. LAMPIRAN
I KOMPONEN RUMAH 31
b. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau batu yang 2
tidak diplester/papan tidak kedap air
3 Lantai a. Tanah 0 62
c. Diplester/ubin/keramik/papan 2
(rumah panggung)
II SARANA SANITASI 25
1 Sarana air bersih a. Tidak ada 0 100
(SGL/
SPT/PP/KU/PAH b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak 1
) memenuhi syarat kesehatan
c. Setiap hari 2
Gambar Jamban