Anda di halaman 1dari 29

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN LINGKUNGAN
RW 10 DESA CIMENYAN KAB. BANDUNG

Disusun Oleh:

1. Ajeng Septianti
2. Devi Satria Putra
3. Reni Purnama Sari

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIII


PROGRAM STUDI STRATA 1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA
BANDUNG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Komunitas Keluarga


Topik : Kesehatan Lingkungan
Sasaran : Warga Rw 10 Desa Cimenyan
Hari/ tanggal : Jumat, 20 Juli 2018
Jam : 15.00-15.20 WIB
Waktu : 20 Menit
Tempat : Masjid RT 01 RW 10 Cimenyan

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan
mengerti tentang Kesehatan lingkungan.

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan
tentang :
1. Rumah sehat
2. Sumber air bersih
3. Pengelolaan sampah
4. Jamban sehat
5. Merokok

III. Materi
1. Rumah sehat
2. Sumber air bersih
3. Pengelolaan sampah
4. Jamban sehat
5. Merokok

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. Media
1. Materi SAP
2. Leaflat
3. Lembar balik

VI. Kegiatan Pembelajaran


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan: Menjawab salam
2. Mendengarkan dan
 Memberikan salam memperhatikan
 Menjelaskan tujuan
pembelajaran
 Kontrak waktu
 Menyebutkan materi atau pokok
bahasan yang di sampaikan
2 7 menit Pelaksanaan materi: Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan
memperhatikan
secara berurutan dan teratur.
Materi:
1. Rumah sehat
2. Sumber air bersih
3. Pengelolaan sampah
4. Jamban sehat
5. Merokok
3 3 menit Evaluasi : Bertanya dan
 Menyimpulkan isi penyuluhan menjawab
 Memberi kesempatan kepada pertanyaan
audience untuk bertanya
 Memberikan kesempatan kepada
udience untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan

4 2 menit Penutup: Menjawab salam


Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam.

VII. Evaluasi
1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : lisan
3. Jumlah soal : 2 soal
A. SOAL
1. Sebutkan cara pengolahan sampah?
2. Apa saja syarat rumah sehat?
3. Bagaimana cara berhenti merokok?
IX. Lampiran Materi

RUMAH SEHAT
R
A. Pengertian
umah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi di dalam rumah
dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau
masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Oleh
karena itu rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat
berkarya untuk meningkatkan produktivitas.
B. Syarat Rumah Sehat
Kriteria rumah sehat yang diajukan oleh dalam Entjang (2000) dan Wicaksono
(2009) yang dikutip dari Winslow antara lain:
1. Harus dapat memenuhi kebutuhan fisiologis
2. Harus dapat memenuhi kebutuhan psikologis
3. Harus dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan
4. Harus dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes


No.829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :

1. Bahan bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat
membahayakan kesehatan
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan
berkembangnya mikroorganisme pathogen
2. Komponen dan penataan ruangan
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding rumah memiliki ventilasi, kamar mandi dan kamar cuci
kedap ir dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir
e. Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan pertukarannya
f. Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruanga dengan intensitas penerangan minimal tidak
menyilaukan mata.
4. Kualitas udara
a. Suhu udra nyaman antara 18-30 ºC
b. Kelembaban udara 40-70 ºC
5. Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai
6. Vector penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah
7. Penyediaan air
a. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60
liter/orang/hari
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
dan/atau air minum
8. Sarana penyimpanan makanan
Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman/
9. Pembuangan limbah
a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air,
tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah
b. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan
bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian
Luas kamar tidur minimal 8 m² dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2
orang tidur.
C. Komponen Rumah
Komponen rumah harus memiliki persyaratan fisik dan biologis sebagai
berikut:
1. Lantai
Kedap air dan mudah dibersihkan, harus cukup kuat untuk manahan
beban diatasnya. Ada berbagai jenis lantai rumah seperti dari semen atau
ubin, keramik atau cukup tanah biasa yang di padatkan. Syarat yang
penting adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada
musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
2. Dinding
a. Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi
untuk pengaturan sirkulasi udara
b. Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan
3. Atap
Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan. Atap
genteng umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan.
Disamping atap genteng cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau
oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri.
Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu
menggunakan atap genteng, maka atap daun rumbia atau daun kelapa
yang digunakan.
4. Ventilasi
Ventilasi rumah memiliki banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk
menjaga agar aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. Kurangnya
ventilasi akan menyebabkan kurangnya o2 didalam rumah yang berarti
kadar co2 yang bersifat racun bagi penghuninya meningkat. Disamping
itu kurangnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara didalam
ruangan naik karena terjadi proses penguapan dari kulit dan penyerapan.
Luas ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
Fungsi kedua adalah membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri
terutama bakteri patogen. Fungsi lainnya untuk menjaga agar ruangan
rumah selalu tetap didalam kelembaban yang optimum.
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan
tidak terlalu banyak. Cahaya alamiah berasal dari matahari. Cahaya ini
sangat penting selain untuk penerangan juga dapat mengurangi
kelembaban ruangan, mengusir nyamuk, dapat membunuh bakteri-bakteri
patogen penyebab penyakit seperti TBC, influenza, penyakit mata dan
lain-lain. Kurangnya cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan
rumah disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat
yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya
terlalu banyak cahaya yang masuk di dalam rumah akan menyebabkan
silau dan akhirnya dapat merusak mata.

D. Faktor-Faktor Rumah Sehat


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Lingkungan (Alam)
Lingkungan yang dimaksud termasuk lingkungan fisik, biologis, maupun
sosial. Hal ini menyangkut kondisi lingkungan alam dan sosial di sekitar
rumah yang akan didirikan.
2. Tingkat Kemampuan Ekonomi. Individu yang ingin membangun suatu
rumah tentunya akan mengukur tingkat kemampuan ekonominya,terutama
menyangkut kesiapan finansial. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian tiap-
tiap individu dalam masyarakat yang akan membangun rumah adalah
diperlukan pemeliharaan rumah tersebut sehingga dapat dipergunakan
dalam waktu yang cukup lama bahkan dapat dinikmati oleh anak cucunya.
3. Kemajuan Teknologi Saat ini
Teknologi perumahan sudah begitu modern, namun rumah yang modern
belum tentu sesuai dengan selera individu di masyarakat. Teknologi
modern selain membutuhkan biaya dan perawatan yang juga mahal
juga diperlukan pengetahuan yang cukup agar mengerti tentang
teknologi tersebut. Teknologi yang tinggi jika diterapkan di daerah
tertentu belum tentu sesuai.
4. Kebijaksanaan (Peraturan) Pemerintah Menyangkut Tata Guna Tanah
Peraturan pemerintah terkait tata guna bangunan jika tidak dibuat secara
tegas dan jelas dapat menyebabkan gangguan ekosistem seperti banjir,
pemukiman kumuh, dan lain-lain.

E. Manfaat Rumah Sehat


1. Memberi perlindungan dari penyakit menular, mencakup pelayanan air
bersih, sanitasi, persampahan, drainase, hygiene perseorangan dan
pemukiman, kemanan makanan, bangunan yang aman terhadap tranmisi
penyakit.
2. Meningkatkan perlindungan terhadap kecelakaan dan penyakit kronis
dengan memperbaiki kontruksi dan bahan bangunan rumah, pencemaran
di dalam rumah, penggunaan rumah sebagai tempat kerja.
3. Memberi perlindungan terhadap penyakit kejiwaan dengan mengurangi
tekanan jiwa dan sosial akibat rumah.
4. Meningkatkan kesehatan dalam lingkungan perumahan dengan
memperhatikan ketersediaan pelayanan keperluan sehari hari dan
pekerjaan dekat rumah.
5. Meningkatkan pemanfaatan rumah sehingga dapat meningkatkan
kesehatan, yaitu pemanfaatan rumah dapat memberi dampak kesehatan
yang maksimum pada penghuninya.
6. Memberi perlindungan terhadap populasi yang menyandang resiko tinggi,
yakni Anak-anak dan wanita, masyarakat dengan rumah substandard
masyarakat yang tersisih dan mobil, manula, penderita penyakit kronis
dan yang cacat.
7. Penyebarluasan pentingnya aspek kesehatan rumah sehingga yang
berwenang dapat memasukkan aspek-aspek kesehatan tersebut ke dalam
kebijakan pembangunan pemukiman.
8. Meningkatkan kebijakan sosial ekonomi yang menunjang tata guna tanah
dan pemukiman sehingga kesehatan fisik, mental dan sosial dicapai secara
maksimal
9. Meningkatkan proses pembangunan sosial ekonomi; mulai dari
perencanaan, pengelolaan, pengaturan tata guna tanah derah urban,
peraturan pemukiman, desain dan kotruksi rumah, pelayanan terhadap
masyarakat dan pemantauan yang kontinu.
10. Meningkatan penyuluhan serta kualitas profesi kesehatan masyarakat dan
profesi yang membangun pemukiman; penyediaan perumahan dan
penggunaan rumah untuk meningkatkan kesehatan.
11. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
pemukiman secara swadaya, gotong royong dan koperatif.
F. Kepadatan Hunian Ruang Tidur
Luas ruang tidur minimal 8 m² dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua
orang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun. Bangunan yang sempit dan
tidak sesuai dengan jumlah penghuninya akanmempunyai dampak kurangnya
oksigen didalam ruangan sehingga daya tahan penghuninya menurun,
kemudian cepat timbulnya penyakit saluran pernafasan seperti ISPA.
Kepadatan di dalam kamar terutama kamar balita yang tidak sesuai dengan
standar akan meningkatkan suhu ruangan yang disebabkan oleh pengeluaran
panas badan yang akan meningkatkan kelembaban akibat uap air dari
pemanasan tersebut. Dengan demikian, semakin banyak jumlah penghuni
ruangan tidur maka semakin cepat udara ruangan mengalami pencemaran gas
atau bakteri. Dengan banyaknya penghuni, maka kadar oksigen dalam ruangan
menurun dan diikuti oleh peningkatan karbon dioksida dan dampak
peningkatan karbon dioksida dalam ruangan adalah penurunan kualitas udara
dalam ruangan.

SARANA AIR BERSIH


S
A. Pengertian Sarana Air Bersih (SAB)
arana air bersih (SAB) adalah fasilitas air bersih yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
2. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3
mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)
3. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per
100 ml air)
B. Sumber SAB
Air bersih dapat diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya :
PDAM, air hujan, mata air, air tanah, dan air permukaan.
1. Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Air dari PDAM merupakan air yang termasuk dapat dikonsumsi
secara langsung untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya untuk masak,
mandi, mencuci, serta keperluan lainnya. Kecuali untuk keperluan
lainnya, air PDAM yang akan diminum harus direbus dahulu. Namun
air PDAM ini kadang belum tersedia di berbagai tempat.
2. Air Hujan
Air hujan adalah air murni yang berasal dari sublimasi uap air di
udara yang ketika turun melarutkan benda-benda di udara yang dapat
mengotori dan mencemari air hujan, seperti: gas (O2, CO2, N2, dll),
jasad renik, debu, kotoran burung, dan lainnya. Cara mendapatkan air
hujan ini yaitu dengan menampung air hujan dari talang/genteng
rumah ke dalam bak penampungan. Di dalam air hujan ini terkandung
bahan-bahan pengotor dan pencemar yang dapat berasal dari udara
dan/atau dari talang/genteng, sehingga untuk menghindarinya, pada
saat awal penampungan air hujan, 15 menit setelah hujan turun di
bawah talang diberi saringan dari ijuk/kerikil/pasir. Seperti halnya air
PDAM, sebelum diminum air hujan harus dimasak dahulu.
Bangunan penangkap air hujan terdiri dari suatu permukaan miring
menuju tangki reservoir. Seluruh bangunan dari sistem ini harus bersih
dan bebas dari tumbuhan, terutama bila bangunan penangkap ini sama
tingginya dengan permukaan tanah. Sistem ini harus mempunyai
peralatan untuk membelokkan air yang tidak menuju tangki, sehingga
pada saat hujan pertama, air dapat dibuang. Air hujan dapat mengalir
melalui permukaan sisa tanaman bangunan penangkap, maka bisa
terjadi pengotoran debu, sisa tanaman, kotoran binatang, dan lain-lain.
Walaupun air yang mengalir pada permukaan turun hujan dapat
memberikan debu yang kemudian dibuang, tapi air yang ditampung
masih mungkin mengandung bahan padat yang halus. Saringan pasir
lambat atau saringan pasir cepat sederhana cukup dapat mengatasi
masalah ini. Biasanya air reservoir mengalir melalui saringan menuju
sistem distribusi atau dengan alaternatif lain saringan pasir diletakkan
sebelum reservoir.
3. Mata Air
Air mata air berasal dari air hujan yang masuk meresap ke dalam
tanah dan muncul ke luar tanah kembali karena kondisi batuan
geologis di dalam tanah. Kondisi geologis mempengaruhi kualitas air
mata air. Pada umumnya kualitas air mata air baik dan bisa digunakan
untuk keperluan sehari-hari, tetapi untuk digunakan sebagai air
minum, harus dimasak terlebih dahulu. Mata air seringkali ditemukan
di daerah pegunungan atau perbukitan.
Untuk memperoleh air yang berasal dari mata air, dapat dibuat
bangunan Penangkap Mata Air (PMA). Bangunan PMA adalah
bangunan untuk menangkap dan melindungi mata air terhadap
pencemaran serta dapat juga dilengkapi dengan bak penampung.
Gambar dibawah menggambarkan skema sistem PMA secara gravitasi
dan pompa.
Gambar : Skema Sistem PMA Gravitasi

Gambar : Skema Sistem PMA Pompa


4. Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap dan tertahan di dalam
bumi. Air tanah dapat dibagi menjadi air tanah dangkal dan air tanah
dalam. Cara untuk mendapatkan air tanah yaitu dengan mengebor
atau menggali.

Beberapa jenis sumur untuk mendapatkan air tanah, antara lain


sebagai berikut :
a) Sumur Gali
Sumur gali adalah sarana untuk menyadap dan menampung air
tanah yang digunakan sebagai sumber air baku untuk air bersih.
Sumur gali merupakan salah satu konstruksi sumur yang paling
umum dan meluas dipergunakan oleh masyarakat kecil dan
rumah-rumah perorangan.. Sumur gali menyediakan air yang
berasal dari lapisan air tanah yang relatif dekat dari tanah
permukaan sehingga dengan mudah dapat terkena kontaminasi
melalui rembesan. Kontaminasi paling umum adalah karena
terkena penapisan air dari sarana pembuangan kotoran manusia
dan binatang.
Untuk membangun sumur gali, perlu diperhatikan syarat-syarat
sebagai berikut (Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah, 2003) :
• Sumur gali tidak boleh dibangun di lokasi bekas
pembuangan sampah
• Jarak minimum lokasi sumur gali dengan sumber pencemar
seperti cubluk, tangki septik, dll adalah 10 meter
• Mudah dijangkau/tidak terlalu jauh dari rumah
• Penentuan lokasi yang layak untuk sumur yang akan
digunakan oleh beberapa keluarga harus dimusyawarahkan
terlebih dahulu
• Sumur gali dilengkapi dengan saluran pembuangan untuk
mencegah terjadinya genangan air di sekitar sumur.

b) Sumur Pompa Tangan (SPT)


Sumur Pompa Tangan adalah sarana untuk mendapatkan air
tanah dengan cara mengebor dan menaikkan airnya
menggunakan pompa dengan bantuan tenaga tangan manusia.
Umumnya air tanah bebas dari pengotoran mikrobiologi dan
dapat dipergunakan sebagai air minum bila sumur semacam ini
beserta pompanya dibangun, maka harus dibuat bangunan
perlindungan casing pompa dan harus menonjol ke atas ±30 cm
dari permukaan tanah dan 3 m ke arah bawah.
c) Sumur Pompa Listrik
Sumur Pompa Listrik adalah sarana mendapatkan air tanah
dengan cara mengebor dan menaikkan airnya dengan dipompa
dengan tenaga listrik.

5. Air Permukaan
Air permukaan seperti air sungai, air rawa, air danau, air irigasi, air
laut dan sebagainya merupakan sumber air yang dapat dipakai
sebagai air bersih dan air minum tetapi masih memerlukan
pengolahan lebih lanjut. Air permukaan sifatnya sangat mudah
terkotori dan tercemar oleh bahan pengotor dan pencemar yang
mengapung, melayang, mengendap dan melarut di air permukaan.
Karena sifatnya yang demikian, maka sebelum diminum air
permukaan perlu diolah terlebih dahulu sampai benar-benar aman
dan memenuhi syarat sebagai air bersih atau air minum.
Prinsip pengolahan air permukaan terdiri dari tahapan-tahapan
sebagai berikut :
a) Penyaringan
b) Penggumpalan lumpur, dengan menggunakan bahan kimia
berupa paket cairan PAC atau tawas
c) Netralisasi, dengan menggunakan bahan kimia penetral berupa
paket bubuk putih PAC atau kapur
d) Pemisahan endapan lumpur
e) Desinfeksi secara kimiawi dan mekanik, bahan kimia
desinfektan berupa kaporit atau Aquatabs.
f) Proses mekanik adalah pemindahan air baik secara grafitasi
atau manual pada susunan wadah/tandon/ember/drum untuk
menunjang tahapan langkah-langkah pengolahan.

Langkah-langkah penjernihan air dengan Menggunakan PAC atau


larutan Tawas sebagai berikut :
a) Pasang saringan benda-benda di atas penampungan
b) Tampung air dari sumber air baku permukaan ke dalam
wadah /tandon/ember/drum
c) Gunakan cairan PAC atau Tawas 10 ml penggumpal lumpur
d) Gunakan bubuk putih PAC penetralisir PH
e) Tunggu lumpur mengendap
f) Pisahkan air dari endapan lumpur
g) Desinfeksi air jernih yang dihasilkan dengan kaporit atau
aquatabs
h) Simpan air yang dihasilkan ini secara aman
JAMBAN SEHAT

J
a. Pengertian Jamban Keluarga
amban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk
membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia yang
lazim disebut kakus/WC sehingga kotoran tersebut tersimpan
dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar
penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman. Rumah hendaknya
mempunyai jamban sendiri yang merupakan salah satu hal penting dalam
usaha pemeliharaan kesehatan lingkungan.

b. Macam-macam Jamban
Jamban dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu jamban cemplung
dan jamban tangki septik/leher angsa.
1) Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi
menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan
mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung
diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
2) Jamban tangki septik/leher angsa
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa
tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses
penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan
resapannya.

c. Syarat Jamban Sehat


Suatu jamban dikatakan sehat apabila memenuhi syarat, sebagai
berikut :
1) Tidak boleh mengotori tanah permukaan disekeliling jamban
2) Tidak boleh mengotori air permukaan disekitarnya
3) Tidak dapat dijangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa
4) Tidak menimbulkan bau
5) Mudah digunakan dan dirawat
6) Desainnya sederhana.
7) Murah
8) Dapat diterima oleh pemakainya.

Agar persyaratan ini dapat terpenuhi, maka perlu diperhatikan antara


lain:
1) Sebaiknya jamban tertutup, artinya bangunannya terlidung dari panas
hujan.
2) serangga dan binatang lain juga terlindung dari pandangan oang.
3) Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat serta tempat
berpijak yang kuat.
4) Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang
tidak mengganggu pemandangan, tidak menimbulkan bau.
5) Sedapat mungkin disedikan alat pembersih seperti air atau kertas
pembersih.
6) Sebaiknya letak jamban dari sumber air bersih adalah kurang lebih 10
meter.

d. Manfaat Buang Air Besar dan Kecil di Jamban


1) Lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau
Pembuangan tinja yang tidak pada tempatnya seringkali
berhubungan dengan kurangnya penyediaan air bersih, kondisi-kondisi
seperti ini akan berakibat terhadap kesehatan. Disamping itu pula
menimbulkan pencemaran lingkungan dan bau busuk serta estetika.
2) Tidak mencemari sumber air yang ada
disekitarnya
Air yang telah tercemar mudah sekali menjadi media berkembangnya
berbagai macam penyakit. Air secara fisik merupakan media peralatan
dalam menularkan organisme penyakit, air minum sehingga
mengakibatkan infeksi. Organisme berada di air karena air tercemar
oleh kotoran penderita.
3) Tidak mengundang datangnya lalat/serangga
yang dapat menjadi penular penyakit.
Pembuangan tinja disembarang tempat dapat menimbulkan
penularan berbagai penyakit, seperti : Penyakit kulit dan keracunan,
infeksi saluran pencernaan, Thypus dan kecacingan, serta Diara, kolera
atau disentri.
DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN

D
ewasa ini rokok semakin gencar meluas di berbagai tempat.
Banyak negara– negara industri yang menilai bahwa
merokok telah menjadi perilaku yang secara sosial dianggap
kurang biasa untuk diterima. Hal ini adalah hasil penyuluhan yang
intensif, bukan saja dilaksanakan oleh pemerintah, melainkan oleh
pihak lembaga swadaya masyarakat dan juga pihak perusahaan –
perusahaan.

Di negara berkembang, penyuluhan tentang bahaya merokok


belum dilaksanakan secara intensif. Hal ini selain karena industri rokok
merupakan sumber pemasukan bagi negara dan sumber kesempatan
kerja, juga karena di sebagian besar negara – negara sedang
berkembang, dana untuk ini walaupun ada, sangat kecil dibandingkan
dengan dana yang dipergunakan oleh perusahaan – perusahaan rokok
untuk memasarkan rokok. Industri rokok melaksanakan secara agresif
dan dengan mengaitkan merokok dengan gaya hidup modern,
masyarakat terutama remaja yang paling sangat terpengaruh.

A. BAHAYA MEROKOK
Rokok adalah benda berbentuk silinder kecil yang dalamnya berisi tembakau yang
telah di campur dengan bahan-bahan lain. Rokok dibakar pada ujungnya untuk
kemudian dihisab asapnya dan dibuang lagi. Rokok sudah ada sejak jaman dulu,
dan sekarang rokok sudah sangat marak. Kadang orang kurang sadar tentang
bahaya merokok, sehingga mereka merokok dengan enak dan santai kapanpun
mereka sempat. Sebenarnya banyak cara berhenti merokok, akan tetapi jika
didalam hati sang perokok tersebut belum benar-benar niat untuk berhenti,pasti
akan kembali merokok lagi.

Setiap tahun frekuensi penderita penyakit kronis akibat rokok semakin


meningkat. Meskipun banyak riset dan bukti otentik bahwa merokok ibarat bom
waktu yang bisa merusak kesehatan. Ini dikarenakan rokok memunculkan rasa
kecanduan. Di dalam rokok terkandung sebuah zat yang bernama nikotin. Zat ini
bisa menimbulkan efek santai dan inilah yang membuat kebiasaan merokok sulit
untuk ditinggalkan.

1. Asap Rokok mengandung 40 bahan kimia


penyebab kanker, dan penyakit lainnya.
2. Ketika merokok,beberapa bahan kimia akan
menjelajah ke organ vital tubuh.
3. Asap rokok juga mengandung Karbon Monoksida
yang jika dihirup akan menggantikan fungsi
Oksigen di sel – sel darah dan mengambil zat
makanan dari jantung, otak, dan organ tubuh lain.
Di dalam rokok terdapat Nikotin. Nikotin merangsang zat kimia di
otak yang mengakibatkan kecanduan. Zat kimia ini merangsang kelenjar
adrenalin untuk memproduksi hormon yang mengganggu jantung akibat
tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Efek dari rokok/tembakau
memberi stomulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam
perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika
dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah
pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap
gawat.
Beberapa risiko kesehatan bagi perokok berdasarkan hasil Survei
Sosial Ekonomi Nasional tahun 2004 antara lain : Di Indonesia rokok
menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan emfisima
pada tahun 2001. Rokok merupakan penyebab dari sekitar 5 % stroke di
Indonesia. Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau
penundaan kemampuan hamil, pada pria meningkatkan risiko impotensi
sebesar 50%. Ibu hamil yang merokok selama masa kehamilan ataupun
terkena asap rokok dirumah atau di lingkungannya beresiko mengalami
proses kelahiran yang bermasalah. Seorang bukan perokok yang menikah
dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20-30% lebih
tinggi daripada mereka yang pasangannya bukan perokok dan juga risiko
mendapatkan penyakit jantung.
Lebih dari 43 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun tinggal dengan
perokok di lingkungannya mengalami pertumbuhan paru yang lambat,
dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan
asma. Disamping itu beberapa penyakit akibat merokok menurut Badan
POM RI antara lain Penyakit jantung dan stroke.
Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan dengan penyakit
jantung dan stroke. Kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan “sudden
death” ( kematian mendadak).
a. Kanker paru
Satu dari sepuluh perokok berat akan menderita penyakit
kanker paru. Pada beberapa kasus dapat berakibat fatal dan
menyebabkan kematian, karena sulit dideteksi secara dini.
b. Kanker mulut
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan gigi
dan penyakit gusi.
c. Osteoporosis
Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya
angkut oksigen darah perokok sebesar 15%, mengakibatkan
kerapuhan tulang sehingga lebih mudah patah dan
membutuhkan waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan.
Perokok juga lebih mudah menderita sakit tulang belakang.

d. Katarak
Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata. Perokok
mempunyai risiko 50% lebih tinggi terkena katarak, bahkan
bisa menyebabkan kebutaan.
e. Psoriasis
Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu proses
inflamasi kulit tidak menular yang terasa gatal, dan
meninggalkan guratan merah pada seluruh tubuh.
f. Dampak merokok pada kehamilan
Merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan
janin lambat dan dapat meningkatkan risiko Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). Risiko keguguran pada wanita
perokok 2-3 kali lebih sering karena Karbon Monoksida
dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen.
g. Impotensi
Merokok dapat menyebabkan penurunan seksual karena
aliran darah ke penis berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.

B. Cara
Berhenti Merokok
Banyak cara agar kita bisa berhenti merokok. Tahapan pertama
dan terpenting adalah niat yang besar serta sungguh-sungguh ingin
berhenti merokok. Tanpa niat yang besar mustahil seseorang bisa
berhenti merokok. Banyak mengaku diri perokok berat dan
mengakui bahwa tekad mereka sangat besar untuk berhenti
merokok. Namun ketika mereka keluar dan berkumpul kembali
dengan teman-temannya yang merokok, keinginan itu muncul
kembali. Inilah kenapa niat dan tekad itu yang paling penting ketika
Anda ingin benar-benar berhenti merokok.
a. Niat yang sungguh-sungguh untuk berhenti merokok.
b. Belajar membenci rokok
c. Bergaulah dengan orang yang tidak merokok
d. Sering-sering pergi ke tempat yang ruangannya ber-
AC
e. Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan
denganrokok.
f. Jika ingin merokok, tundalah 10 menit lagi.
g. Beritau teman dan orang terdekat kalau kita ingin
berhenti
merokok.
h. Kurangi jumlah merokok sedikit demi sedikit.
i. Hilangkan kebiasaan Bengong atau menunggu.
j. Sering-seringlah pergi ke rumah sakit, agar tau
pentingnya
kesehatan.
k. Cari pengganti rokok, misalnya permen atau gula.
l. Coba dan coba lagi jika masih gagal.

C. Upaya Penanggulangan Bahaya Rokok Bagi Kesehatan


Betapa sulitnya memberantas kebiasaan merokok. Hampir semua
orang mengetahui bahwa racun nikotin yang terdapat dalam asap rokok
membahayakan bagi kesehatan. Bukan hanya untuk perokok itu sendiri
melainkan juga untuk orang-orang disekitarnya yang ikut menghisap
asap tersebut (perokok pasif). Menurut Sarlito Wirawan Sarwono
(Psikologi Lingkungan,1992) orang-orang yang merokok tidak mau
menghentikan kebiasaannya karena beberapa alasan, antara lain : Faktor
kenikmatan (kecanduan nikotin); Status ( simbol kelaki-lakian);
Mengakrabkan hubungan sosial sesama perokok.
Pengendalian masalah rokok sebenarnya telah diupayakan
diantaranya melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau arena yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi, ataupun
penggunaan rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan
upaya perlindungan masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan
kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. Penetapan Kawasan
Tanpa Rokok perlu diselenggarakan di tempat umum, tempat kerja,
angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak, institusi
pendidikan dan tempat pelayanan kesehatan.
Tujuan umum dari Kawasan Tanpa Rokok adalah menurunkan
angka kesakitan dan kematian akibat rokok. Sedangkan tujuan khusus
penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah :

1. Mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, aman, dan


nyaman.
2. Memberikan perlindungan bagi masyarakat bukan perokok.
3. Menurunkan angka perokok.
4. Mencegah perokok pemula.
5. Melindungi generasi muda dari penyalahgunaan (NAPZA).
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok menjadi alasan
sulitnya penetapan Kawasan Tanpa Rokok yang ditunjukkan dengan
keadaan hampir 70% perokok di Indonesia mulai merokok sebelum umur
19 tahun. Bahkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2003
meyebutkan usia 8 tahun sudah mulai merokok.

D. Tiga Bahan Rokok yang Paling Berbahaya


1. Nikotin
Menurut Sue Armstrong bahwa nikotin merupakan bahan
kimia yang tidak berwarna dan merupakan salah satu racun paling
keras yang kita kenal. Pendapat ini memberikan penjelasan
tentang dampak nikotin pada tubuh dan karakterisiknya. Hal ini
tentunya tergantung pada jumlah dan keadaan fisiologis serta
psikologis orangnya. Dalam jumlah besar, nikotin sangat
berbahaya, yaitu antara 20 mg sampai 50 mg nikotin dapat
menyebabkan terhentinya pernapasan.
2. Karbonmonoksida
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak
berbau sama sekali. Gas ini bisa kita jumpai pada asap yang
dikeluarkan mobil. Karbon monoksida yang terkandung dalam
rokok dapat mengikat dirinya pada HB darah dengan akibat
oksigen tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh tubuh (padahal
yang diperlukan tubuh adalah oksigen). Tanpa oksigen ini, baik
otak maupun organ tubuh yang lain tidak dapat berfungsi.
3. TAR
Lebih dari 2000 zat kimia baik berupa gas, maupun
partikel padat terkandung dalam asap rokok. Diantara zat – zat
tersebut ada yang mempunyai efek karsinogen. Tar merupakan
kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau
sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses
pertanian dan industri sigaret serta bahan pembuat rokok lainnya.
Oleh karena itu, kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah
yang berhubungan dengan resiko timbulnya kanker karena tar
mempunyai efek karsinogen.

E. Upaya Penanggulangan Bahaya Rokok


Kebiasan merokok memang sulit untuk dihentikan. Sudah
seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi
tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat.
Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan
generasi muda. Adanya upaya prevensi dan motivasi untuk
menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan
dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri
untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat
mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok
yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan
keluarga/orangtua.
F. Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai
dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat
rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi
orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang
bukan perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia
yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat
berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali
lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali
mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan.
Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang
siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi
asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada
polusi di jalanan raya yang macet.

3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan


ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit
dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat
akan memilih merokok daripada makan jika uang yang
dimilikinya terbatas.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang


yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan
kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli
rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh
perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri,
sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagian akan
lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara.
Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain
yang belum merokok untuk merokok agar merasakan
penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam
ketagihan asap rokok yang jahat.

5. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa,


sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau
barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh
mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin
akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

6. Merokok Membuat Anda Lebih Bodoh


Apakah perokok yang bodoh menurut definisi atau mereka
menjadi bodoh oleh karena merokok? Sedikitnya satu
penemuan yang dibuat oleh ilmuwan dari Universitas
Michigan: merokok yang berkepanjangan mengurangi IQ.
Walaupun perokok sering mengatakan dengan tegas bahwa
sebatang rokok membantu mereka menjadi lebih
berkonsentrasi, penggunaan tembakau untuk periode
beberapa tahun dapat mempunyai suatu efek sebaliknya,
mengurangi ketepatan dan kecepatan berpikir manusia dan
mengurangi tingkat IQ-nya.

Anda mungkin juga menyukai