Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RUMAH SEHAT

Disusun Oleh :
Puji Wijayanti
1911040027

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
RUMAH SEHAT

Pokok Pembahasan : Rumah Sehat


Sub pokok pembahasan : Rumah Sehat
Sasaran : Keluarga Tn. S
Hari/tanggal : Senin / 17 Februari 2020
Tempat : Rumah Tn. S
Pukul : 16.00 WIB
Penyuluh : Puji Wijayanti

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang rumah sehat, diharapkan Tn. S
dan keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang manfaat rumah
sehat serta mau melaksanakan penyuluhan dengan membuat rumahnya
lebih sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga Tn. S dapat menjelaskan pengertian rumah sehat
b. Keluarga Tn. S dapat menjelaskan syarat-syarat rumah sehat
c. Keluarga Tn. S dapat menjelaskan Akibat keadaan rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan
d. Keluarga Tn. S dapat menjelaskan cara memperoleh rumah yang sehat

B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian rumah sehat
2. Syarat-syarat rumah sehat
3. Akibat keadaan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
4. Cara memperoleh rumah yang sehat
C. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Setting Tempat

Keterangan :
:
: Penyaji

: Pembimbing

: Audience
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(2 menit) 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan
diri memperhatikan
3. Menggali 3. Menjawab
pengetahuan pertanyaan
keluarga Tn. S 4. Mendengarkan dan
tentang rumah sehat memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan 5. Menyetujui kontrak
Penyuluhan waktu
5. Membuat kontrak
waktu
2 Kegiatan 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
Inti a. Pengertian memperhatikan
(15 menit) rumah sehat penjelasan
b. Syarat-syarat Penyuluh
rumah sehat 2. Aktif bertanya
c. Akibat keadaan 3. Mendengarkan
rumah yang
tidak memenuhi
syarat kesehatan
d. Cara
memperoleh
rumah yang
sehat
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta
3 Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan dan
(3 menit) materi yang Memperhatikan
disampaikan oleh 2. Menjawab
penyuluh pertanyaan yang
2. Mengevaluasi diberikan
peserta atas 3. Menjawab salam
penjelasan yang
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan
3. Salam Penutup

G. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian rumah sehat ?
2. Apa syarat-syarat rumah sehat ?
3. Sebutkan Akibat keadaan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan?
4. Bagaimana memperoleh rumah yang sehat?

Lampiran Materi
RUMAH SEHAT

A. Pengertian
Rumah sehat adalah tempat berlindung/bernaung dan tempat untuk
beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik
rohani maupun social (Kasjono, 2011).

B. Syarat-syarat rumah sehat


Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut
Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :
1. Bahan bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain : debu total kurang dari 150
μg/m2, asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum
(Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan.
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan
berkembangnya mikroorganisme patogen.
2. Komponen dan penataan ruangan
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan.
b. Dinding rumah memiliki ventilasi, kamar mandi dan kamar cuci
kedap air dan mudah dibersihkan.
c. Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan
kecelakaan.
d. Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir.
e. Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.
f. Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak
langsung dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas
penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.
4. Kualitas udara
a. Suhu udara nyaman antara 18–30oC.
b. Kelembaban udara 40–70%.
c. Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam.
d. Pertukaran udara 5 kaki3/menit/penghuni.
e. Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam.
f. Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3.
5. Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas
lantai.
6. Vektor penyakit
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.
7. Penyediaan air
a. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60
liter/orang/hari;
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
dan/atau air minum
c. menurut Permenkes no. 416 tahun 1990 dan Kepmenkes no. 907
tahun 2002.
8. Sarana penyimpanan makanan
Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.
9. Pembuangan Limbah
a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber
air, tidak
b. menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah.
c. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan
bau, tidak
d. mencemari permukaan tanah dan air tanah.
10. Kepadatan hunian
Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2
orang tidur.

C. Akibat keadaan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan


1. Air tercemar dapat mengakibatkan penyakit hepatitis, tipes, disentri,
diare
2. Tanpa air yang cukup dapat mengakibatkan infeksi mata dan kulit
menyebar dengan mudah
3. Ventilasi yang tidak baik menyebabkan udara tidak nyaman, kotor,
sehingga timbul asma, bronchitis, dan tuberculosis
4. Lubang asap dapur yag tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan
mata pedih. Bau menyengat dan mengganggu pernafasan
5. Padat penghuni dapat memermudah penularan penyakit
6. Penataan barang yang kurang strategis, masih terdapat barang-barang
yang tidak layak dipakai dapat menyebabkan rumah menjadi pengap,
menjadi tempat pembiakan nyamuk, tikus sehinggan memungkinkan
terjadinya penyakit malaria, demam berdarah, filariasis
7. Ternak yang tidak bersih dapat menimbulkan penyakit malaria, kaki
gajah, diare, penyakit kulit
8. Limbah cair dan padat seperti kotoran dan air seni sehingga menjadi
sarang lalt dan serangga dan dapat mengakibatkan penyakit infeksi
hati, palia, kolera, tipus

D. Cara memperoleh rumah yang sehat


1. Membuat jendela dan lubang angin yang cukup
2. Luas jenela antara 10%-15% kali luas lantai, luas lubang angin
20%kali luas jendela
3. Kelembaban : Upayakan dinding ruangan dan lantai selalu kering,
lubang ventilasi yang cukup sehingga cahaya bisa masuk ke dalam
rumah, membuat sambungan pondasi dengan dinding kedap air,
memuat atap yang tidak bocor
4. Lubang asap : buatlah jalan keluar untuk asap pada bagian atas/diatas,
pergunakan tungku yang dilengkapi dengan erobong asap
5. Kandang ternak : jarak antara rumah dan kandang harus 10 meter

DAFTAR PUSTAKA
Atmaja J. 2004. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Kondisi Fisik
Bangunan Rumah Tidak Sehat di Kecamatan Lubuk Alung. Jurnal Ilmiah R
& B. Vol.4. No.2. Oktober 2004.

Depkes RI. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas
Air. Jakarta : Depkes RI.

Depkes RI. 1999. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999


tentangPersyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Depkes RI.

Depkes RI. 2002. Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Jakarta : Ditjen PPM
dan PL.

Kasjono HS. 2011. Penyehatan Pemukiman. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Anda mungkin juga menyukai