DI SUSUN OLEH :
WAHYUNA DWI HARTINI
Sasaran : Masyarakat Desa X
Waktu : 20 Menit
A. LATAR BELAKANG
Rumah merupakan tempat untuk berumah tangga, tempat tinggal/alamat, lokasi tempat
tinggal. Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping sandang dan
pangan. Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh di dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia,
dan kurangnya lahan untuk membangun rumah, seringnya diabaikan syarat-syarat
membangun rumah sehat, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan
lingkungan.
Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohan dan jasmani secara layak
sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Kebutuhan jasmani
misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani seperti membaca, menulis,dll. Kebutuhan rohani
misalnya, perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebagainya.
B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, Keluarga mampu memahami tentang
rumah sehat.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
E. Media
LCD
Leaflet
F. Waktu pelaksanaan
Waktu : 20 Menit
G. Perencanaan pelaksanaan
I. Evaluasi
b. Evaluasi Proses
1) Audience aktif
c. Evaluasi Hasil
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Rumah Sehat
Rumah sehat adalah suatu tempat untuk berlindung terhadap gangguan dari luar antara lain
untuk melindungi dari panas, hujan, angin dan gangguan lainnya sehingga dapat tinggal dari
rasa aman dan tenteram serta rumah tersebut memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat
tinggal, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia
bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan mmah di hutan-
hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun ramah
bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern.
1. Bahan bangunan
Lantai dari ubin atau semen, Binding tembok, Atap genting, Kayu atau bambu untuk tiang.
2. Ventilasi
Mempunyai fungsi untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tetap segar. Hal ini
berarti keseimbangan oksigen (O2) ruang diperlukan oleh penghuni rumah tetap terjaga.
Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar
CO2 (Carbondioksida) yang bersifat racun menjadi tneningkat. Kurangnya ventilasi juga
menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan akan tinggi dan merupakan media yang
baik untuk bakteri-bakteri bibit penyakit) berkembang biak.
Ventilasi ada 2 macam yaitu ventilasi alamiah dimana aliran udara didalam ruangan terjadi
secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin sedangkan ventilasi buatan dimana aliran
udara dalam ruangan didapat dengan menggunakan kipas angin dan mesin penghisap
udara(Exhouser).
3. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, terutama cahaya matahari langsung pada
pagi hari antara pukul 06.00 s/d pukul 08.00 baik untuk kesehatan. Cahaya dibedakan
menjadi 2 yaitu cahaya alamiah yakni sinar matahari yang sangat penting karena dapat
membunuh bibit penyakit misal penyakit TBC, disamping melalui pintu dan jendela sinar
matahari dapat juga melewati genteng kaca. Sedangkan cahaya buatan yaitu menggunakan
lampu listrik, api dan lampu minyak tanah.
4. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni didalamnya, artinya luas
lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya luas bangunan yang
sudah sebanding dengan jumlah tidak sehat, sebab disamping kurangnya konsumsi 62 Juga
bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi akan mudah menular kepada
anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah 2,5 - 3m2 untuk tiap orang.
Bagian pengolah makanan rumah tangga atau dapur harus memenuhi persyaratan kebersihan.
Di tempat inilah makanan diolah. Bila dapur kotor, maka makanan yang dimasak kotor pula
dan hal ini berbahaya untuk kesehatan anggota keluarga penghuni rumah tersebut.
6. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu suatu ruangan tidak banyak berubah antara 18-20ºC.
Suhu ruangan tergantung pada perencanaan ruangan atau pengaturan ruangan sesuai fungsi
dan kegunaannya cukup baik agar komunikasi dan hubungan antar ruangan mudah dan lancar
serta dapat menjamin kegiatan.
Kontruksi bangunan harus kuat dan benar, atap tidak bocor apabila hujan, dibuat langit-langit
untuk mengurangi panas dan menahan kotoran.
8. Bagian luar rumah agar memiliki luas pekarangan yang cukup. Sehingga dapat ditanami
tanaman penghijauan, buah-buahan, sayur-mayur dan bunga. Lingkungan sekitar rumah tidak
boleh tercemar polusi. Tersedia fasilitas air, listrik dan sambungan telepon. Memiliki jalan
yang dapat dilalui kenderaan untuk menuju sarana-sarana pelayanan umum seperti pasar,
rumah sakit, sekolah dan tempat ibadah.
9. Bagian dalam rumah harus cukup tersedia kamar.
Untuk orang tua, anak dan tamu. Untuk daerah tropis, sebaiknya loteng agak tinggi, sehingga
volume udara dalam ruangan cukup. Ventilasi udara harus baik, demikian juga penerangan
ruangan harus cukup.
Hal ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi fisik, psikologik maupun
sosial, yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan kepada orang
lain. Dalam kehidupan lansia agar dapat tetap menjaga kondisi fisik yang sehat, maka perlu
menyelaraskan kebutuhan-kebutuhan fisik dengan kondisi psikologik maupun sosial,
sehingga mau tidak mau harus ada usaha untuk mengurangi kegiatan yang bersifat memforsir
fisiknya. Seorang lansia harus mampu mengatur cara hidupnya dengan baik, misalnya makan,
tidur, istirahat dan bekerja secara seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Lubis, Pandapotan. 1989. Perumahan Sehat. Jakarta: Depkes RI