PENGKAJIAN
A. Primery Survey
Airway : Tidak ada tanda- tanda obstruksi jalan nafas, tidak terdengar adanya
sumbatan jalan nafas.
Breathing : Pola pernafasan cepat 24x/menit, pergerakan dinding dada simetris suara
nafas vesikuler.
Circulation : CRT> 2 detik dengan akral dingin 36 0c, nadi : 88x/menit, TD: 76/59
mmHg, RR: 28x/menit dan tidak ada tanda-tanda syok.
Disability : Keadaan umum sedang composmentis GCS : E4M6V5
Exsposure :-
Penyakit penyerta :
- Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini
Alergi :
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi apapun
Kejadian :
- Pasien mengatakan dibawa ke rumah sakit karena merasakan nyeri dada kiri
menjalar sampai ke tangan dan punggung klien, klien mempunyai riwayat merokok
dan kolesterol tinggi.
C. Asuhan Keperawatan
- Diagnosa Keperawatan Utama
Nyeri Akut b.d Agen cedera Biologis ( iskemia miokard )
DS: pasien mengatakan nyeri
P : nyeri
Q : rasa seperti tertusuk
R : nyeri dibagian dada
S:7
T : hilang timbul
- Rencana Keperawatan
Tgl / Diagnosa SLKI SIKI
Waktu Keperawatan
Selasa, Nyeri Akut b.d Agen Kontrol Nyeri Manajemen
21/4/20 cedera Biologis ( iskemia Diharapkan nyeri pasien Nyeri
Pukul miokard ) teratasi setelah dilakukan 1. Identifikasi neyri
11.00 wib tindakan keperawatan secara
dengan kriteria hasil : komprehensif
Indikator A T 2. Identikasi skala
Mengenali 2 4 nyeri
kapan nyeri 3. Berikan teknik
terjadi nafas dalam untuk
Menggambarkan 2 4 mengurangi nyeri
faktor penyebab 4. Ajarkan teknik
Melaporkan 3 4 non farmakologi
nyeri yang 5. Kolaborasikan
terkontrol dengan dokter
Keterangan : untuk pemberian
1. Tidak pernah obat analgesik .
menunjukkan
2. Jarang
menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering
menunjukkan
5. Secara konsisten
menunjukkan
- Implementasi & Evaluasi
Tgl / Implementasi & Respon Evaluasi Paraf
Waktu
Selasa , 1. Mengidentifikasi nyeri S : Pasien mengatakan nyeri LIA
21/4/20 secara komprehensif sudah sedikit berkurang
Pukul S : pasien mengatakan O : Pasien kooperatif
11.00 nyeri dibagian dada dengan A : Masalah belum teratasi
wib skala 7 hilang timbul. Indikator A T A
O : pasien meringis Mengenali 2 4 3
kesakitan. kapan nyeri
2. Memberikan teknik nafas terjadi
dalam untuk mengurangi Menggambarkan 2 4 3
nyeri. faktor penyebab
S:- Melaporkan 3 4 4
O : pasien kooperatif nyeri yang
3. Mengkolaborasikan dengan terkontrol
dokter untuk pemberian
obat analgesik P : lanjutkan intervensi
S:- - Adm medikasi
O : pasien kooperatif - Kontrol nyeri
- Manajemen nyeri
- Kolaborasikan dengan
dokter
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ( M1H2 )
PENGKAJIAN
D. Primery Survey
Airway : Tidak ada tanda- tanda obstruksi jalan nafas, tidak terdengar adanya
sumbatan jalan nafas.
Breathing : Pola pernafasan cepat RR: 28x/menit, pergerakan dinding dada simetris
suara nafas vesikuler.
Circulation :CRT> 2 detik dengan akral dingin 360c, nadi : 88x/menit, TD: 76/59
mmHg, RR: 28x/menit.
Disability :Keadaan umum pasien lemah dengan GCS : E2V2M2 somnolen ,
penurunan kesadaran
Exsposure :-
Muntah :
- Pasien mengatakan selama di RS pasien tidak muntah
Penyakit penyerta :
- Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini
Alergi :
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi apapun
Kejadian :
- Pasien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan kondisi penurunan
kesadaran.
F. Asuhan Keperawatan
- Diagnosa Keperawatan Utama
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi
DS : pasien mengatakan sesak nafas sejak 5 hari tidur sambil duduk.
- Rencana Keperawatan
Tgl / Diagnosa SLKI SIKI
Waktu Keperawatan
Rabu , Pola nafas tidak efektif Pola Nafas Manajemen Jalan
22/4/20 b.d penurunan energi Diharapkan pola nafas Nafas
Pukul pasien dapat adekuat 1. Monitor pola nafas
17.00 wib dengan kriteria hasil : 2. Monitor status
Indikator A T pernafasan dan
Dispnea 2 4 oksigenasi
Pemanjangan 2 4 3. Berikan oksigenasi
fase ekspirasi 4. Kolaborasi
pemberian obat
Keterangan : furosemid.
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
PENGKAJIAN
A. Primery Survey
Airway : Tidak ada tanda- tanda obstruksi jalan nafas, tidak terdengar adanya
sumbatan jalan nafas.
Breathing : Pola pernafasan cepat RR: 28x/menit, pergerakan dinding dada simetris
suara nafas vesikuler.
Circulation : CRT> 2 detik, akral teraba dingin dan berkeringat tidak ada tanda- tanda
syok, TD: 110/70mmHg, N: 100x/menit, RR: 28x/menit, SpO2: 94%.
Disability : Keadaan umum sedang, GCS : E4M6V5 composmentis, ukuran pupil
normal 3 mm.
Exsposure : Tidak terdapat cedera pada bagian tubuh klien
Obat terakhir :
- Pasien mengatakan minum promagh selama 2 minggu terkahir
- Pasien mengatakan minum bodrex selama 3 hari terakhir
Muntah :
- Pasien mengatakan mual dan muntah sebanyak 2x sebelum dibawa ke RS, selama di
RS pasien tidak muntah
Penyakit penyerta :
- Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini
Alergi :
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi apapun
Kejadian :
- Pasien mengatakan dibawa ke rumah sakit karena merasakan nyeri perut selama 4
hari dan tidak berkurang setelah minum obat promagh
C. Asuhan Keperawatan
- Diagnosa Keperawatan Utama
Nyeri Akut b.d Agen cedera biologis
- Rencana Keperawatan
Tgl / Diagnosa SLKI SIKI
Waktu Keperawatan
Kamis , Nyeri Akut b.d Agen Kontrol Nyeri Manajemen
23/4/20 cedera Biologis Diharapkan nyeri pasien Nyeri
Pukul teratasi setelah dilakukan 1. Identifikasi neyri
11.00 wib DS: pasien mengatakan tindakan keperawatan secara
nyeri dengan kriteria hasil : komprehensif
P : Nyeri Indikator A T 2. Identikasi skala
Q : rasa seperti tertusuk Mengenali 2 4 nyeri
R : nyeri dibagian dada kapan nyeri 3. Berikan teknik
S:7 terjadi nafas dalam untuk
T : hilang timbul Menggambarkan 2 4 mengurangi nyeri
faktor penyebab 4. Ajarkan teknik
DO: pasien tampak Melaporkan 3 4 non farmakologi
menahan nyeri nyeri yang 5. Kolaborasikan
terkontrol dengan dokter
Keterangan : untuk pemberian
1. Tidak pernah obat aspirin.
menunjukkan
2. Jarang
menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering
menunjukkan
5. Secara konsisten
menunjukkan
- Implementasi & Evaluasi
Tgl / Implementasi & Respon Evaluasi Paraf
Waktu
Kamis , 1. Mengidentifikasi nyeri S : Pasien mengatakan nyeri LIA
23/4/20 secara komprehensif sudah sedikit berkurang
Pukul S : pasien mengatakan O : Pasien kooperatif
11.00 nyeri dibagian dada dengan A : Masalah belum teratasi
wib skala 7 hilang timbul. Indikator A T A
O : pasien meringis Mengenali 2 4 3
kesakitan. kapan nyeri
2. Memberikan teknik nafas terjadi
dalam untuk mengurangi Menggambarkan 2 4 3
nyeri. faktor penyebab
S:- Melaporkan 3 4 4
O : pasien kooperatif nyeri yang
3. Memberikan obat aspirin. terkontrol
S:-
O : pasien kooperatif P : lanjutkan intervensi
- Adm medikasi
- Kontrol nyeri
- Manajemen nyeri
- Kolaborasikan dengan
dokter
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ( M1H4 )
PENGKAJIAN
D. Primery Survey
Airway : Tidak ada tanda- tanda obstruksi jalan nafas, tidak terdengar adanya
sumbatan jalan nafas.
Breathing : Pola pernafasan normal RR: 20x/menit, pergerakan dinding dada simetris
suara nafas vesikuler.
Circulation : CRT> 2 detik, akral teraba hangat dan berkeringat tidak ada tanda- tanda
syok, S: 36,80C, N: 115x/menit, TD: 189/114mmHg
Disability : Keadaan umum sedang, GCS : E4M6V5 composmentis, ukuran pupil
normal 3 mm.
Exsposure : Tidak terdapat cedera pada bagian tubuh klien
Muntah :
- Pasien mengatakan selama di RS pasien tidak muntah
Penyakit penyerta :
- Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini
Alergi :
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi apapun
Kejadian :
- Pasien mengatakan dibawa ke rumah sakit karena tidak bisa menggerakkan
tangan sebelah kanan dan kaki sebelah kanan.
F. Asuhan Keperawatan
- Diagnosa Keperawatan Utama
Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi
DS: pasien mengatakan tidak bisa menggerakkan tangan sebelah kanan dan kaki
sebelah kanan.
DO: pasien tampak kooperatif
- Rencana Keperawatan
Tgl / Diagnosa SLKI SIKI
Waktu Keperawatan
Jumat , Resiko perfusi serebral Perfusi Cerebral Manajemen
24/4/20 tidak efektif Peningkatan
Pukul berhubungan dengan Diharapkan perfusi cerebral Tekanan
15.00 wib hipertensi. pasien membaik setelah Intrakranial
dilakukan tindakan
keperawatan dengan 1. Monitor tanda dan
kriteria hasil : gejala peningkatan
Indikator A T tekanan darah
Kognitif 4 5 sistolik dan
Tekanan 2 4 diastolik
darah sistolik 2. Monitor status
Tekanan 2 4 pernafasan
darah 3. Berikan posisi
diastolik semi fowler
4. Kolaborasi
Keterangan : pemberian obat
6. Memburuk
7. Cukup memburuk
8. Sedang
9. Cukup membaik
10. Membaik
- Implementasi & Evaluasi
Tgl / Implementasi & Respon Evaluasi Paraf
Waktu
Jumat , 1. Memonitor tanda dan gejala S:- LIA
24/4/20 TTV O : Pasien kooperatif
Pukul S: - Nadi: 115x/menit,
15.00 O: pasien kooperatif TD: TD: 189/114mmHg
wib 189/114mmHg
2. Memonitor status pernafasan A : Masalah belum teratasi
S: pasien mengatakn tidak Indikator A T A
sesak nafas Kognitif 4 5 4
O: RR: 20x/menit. Tekanan darah 2 3 3
3. Memberikan obat analgesik sistolik
S: - Tekanan darah 2 3 3
O: pasien terlihat kooperatif diastolik
- Inj. Ranitidine 2x1 gr
- Inj. Mecobalamin 2x1 P : lanjutkan intervensi
gr - Adm medikasi
- Monitor TTV
- Kolaborasikan dengan
dokter
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ( M1H5 )
PENGKAJIAN
G. Primery Survey
Airway : Tidak ada tanda- tanda obstruksi jalan nafas, tidak terdengar adanya
sumbatan jalan nafas.
Breathing : Pola pernafasan cepat RR: 24x/menit, pergerakan dinding dada simetris
suara nafas vesikuler.
Circulation : CRT> 2 detik, akral teraba dingin 36,5 C dan berkeringat tidak ada
tanda- tanda syok
Disability : Keadaan umum sedang, GCS : E4V5M6 composmentis, ukuran pupil
normal 3 mm.
Exsposure : Tidak terdapat cedera pada bagian tubuh klien
Muntah :
- Pasien mengatakan selama di RS pasien tidak muntah
Penyakit penyerta :
- Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini
Alergi :
- Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi apapun
Kejadian :
- Pasien mengatakan dibawa ke rumah sakit karena tidak bisa BAK pasien
pernah menjalani operasi hipospadia.
I. Asuhan Keperawatan
- Diagnosa Keperawatan Utama
Retensi urine berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra
DS : pasien mengatakan sakit tidak bisa BAK, pasien pernah menjalani operasi
hipospadia,
DO : pasien terlihat kooperatif
- Rencana Keperawatan
Tgl / Diagnosa SLKI SIKI
Waktu Keperawatan
Sabtu , Eliminasi Urine Manajemen
25/4/20 Retensi urine b.d Diharapkan eliminasi Eliminasi Urine
Pukul peningkatan tekanan urine pasien membaik 1. Monitor
11.00 wib uretra setelah dilakukan eliminasi urine
tindakan keperawatan 2. Catat waktu-
dengan kriteria hasil : waktu dan
Indikatir A T haluaran
Berkemih 2 5 berkemih
tidak tuntas 3. Ajarkan
( dribbling) mengukur asupan
Frekuensi 2 5 cairan
BAK 4. Kolaborasi
pemberian obat
Keterangan : supositoria uretra
6. Memburuk
7. Cukup memburuk
8. Sedang
9. Cukup membaik
10. Membaik