Penerapan teknik ini akan berbeda pada setiap rumah sakit. Akan
tetapi, pada ketiga teknik ini sangat diperlukan partisipasi dari anggota
keluarga. Biasanya di rumah sakit akan ada pelatihan metode Lamaze
selama 4 minggu berturut-turut sampai masa prediksi melahirkan. Pada
pelatihan ini, setiap bumil harus didampingi suaminya. Tidak setiap bumil
mau mengikuti pelatihan ini, tetapi jika suami mau berpartisipasi dalam
mengikuti pelatihan ini biasanya para bumil akan bersemangat untuk
mengikuti latihan. Namun sebaik apapun metode yang dilatih tidak akan
ada hasilnya jika yang bersangkutan tidak mempraktekannya.
b. Bradley
Edukasi persalinan memberdayakan perempuan untuk memutuskan
pilihan yang terinformasi dlm pelayanan untuk mengambil tanggung
jawab kesehatannya, dan mempercayai kearifan pribadinya. Seorang
Dokter menggunakan Husband-Coached Childbirth (1965) natural
childbirth, menggunakan:
1) Kontrol pernapasan
2) Pernapasan abdomen
3) Rileksasi tubuh menyeluruh
Fokus pada variabel lingkungan, kegelapan, kesendirian, dan
ketenanga persalinan alami semua metode menggabungkan komponen
intelektual dan fisik menukar ketakutan perempuan dengan kepercayaan
diri dan pemahaman. Prenatal edukasi yang adekuat: informasi tentang
adaptasi maternal, nutrisi, seksualitas, higienedasar, dan persalinan,
kepuasan persalinan dan membantu menjadi orang tua yang lebih efektif
dan bahagia. Telah digunakan berbagai variasi pendekatan termasuk untuk
kelompok tertentu, sepertt pada kehamilan remaja, primiparan > 35 tahun,
orang tua tunggal, orang tua adopsi dan orang tua dengan anak kembar.
Tehnik koping untuk orang tua dan persiapan sibling.
c. Dickread
1) Pernapasan dalam abdominal selama kontraksi awal kala I
2) Pernapasan dangkal selama kala I selanjutnya
3) Menahan napas dengan meneran selama kala II persalinan
Teori nyeri persalinan: nyeri disebabkan olehsindrom takut-
tension-nyeri dasa rprogram edukasi persiapan persalinan yg mengacu
pada childbirth without fear3 tehnik.Setelah diketahui efek yg kurang
baik menahan nafas selama meneran rekomendasi ini diubah
rileksasi(Dick-Read, 1987). Ibu diajarkan secara sadar dan progresif
merilekskan otot yang berbeda diseluruh tubuh sampai terampil rileks
sempurnaan tarkontraksi.
2. Teknik Teknik relaksasi dan bernafas
a. Teknik relaksasi
2) Perhitungan Relaksasi
3) Suara Akibat Gerakan Janin, suara gerakan ini seperti suara pukulan,
dikarenakan janinmendapat reaaksi dari luar
1) Bradikardi
2) Takikardia
e) Amnionitis
3) Variabilitas
b) Anak hidup
a) Presentasi janin
c) Sikap janin
a) Keadaan janin
Ada dua metode untuk pemantauan denyut jantung janin, eksternal dan
internal:
a. Pasien berbaring dalam posisi semi-Fowler, atau sedikit miring ke kiri. Hal
ini berguna untuk memperbaiki sirkulasi darah ke janin dan mencegah
terjadinya hipotensi.
b. Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran tensi, suhu, nadi,
dan frekuensi pernafasan ibu. Kemudian selama pemeriksaan dilakukan,
tensi diukur setiap 10-15 menit (hasilnya dicatat pada kertas KTG).
c. Aktivitas gerakan janin diperhatikan dengan cara:
1) Menanyakan kepada pasien.
2) Melakukan palpasi abdomen.
3) Melihat gerakan tajam pada rekaman tokogram (kertas KTG).
d. Bila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat gerakan janin,
dilakukan perangsangan janin, misalnya dengan menggoyang kepala atau
bagian janin lainnya, atau dengan memberi rangsang vibro-akustik
(dengan membunyikan bel, atau dengan menggunakan alat khusus untuk
keperluan tersebut).
e. Perhatikan frekuensi dasar DJJ (normal antara 120 – 160 dpm).
f. Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada kertas KTG. Perhatikan
apakah terjadi akselerasi DJJ (sediktinya 15 dpm).
g. Perhatikan variabilitas DJJ (normal antara 5 - 25 dpm).
h. Lama pemeriksaan sedikitnya 20 menit.
4. Ultrasonografi