Anda di halaman 1dari 20

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBERSIHAN LINGKUNGAN RW 6, 10 DAN 12


KELURAHAN RAWANG KECAMATAN
PADANG SELATAN KOTA PADANG

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Nama Mahasiswa No. BP
1. Andria Fransiska 1840322038
2. Rahmayani Afrah 1840322039
3. Badrina Anugrah Putri 1840322040
4. Ripa Rasyidatil Ulya 1840322041
5. Marzatya Yulia 1840322042
6. Nurul Fitri 1840322043
7. Nurrahmah Janizar 1840322044
8. Siti Kaisah 1840322045
9. Aqsha Wijaya 1840322046
10. Nissa Prima Sari 1840322047
11. Lailathul Husna 1840322048
12. Shinta Aulia 1840322049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kebersihan Lingkungan

Sasaran : Masyarakat RW 06, 10, dan 12 Kelurahan Rawang

Tempat : Mesjid Mutmainah RW 10 Kelurahan Rawang

Hari/tanggal : Sabtu, 21 Desember 2016

Waktu : 30 menit.

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat diharapkan mampu:

a. Memahami Pengertian Kesehatan Lingkungan


b. Memahami Ruang lingkup Kesehatan Lingkungan
c. MemahamiPengaruh Kesehatan Lingkungan terhadap kesehatan keluarga
d. Memahami Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia

B. METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab

C. MEDIA
Media yang digunakan adalah leaflet.
D. KEGIATAN KONSELING
N Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
o.

1. 3 Pembukaan :

Menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam


mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Kontrak waktu  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan  Memperhatikan

2. 15 Isi :
Menit
 Menjelaskan Pengertian Kesehatan  Memperhatikan
Lingkungan
 Menjelaskan Ruang lingkup  Memperhatikan
Kesehatan Lingkungan
 Menjelaskan Pengaruh Kesehatan  Memperhatikan
Lingkungan terhadap kesehatan
keluarga
 Menjelaskan Masalah-masalah  Memperhatikan
Kesehatan Lingkungan di Indonesia
3. 10 Evaluasi :
Menit
 Memberikan kesempatan kepada  Memberi pertanyaan
peserta untuk bertanya
 Meminta peserta untuk menjelaskan  Memberi penjelasan
kembali materi yang telah tentang materi yang telah
disampaikan dengan singkat disampaikan.
menggunakan bahasa peserta sendiri
 Memberikan pertanyaan kepada  Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi yang telah
disampaikan

4. 2 Penutup :

Menit  Mengucapkan terima kasih atas  Mendengarkan


peran serta masyarakat.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

E. PENGORGANISASIAN
Moderator : Ripa Rasyidatil Ulya

Pemateri : Aqsha Wijaya

Anggota :

1. Andria Fransiska
2. Rahmayani Afrah
3. Badrina Anugrah Putri
4. Marzatya Yulika
5. Nurul Fitri
6. Nurrahmah Janizar
7. Siti Kaisah
8. Nissa Prima Sari
9. Lailathul Husna
10. Shinta Aulia

F. EVALUASI
MATERI PENYULUHAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa
benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya.
Serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen
di alam tersebut. Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja
dibuang secara benar.

Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah


suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia.

2. Ruang lingkup Kesehatan Lingkungan


Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal
22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :

a. Penyehatan Air dan Udara


b. Pengamanan Limbah padat/sampah
c. Pengamanan Limbah cair
d. Pengamanan limbah gas
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
g. Pengamanan vektor penyakit
h. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

3. Pengaruh Kesehatan Lingkungan terhadap kesehatan keluarga


Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan rumah yang sehat,
maka kesehatan keluarga dapat meningkat. Rumah yang cukup bersih dapat
memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah yang ventilasinya cukup,
dapat menghindarkan keluarga dari resiko terjadinya penyakit/gangguan saluran
pernafasan.

4. Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia


Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :

a. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Hidup kita tidak dapat lepas dari air. Air ini diperlukan untuk minum,
memasak, mandi, mencuci, membersihkan dan keperluan lainnya. Untuk itu
diperlukan air yang memenuhi syarat kesehatan baik kualitas maupun
kuantitasnya. Syarat air bersih, yaitu :
1. Tidak berwarna
2. Tidak berbau
3. Tidak berasa
4. Jernih
5. Segar
6. Tidak mengandung bakteri penyebab penyakit
Masyarakat Indonesia biasanya mengunakan sumur sebagai sumber air yang
digunakan sehari hari. Sumur yang memenuhi syarat kesehatan adalah :

1. Jarak sumur engan kakus, lubang galian sampah, pembuangan limbah


jaranya minimal 10m
2. Dibuat ditempat yang ada airnya didalam tanah
3. Jangan dibuat ditanah rendah yang mungkin terendam bila banjir.

b. Pembuangan Kotoran/Tinja
Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan :
1. Tidak mengotori tanah permukaan
2. Tidak mengotori air permukaan
3. Tidak mengotori air dalam tanah
4. Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur
atau perkembangbiakan vektor penyakit lainnya.

Jenis jamban keluarga :


1. Jamban leher angsa : Jamban ini, perlu air untuk menggelontor kotoran.
Air yang terdapat pada leher angsa adalah untuk menghindarkan bau dan
mencegah masuknya lalat dan kecoa.
2. Jamban cemplung : Jamban ini, tidak memerlukan air untuk menggelontor
kotoran. Untuk mengurangi bau serta agar lalat dan kecoa tidak masuk,
lubang jamban perlu ditutup.
3. Jamban Plengsengan
Jamban ini, perlu air untuk menggelontor kotoran. Lubang jamban perlu
juga ditutup.

Syarat pembuatan kakus/jamban yg baik :

1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 m)
2. Tidak berbau.
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Penerangan dan ventilasi cukup.
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih.

c. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privasi yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,
cukup sinar matahari pagi,terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar,
dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

d. Pembuangan Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organikatau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan
dibuang ke lingkungan.
Jenis-Jenis Sampah
1. Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
A. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos
B. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sumbernya
Menurut sumbernya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan.
3. Berdasarkan Bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan
dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :

A. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan
sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti
sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah
tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka
sampah dapat dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah m
atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan
lain-lain.

B. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1. Sampah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri.
Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
2. Sampah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang
limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
C. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur
ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

D. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia
dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai
vektor (sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada setiap fase
materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan
terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.

E. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya
bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).

Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah


Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya
alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda satu Negara ke Negara yang
lain (sesuai budaya yang berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah
perkotaan dengan daerah pedesaan , serta rberbeda juga antara daerah perumahan
dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman
dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya
ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk mengubah sampah menjadi
material yang memiliki nilai ekonomis dan juga untuk mengolah sampah agar
menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode
pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat
sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah, dan ketersediaan area.
Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan
menerapkan beberapa metode atau cara sebagai berikut :

1. Melakukakan Metode Pembuangan dan Penimbunan


Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya
untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia.
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai, lubang bekas
pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg
dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah
yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang
dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah
lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama
, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas
methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.Karakteristik desain
dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan
air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah
biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan
ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan
sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil
gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat
penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan
bakar gas untuk membangkitkan listrik.

2. Melakukan Metode Daur-ulang


Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah
untuk digunakan kembali disebut sebagai Daur-ulang. Ada beberapa cara daur
ulang yaitu pengampilan bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode baru
dari Daur-Ulang yaitu :
A. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang
contohnya kaleng minum alumunium, kaleg baja makanan / minuman, botol
bekas, kertas karton, koran, majalah dan kardus . Pengumpulan biasanya
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah /
kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Jenis
sampah plastik lain yang dapat digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS)
juga bisa di daur ulang. Daur ulang dari produk yang komplek seperti
komputer atau mobil lebih susah, karena bagian bagiannya harus diurai dan
dikelompokan menurut jenis bahannya.
B. Pengolahan kembali secara biologis
Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas,
bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal
dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan
sebagai pupuk dan gas yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Metode ini menggunakan sistem dasar pendegradasian ba han-bahan organik
secara terkontrol menjadi pupuk dengan memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme. Aktivitas mikroorganisme bisa dioptimalisasi
pertumbuhannya dengan pengkondisian sampah dalam keadaan basah
(nitrogen), suhu dan kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering),
dan aerasi yang baik (kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus
karena menghasilkan pupuk organik yang ekologis (pembenah lahan) dan
tidak merusak lingkungan. Serta sangat memungknkan melibatkan langsung
masyarakat sebagai pengelola (basis komunal) dengan pola manajemen
sentralisasi desentralisasi (se-Desentralisasi) atau metode Inti
(Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha di masyarakat). Hal ini pula
akan berdampak pasti terhadap penanggulangan pengangguran. Metode ini
yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh pemerintah daerah
(kab/kota)
Proses pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator EM-
4, yaitu proses pengkomposan dengan menggunakan bahan tambahan berupa
mikroorganisme dalam media cair yang berfungsi untuk mempercepat
pengkomposan dan memperkaya mikroba. Contoh dari pengolahan sampah
menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program
tong hijau) di toronto, kanada dimana sampah organik rumah tangga seperti
sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.

3. Melakukan Metode Penghindaran dan Pengurangan


Sebuah metode yang penting pengelolaan sampah adalah pencegahan
zat sampah bentuk, atau dikenal juga dengan “Penguangan sampah” metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa
digunakan kembali, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan
barang sekali pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih
sedikit untuk fungsi yang sama.

Dampak Sampah terhadap Lingkungan


Berikut adalah dampak positif dan negatif dari sampah terhadap lingkungan hidup
dan kesehatan manusia:

1.Efek Positif

Meskipun sampah tergolong dalam benda-benda yang tidak terpakai dan dibuang,
tetapi apabila dikelola dengan baik sampah dapat dijadikan benda yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat sampah, antara lain (Emil Salim,
1980) :

a. Sampah dapat digunakan untuk menimbun tanah yang rendah atau rawa-
rawa. Dalam melaksanakan penimbunan tersebut, maka harus diperhatikan
agar tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap lingkungan hidup dan
kesehatan manusia.

b. Dapat digunakan sebagai pupuk yang dapat menggemburkan tanah dan


bermanfaat bagi tanaman.

c. Dapat diolah menjadi bahan makanan ternak atau sebagai bahan bakar.

2.Efek Negatif

Apabila jumlah sampah cukup banyak dan tidak dikelola dengan baik, maka dapat
menimbulkan berbagai masalah sebagai berikut (Emil Salim, 1980) :

a. Masalah kesehatan

Timbunan sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat merupakan tempat
berkembang biaknya vektor penyakit, seperti tikus, lalat, dan serangga lainnya
sehingga memungkinkan untuk menularkan suatu penyakit, misalnya penyakit
perut, thypus, diare, demam berdarah, malaria, cacingan, penyakit saluran
pernafasan, penyakit kulit, dan sebagainya. Timbunan sampah yang bercampur
dengan sampah dari rumah sakit dan tempat pemotongan hewan yang belum
didisinfektan merupakan sumber infeksi beberapa penyakit.

b. Masalah lingkungan

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran


terhadap air permukaan, air tanah, dan udara. Dengan demikian secara tidak
langsung dapat mencemari atau mengganggu kehidupan manusia. Dapat
dikatakan pula bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari
lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang dimaksud
dengan lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi/keadaan, dan pengaruh
yang terdapat dalam masyarakat yang kita tempati dan mempengaruhi hal-hal
yang hidup, termasuk juga kehidupan manusia.

e. Pembuangan Air Limbah


Indonesia merupakan negara dengan sistem sanitasi (pengelolaan air limbah
domestic) terburuk ketiga di Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar (
ANTARA News, 2006 ). Air Limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari
suatu proses pruduksi industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dalam konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negative terhadap lingkungan tertutama
kesehatan manusia sehingga dilakukan penanganan terhadap limbah.
Membuat sanitasi yang baik dan bersih akan sangat berguna untuk limbah
rumah tangga, seperti kotoran manusia, bekas air cucian dan masih banyak lagi
bisa dibuat berdasarkan proses filternya dengan baik. Lagi pula, proses
pengolahan limbah rumah tangga akan lebih efektif dengan adanya sanitasi yang
bersih.
Jenis, Sumber dan karakteristik Air Limbah
a.Jenis Air Limbah
1)Air sabun (Grey Water)
Air sabun umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hasil dari cuci baju, piring
atau pel lantai. Air ini sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menyirami tanaman
karena pada kadar tertentu alam masih memiliki kemampuan untuk mengurai
sabun, yang pada dasarnya merupakan rantai karbon yang umum terdapatdi alam.
Hanya saja perlu diperhatikan jika sabunnya mengandung bahan berat pembunuh
kuman seperti karbol, atau mengandung minyak yang sulit terurai seperti air hasil
cuci mobil yang umumnya tercemar oli.

2)Air Tinja/Air limbah padat(Black Water)


Air tinja merupakan air yang tercemar tinja, umumnya berasal dari
WC.Volumenya dapat cair atau padat, umumnya seorang dewasa menghasilkan
1,5 L air tinja/hari. Air ini mengandung bakteri coli yang berbahaya bagi
kesehatan, oleh sebab itu harus disalurkan melaluisaluran tertutup ke arah
pengolahan/penampungan. Air tinja bersama tinjanya disalurkan ke dalam septic
tank. Septic tank dapat berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk oleh beton
bertulang sederhana. Air yang sudah bersih dari pengolahan ini barulah dapat
disalurkan ke saluran kota, atau lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam tanah
sebagai bahan cadangan air tanah.

b.Sumber air limbah


1) Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic waste water),
adalah air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.Pada umumnya
air limbah ini terdiri dari ekskreta ( tinja dan air seni, air bekas cucian
dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiri dari bahan organik.

2) Air buangan dari industri (industrial waste water), Air buangan dari
industri (industrial waste water) adalah air buangan yang berasal dari
berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di
dalamnya sangat bervariasi, sesuai dengan bahan baku yang dipakai
industri antara lain : nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat
pewarna, mineral logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh karena itu
pengelolaan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi
lingkungan lebih rumit daripada air limbah rumah tangga.

3) Air buangan kotapraja (manucipal wastes water), yaitu air buangan


yang berasal dari perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat
umum, tempat ibadah dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang
terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah
tangga.

c.Karakteristik air limbah


1)Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi, terutama air
limbah rumah tangga biasa berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau,
kadang-kadang mengandung sisa-sisakertas, berwarna bekas cucian beras dan
sayur, bagian-bagian tinta dan sebagainya.
2)Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik
yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik yang berasal
daripenguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu pada
umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung bau asam apabila
sudah mulai membusuk.3)Karakteristik bakteriologisKandungan bakteri pathogen
serta organisme golongan coli terdapat juta dalam air limbah tergantung dari mana
sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air
buangan.

Pengelolaan Air Limbah


Air limbah merupakan air bekas yang berasal dari kamar mandi, dapur atau cucian
yang dapat mengotori sumber air seperti sumur, kali ataupun sungai serta
lingkungan secara keseluruhan. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat tidak
adanya SPAL yang memenuhi syarat kesehatan. Hal yang pertama dirasakan
adalah mengganggu pemandangan, dan terkesan jorok karena air limbah mengalir
kemana-mana. Selain itu, air limbah juga dapat menimbulkan bau busuk sehingga
mengurangi kenyamanan khususnya orang yang melintas sekitar rumah tersebut.
Air limbah juga bisa dijadikan sarang nyamuk yang dapat menularkan penyakit
seperti malaria serta yang tidak kalah penting adalah adanya air limbah yang
melebar membuat luas tanah yang seharusnya dapat digunakan menjadi
berkurang.Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air
kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a.Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik
air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
b.Tidak mengotori permukaan tanah
c.Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
d.Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
e.Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
f.Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah
didapat dan murah.
g.Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir


dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang
melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk
menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bakpengendap pertama dibuat
stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan
stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk
menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan
khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara
pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari,
suhu yang tinggi di daerah.

SaluranPembuangan Air Limbah (SPAL)


1. Pengertian SPAL
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah perlengkapan pengelolaan air
limbah bisa berupa pipa atau pun selainnya yang dipergunakan untuk membantu
air buangan dari sumbernya sampai ke tempat pengelolaan atau ke tempat
pembuangan.
2. Fungsi SPAL
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) merupakan sarana berupa tanah galian
atau pipa dari semen atau pralon yang berfungsi untukmembuangair cucian, air
bekas mandi, air kotor/bekas lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai