Disusun Oleh :
Kelompok 4
Nama Mahasiswa No. BP
1. Andria Fransiska 1840322038
2. Rahmayani Afrah 1840322039
3. Badrina Anugrah Putri 1840322040
4. Ripa Rasyidatil Ulya 1840322041
5. Marzatya Yulia 1840322042
6. Nurul Fitri 1840322043
7. Nurrahmah Janizar 1840322044
8. Siti Kaisah 1840322045
9. Aqsha Wijaya 1840322046
10. Nissa Prima Sari 1840322047
11. Lailathul Husna 1840322048
12. Shinta Aulia 1840322049
Waktu : 30 menit.
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat diharapkan mampu:
B. METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
C. MEDIA
Media yang digunakan adalah leaflet.
D. KEGIATAN KONSELING
N Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
o.
1. 3 Pembukaan :
2. 15 Isi :
Menit
Menjelaskan Pengertian Kesehatan Memperhatikan
Lingkungan
Menjelaskan Ruang lingkup Memperhatikan
Kesehatan Lingkungan
Menjelaskan Pengaruh Kesehatan Memperhatikan
Lingkungan terhadap kesehatan
keluarga
Menjelaskan Masalah-masalah Memperhatikan
Kesehatan Lingkungan di Indonesia
3. 10 Evaluasi :
Menit
Memberikan kesempatan kepada Memberi pertanyaan
peserta untuk bertanya
Meminta peserta untuk menjelaskan Memberi penjelasan
kembali materi yang telah tentang materi yang telah
disampaikan dengan singkat disampaikan.
menggunakan bahasa peserta sendiri
Memberikan pertanyaan kepada Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi yang telah
disampaikan
4. 2 Penutup :
E. PENGORGANISASIAN
Moderator : Ripa Rasyidatil Ulya
Anggota :
1. Andria Fransiska
2. Rahmayani Afrah
3. Badrina Anugrah Putri
4. Marzatya Yulika
5. Nurul Fitri
6. Nurrahmah Janizar
7. Siti Kaisah
8. Nissa Prima Sari
9. Lailathul Husna
10. Shinta Aulia
F. EVALUASI
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
a. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak. Hidup kita tidak dapat lepas dari air. Air ini diperlukan untuk minum,
memasak, mandi, mencuci, membersihkan dan keperluan lainnya. Untuk itu
diperlukan air yang memenuhi syarat kesehatan baik kualitas maupun
kuantitasnya. Syarat air bersih, yaitu :
1. Tidak berwarna
2. Tidak berbau
3. Tidak berasa
4. Jernih
5. Segar
6. Tidak mengandung bakteri penyebab penyakit
Masyarakat Indonesia biasanya mengunakan sumur sebagai sumber air yang
digunakan sehari hari. Sumur yang memenuhi syarat kesehatan adalah :
b. Pembuangan Kotoran/Tinja
Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan :
1. Tidak mengotori tanah permukaan
2. Tidak mengotori air permukaan
3. Tidak mengotori air dalam tanah
4. Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur
atau perkembangbiakan vektor penyakit lainnya.
1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 m)
2. Tidak berbau.
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Penerangan dan ventilasi cukup.
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
c. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privasi yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,
cukup sinar matahari pagi,terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar,
dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
d. Pembuangan Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organikatau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan
dibuang ke lingkungan.
Jenis-Jenis Sampah
1. Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
A. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos
B. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sumbernya
Menurut sumbernya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan.
3. Berdasarkan Bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan
dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :
A. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan
sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti
sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah
tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka
sampah dapat dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena
memiliki nilai
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak
dapat diolah m
atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan
lain-lain.
B. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1. Sampah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri.
Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
2. Sampah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang
limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan.
C. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur
ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
D. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia
dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai
vektor (sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada setiap fase
materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan
terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.
E. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak
berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya
bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).
1.Efek Positif
Meskipun sampah tergolong dalam benda-benda yang tidak terpakai dan dibuang,
tetapi apabila dikelola dengan baik sampah dapat dijadikan benda yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat sampah, antara lain (Emil Salim,
1980) :
a. Sampah dapat digunakan untuk menimbun tanah yang rendah atau rawa-
rawa. Dalam melaksanakan penimbunan tersebut, maka harus diperhatikan
agar tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap lingkungan hidup dan
kesehatan manusia.
c. Dapat diolah menjadi bahan makanan ternak atau sebagai bahan bakar.
2.Efek Negatif
Apabila jumlah sampah cukup banyak dan tidak dikelola dengan baik, maka dapat
menimbulkan berbagai masalah sebagai berikut (Emil Salim, 1980) :
a. Masalah kesehatan
Timbunan sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat merupakan tempat
berkembang biaknya vektor penyakit, seperti tikus, lalat, dan serangga lainnya
sehingga memungkinkan untuk menularkan suatu penyakit, misalnya penyakit
perut, thypus, diare, demam berdarah, malaria, cacingan, penyakit saluran
pernafasan, penyakit kulit, dan sebagainya. Timbunan sampah yang bercampur
dengan sampah dari rumah sakit dan tempat pemotongan hewan yang belum
didisinfektan merupakan sumber infeksi beberapa penyakit.
b. Masalah lingkungan
2) Air buangan dari industri (industrial waste water), Air buangan dari
industri (industrial waste water) adalah air buangan yang berasal dari
berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di
dalamnya sangat bervariasi, sesuai dengan bahan baku yang dipakai
industri antara lain : nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat
pewarna, mineral logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh karena itu
pengelolaan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi
lingkungan lebih rumit daripada air limbah rumah tangga.