Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

JAMBAN SEHAT
PKLT IPE-CP POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

Oleh :
Kelompok 20

Bunga Citra Lestari (173210315) Natasya Rahmadanti (174210440)

Eru Dwi Putra (173110241) Riski Novratiwi (172110108)

Halimah Refriyanti (171110012) Sari Saraswati (175110560)

Hildayati Zainia Yuliya (162210738) Sri Aulia (174110413)

Monica Dwi Oktarina (173110255) Uci Julia (161210720)

Dosen Pembimbing :
Sejati, SKM, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES R.I PADANG


2020
Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
Jamban Sehat

Topik : Jamban Sehat


Sasaran : Keluarga anak D dan masyarakat jorong sitakuak
Tempat : Rumah keluarga anak D
Hari/Tanggal : Minggu, 14 April 2020
Pukul : 15.00 s/d 15.45 WIB
Lama Waktu : 45 Menit
Penyuluh : Tim penyuluh kelompok 20 Poltekkes Kemenkes Padang

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga anak D dan masyarakat
jorong sitakuak dapat mengetahui dan memahami tentang Jamban Sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini keluarga anak D dan masyarakat
jorong sitakuak diharapkan :
a. Dapat memahami apa itu jamban sehat.
b. Dapat memahami syarat dan ciri-ciri penggunaan jamban sehat.
c. Dapat memahami jenis-jenis dari jamban sehat
d. Dapat memahami manfaat jaban sehat serta akibat jamban tidak sehat
e. Dapat menggunakan jamban sehat dengan bersih.

B. Materi Penyuluhan

( Terlampir )

C. Metode Penyuluhan

1. Ceramah
2. Diskusi Tanya jawab

D. Media

Infokus
Leaflet
Power point
E. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respons Audiens


1. 5 Menit Pembukaan
 Memberi salam Menjawab salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan kotrak: Mendengar &

waktu, topik, tempat serta Memperhatikan

tujuan penyuluhan
2. 25 Pelaksanaan
Menit  Mengkaji
pengetahuan klien tentang
jamban sehat
 Menjelaskan
pengertian jamban sehat
 Menjelaskan ciri- Mendengar &
ciri/syarat jamban sehat dan memperhatikan
tidak sehat
 Menjelaskan jenis-
jenis jamban sehat
 Menjelaskan manfaat
jamban sehat
 Menjelaskan Akibat
jamban yang tidak sehat
 Menjelaskan cara
memelihara jamban sehat
3. 15 Penutup
Menit  Menyimpulkan  Menyimpulkan
materi penyuluhan bersama materi penyuluhan
dengan klien bersama
 Melakukan evaluasi mahasiswa
dengan memberikan  Menjawab
pertanyaan pertanyaan
 Menutup penyuluhan
dan memberikan salam  Menjawab salam
G. UraianTugas
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a. Membuka acara.
b. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen
pembimbing.
c. Menjelaskan tujuan dan topik.
d. Menjelaskan kontrak waktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada
pemateri.
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Memimpin jalannya diskusi.
h. Menutup acara.
3. Pemateri
a. Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
b. Menjawab pertanyaan yang diajukan audiens
c. Bersama audiens menyimpulkan materi penyuluhan
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari Peserta
5. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

H. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur
1. 60% peserta menghadiri penyuluhan.
2. Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.
3. Kesiapan peralatan kebersihan
b. Evaluasi Proses
1. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
2. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.
3. 70 % peserta aktif dalam kegiatan jamban sehat
4. 80 % peserta tidak meninggalkan kegiatan jamban sehat
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta mampu menyebutkan pengertian jamban sehat
2. Peserta mampu menyebutkan syarat dan ciri-ciri jamban sehat
3. Peserta mampu menyebutkan jenis-jenis jamban sehat
4. Peserta mampu menyebutkan dampak dari jamban yang tidak sehat
Lampiran Materi

JAMBAN SEHAT

A. Pengertian Jamban Sehat


Jamban  adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan tinja
manusia. Jamban terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran
dan air untuk membersihkannya, (Abdullah, 2010).

B. Jenis-jenis Jamban Sehat

1. Jamban cemplung

Jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi


menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan
mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan
ada penutup agar tidak berbau.

2. Jamban tangki septik/leher angsa

Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki


septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi
kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.

3. Kakus Bor
Jamban yang tempat penampungan kotorannya dibuat dengan
mempergunakan bor. Bor yang digunakan adalah bor tangan yang disebut
boor aunger dengan diameter antara 30-40 cm. Sudah barang tentu lubang itu
harus jauh lebih dalam dibandingkan dengan lubang yang digali seperti pada
kakus cemplung atau plengsengan, karena diameter kakus bor ini jauh lebih
kecil. 
Pengeboran pada umumya dilakukan sampai mengenai air tanah.
Perlengkapan lainnya dan cara mempergunakan, dapat pula diatur seperti pada
kakus cemplung dan kakus plengsengan.

C. Ciri-ciri / Syarat Jamban Sehat

Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban


sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan. Berikut syarat-syarat tersebut:

1. Tidak mencemari air


a) Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang
kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan
terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah
liat atau diplester.
b) Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
c) Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari
lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
d) Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan,
empang, danau, sungai, dan laut
2. Tidak mencemari tanah permukaan
a) Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat
sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.
b) Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya,
atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.
3. Bebas dari serangga
a) Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam
berdarah
b) Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi
sarang nyamuk.
c) Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa
menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya
d) Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
e) Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
a) Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap
selesai digunakan
b) Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus
tertutup rapat oleh air
c) Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi
untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran
d) Lantan jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan
harus dilakukan secara periodic
5. Aman digunakan oleh pemakainya
a) Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau
bahan penguat lai yang terdapat di daerah setempat
6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
a) Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran
b) Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran
kotoran karena dapat menyumbat saluran
c) Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena
jamban akan cepat penuh
d) Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa
berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan minimal
2:100
7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
a) Jamban harus berdinding dan berpintu
b) Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar
dari kehujanan dan kepanasan.
D. Manfaat Jamban Sehat
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut
2. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya
3. Tidak mengotori air tanah di sekitarnya
4. Kotoran tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan
binatang-binatang lainnya
5. Tidak menimbulkan bau
6. Mudah digunakan dan dipelihara
7. Sederhana desainnya
8. Murah
9. Dapat diterima oleh pemakainya

E. Akibat Jamban Tidak Sehat


1. Mengotori lingkungan
2. Mencemari air
3. Menimbulkan bau tak sedap
4. Merusak pemandangan
5. Menimbulkan berbagai macam penyakit

F. Cara Memelihara Jamban Sehat


1. Lantai jamban selalu bersih dan tidak ada genangan air
2. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih
3. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat
4. Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran
5. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)
6. Bila ada kerusakan segera diperbaiki
7. Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar bebas penyakit
8. Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak pembuangan/atau ke dalam
kloset agar bakteri pembusuk tetap berperan aktif
9. Jangan menggunakan alat pembersih yang keras agar kloset tidak cepat rusak.
10. Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke dalam air misal : kertas,
kain bekas, dll.
Daftar Pustaka

Kesehatan Masnyarakat Ilmu Dan Seni, Prof, Dr. Soekidjo Notoatmodjo

Sumijatun, et al. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai