Anda di halaman 1dari 14

[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Tema : 6 langkah cuci tangan


Sasaran : Karyawan RS Ceria Kandangan
Hari/tanggal : Sabtu/ 17 November 2018
Waktu : 10.00 – 10.45 WIB (45 menit)
Tempat : Aula RS Ceria Kandangan

A. Latar Belakang
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir
untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-
benar hilang..

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan Karyawan
memahami tentang 6 langkah mencuci tangan yang benar

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a. Mengerti dan menyebutkan pengertian mencuci tangan
b. Mengerti dan menyebutkan tujuan program cuci tangan
c. Menyebutkan waktu penting mencuci tangan
d. Mampu memperaktektak cara mencuci tangan yang benar

C. Pokok Bahasan
6 langkah mencuci tangan

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 1 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

D. Sub Pokok Bahasan


 Menjelaskan kepada peserta penyuluhan tentang pengertian mencuci
tangan
 Menjelaskan kepada peserta tujuan program mencuci tangan
 Menjelaskan 5 moment mencuci tangan
 Menjelaskan dan memperagakan cara mencuci tangan yang benar

E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan tanya jawab

F. Media dan Alat


1. Media : Infokus/flip chart, laptop dan leaflet
2. Alat : tisu dan hanscraf

G. Proses Pelaksanaan
No. Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
1. Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan  Mendengarkan dan
anggota klompok dan memperhatikan
pembimbing
 Melakukan kontrak  Menyepakati kontrak
waktu
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan dan
dan materi yang akan mendengarkan
diberikan
2. Kegiatan  Menggali  Menanggapi dan
(35 menit) pengetahuan audien menjelaskan
tentang 6 langkah
mencuci tangan

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 2 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

 Memberikan  Memperhatikan dan


reinforcement positif mendengarkan
 Menjelaskan  Memperhatikan dan
pengertian mencuci mendengarkan
tangan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan dan
program mencuci mendengarkan
tangan
 Menjelaskan cara  Memperhatikan dan
cuci tangan yang mendengarkan
benar
3. Penutup  Evaluasi validasi  Menyimak
(5 menit)  Menyimpulkan  Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
 Mengucapkan terima  Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup

G. Pengorganisasian
a. Penyaji : Amnah
b. Moderator :
c. Observer/fasilitator :

I. Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 3 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan


audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian
b. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
- Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh audien
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
d. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
-
e. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.

J. Setting Tempat

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 4 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

Keterangan:
Penyaji
Moderator
Observer/fasilitator
Pembimbing
Karyawan
Karyawan

K. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Karyawan yang hadir ± 20 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.

2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang 6 langkah
mencuci tangan

3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian mencuci tangan
b. 60% sasaran mampu menjelaskan tujuan mencuci tangan menggunakan 6
langkah
c. 60% sasaram mampu menjelaskan 5 moment mencuci tangan
d. 60% sasaran mampu meenjelaskan dan mendemonstrasikan mencuci tangan
dengan cara yang benar.

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 5 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

Lampiran Materi
6 LANGKAH CUCI TANGAN

1.1 Defenisi cuci tangan


Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi
tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang
menempel pada tangan benar-benar hilang.

1.2 Tujuan Mencuci Tangan


1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri

1.3 Manfaat Cuci Tangan


1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain

1.4 Dampak Jika Tidak Cuci Tangan


1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi
bakteri salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari
berbagai tempat. Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran
mentah tanpa di cuci. Telur bakteri salmonella akan berpindah dari
makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup
dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri
salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 6 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta
bantuan dokter.
2. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa
mencuci tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet.
Misalnya jika Anda makan setelah menggunakan toilet umum tanpa
mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli bisa masuk ke saluran
pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang
sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera
diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal
ginjal – gejala dan pencegahannya)
3. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara
umum. Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas
umum atau bersentuhan dengan
orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung maka bisa
menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat
cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat
saluran pernafasan.
4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan,
maka bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada
banyak bakteri yang sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke
saluran pencernaan. Makanan yang masuk ke saluran tenggorokan akan
berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal
dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini
bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca
juga : bahaya radang tenggorokan kronis)
5. Diare

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 7 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan
terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri
yang sebelumnya sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran
pencernaan lewat makanan yang bersentuhan langsung dengan tangan.
Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa
menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga
membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
segera kunjungi dokter Anda.
6. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis
B. Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan
penderita sulit untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk
jenis penyakit yang mudah menular. Salah satu cara untuk mencegahnya
adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan bisa
menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan mudah
lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi
tempat endemi hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis kronis dan
jenis-jenis hepatitis yang perlu diwaspadai)
7. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan
infeksi akibat jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti
disentri. Disentri umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci
tangan sebelum makan. Ketika tangan Anda kotor setelah melakukan
berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri yang bersarang dalam
tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu sendiri atau
tangan yang kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang
parah, diare bisa disertai darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena
infeksi penyakit botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 8 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

makanan dan tangan yang kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat
berbahaya karena bisa menyebabkan kematian.
Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi
potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah
seperti diare, sakit perut, mual, muntah, demam, pandangan kabur dan
hilang kesadaran.
9. Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan
karena tidak mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan
menyebabkan penderita mengalami disentri. Jenis amuba penyebab
infeksi ini termasuk dalam kelas Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak
hanya menyerang pada saluran pencernaan namun juga berbagai organ
lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh dan
membutuhkan perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa
mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
10. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan
juga bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa
menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit
ini bisa menyebar lewat bakteri atau virus yang masuk ke tubuh lewat
makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab infeksi bersentuhan
dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang
dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem
kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab
penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh
mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan,
lingkungan atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi
berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu mencuci tangan
sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan cara mencuci

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 9 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih dan tidak terkena
resiko penyakit.

1.5 Kapan waktu cuci tangan


D. Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum dan setelah makan.
2. Setelah ganti pembalut.
3. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan
setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
4. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
5. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
6. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
7. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
8. Setelah menangani sampah.
9. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
10. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan
lain – lain).
11. Pulang bepergian dan setelah bermain.
12. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

2. Bagi petugas medis/tenaga kesehatan


a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
c. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

1.6 Enam langkah cuci tangan


Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 10 of 14
[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan


2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri
dan sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari
tangan kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

Gambar: cuci tanga 6 langkah

DAFTAR PUSTAKA
Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 11 of 14
[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

.2012.(online)www.dechacare.com (diakses pada tanggal 21 November 2017)

.2012.(online)www.surabaya-ehealth.org (diakses pada tanggal 21 November


2017)

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3
jilid : 1. Jakarta
: Media Aesculapius FKUI.
Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan : Jakarta

DOKUMENTASI

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 12 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 13 of 14


[SAP 6 LANGKAH CUCI TANGAN]

Pokja PPI | Rumah Sakit Ceria Kandangan 14 of 14

Anda mungkin juga menyukai