Anda di halaman 1dari 3

INFARK SEREBRAL/STROKE

No. Dokumen : UKP.VII/SOP/


No. Revisi : 001
SOP Tanggal Terbit : 01 Juli 2022
Halaman : 1-3
UPTD PUSKESMAS SIMPUR dr. Herla Maulita Surdhawati
KABUPATEN HULU
SUNGAI SELATAN NIP. 19930820 201903 2 012

1. Pengertian Infark serebral/stroke merupakan defisit neurologis fokal yang terjadi


mendadak, lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan penyakit infark serebral/stroke di
Puskesmas Simpur.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Simpur tentang jenis-jenis
pelayanan.
4. Referensi 1. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/ 104/2020 tentang
Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV)
5. Alat dan bahan 1. Tensimeter
2. Timbangan berat badan
3. Stetoskop
4. Senter mata
5. APD
6. Wastafel dengan sabun/ handsanitizer
6. Prosedur/Langkah- A. Pelaksanaan
langkah 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa masker bedah
2. Pasien wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
3. Anamnesa keluhan pasien
4. Mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
5. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi: tekanan
darah, nadi , pernafasan. Pemeriksaan kepala/leher, dada, perut , dan
ekstrimitas.
6. Pemberian terapi :
a. Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.
b. Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau koma atau gagal

1 dari 3
nafas.
c. Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan kecepatan
20 ml/jam (jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5%
dalam air dan SALIN 0,45% karena dapat memperhebat edema
otak).
d. Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.
e. Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut.

Stroke Hemoragik
a. Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan ulang pada
orang yang dasarnya normotensif (tensi normal) diturunkan sampai
sistolik 160 mmHg, pada orang dengan hipertensi sedikit lebih
tinggi.
b. Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara
meninggikan posisi kepala 15-30% (satu bantal) sejajar dengan
bahu
Pasien dirujuk setelah kondisi lebih stabil.

7. Konseling dan Edukasi


a. Mengedukasi keluarga agar membantu pasien untuk tidak terjadinya
serangan kedua.
b. Jika terjadi serangan berikutnya segera mendatangi pelayanan primer.
c. Mengawasi agar pasien teratur minum obat.
d. Membantu pasien menghindari faktor risiko.
8. Kriteria rujukan
Semua pasien stroke setelah ditegakkan diagnosis dan diberikan
penanganan awal selanjutnya dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf.
7. Estimasi Waktu 15 menit
9. Unit Terkait 1. Loket
2. Bp. Umum
10. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Buku register poli umum

2 dari 3
3. Buku rujukan pasien
4. Form rujukan eksternal BPJS/Umum
5. Buku register obat

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai