Anda di halaman 1dari 3

STROKE

No. Dokumen : 440/163/405.10.30/UKP/


S 2017
O No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 11 Januari 2107
P
Halaman :1/3

UPT
dr. PENI SAYEKTI
PUSKESMAS
19750618 200801 2 008
JAMBON
1. Pengertian Stroke adalah defisit neurologis fokal (atau global) yang terjadi mendadak,
berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
Secara global, saat ini stroke merupakan salah satu penyebab kematian
utama, dan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa.
2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam Penatalaksanaan pada pasien
dengan diagnosis Stroke di UPT Puskesmas Jambon.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jambon Nomor
188.4/019/405.10.30/2017 Tentang Pengkajian Klinis
4. Referensi Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama Tahun 2016
5. Prosedur/ ALAT DAN BAHAN:
1. Stetoskop
Langkah-
2. Tensimeter
langkah
3. Pen light
4. Infus set
5. Oksigen
LANGKAH-LANGKAH:
a. Paramedis memanggil pasien sesuai nomor urut.
b. Paramedis memeriksa tanda vital pernapasan, nadi, tekanan darah dan
suhu.
c. Dokter melakukan anamnesis pada pasien, keluhan pelangggan dapat
berupa:
1. Kelemahan atau kelumpuhan salah satu sisi wajah, lengan, dan
tungkai (hemiparesis, hemiplegi)
2. Gangguan sensorik pada salah satu sisi wajah, lengan, dan tungkai
(hemihipestesi, hemi-anesthesi).
3. Gangguan bicara (disartria)
4. Gangguan berbahasa (afasia)
5. Gejala neurologik lainnya:
Jalan sempoyongan (ataksia)
Rasa berputar (vertigo)
Kesulitan menelan (disfagia)
Melihat ganda (diplopia)
d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaaan jantung paru
2. Pemeriksaan bruit karotis
3. Pemeriksaan abdomen
4. Pemeriksaan ekstremitas
5. Pemeriksaan neurologis:
Kesadaran: tingkat kesadaran diukur dengan menggunakan
Glassgow Coma Scale (GCS)
Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, tanda Laseque, Kernig,
dan Brudzinski
Saraf kranialis: terutama Nn. VII, XII.
Motorik: kekuatan, tonus
Sensorik
Pemeriksaan fungsi luhur, terutama fungsi kognitif (bahasa,
memori)
Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan refleks batang otak:

Refleks cahaya (pupil)


Refleks kornea
Refleks muntah
Refleks okulo-sefalik (dolls eyes phenomenon).
e. Dokter menegakkan diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
f. Dokter melakukan tindakan
Pertolongan pertama pada pasien stroke akut.
1. Menilai jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
2. Menjaga jalan nafas agar tetap adekuat
3. Memberikan oksigen bila diperlukan
4. Memposisikan badan dan kepala lebih tinggi (head-and-trunk up)
20-30 derajat
5. Memantau irama jantung
6. Memasang cairan infus salin normal atau ringer laktat (500 ml/12
jam)
7. Mengukur kadar gula darah (finger stick)
8. Memberikan Dekstrose 50% 25 gram intravena (bila hipoglikemia
berat)
g. Dokter memberikan lembar rujukan kepada keluarga pasien untuk
berobat ke rumah sakit.
h. Dokter memberikan konseling dan edukasi.
1. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya agar tidak
terjadi kekambuhan atau serangan stroke ulang
2. Jika terjadi serangan stroke ulang, harus segera mendapat
pertolongan segera
3. Mengawasi agar pasien teratur minum obat.
6. Unit terkait Loket Pendaftaran
Ruangan Pemeriksaan Umum
Ruangan Pemeriksaan Lansia
Ruangan Kefarmasian
7. Diagram Alir/ -
Flowchart

8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai