Anda di halaman 1dari 5

STROKE/ INFARK SEREBRAL Disahkan oleh Kepala

No. Kode : Puskesmas Selomerrto


Terbitan : 1
No. Revisi :
UPTD
SPO Tgl. Mulai : 1 Mei 2013
PUSKESMAS Berlaku dr. Sumanto
SELOMERTO 1 Halaman : 1/3 NIP. 196409092002121001

1. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis stroke dan melakukan


pengobatan stroke
2. Kebijakan  Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan mengobati
pasien stroke.
 Dalam menegakkan diagnosa dan pengobatan pasien stroke harus
mengikuti langkah –langkah dalam SOP Stroke
3. Ruang Lingkup  IGD
 Rawat inap Puskesmas Selomerto 1
4. Definisi Stroke adalah defisit neurologis yang terjadi mendadak, lebih dari 24
jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
Stroke dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Stroke hemmoragik, biasanya disertai dengan sakit kepala, muntah,
penurunan kesadaran, tekanan darah tinggi
 Stroke non hemoragik, biasanya tidak disertai sakit kepala hebat,
muntah, penurunan kesadaran, dan tekanan darah tidak tinggi.
5. Prosedur a. Petugas menerima pasien
b. Petugas menayakan keluhan utama pada pasien/ keluarga pasien
apakah ada kelumpuhan anggota gerak satu sisi (hemiparesis),
gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopsi( buta mendadak),
penglihatan ganda (diplopia) , vertigo, susah berbicara (afasia), sulit
menelan (disfagia), pelo (disartria), ataksia, kejang atau penurunan
kesadaran.
c. Petugas menyakan pada pasien/ keluarga pasien apakah pernah
mempunyai riwayat stroke sebelumnya, riwayat hipertensi, riwayat
DM, riwayat dislipedemi, kebiasaan merokok dan konsumsi alcohol.
d. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
pada pasien
e. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan
tanda vital (nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan)
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki.
g. Petugas melakukan pemeriksaan neurologis
1) Kesadaran: kualitatif dan kuantitatif (GCS)
2) Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, lasseque, kernig,
brudzinsky
3) Saraf kranialis : saraf I-XII
4) Motorik: kekuatan, tonus, reflex fisiologis, dan reflek patologis
5) Sensorik
6) Pemeriksaan fungsi luhur
7) Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan reflex batang otak meliputi reflex kornea, reflex
pupil terhadap cahaya, reflex okulosefalik, reflex respirasi.
h. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien
i. Petugas menegakkan diagnosa stroke yang didapat dari anamnesa
dan pemeriksaan fisik.
j. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis yang
akan dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien atau
keluarga pasien
k. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan stroke:
1) Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC
2) Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor, koma, atau gagal
nafas
3) Pasang jalur infuse IV dengan larutan RL dengan kecepatan 20
ml/jam (jangan menggunakan cairan hipotoniss seperti dekstrosa
5% dalam air salin dan SALIN 0,45% karena dapat memperberat
edema otak)
4) Berikan O2 : 2-4 liter/menit via nasal canul
5) Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut
6) Untuk stroke haemoragik:
a) Menurunkan tekanan darah untuk mencegah perdarahan
ulang pada orang yang dasaranya normotensi diturunkan
samapi sistolik 160 mmHg, pada orang dengan hipertensi
sedikit lebih tinggi
b) Tekanan dalam rongga tengkorak diturunkan dengan cara
meninggikan posisi kepala 15-30% sejajar dengan bahu.
7) Persiapkan pasien untuk dirujuk setelah kondisi lebih stabil
l. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada
keluarga pasien. Petugas memberikan penjelasan bahwa pasien
memerlukan pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter
spesialis saraf sehingga setelah pasien dalam keadaan stabil, pasien
akan dirujuk ke pelayanan kesehatan sekunder.
m. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic dan petugas menandatangani rekam
medic
6. Diagram Alir
Petugas menerima Petugas menulis identitas Petugas melakukan
pasien psn di buku register anamnesa

Petugas memberikan Petugas mendiagnosis pasien Pemeriksaan vital sign dan


tatalaksana sesuai sesuai anamnesa dan pemeriksaan fisik,
dengan diagnosis pemeriksaan fisik

Petugas merujuk pasien setelah menulis hasil pemeriksaan


ke pelayanan kesehatan fisik, diagnose dan terapi menulis diagnose ke
sekunder setelah pasien stabil kedalam rekam medic pasien buku rgister IGD

7. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Primer Edisi I, 2013, Hal 243-246
8. Dokumen  Catatan Medik,
Terkait  Blanko Rujukan,
 Buku Register,
 Blanko Resep
9. Distribusi  Rawat Inap,
 IGD
 Laboratorium,
 Apotik

10.Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
STROKE/ INFARK SEREBRAL
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. Mulai :
UPTD
Berlaku
PUSKESMAS
Halaman : 1/2
SELOMERTO 1

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1 Apakah Petugas menerima pasien?
2 Apakah Petugas menayakan keluhan utama pada pasien/
keluarga pasien apakah ada kelumpuhan anggota gerak
satu sisi (hemiparesis), gangguan sensorik satu sisi
tubuh, hemianopsi( buta mendadak), penglihatan
ganda (diplopia) , vertigo, susah berbicara (afasia),
sulit menelan (disfagia), pelo (disartria), ataksia,
kejang atau penurunan kesadaran?
4 Apakah Petugas menyakan pada pasien/ keluarga pasien
apakah pernah mempunyai riwayat stroke sebelumnya,
riwayat hipertensi, riwayat DM, riwayat dislipedemi,
kebiasaan merokok dan konsumsi alcohol?
5 Apakah Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan pada pasien ?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum,
kesadaran dan tanda vital (nadi, suhu, dan frekuensi
pernapasan)?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala
sampai ujung kaki?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan neurologis?
8 Apakah Petugas mencuci tangan setelah melakukan
pemeriksaan pasien?
9 Apakah Petugas menegakkan diagnosa stroke yang didapat
dari anamnesa dan pemeriksaan fisik?
10 Apakah Petugas memberikan informed consent untuk tindakan
medis yang akan dilakukan kepada pasien dan
ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasien?
11 Apakah Petugas memberikan terapi untuk pengobatan stroke?
12 Apakah Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana
terapi kepada keluarga pasien. Petugas memberikan
penjelasan bahwa pasien memerlukan pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis
saraf sehingga setelah pasien dalam keadaan stabil,
pasien akan dirujuk ke pelayanan kesehatan sekunder?
13 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam
medic dan petugas menandatangani rekam medic ?

CR :………………%.

Selomerto,……………………
Pelaksana / Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai