SEREBRAL/STROKE
SOP / / YNS /
No. Dokumen :
PKM TPSR
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/2
1. Pengertian Stroke adalah defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak, lebih
dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor vaskuler.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penatalaksanaan Infark
Serebral/Stroke di wilayah puskesmas Tempursari.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tempursari tentang jenis-jenis pelayanan.
SK Kepala Puskesmas Tempursari tentang pendelegasian
wewenang.
SK Kepala Puskesmas tenteng tata naskah.
SK Kepala Puskesmas tentang pengendalian dokumen dan
rekaman.
4. Referensi Peraturan menteri kesehatan republik indonesia no. 5 tahun 2014
tentang Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer. Hal 209-211.
5. Prosedur Alat dan bahan :
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Thermometer
d. Alat pemeriksaan Neurologis
e. Infus set
f. Oksigen
g. ATK
h. APD
i. Sabun cuci tangan
6. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut.
langkah 2. Petugas mencocokkan identitas pasien.
3. Petugas melakukan anamnesis.
4. Petugas mencuci tangan dan memakai APD.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
a. Pemeriksaan tanda vital : Tekanan Darah, Nadi, Suhu,
Respiratory Rate
b. Pemeriksaan ekstrimitas
c. Pemeriksaan jantung paru
d. Pemeriksaan neurologis
1) Kesadaran : kualitatif dan kuantitatif (Glassgow Coma
Scale = GCS)
2) Tanda rangsang meningeal : kaku kuduk, lasseque,
kernig, brudzinsky
3) Saraf kranialis: sering mengenai nervus VII, XII, IX
walaupun nervus kranialis lain bisa terkena
4) Motorik : kekuatan, tonus, refleks fisiologis, refleks
patologis
5) Sensorik
6) Pemeriksaan fungsi luhur
7) Pada pasien dengan kesadaran menurun, perlu dilakukan
pemeriksaan refleks batang otak:
a) Refleks kornea
b) Refleks pupil terhadap cahaya
c) Refleks okulo sefalik
d) Keadaan refleks respirasi
6. Petugas mencuci tangan.
7. Petugas menegakkan diagnosis infark serebral/stroke.
8. Petugas merujuk pasien bila di perlukan.
9. Petugas memberikan terapi dan konseling informasi edukasi.
Terapi:
a. Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC.
b. Pertimbangkan intubasi jika kesadaran stupor atau koma atau
gagal nafas.
c. Pasang jalur infus IV dengan larutan NaCl 0,9% dengan
kecepatan 20 ml/jam (jangan memakai cairan hipotonis seperti
dekstrosa 5% dalam air dan SALIN 0,45% karena dapat
memperhebat edema otak).
d. Berikan O2: 2-4 liter/menit via kanul hidung.
e. Jangan memberikan makanan atau minuman lewat mulut.
10. Petugas melengkapi rekam medis.
11. Petugas menulis resep dan memberikan kepada
keluarga/pasien.
12. Petugas mempersilahkan keluarga/pasien untuk mengambil obat.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait a. UGD.
b. Poli Umum
c. Rawat Inap
10. Dokumen a. Rekam medik.
terkait b. Blanko rujukan.
11. Rekaman Tanggal
histori No Yang diubah Isi Perubahan mulai
perubahan diberlakukan
2/2
PENATALAKSANAAN INFARK SEREBRAL/STROKE
No. Kode :
Daftar Terbitan :
Tilik No. Revisi :
Tanggal Mulai :
Berlaku
PUSKESMAS Halaman : 1/1
TEMPURSARI
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
No Kegiatan Ya Tidak TB
CR: …………………………………………%
..............................................
(........................................) (...........................................)