Anda di halaman 1dari 21

MONITORING SELAMA PEMBERIAN

ANESTESI LOKAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Komunikasi adalah suatu proses pembentukan ,penyampaian,penerimaan dan


pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan diantara dua atau
lebih dengan tujuan tertentu.
Pengertian
Koordinasi adalah proses pengintregrasian tujuan tujuan dan kegiatan pada
satuan yang terpisah (department atau bidang bidang fungsional ) suatu
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Tujuan Sebagai acuan dalam menjalin komunikasi dan koordinasi di Puskesmas

Kebijakan SK kepala puskesmas No. /SK/PKM-TMP/ /2017 tentang SPO

Referensi http://misniawati.blogspot.co.id/2011/12/koordinasi-dalam

Alat dan bahan

Langkah-langkah

Bagan Alur

hal-hal yang perlu


diperhatikan
Unit terkait

Dokumen terkait

Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


perubahan diberikan

PEMBEDAHAN MINOR
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Nasra, SKM
TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Bedah minor merupakan tindakan operasi ringan yang biasanya dikerjakan


Pengertian
dengan anastesi lokal.

Tujuan Melakukan pembedahan atau mengambil jaringan dengan resiko minim.

Kebijakan SK kepala puskesmas No. /SK/PKM-TMP/ /2017

Referensi

Alat dan bahan

1) Needle Holder.
2) Blade Holder.
3) Klem Arteri.
4) Klem Vena.
prosedur 5) Klem Kohler.
6) Pinset Cirurgis.
7) Pinset Anatomis.
8) Gunting Jaringan.
9) Comb betadine.
10) Needle.

Langkah-langkah 1. Persiapan pasien.


 Petugas mengimformasikan tindakan pembedahan yang akan
dilakukan dan tujuan.
2. Persiapan perawat
 Mencuci tangan, teknik memakai sarung tangan steril.
3. Prosedur tindakan.
1) Siapkan seluruh intrumen operasi dalam meja yang mudah
dijangkau.
2) Bersikan daerah sekitar dengan NaC1 0,9%.
3) Lakukan tindakan aseptic mengunakan betadin.
4) Pasang doek atau kasa steril.
5) Lakukan anastesi di daerah yang akan dilakukan pembedahan.
6) Posisikan daerah operasi seergonomis mungkin dan sekspos
mungkin sehingga operator dan asisten dengan leluasa dapat
melakukan tindakan.
7) Lakukan tindakan pembedahan
8) Jika pembedahan selesai tutup luka atau hecting luka dan tutup
luka dengan sufratul dan kasa steril.
9) Bereskan alat
10) Catat tindakan pada rekam medis pasien.

 Persiapakan pasien.
 Infom konsen.
 Tindakan aseptic.
 Pasang doek steril.
 Lakukan anastesi dan tunggu beberapa saat sampai rasa sakit
Bagan Alur
hilang.
 Lakukan pembedahan.
 Tutup luka dan berikan HE.
 Bereskan alat.
 Catat tindakan.

hal-hal yang perlu Informasi diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
diperhatikan

Unit terkait UGD

Dokumen terkait Rekam medic, informed consent

Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


perubahan diberikan
PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Nasra, SKM
TIMAMPU
NIP. 198103162006042018

Syok anafilaktik yaitu syok yang terjadi akibat reaksi imunalogis ( reaksi alergi)
Pengertian yang bersifak. Cepat dan hebat yang dapat menyebabkan gangguan respirasi,
sirkulasi pencernaan dan kulit.

Tujuan Agar syok anafilaktik dapat tertangani dengan cepat dan tepat.

SK kepala puskesmas No.003/SK/PKM-TMP/ /2017 tentang rencanan layanan


Kebijakan
medis dan layanan terpadu.
PKM No 5 tahun 2014 tentang paduan praktik klinis bagi dokter di fasilitasi
Referensi
pelayanan kesehatan primer.

Perlengkapan

1) Oksingen.
2) Cairan infuse.
3) Infuse set.
Prosedur 4) Abocath.
5) Adrenalin.
6) Difenhidramin ampul.
7) Dexametason ampul.
8) Spoit dan needle.

Langkah-langkah 1. Pasien posisi trendelebung atau berbaring dengan kedua tungkai


diangkat.
2. Pemberian oksigen 3-5 liter/menit.
3. Pemasangan infuse cairan plasma expander (dextral) merupakan pilihan
utama jika tidak ada bias cairan Ringer Lactat (RL) atau NaC1 fisiologis.
4. Adrenalis 0,3 – 0,5 ml dari larutan 1 : 1000 diberikan secara
intramuskuler yang dapat diulangi 5-10 menit kemudian. Jika respon
kurang efektif dapat diberikan adrenalin secara intravenous 0,1 -0,2 ml
dilarutkan dalam spoit 10cc NaC1 fisologis.
5. Antihistamin dan kortikosteroid merupakan pilihan kedua setelah
adrenalin. Antihistamin yang biasa digunakan adalah difenhidramin 5-20
mg IV dan untuk golongan kortikostrerid digunakan dexametason 5-10
mg IV.
6. Resusitasi kardiopulmoner seandanya terjadi henti jantung.

 riwayat reaksi alergi berat dengan respiratory compromise atau hipotensi


terutama dengan perubahan.
 Identifikasi dan hentikan allergen.
 Oksigen 100%3-5 liter/menit.
Bagan Alir
 Pasang infuse dextran/RL/NaC1 fisologis.
 Adrenalin/epinefrin (1:1000) 0,3-0,5 ml IM (0,01 mg/kgBB)
 Ulangi 5-15 menit jika tidak ada perubahan klinis.
 Antihistamin 10-20 mg IM atau IV pelan

hal-hal yang perlu Observasi tanda vital pasien.


diperhatikan

Unit terkait 1. UGD.


2. Poli klinik Gigi.
3. KB.
4. Kamar bersalin.

Dokumen terkait Rekam Medis Pasien.

Rekaman historis No. Yang Diubah Isi perubahan Tgl. Mulai


perubahan diberlakukan

PENCABUTAN GIGI SULUNG


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018
Pengertian Standar pelayanan pencabutan gigi bagi pasien yang masih memiliki gigi sulung.

Tujuan Menyediakan prosedur pencabutan gigi pasien yang sesuai standar medis.

Kebijakan SK kepala puskesmas No. / SK/PKM-TMP/ /2017

Referensi

Alat dan bahan

1. Handscoen.
2. Masker.
3. Betadine.
prosedur
4. Cytojet.
5. Anestetikum lokal.
6. Chlor etil.
7. Forcep.

Langkah-langkah 1. Persiapkan operasi ( cuci tangan, memakai masker dan sarung


tangan).
2. Desinfeksi area gigi yang akan dicabut dengan mengulaskan
betadin.
3. Semporkan chlor etil pada tampon sampai membeku.
4. Tempelkan tampon tadi pada area gigi yang akan dicabut.
5. Anastesi intran ligament disekitar gigi yang akan dicabut.
6. Monitor keadaan umum pasien sambil menunggu reaksi
anastetikum.
7. Membuka sulkus gingival gigi yang akan dicabut.
8. Dengan menggunkan tang cabut dengan sesuai dengan gigi
yang akan dicabut,gigi diluksasi sampai gigi tercabut.
9. Intruksi post pencabutan gigi.
10. Peresapan.
11. Pasien diarahkan ke apotik.
12. Mencatat tindakan pada rekam medic pasien.

 Persiapan operasi.
 Disenfeksi area gigi yang akan dicabut.
 Aplikasikan kapas yang telah disomprot.
 Pemberian anestesi lokal (intraligament).
Bagan Alur  Monitor keadaan umum pasien sambil tunggu reaksi anestetikum lokal.
 Pencabutan gigi.
 Instruksi post pencabutan gigi.
 Paresepan.
 Catat tindakan pada rekam medis.

hal-hal yang perlu Informasi diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
diperhatikan

Unit terkait Perawatan , Rekam medic, Administrasi.

Dokumen terkait Rekam medic

Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


perubahan diberikan

PELAYANAN PEMERIKSAAN GIGI DAN


MULUT
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Standar pelayanan kesehatan gigi dan mulut pasien yang berkunjung ke


Pengertian
poliklinik gigi puskesmas Timampu.

Menyediakan layanan kesehatan gigi dan mulut yang sistematis, cepat dan sesuai
Tujuan
kebutuhan pasien.
Kebijakan SK kepala puskesmas No. /SK/PKM-TMP/ /2017

Referensi

Alat dan bahan.

Rekam medic.

Alat tulis.

prosedur Tensi meter.

Dental Diagnostic set.

Langkah-langkah 1. Menyapa pasien dengan ramah.


2. Menayakan dan mencocokkan identitas pasien dengan identitas pasien
pada rekam medis.
3. Menayakan keluhan pasien berdasarkan hasil anamnesa awal.
4. Menayakan dan mencatat riwayat kesehatan pasien.
5. Memeriksa pasien di kursi unit (exstral oral dan intra oral).
6. Menentukan diagnose.
7. Menentukan jenis tindakan yang akan dilakukan dengan persetujuan
pasien (informed consent).
8. Melakukan tindakan medis berdasarkan kasus (ekso, scaling, tambalan
sementara, atau premedikasi).
9. Memberikan intruksi packa tindakan gigi.
10. Menuliskan resep.
11. Mencatat tindakan pada rekam medic.

 Menyapa pasien dengan ramah.


 Menayakan dan cocokan identitas pasien dengan rekam medis.
 Menayakan keluhan pasien.
 Menayakan dan mencatat riwayat kesehatan pasien.
 Memeriksa pasien.
 Menentukan diagnose.
Bagan Alur
 Menentukan tindakan yang akan dilakukan dengan persetujuan pasien
(informend consent).
 Melakukan tindakan medis.
 Membeikan instruksi pasca tindakan.
 Peresepan.
 Menacatat tindakan pada rekam medis.

hal-hal yang perlu Informasi diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
diperhatikan

Unit terkait 1. Loket pendaftaran.


2. Rekam medic.
3. Apotek.
4. Poliklinik umum.

Dokumen terkait  Rekam medis.


 Lembar resep.
 Kartu jaminan kesehatan.
 Kartu identitas pasien.
 Surat sakit.

Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
1. Langkah- Harus ada
langkah spo informed consent

CUCI TANGAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Pengertian Standar melakukan pembersian tangan sebelum melakukan tindakan kasusu gigi
dan mulut.

Tujuan Tersedian prosedur cuci tangan yang sesuai indikasi medis.

Kebijakan SK kepala puskesmas No. /SK/PKM-TMP/ /2017

Referensi

1. Sabun.

Alat dan bahan 2. Handuk.

1. Semua asesoris tangan dilepaskan.


2. Tangan dibasihi dari siku sampai jari.
3. Semprot sabun secukupnya.
4. Gosok jari jemari dari ibu jari kelingking sampai ibu jari kemudian
Langkah-langkah
telapak dan punggung tangan.
5. Bilas dengan air mengalir.
6. Tangan dikeringkan dengan handuk yang bersih.
7. Siap melakukan tindakan.

 Asesoris tangan dilepas.


 Tangan di bahasahi dari siku sampai jari.
 Gunakan sabun secukupnya.
Bagan Alur  Gosok jari,telapak dan punggung tangan.
 Bilas dengan air mengalir.
 Tangan di keringkan dengan handuk.
 Siap melakukan tindakan.

hal-hal yang perlu Informasi diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
diperhatikan

Unit terkait 1) Unit gawat darurat.


2) Poli kesehatan ibu dan anak.
3) Poli keluarga berencana.
4) Ruang persalinan.
Dokumen terkait  Rekam medis.
 Lembar resep.
 Kartu jaminan kesehatan.
 Kartu identitas pasien.
 Surat sakit.
 Surat opname

Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

TUMPATAN SEMENTARA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Pengertian Standar pelayanan tindakan tumpatan sementara bagi pasien yang berkunjung ke
puskesmas timampu.

Tujuan Menyedikan prosedur tumpatan sementara sesuai standar medis.

Kebijakan SK kepala puskesmas No /SK/PKM-TMP/ /2017

Referensi

1. Dental diakgnostic set.


Alat dan bahan
2. Bahan tambalan sementara.

1. Persiapan sebelum tindakan dilakukan.


2. Preparasi kavitas gigi dengan bur yang sesuai.
3. Pengambilan jaringan nekrotik dengan ekskavator.
4. Trerilisasi kavitas.
Langkah-langkah
5. Pengaplikasian eugenol atau kalsium hidroksida.
6. Tambal dengan bahan tumpatan sementara.
7. Istruksi paska menumpatan.
8. Mencatat tindakan pada buku family folder pasien.

 Persiapan tindakan dilakukan.


 Preparasi kavitas gigi.
 Pengambilan jaringan nekrotik.
 Sterilisasi kavitas.
Bagan Alur
 Penggaplikasi eugenol atau kalsium hidroksida.
 Tambal dengan bahan tambal sementara.
 Istruksi pasca tindakan.
 Catat pada rekam medis.

hal-hal yang perlu Informasi diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
diperhatikan

Unit terkait Perawatan, rekam medic, administrasi.

Dokumen terkait  Rekam medis.


 Lembar resep.
 Kartu jaminan kesehatan.
 Kartu identitas pasien.
 Surat sakit.
 Surat opname

Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

SCALING KALKULUS GIGI


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Pengertian Standar tindakan scaling kalkulus gigi bagi pasien yang berkunjung ke
puskesmas timampu.

Menyedikan layanan kesehatan gigi dan mulut yang sistematis, cepat dan sesuai
Tujuan
kebutuhan pasien.
Kebijakan SK kepala puskesmas No. /SK/PKM-TMP/ /2017

Referensi

1. Scaling set.
2. Dental diagnostic set.
3. Masker.
Alat dan bahan
4. Handcoen.
5. Batadine.
6. Alcohol.

1. Persiapan sebelum tindakan dilakukan.


2. Instruksikan pasien untuk berkumur.
3. Ulasi daerah kerja dengan antiseptic.
Langkah-langkah 4. Pembersian kalkulus gigi.
5. Ulasi daerah gigi yang telah diskeling dengan betadine.
6. Insrtuksi paska tindakan.
7. Peresapan.
8. Mencatat tindakan pada rekam medis.

 Persipan tindakan dilakukan.


 Istruksi pasien untuk berkumur.
 Ulasi daerah kerja dengan batadine.
Bagan Alir  Scaling dilakukan.
 Ulasi daerah gigi yang telah diskeling dengan batidine.
 Intruksi paska tindakan.
 Perasapan.
 Catat tindakan pada rekam medis.
hal-hal yang perlu Informasi diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
diperhatikan

Unit terkait  Loket pendaftaran.


 Rekam medic.
 Apotek.
 Laboratorium.
Dokumen terkait Rekam medic.

Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

MEMAKAI SARUNG TANGAN


(HANDSCOEN)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Pengertian Standar cara pemakaian sarung tangan untuk persiapan pemeriksaan dan
tindakan medis.

Menyediakan prosedur pemakaian sarung tangan yang berlaku di puskesmas


Tujuan
timampu.
Kebijakan SK kepala puskesmas No. /SK/PKM-TMP/ /2017

Referensi

Sarung tangan ( handscoen)


Alat dan bahan

1. Cuci tangan.
2. Sarung tangan dikeluarkan dari box atau tempatnya.
Langkah-langkah 3. Sarung tangan sebelah kanan dipegang tepinya dan jari-jari dimasukkan tepat
ke posisinya.
4. Prosesdur yang sama pada sebelah kiri.
5. Kedua tangan dicakupkan.

 Cuci tangan.
 Sarung tangan dikeluarkan dari tempatnya.
 Sarung tangan sebelah kanan dipegang tepinya dan jari dimasukan ke
Bagan Alir posisinya.
 Prosedur yang sama pada tangan kiri.
 Kedua tangan dicakupkan.
 Siap melakukan tindakan.
hal-hal yang perlu Informasi diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
diperhatikan

Unit terkait 1. Unit gawat darurat.


2. Ruang rawat inap.
3. Poliklinik KIA.
4. Poliklinik KB.

Dokumen terkait 1. Rekam medis.


2. Lembar resep.
3. Kartu jaminan kesehatan.
4. Kartu identitas pasien.
5. Surat sakit.
6. Surat opname.
Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

MEMAKAI MASKER
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Pengertian Standar memakai masker bagi petugas kesehatan puskesmas timampu.


Tujuan Menyediakan standar penggunaan bagi petugas kesehatan puskesmas timampu

Kebijakan SK kepala puskesmas No. /SK/PKM-TMP/ /2017

Referensi

Masker.
Alat dan bahan

1. Cuci tangan.
2. Masker dikeluarkan dari tempatnya dan posisikan dengan menutupi wajah
Langkah-langkah dibawa mata dan menutup hidung sampai dagu.
3. Siap melakukan pemeriksaan dan tindakan medis.

 Cuci tangan.
Bagan Alur  Masker diposisikan dengan menutupi wajah dibawah mata dan menutup
hidung sampai dagu.
 Siap melakukan pemeriksaan dan tindakan medis.
hal-hal yang perlu Informasi diberikan dengan jelas dan mudah dimengerti.
diperhatikan

Unit terkait Perawatan.

Dokumen terkait Rekam medis.

Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai