Anda di halaman 1dari 14

SOP PEMASANGAN INFUS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Memasukkan obat atau cairan langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah
Pengertian
banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infuse set.

a. Sebagai tindakan pengobatan.


Tujuan
b. Mencukup kebutuhan tubuh akan cairan elektrolit.
a. Pasien dengan dehidrasi
b. Pasien sebelum transfuse (RS)
Indikasi
c. Pasien yang tidak bias makan dan minum melalui mulut pasien pra dan pasca
operasi, sesuai dengan program pengobatan.
Kebijakan Surat Keputusam Kepala Puskesmas No. /SK/PKM- TMP/ /2017

Perry, Anne Grifin. 2005. Buku Saku Keterampilan dan prosedur dasar Edisi 5.
Referensi
Jakarta. EGC

Prosedur 1. Persiapan Alat


a. Seperangkat infuse set
b. Cairan yang diperlukan
c. Spoit jarum dan kain kasa dalam tempatnya
d. Kapas alcohol dalam tempatnya
e. Plester
f. Gunting verband
g. Pembalut atau Verband
h. Bengkok (Nierbekken)
i. Label Bendera infuse
j. Spalk dalam keadaan siap pakai bila perlu (anak-anak)
2. Pelaksanaan
a. Botol cairan digantungkan pada standar infuse.
b. Tutup botol cairan didisinfetkan dengan kapas alcohol lalu tusukkan
(selang) saluran udara kemudian (selang) saluran udara.
c. Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak
ada dalam saluran infuse selanjutnya diklem dan jarum ditutup kembali.
Tabung tetesan jangan sampai penuh.
d. Lengan pasien bagian atas dibendung, daerah permukaan kulit yang akan
ditusuk didisifeksi lalu jarum ditusukkan kevena dengan lubang jarum
menghadap keatas.
e. Bila berhasil darah akan keluar ( dapat dilihat pada selang) maka
pembendung dilepaskan, penjepit(klem) dilonggarkan untuk melihat
kelancaran cairan dan tetesan.
f. Bila tetesan lancar pangkal jarum direkatkan pada kulit dengan
g. Jarum dan tempat tusukan ditutup dengan kain kasa steril adan plester.
h. Anggota tubuh yang dipasang infuse posisinya diatur agar jarum tidak
bergerak atau berubah letaknya. Bila perlu gunakan spalk.
i. Pasang label bendera infuse.
j. Setelah pemasangan infuse selesai, infuse distop, plester dilepas, dan jarum
dicabut. Bekas tusukan diletakkan dengan kapas alcohol kemudian ditutup
dengan kain steruil dan diplester.

Perhatian:

a. Kelancaran cairan dan jumlah tetesan harus tepat sesuai dengan program
pengobatan.
b. Bila terjadi hematoma, bengkak dan lain- lain pada tempat pemasangan
jarum, maka infuse dihentikan dan dipindahkan pemasangannya kebagian
yang lain.
c. Perhatikan rekasi pasien selama 15 menit pertama.bila timbul reaksi alergi
misalnya, urticaria atau shocj, maka infuse harus segera diperlambat
tetesannya, atau bila perlu dihentikan, kemudian segera hubungi
penanggungjawab ruangan atau dokter yang bersangkutan.
d. Buatlah catatan pemberian infuse secara rinci yang meliputi:
1. Tanggal, hari dan jam dimulainya pemasangan infuse.
2. Macam dan jumlah cairan atau obat serta jumlah tetesan permenit.
3. Keadaan umum pasien (tensi,nadi dll) selama pemberian infuse.
4. Reaksi pasien yang timbul akibat pemberian cairan atau obat.
5. Nama dokter dan petugas pelaksana atau yang bertanggung jawab.
e. Siapakan cairan atau obat untuk pemberian selanjutnya.
f. Perhatikan tekhnik septic dan aseptic.
g. Cara pemasangan infuse harus disesuaikan dengan perangkat infuse yang
disesuaikan.

a. UGD
Unit Terkait b. Ruang Bersalin
SIRKUMSISI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Sirkumsisi adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh


Pengertian kulit penutup depan penis (kulub) preputium.

1.karena indikasi medis.


Tujuan 2.Tindakan pencegahan penyakit.
3.Atas agama/keyakinan.

Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas timampu


Referensi Arief Mansjoer,2000:409,wiswell 1992,American Academy of Pediatrics 1999.
PROSEDUR 1.Petugas memberi instruksi.
2.Petugas menyiapkan pasien.
3.Petugas menyiapkan lembar informed concent kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan,juga menjelaskan tentang fungsi,prosedur,dan efek samping
dari anestesi lokal.
5.petugas menyiapkan alat dan bahan.
6.petugas melakukan cuci tangan.
7.petugas memakai handscoon dan masker.
8.petugas membersihkan area yang akan di lakukan tindakan.
9.petugas melakukan desinfeksi pada area yang akan dilakukan tindakan dengan
bethadine,secara sirkuler dari dalam ke luar.
10.petugas memasang doek atau kain steril untuk memperkecil area tindakan.
11.petugas melakukan anestesi lokal.
12.petugas memeriksa apakahada perlekatan antara glans penis dengan
preputium,yaitu dengan menarik preputium ke arah proksimal.Adanya perlekatan
ditandai dengan tidak terbebasnya glans secara sempurna.
13.petugas menjepit preputium dengan klem bengkok pada arah jam 11 dan jam
1,dan frenulum dijepit dengan kocher.
14.petugas menginsisi preputium pada arah ajam 12 di antara jepitan klem dengan
menggunakan gunting kev arah sulcus.
15.petugas menginsisi melingkar ke kiri dan ke kanan sejajar sulcus.
16.petugas menginsisi prenulum,dibuat agak meruncing (huruf v).
17.petugas memeriksa adanya perdarahan aktif.
18.petugas mengikat pembuluh darah yang terbuka.
19.petugas melakukan penjahitan pada daerah preputium yang telah di gunting.
20.petugas melakukan penjahitan pada frenulum.
21.petugas merawat perdarahan yang terjadi dengan metode tertutup dengan
menggunakan bethadine dan salep antibiotik,memasang sufratul secara melingkar.
22..petugas menutup dengan kasa steril,ujung kain kasa dipilih sebagai tempat
fiksasi supra pubik,dengan menggunakan plester (balutan suspensorum) atau
biarkan berbentuk cincin (balutan ring).
23.petugas memantau keadaan umum dan tanda vital pasien selama tindakan di
lakukan.
24.petugas mencuci tangan.
25.petugas mencatat tindakan.
1.poli umum
UNIT 2.ruang tindakan.
TERKAIT
EVALUASI TERHADAP PROSEDUR
PENYAMPAIAN INFORMASI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nasra, SKM
PUSKESMAS
TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Penilaian terhadap penjelasan informasi petugas pelayanan klinis yang diterima oleh
Pengertian pasien selama pelayanan klinis.

Tujuan Sebagai dalam melaksanakan evaluasi terhadap penyampaian informasi ke pasien pada
saat pelayanan klinis.
Surat keputusan Kepala Puskesmas Timampu Nomor /SK/PKM-TMP/ /2017
Kebijakan
tentang pemberian layanan klinis
Referensi Promosi kesehatan dan ilmu perilaku,Rineka Cipta 2002.
1. Penanggung jawab layanan klinis menyiapkan instrumen evaluasi kejelasan informasi yang
disampaikan.

2. Penanggung jawab pelayanan klinis menentukan sasaran kegiatan,yaitu pasien yang


diberikan pendidikan kesehatan.

3. Penanggung jawab pelayanan klinis membagikan instrumen evaluasi kepada petugas di


tiap-tiap poli.

4. Petugas memberikan informasi sesuai dengan rencana asuhan.

5. Petugas member kesempatan kepada pasien untuk menanyakan informasi yang kurang
dimengerti.
PROSEDUR 6. Petugas meminta pasien yang diberi informasi mengulangi informasi yang di berikan.

7. Petugas mengisi instrumen evaluasi terhadap penyampaian informasi.

8. Petugas mengakhiri penjelasan

9. Petugas mendokumetasikan kegiatan.

10. Petugas menyerahkan instrumen yang telah diisi kepada penanggung jawab pelayanan
klinis.

11. Penanggung jawab pelayanan klinis merekap hasil evaluasi,penanggung jawab layanan
klinis melaporkan hasil kepada puskesmas.

UNIT
TERKAIT
SOP PENDAFTARAN PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Penerimaan pasien merupakan tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik
Pengertian agar dapat berjalan lancar dan tertib serta untuk menurunkan waktu tunggu pasien.

Tujuan
Untuk ketertiban dan kelancaran pelayanan kepada pasien
Kebijakan
Referensi Permenkes Nomor 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

1. Pulpen

Alat dan 2. Kertas


bahan

Prosedur Pasien Baru

a. Setiap pasien baru yang datang kepuskesmas mendaftar ke loket pendaftaran.


b. Petugas menyapa pasien dengan senyum dan mempersilahkan duduk
c. Petugas mewawancarai pasien untuk mendapatkan identitas pasien yang tepat dan
akurat.
d. Petugas memberikan satu nomor rekam medis baru kepada pasien
e. Petugas mencatat identitas pasien dan membuatkan berkas rekam medis, dan
mencatat pada buku register pasien. Setelah itu petugas mencatat ke kertas
resep( nama, umur, dan alamat) dan Petugas menyerahkan kartu identitas berobat
kepada pasien.
f. Setelah itu pasien dipersilahkan untuk menunggu ke ruang triace.
g. Pasien menunggu panggilan diruang poliklinik yang dituju
h. Petugas loket pendaftaran mengambil rekam medis pasien setelah selesai pelayanan.
i. Petugas loket pendaftaran mencatat pada buku register pasien JKN,JKD dan UMUM,
setelah itu di input pada komputer.
j. Setelah itu petugas menyimpan kembali rekam medis pasien sesuai dengan nomor
rekam medis.

Pasien lama

a. Setiap pasien yang datang kepuskesmas mendaftar ke loket pendaftaran.


b. Petugas menyapa pasien dengan senyum dan mempersilahkan duduk
c. Petugas meminta kartu identitas berobat kepada pasien
d. Petugas mencarikan rekam medis pasien sesuai dengan nomor rekam medis pasien
e. Setelah itu petugas mencatat ke kertas resep( nama, umur, alamat) dan petugas
menyerahkan kartu identitas berobat kepada pasien
f. Setelah itu, pasien dipersilahkan untuk menunggu ke ruang triace.
g. Pasien menunggu panggilan diruang poliklinik yang dituju
h. Petugas loket pendaftaran mengambil rekam medis pasien setelah selesai pelayanan
k. Petugas loket pendaftaran mencatat pada buku register pasien JKN,JKD dan UMUM,
setelah itu di input pada komputer.
i. Setelah itu petugas menyimpan kembali rekam medis pasien sesuai dengan nomor
rekammedis.

a. TP2RJ
Unit Terkait b. REKAM MEDIK
c. UGD
SOP TRIASE
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Triase adalah pengelompokan atau proses memilah-milah keadaan pasien berdasarkan


Pengertian kegawatdaruratan dan berat ringannya trauma atau penyakit pasien.

Setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan cepat dan tepat sesuai dengan jenis
Tujuan kasusu dan tingkat kegawatan.

Surat keputusan Kepala Puskesmas Timampu Nomor / SK/ PKM-TMP/ / 2017


Kebijakan
tentang pemberian layanan klinis.
Referensi Pedoman pelayanan Gawat Darurat.
1. Petugas menerima pasien yang datang ke UGD.
2. Petugas UGD menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat) dan
melakukan anamnesa dengan cepat.
3. Petugas menilai tingkat kesadaran pasien, bila perlu menyentuh atau
menggoyang bahu pasien.
4. Petugas memeriksa gangguan jalan napas (lihat raba, dan dengar).
5. Petugas memeriksa gangguan sirkulasi pada pasien dengan memeriksa nadi
(nadi radialis/ nadi karotis) dan tekanan darah pasien.
6. Petugas memeriksa adanya luka, patah tulang, maupun perdarahan dengan cara
melihat dan meraba tubuh korban secara detail mulai dari kepala sampai ujung
kaki sesuai dengan kondisi korban.
Prosedur 7. Petugas menentukan kategori pasien berdasarkan kondisi pasien
 Prioritas pertama (Merah): penderita cedera berat dan memerlukan
penilaian cepat dan tindakana medik atau transport segera untuk
menyelamatkan hidupnya.
 Prioritas kedua (Kuning): pasien memerlukan bantuan, namu dengan
cedera dan tingkat yang kurang berat dipastikan tidak akan mengalami
ancaman jiwa dalam waktu dekat.
 Prioritas ketiga (Hijau): pasien dengan cedera minor dan tingkat
penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak
mengancam nyama dan tidak menimbulkan kecacatan.
 Prioritas Nol (Hitam) : pasien meninggal atau cedera parah yang jelas
tidak mungkin untuk diselamatkan.
Unit Terkait Unit Gawat Darurat

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan


SOP PENGKAJIAN AWAL KLINIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Pngkajian awal klinis adalah wawancara yang dilakukan terhadap pasien untuk
Pengertian mengumpulkan data penyakit.

Tujuan Agar memperoleh infoormasi yang lengkap sesuai kebutuhan pasien.

Surat keputusan Kepala Puskesmas Timampu Nomor / SK/ PKM-TMP/ / 2017


Kebijakan
tentang pemberian layanan klinis.
Referensi Tehnik pemeriksaan fisik, Boediwarsono, FKUI, Surabaya, 1985.
1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian.
2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan status rawat jalan,apabila tidak
cocok petugas mengembalikan status ke loket pendaftaran, apabila cocok
petugas melanjutkan ke pengkajian awal klinis.
3. Petugas melakukan anamnesa penyakit.
4. Petugas menanyakan keluhan utama.
5. Petugas menanyakan keluhan tambahan.
6. Petugas menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga.
7. Petugas menanyakan lamanya sakit.
Prosedur 8. Petugas menanyakan pengobatan yang sudah didapat.
9. Petugas memberitahu akan dilakukan pemeriksaan fisik.
10. Petugas menjelaskan maksud pemeriksaan fisik.
11. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, atau
kultasi.
12. Petugas memberitahukan ke pasien hasil pemeriksaan.
13. Petugas memberitahukan kepada pasien bila diperlukan pemeriksaan
penunjang.
14. Petugas menulis rujukan internal jika diperlukan.
15. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien ke dalam berkas
rekam medis pasien.
Unit Terkait 1. Loket Pendaftran
2. Poli Umum

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan


SOP ASUHAN KEPERAWATAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Asuhan keperawatan merupakan proses yang terorganisir/ terstuktur untuk


Pengertian mengidentifikasi keluhan, kebutuhan, permasalahan pasien serta menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi.
Sebagai acuan perawat dalam melaksanakan pemberian asuhan keperawatan di
Tujuan puskesmas.

Surat keputusan Kepala Puskesmas Timampu Nomor / SK/ PKM-TMP/ / 2017


Kebijakan
tentang pengkajian layanan klinis
1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang puskesmas.
Referensi 2. Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan uapaya
keperawatan kesehatan masyarakat.
1. Petugas mengucapkan salam kepada pasien.
2. Petugas melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien.
3. Petugas melakukan pengkajian keperawatan dan menganalisa hasil pengkajian
yang dilakukan.
4. Petugas menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan hasil analisa
pengkajian.
Prosedur 5. Petugas menyusun intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan
yang muncul yang berisikan rencana tindakan keperawatan mandiri dan
berkolaborasi dengan petugas kesehatan yang lain.
6. Petugas melakukan kegiatan implementasi keperawatan.
7. Petugas melakukakan evaluasi terhadap implementasi keperawatan yang telah
dilakukan.
8. Petugas melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah
dilakukan pada form yang tersedia.
Unit Terkait 1. Anamnesa
SOP PELAYANAN MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU NIP. 198103162006042018

Pelayanan medis adalah istilah kedokteran, pelayanan yang diterima oleh seseorang
Pengertian dalam hubungannya dengan pencegahan,diagnosis dan pengobatan suatu gangguan
kesehatan tertentu.
Sebagai acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan medis yang diberikan kepada pasien,
Tujuan sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai standar profesi.

Surat keputusan Kepala Puskesmas Timampu Nomor / SK/ PKM-TMP/ / 2017


Kebijakan tentang pemberian klinis Puskesmas Timampu Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu
Timur pengkjian layanan klinis
Referensi Pedoman peningkatan mutu pelyanan medik dasar.
1. Petugas layanan klinis memastikan diagosisi dan rencana terapi
2. Petugas membuat iformed content jika rencana tindakan/ terapi memerlukan
Prosedur informed content.
3. Petugas melaksanakan rencana tindakan/ terapi.
4. Petugas mencatat semua pelayanan medis yang diberikan kepada pasien
kedalam Berkas Rekam Medis pasien.
Unit Terkait Semua petugas medis

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan


KAMI MELAYANI DENGAN SISTEM
“TRIASE” YAITU PEMILAHAN PASIEN
MENURUT DERAJAT KEGAWATAN
BUKAN SIAPA YANG DATANG
TERLEBIH DAHULU
LABEL MERAH : KASUS GAWAT
DARURAT PELAYANAN DIUTAMAKAN
LABEL KUNING : KASUS DARURAT
TAPI TIDAK GAWAT PELAYANAN
MASIH BISA DITUNDA
LABEL HIJAU : KASUS TIDAK GAWAT
DAN TIDAK DARURAT
MOHON SABAR UNTUK MENUNGGU
KARENA KAMI HARUS
MENGUTAMAKAN KASUS GAWAT
SOP.....
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Nasra, SKM


TIMAMPU (tanda tangan Kapus) NIP. 198103162006042018

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Referensi

1.

Alat dan
bahan

Prosedur 1.
Unit Terkait 1. Program Promosi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai