Anda di halaman 1dari 2

MEMASANG INFUS

No. Dokumen : /SOP/UKP/2017


No. Revisi :
Tanggal : 6 Juni 2017
Halaman : 1/2

SOP PLT Kepala Puskesmas


UPTD
PUSKESMAS
MUKO-MUKO
BATHIN VII M. Junaidi, SKM
Nip.196412311989031076
Pengertian Pemasangan infus adalah tindakan untuk memberikan atau memasukkan cairan
parentral (obat/makanan) ke dalam tubuh dalam jumlah dan waktu tertentu
melalui selang infus secara bertetes pad vena.
Tujuan 1. Untuk menghindari terjadinya infeksi dan komplikasi pada saat memasang
infus dan setelah memasang infus.
2. Membantu pasien selama dalam proses perawatan dalam hal pemberian
nutrisi, therapy, dan menyeimbangkan cairan dan elektrolit.
Kebijakan Puskesmas Muko-muko Bathin VII mengatur tata cara memasang infus pasien
Referensi Depkes RI 2005
Alat a. Handscoon.
b. Kapas alkohol 70 %.
c. Standar infus dan cairan steril sesuai dengan instruksi.
d. Set infus steril sesuai dengan kebutuhan.
e. IV kateter dengan nomor yang sesuai.
f. Bidai dan pembalut (jika diperlukan) dan pengikat pembendung (torniquet).
g. Perlak, plester, gunting, bengkok, kassa.
Prosedur 1. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan.
2. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawat mencuci tangan dan
memakai handscoon, kemudian periksa etiket yang tertera pada kantong infus
setelah itu gantungkan botol infus.
3. Tutup pengatur tetesan pada 1/3 bagian atas selang infus dan masukkan set
infus steril ke dalam botol infus, kemudian isi ruang tetesan setengahnya dan
usahakan jangan sampai terendam.
4. Isi selang infus dengan cairan infus steril dan keluarkan udara di dalam selang
infus.
5. Tentukan vena Punksi dan lokasi pemasangan infus, vena yang besar dan
lurus.
6. Jika akan dilakukan di lengan, lipat lengan baju atas.
7. Jika dilakukan di kaki, lepaskan pakaian bagian bawah seperti celana panjang,
rok dan lain-lain.
8. Letakkan perlak kecil jika ada di bawah bagian yang akan di punksi.
Kemudian gunakan sarung tangan oleh perawat dan lakukan pembendungan.
9. Desinfeksi area yang akan di tusuk dengan kapas alkohol 70 %, kemudian
tusukkan jarum /IV kateter ke dalam vena hingga darah keluar.
10. Buka pembendung dan sambungkan dengan selang serta buka pengatur
tetesan. Evaluasi ada tidaknya pembengkakan, setelah itu fiksasi IV kateter
dengan plester.
11. Daerah punksi tutup dengan menggunakan kassa steril /kurapor serta plester
atau hypavix yang telah ditulis tanggal dan waktu pemasangan infus.
12. Pasang bidai dan balut jika diperlukan, kemudian atur tetesan dalam waktu 1
menit sesuai dengan instruksi .
13. Catat waktu pemberian cairan dan macam cairan pada form observasi .
14. Observasi reaksi pasien selama kurang lebih 15 menit pertama.
Pemeliharaan Alat Semua alat dirapikan dan diletakkan di tempat semula.
Unit Terkait Poli Umum, KIA, Lansia, UGD, Pustu, Polindes, Poskesdes

Rekaman historis

No Halama Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.


n

Anda mungkin juga menyukai