Anda di halaman 1dari 2

PEMASANGAN INFUS

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman


Jl. Beliang no. 21 RT 01
RW 22 Kel. Palangka,
Kec. Jekan Raya, Kota 069/IRNA/RSPH/08/2018 00 1 / 2
Palangka Raya 73112

Ditetapkan oleh:
Tanggal Terbit: Direktur,

SPO 01-08-2018

dr. Regy Pradityo Adhie, Sp.PD


NIP. 19821209 201812 1

PENGERTIAN Suatu tindakan invasif memasukkan jarum (iv catheter) ke dalam pembuluh
darah vena yang kemudian disambungkan dengan selang infus dan
dialirkan cairan infus. Pemasangan infus bertujuan untuk mensuplai cairan,
nutrisi, obat, atau produk darah secara kontinyu atau sesaat untuk
mendapatkan efek pengobatan secara cepat.
PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yang dapat melakukan pemasangan
infus adalah perawat, bidan, dan dokter.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemasangan infus.

KEBIJAKAN 1. Rumah sakit harus melaksanakan sasaran keselamatan pasien dalam


setiap pemberian asuhan;
2. Setiap PPA harus melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya;
3. Pengumpulan informasi pasien dapat berupa anamnesis, pemeriksaan
fisik maupun pemeriksaan penunjang.

PROSEDUR 1. PPA mengucapkan salam dan melakukan identifikasi pasien.


2. PPA menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.
3. PPA menjaga privasi pasien.
4. PPA melakukan kebersihan tangan.
5. PPA menyiapkan dan mendekatkan alat yang terdiri dari:
a. Standart infuse
b. IV Catheter sesuai kebutuhan
c. Infus set (makro/mikro/blood)
d. Cairan yang diperlukan
e. Kain kasa steril dalam tempatnya
f. Alcohol swab
g. Plester fiksasi
h. Sarung tangan
i. Pengalas
j. Bengkok
k. Torniquet.
l. Form pantau cairan
m. Program terapi dokter
6. PPA memeriksa label infus, sesuaikan dengan program terapi.
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman
Jl. Beliang no. 21 RT 01
RW 22 Kel. Palangka,
Kec. Jekan Raya, Kota 069/IRNA/RSPH/08/2018 00 2 / 2
Palangka Raya 73112

7. PPA menghubungkan cairan infus dengan infus set/blood set/3 way.


8. PPA mengisi selang kontrol dengan cairan sampai 1/3 bagian.
9. PPA mengalirkan cairan untuk pengisian selang infus set/blood set.
10. PPA memastikan selang infus set/blood set bebas udara.
11. PPA memakai sarung tangan.
12. PPA memasang tourniquet untuk melakukan fiksasi.
13. PPA melakukan palpasi dan pastikan vena yang akan di punksi.
14. PPA mendesinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan alcohol swab
arah melingkar dari dalam keluar diameter 5 cm.
15. PPA menusukkan IV catheter pada vena yang telah didesinfeksi,
dengan kemiringan 30 derajat sejajar vena yang akan ditusuk kearah
jantung.
16. PPA memastikan darah tampak keluar pada pangkal mandrin, tarik
mandrin ½ cm sambil dorong IV catheter atau sesuai dengan petunjuk
masing-masing IV catheter
17. PPA menyambungkan IV catheter dengan selang cairan yang telah
dipersiapkan.
18. PPA melepaskan tourniquet.
19. PPA membuka klem infus set dan mengalirkan cairan sampai mengalir
lancar.
20. PPA memfiksasi IV catheter dengan plester tanpa menutup insersi.
21. PPA mengoleskan tempat insersi dengan kapas alkohol.
22. PPA menutup tempat insersi dengan plester.
23. PPA memasang spalak dan verban (pada anak/bayi).
24. PPA mengatur tetesan infus sesuai program.
25. PPA memasang stiker bertuliskan tgl, jam, tempat pemasangan infus,
nama pemasang, no IV catheter yang terpasang.
26. PPA menjelaskan tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan dilaporkan
(nyeri, bengkak, merah, dan infus tak menetes).
27. PPA memberitahukan bahwa pemasangan infus sudah selesai.
28. PPA merapikan pasien dan peralatan.
29. PPA membuka sarung tangan dan melakukan kebersihan tangan.
30. PPA mengobservasi respon pasien.
31. PPA mendokumentasikan tindakan pada formulir CPPT.

UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
3. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
4. Intensive Care Unit (ICU)
5. Ruang Bersalin (VK)
6. Ruang Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai