082/SPO/PKMT/VI/2015 No. Revisi : KEPALA PUSKESMAS STANDAR PUSKESMAS PROSEDUR BOLIYOHUTO OPERASIONAL Tanggal Terbit : Jl. Raja Tolangohula No. 17 (SPO) 11 Januari 2016 Desa Sidomulyo, Kec. Boliyohuto NOVARIWANIV ANDARIA, SKM,M.Kes Kabupaten Gorontalo Halaman : NIP : 197011101991032012 1 1. TUJUAN Untuk pengobatan, mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit, sebagai makanan untuk pasien yang tidak dapat/ tidak boleh makan melalui mulut. 2. RUANG Prosedur ini digunakan pada dehidrasi, syok, pra dan pasca bedah, LINGKUP sebelum transfuse darah, yang tidak bisa/ tidak boleh makan minum melalui mulut, yang memerlukan pengobatan tertentu di Puskesmas 3. REFERENSI Penuntun Belajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan Tahun 2012 4. DEFINISI Pemasangan infuse adalah memasukkan cairan (cairan obat atau makanan) dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama kedalam vena dengan menggunakan perangkat infuse (infuse set) secara tetesan. 5. TANGGUNG a. Kepala Sub Unit Kamar Bersalin bertanggung jawab dalam JAWAB pemantauan pelaksanaan SPO. b. Tenaga Bidan Sub Unit Kamar Bersalin bertanggung jawab dalam pelaksanaan SPO. 6. KETENTUAN a. Dievaluasi setiap tahun UMUM b. Apabila direvisi dilaporakan ke Tim Punyusun SPO c. Dikendalikan dengan daftar tilik 7. PROSEDUR 1. Memberitahu klien tindakan yang akan dilakukan. KERJA 2. Menyiapkan alat dan mendekatkan ke pasien. 3. Memasang sampiran. 4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin . 5. Memasang perlak dan pengalasnya di bawah daerah yang akan di pasang infus. 6. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih. 7. Memakai sarung tangan. 8. Menggantungkan flabot pada tiang infus. 9. Membuka kemasan infus set. 10. Mengatur klem rol sekitar 2-4 cm di bawah bilik drip dan menutup klem yang ada pada saluran infus. 11. Menusukkan pipa saluran infus ke dalam botol cairan dan mengisi tabung tetesan dengan cara memencet tabung tetesan infus hingga setengahnya. 12. Membuka klem dan mengalirkan cairan ke luar sehingga tidak ada udara pada slang infus lalu tutup kembali klem. 13. Memilih vena yang akan di pasang infus. 14. Meletakkan torniquet 10-12 cm di atas tempat yang akan di tusuk, menganjurkan pasien menggenggam tangannya. 15. Melakukan disinfeksi daerah penusukan dengan kapas alkohol secara sirkular dengan diameter ± 5 cm. 16. Menusukkan jarum abbocath ke vena dengan lubang jarum menghadap ke atas, dengan menggunakan tangan yang dominan. 17. Melihat apakah darah terlihat pada pipa abbocath. 18. Memasukkan abbocath secara pelan-pelan serta menarik secara pelan-pelan jarum yang ada pada abbocath, hingga plastic abbocath masuk dalam vena, dan jarum ke luar semua. 19. Segera menyambungkan abbocath dengan salang infus. 20. Melepaskan tourniquet, menganjurkan pasien membuka tangannya dan melonggarkan klem untuk melihat kelancaran tetesan. 21. Merekatkan pangkal jarum pada kulit dengan plester. 22. Mengatur tetesan sesuai kebutuhan. 23. Menutup tempat tusukan dengan kasa steril, dan direkatkan dengan plester. 24. Mengatur letak anggota badan yang dipasang infus supaya tidak digerak-gerakkan agar jarum infus tidak bergeser dan bila perlu memasang spalk. 25. Membereskan alat dan merapikan pasien. 26. Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. 27. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan mengeringkan dengan handuk bersih. 28. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.
8. ARSIP TERKAIT 1. Buku laporan harian kaber
2. Rekam Medis Rawat Inap kaber 3. Informed Concern 9. UNIT TERKAIT a. Unit Pendaftaran dan rekam Medis b. Unit Rawat Jalan c. Unit Rawat Inap