Anda di halaman 1dari 2

RESUSITASI BBLR DENGAN ASFIKSIA

Nomor Dokumen : Ditetapkan oleh :


087/SPO/PKMT/VI/2015
No. Revisi : KEPALA PUSKESMAS
STANDAR
PUSKESMAS PROSEDUR
BOLIYOHUTO OPERASIONAL Tanggal Terbit :
Jl. Raja Tolangohula No. 17
(SPO) NOVARIWANIV ANDARIA,SKM,M,Kes
Desa Sidomulyo, Kec. Boliyohuto 11 Januari 2016
Kabupaten Gorontalo
Halaman : NIP : 1970111001991032012
1-2
1. TUJUAN Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan di kaber supaya dapat melakukan resusitasi atau
memulihkan fungsi pernafasan pada bayi baru lahir sesuai dengan prosedur tetap.
2. RUANG LINGKUP Prosedur ini digunakan pada pelayanan Resusitasi BBL di Puskesmas Boliyohuto
3. REFERENSI 1) Buku Pedoman Kerja Puskesmas Jilid II, Dep.Kes RI tahun 1990/1991
2) Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal,Dep. Kes RI tahun 2008
4. DEFINISI Resusitasi BBL adalah Suatu tindakan pertolongan pada bayi baru lahir normal ataupun
bayi baru lahir dengan asfiksia.
5. TANGGUNG a. Kepala Sub Unit kamar Bersalin bertanggung jawab dalam pemantauan pelaksanaan
JAWAB SPO
b. Tenaga paramedis Sub Unit Kamar Bersalin bertanggung jawab dalam pelaksanaan
SPO
6. KETENTUAN a. Pembayaran sesuai dengan Perda yang berlaku
UMUM b. Dievaluasi setiap tahun
c. Apabila direvisi dilaporakan ke Tim Punyusun SPO
d. Dikendalikan dengan daftar tilik
7. PROSEDUR KERJA 1. Nilai APGAR Score bayi baru lahir
2. Jika APGAR ≥ 7 :
 Letakkan bayi dalam infant warmer di bawah lampu penghangat.
 Keringkan tubuh bayi dengan kain atau handuk kering
 Bersihkan trachea dengan penghisap lendir jika terdapat mekonium
 Ganti handuk yang basah dengan popok dan selimut bayi yang bersih
dan kering.
3. Jika APGAR < 7 :
 Hangatkan dan keringkan bayi
 Tidurkan dalam posisi semi ekstensi
 Bersihkan jalan nafas
 Berikan oksigen ½ liter per menit
 Bila 30 detik pertama bayi belum bernafas dan HR < 100 x per menit,
berikan ventilasi atau pompa tekanan positif.
 Bila 30 detik kedua HR < 60 kali per menit berikan ventilasi atau pompa
dan pijatan jantung
 Bila 30 detik ketiga HR < 60 kali per menit, erikan injeksi epinephrin 0,1
– 0,3 ml/KgBB/IV
Kemudian lakukan evaluasi ulang sambil melakukan tindakan ventilasi dan pijatan
jantung sampai terjadi perbaikan pernafasan, denyut jantung, dan warna kulit
kemerahan.
4. Membuat catatan medik.

8. ARSIP TERKAIT 1) Buku laporan harian kaber


2) Rekam Medis rawat inap kaber
9. UNIT TERKAIT a. Unit LOKET
b. Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai