KONTRASEPSI DARURAT

Nomor Dokumen : Ditetapkan oleh :

082/SPO/PKMT/VI/2015
No. Revisi : KEPALA PUSKESMAS
STANDAR
PUSKESMAS PROSEDUR
BOLIYOHUTO OPERASIONAL Tanggal Terbit :
Jl. Raja Tolangohula No. 17 (SPO) 11 Januari 2016
Desa Sidomulyo, Kec. Boliyohuto NOVARIWANIV ANDARIA, SKM,M.Kes
Kabupaten Gorontalo Halaman : NIP : 197011101991032012
1
1. TUJUAN Untuk mencegah kehamilan yang tidak di inginkan

2. RUANG Prosedur ini digunakan untuk kontrasepsi pil rutin yang gagal, jika
LINGKUP kondom robek, terselip, atau IUD terlepas, jika sebuah metode
kontrasepsi dipakai dengan cara yang salah, atau pada hubungan seksual
yang tidak direncanakan.
3. REFERENSI Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana Tahun 2010

4. DEFINISI Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dipakai setelah senggama

oleh wanita yang tidak hamil untuk mencegah kehamilan yang tidak di
inginkan.
5. TANGGUNG a. Kepala Sub Unit Kamar Bersalin bertanggung jawab dalam
JAWAB pemantauan pelaksanaan SPO.
b. Tenaga Bidan Sub Unit Kamar Bersalin bertanggung jawab dalam
pelaksanaan SPO.
6. KETENTUAN a. Dievaluasi setiap tahun
UMUM b. Apabila direvisi dilaporakan ke Tim Punyusun SPO
c. Dikendalikan dengan daftar tilik
7. PROSEDUR Ada 2 macam metode kontrasepsi darurat yaitu :
KERJA A. PKPK (Pil Khusus Pencegah Kehamilan)
Untuk pil yang berisi ethylnilestardiol 30 mg levonelgestrel
150 mg (atau dl-norgesterel 300 mg) : 4 buah pil harus
diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa
perlindungan diikuti 4 pil 12 jam kemudian
B. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim / AKDR / IUD
Metode kontasepsi darurat lain yang juga bisa dilakukan
adalah dengan pemasangan AKDR jenis Copper-T dalam
waktu 5 hari setelah terjadinya hubungan seksual tanpa
perlindungan
 a. ARSIP TERKAIT 1. Buku laporan harian kaber
2. Rekam Medis Rawat Inap kaber
3. Informed Concent
b. UNIT TERKAIT a. Unit Pendaftaran dan rekam Medis
b. Unit Rawat Jalan
c. Unit Rawat Inap

Cat :
Poin 8 : apabila pil di muntahkan (± 2 jam) pil di minum kembali sesuai dosis awal.