setelah hubungan seksual. Atau sering juga disebut "Kontrasepsi Pasca senggama" atau "Morning after
pills" atau "Morning after treatment". Pada awalnya istilah "Kontrasepsi sekunder atau Kontrasepsi
darurat" adalah untuk menepis anggapan bahwa obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah
melakukan hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya, dan bila tidak, berarti
sudah terlambat sehingga pasangan tersebut tidak dapat berbuat apa apa lagi.
Sebutan kontrasepsi darurat untuk menekankan bahwa jenis kontrasepsi ini digunakan pada keadaan
dan masa yang tidak boleh ditunda, juga mengisyaratkan bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak
memakai metode KB sama sekali. Tetapi sebenarnya cara ini tetap kurang efektif dibandingkan dengan
cara KB lain yang sudah ada.
Kita masih akan terus berhadapan dengan masalah kependudukan. Penerapan cara-cara kontrasepsi
untuk mengatasinya, masih terus dikembangkan. Dan salah satunya yang perlu mendapat perhatian
adalah peran Kontrasepsi Darurat (KONDAR).
WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita meninggal akibat terminasi kehamilan yang
tidak diinginkan akibat suatu praktek aborsi yang tidak aman "Unsafe abortion". Banyak dari mereka
yang dapat diselamatkan apabila kondar lebih banyak diketahui dan disediakan untuk masyarakat.
Metode KB pasca senggama yang digunakan sekarang ini, yang dinamakan Metode Yuzpe menggunakan
teknologi yang telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, sayangnya sangat sedikit pelayanan KB yang
menerapkannya untuk keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila program-program KB cukup
serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan, mereka harus
menerapkan metode kondar.
Pertama, Masyarakat menyadari dan dapat menerima kenyataan bahwa hubungan seksual sering terjadi
tanpa perlindungan dan akan terus terjadi kecuali ada perubahan sikap terhadap aktivitas tersebut.
Kedua, Seharusnya ada akses yang terbuka pada kondar, dengan pemerintah atau swasta menjamin
tersedianya klinik-klinik dan praktek umum, serta Rumah Sakit. Akses harus tersedia dimana saja, selama
7 hari dalam seminggu. Siapapun yang menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan
pelayanan Kondar juga. Disamping itu juga dibutuhkan penerangan dan penyuluhan-penyuluhan.
Ketiga, Semua pasangan yang menggunakan kontrasepsi, khususnya pada mereka yang menggunakan
metode barrier misalnya Kondom, harus tahu mengenai Kondar
Keempat, Apabila potensi selengkapnya dari Kondar ini dapat diwujudkan dan kemudian diterapkan
dalam pelayanan KB, maka akan dibutuhkan peninjauan segera dilakukan pelatihan para dokter umum,
dokter Rumah sakit dan bidan dalam praktek pelayanan kontrasepsi
Kondar jelas dapat mencegah terjadinya kehamilan, dan apabila dapat tersedia serta mudah
didapatkan, dengan penggunaan yang cukup meluas, akan dapat mencegah terjadinya atau
menurunkan angka kematian yang tidak diinginkan secara bermakna.
Manfaat Kondar
Psikososial
5. Cara kerja Kondar adalah “fisiologis”, sehingga tidak mempengarugi kesuburan dan siklus haid yang
akan dating
Indikasi Kondar
Indikasi Kondar adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki akibat :
Satu-satunya Kondar mekanik adalah IUD yang mengandung tembaga (misalnya: CuT 380A). Jika
dipasang dalam waktu "kurang dari 7 hari" setelah senggama, cara ini mampu mencegah kehamilan.dan
selanjutnya dapat dipakai terus untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya, atau sesuai waktu
yang dikehendakinya.
Cara kerja :
dinding rahim)
Cara pemberian : 1 kali pemasangan dalam waktu < 7 hari pasca senggama
2. Medik
Paling sedikit ada 5 cara pemberian Kondar yang telah diteliti secara luas. Masing-masing bersifat
hormonal dan saat ini diterapkan secara oral. Sekalipun pemberian pervaginal dalam tahap penelitian,
namun kepustakaan yang telah dipublikasikan masih terbatas pada pemberian per oral.
Lima cara tersebut adalah : Pil KB Kombinasi (mis: Microgynon), Pil Progestin (mis : Postinor-2), Pil
Estrogen (mis: Premarin), Mifepristone (mis : RU-486), Danazol (mis : Danocrine)
Cara kerja :
-. Merubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasil
pembuahan
Cara pemberian :
-. Pil kombinasi : 2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
Pertama).
-. Pil Progestin : 2×1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
-. Pil Estrogen : 2×10 mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5 hari
-. Pil Danazol : 2×4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis pertama
Pertama).
Efek samping yang mungkin muncul : Mual, muntah, perdarahan bercak, nyeri payudara
TERLAMBAT
Apakah anda pernah mengalami keadaan darurat dan takut hamil ???
4. Wanita yang tidak pakai KB karena suaminya sering bepergian dalam waktu yang lama
Bila tidak ingin hamil, segera minum pil Kondar dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah
berhubungan seks yang tidak terlindungi.
– Minum 1 pil pertama sesegera mungkin dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah berhubungan
seks tanpa kontrasepsi. Pil kedua diminum 12 jam setelah minum pil pertama
– Jika muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pertama, segera minum pil yang kedua
– Bila ada hal yang tidak jelas tentang pil kondar, segera hubungi dokter anda
Pil Kondar aman digunakan oleh semua wanita usia subur. Dan efektif bila dipakai sesuai petunjuk.
Jika setelah minum pil Kondar ternyata anda hamil. Maka kehamilan akan tetap normal.
Bolehkah minum pil Kondar setiap saat setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi ???
Sesuai namanya, Pil Kondar tidak untuk dipakai berulang-ulang sebagai cara KB rutin.
Apakah pil Kondar dapat mencegah penyakit menular seksual dan HIV / AIDS ???
Tidak. Gunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual dan HIV / AIDS