Anda di halaman 1dari 2

PENJAHITAN LUKA ROBEKAN PERINEUM

Nomor Dokumen : Ditetapkan oleh :


083/SPO/PKMT/VI/2015
No. Revisi : KEPALA PUSKESMAS
STANDAR
PUSKESMAS PROSEDUR
BOLIYOHUTO OPERASIONAL Tanggal Terbit :
Jl. Raja TolangohulaI No. 17
(SPO) NOVARIWANIV ANDARIA, SKM,M.Kes
Desa Sidomulyo, Kec. Boliyohuto 11 Januari 2016
Kabupaten Gorontalo
Halaman : NIP : 197011101991032012
1-2
1. TUJUAN Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan di kaber dalam melakukan penjahitan/ untuk
menyatukan kembali jaringan tubuh(mendekatkan) dan mencegah darah yang tidak
perlu (memastikan hemostasis).
2. RUANG LINGKUP Prosedur ini digunakan pada pelayanan penjahitan robekan perineum di Puskesmas
Boliyohuto
3. REFERENSI 1) Buku Pedoman Kerja Puskesmas Jilid II, Dep.Kes RI tahun 1990/1991
2) Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Dep.Kes RI tahun 2008
4. DEFINISI Heacting adalah proses penjahitan luka robekan atau luka episiotomi pada perineum.
5. TANGGUNG JAWAB a. Kepala Sub Unit kamar Bersalin bertan ggung jawab dalam pemantauan pelaksanaan
SPO
b. Tenaga paramedis Sub Unit Kamar Bersalin bertanggung jawab dalam pelaksanaan
SPO
6. KETENTUAN UMUM a. Dievaluasi setiap tahun
b. Apabila direvisi dilaporakan ke Tim Punyusun SPO
c. Dikendalikan dengan daftar tilik
7. PROSEDUR 1. Siapkan alat dan bahan
2. Lampu dipasang dan diarahkan ke luka perineum
KERJA
3. Atur posisi ibu litotomi
4. Cuci tangan
5. Pakai handscoon
6. Isikan lodokain pada spuit
7. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu.
8. Bersihkan daerah luka dengan kasa steril
9. Beritahu ibu akan disuntik anastesi
10. Tusukkan jarum pada ujung luka robekan perineum secara subkutan
sepanjang tepi luka.
11. Aspirasi spuit lalu suntikan cairan lodokain secukupnya sambilmenarik
jarum suntik pada tepi luka daerah perineum dan daerah mukosa vagina.
12. Desinfeksi daerah luka robekan dengan cairan betadin
13. Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk melihat robekan jika ada
perdarahan yang menutupi luka episiotomi, pasang tampon bertali ke
dalam vagina.
14. Lakukan penjahitan pertama lebih kurang 1 cm di atas puncak luka
robekan di dalam vagina, ikat jahitan yang pertama dengan simpul mati.
15. Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur hingga tepat di
belakang lingkaran hymen, lalu buat simpul mati.
16. Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum sampai bagian
bawah luka robekan.
17. Jahit jaringan subkutis kanan dan kiri ke arah atas hingga tepat di muka
lingkaran hymen.
18. Tusukkan jarum dari depan lingkaran hymen ke mukosa vagina di
belakang hymen. Buat simpul mati di belakang lingkaran hymen dan
potong benang hingga sisa lebih kurang 1 cm.
19. Jika menggunakan tampon bertali di dalam vagina, keluarkan tampon
kasa bertali. Masukkan jari telunjuk ke dalam rektum dan rabalah
dinding atas rektum untuk memastikan tidak ada rektum yang ikut
terjahit.
20. Desinfeksi ulang daerah yang sudah dijahit.
21. Bersihkan pasien dan lakukan dekontamnasi alat-alat dalam larotan
klorin 0,5%
22. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
8. ARSIP TERKAIT 1) Buku laporan harian kaber
2) Rekam Medis rawat inap kaber
3) Informed Concern
9. UNIT TERKAIT a.Unit Rawat Inap
b.Unit Gawat Darurat
c.Unit Gizi

Anda mungkin juga menyukai