Anda di halaman 1dari 3

SOP PENJAHITAN ROBEKAN

PERINEUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS Dr.Nurcahyati Akbar.K


JETIS NIP19790205 200901 2 008
1. Pengertian Laserasi atau robekan perineum dan vagina yang
diklasifikasikan berdasarkan luasnya robekan.
Derajat 1: mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum
Derajat 2: mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum
Derajat 3: mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, dinding depan rektum
Derajat 4: mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, dinding depan rectum dan anus
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk memastikan bahwa penjahitan
robekan jalan lahir yang akan diberikan telah siap sesuai
dengan standart
3. Kebijakan
4. Referensi BUKU PANDUAN PESERTA PELATIHAN KLINIK-
KESEHATAN REPRODUKSI. DEPKES RI 2008
5. Prosedur/Langkah 1. Petugas menganamnesis pasien
2. Petugas mencatat hasil anamnesis di dalam kartu pasien
dan Buku KIA
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :
- Tekanan darah
- Perdarahan
- Laserasi atau robekan derajat berapa
4. Petugas mempersiapkan penjahitan:
Siapkan peralatan untuk melakukan penjahitan
- Dalam wadah set partus masukkan sepasang sarung
tangan, pemegang jarum, jarum jahit, chormic catgut
atau catgut no. 2/0 atau no. 3/0
- Buka alat suntik 10 ml sekali pakai, masukkan ke
dalam wadah set partus
- Patahkan tabung lidokain ( lidokain 1% tanpa
epinefrin)
5. Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat tidur,
dengan posisi litotomi
6. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu
7. Atur lampu sorot kearah vulva/perinium ibu
8. Pakai sarung tangan
9. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada sarung tangan
pada kedua tangan
10.Gunakan kasa bersih untuk membersihkan daerah luka
dari darah atau bekuan darah dan nilai luas dan dalamnya
robekan pada daerah perineum
11.Beritahu ibu akan disuntik anastesi local dan mungkin
timbul rasa kurang nyaman
12.Tusukkan jarum suntik pada ujung luka/robekan perinium
masukkan jarum suntik secara subkutan sepanjang tepi
luka
13.Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap
14.Suntikan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik
pada tepi luka daerah perineum
15.Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan
jarum suntik sepanjang tepi luka pada mukosa vagina
lakukan aspirasi, suntikan cairan lidokain 1% sambil
menarik jarum suntik.
16.Lakukan langkah no 11 s.d 14 untuk ke dua tepi robekan
17.Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk
mendapatkan hasil optimal dari anestesi
18.Lakukan inspeksi vagina dan perinium untuk melihat
robekan
19.Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka
episiotomi, pasang tampon atau kasa ke dalam vagina
20.Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum, kemudian
kunci pemegang jarum
21.Pasang benang jahit pada mata jarum
22.Lihat dengan jelas batas luka episiotomi
23.Lakukan penjahitan pertama ±1 cm di atas puncak luka di
dalam vagina. Ikat jahitan pertama dengan simpul mati.
Potong ujung benang yang bebas hingga tersisa ±1 cm
24.Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur
hingga tepat di belakang lingkaran hymen
25.Tusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang
lingkaran himen hingga menembus luka robekan bagian
perineum
26.Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan sampai ke
bagian bawah luka robekan
27.Jahit jaringan subkutis kanan kiri ke arah atas hingga
tepat di muka hymen
28.Tusukkan jarum dari depan lingkaran himen ke mukosa
vagina di belakang lingkaran himen, buat simpul mati di
belakang lingkaran himen dan potong benang hingga
tersisa ±1cm
29.Bila menggunakan tampon atau kassa di dalam vagina
keluarkan tampon/ kassa, masukkan jari telunjuk ke dalam
rektum dan rabahlah dinding atas rektum tidak di jahit
30.Nasehati ibu agar:
- Membasuh perinium dengan sabun dan air
- Kembali untuk kunjungan ulang

6. Unit terkait 1.1 Unit layanan Loket


1.2 Unit layanan Apotek

Persiapan alat
7. Diagram Alir Anastesi Lokal
Px bersalin Persiapan ibu
Persiapan diri
Penatalaksan Penjahitan
KIE
aan Kala IV Robekan
(evaluasi)
- Kebersihan Dokumen dan Terapi
- Sterilisator pelaporan

Px pulang kasir Px rawat inap

8. Dokumen terkait

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai