Anda di halaman 1dari 3

PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI (RUPTUR

PERINEUM)
No. Dokumen : 445.4/013/PKMBJ
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 14 Januari 2022
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS
Martazolla
BAKTI JAYA

1. Pengertian Penjahitan luka episiotomi ( Ruptur Perineum ) adalah Penjahitan


ruptura perineum merupakan tindakan yang sering dilakukan setelah
episiotomi atau setelah persalinan. Penjahitan yang efektif
memerlukan pengetahuan anatomi dan pemahaman teknik
penjahitan. Terdapat beberapa tingkatan laserasi perineum
tergantung kedalamannya dan jaringan pada perineum yang terlibat
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan penjahitan luka episiotomi diunit
RuangBersalin di puskesmas Bakti Jaya.
3. Kebijakan -
4. Referensi Buku Pedoman APN
5. Prosedur 1. Alat :
a. Hecting set, terdiridari :
1. Sarungtangan
2. Guntinghecting
3. Pinsetchirurgis
4. Jarum no. G12, G13
b. Spuit disposable
c. Lampusorot
d. Cat gut
2. Bahan :
a. Larutanclorin 0,5 %
b. Lidocain
c. Analgetik oral
6. Langkah-langkah 1. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.
2. Petugas meminta pasien atau keluargamenandatangani formulir
persetujuan tindakan.
3. Petugas mengatur posisi ibu tidur terlentang dengan posisi
Litotomi
4. Petugas mencuci tangan secara medis
5. Petugas memakai sarung tangan steril
6. Petugas menyuntikan lidokain : aquabidest ( 1 : 1 ) subkutan
disekitar luka
7. Petugas melakukan asepsis vulva, perineum dan sekitar anus.
8. Petugas menggerakan jari-jari menelusuri luka
9. Petugas mencari batas luka bagian dalam vagina.
10. Petugas menjahit mucosa vagina mulai dari 1 cm diatas batas
luka bagian dalam vagina sampai luka tertutup semua.
11. Petugas menembus jarum ke mukosa vagina di belakang hymen
dan keluarkan pada perineum.
12. Petugas menjahit sampai ke dasar luka hingga lapisan otot
bagian dalam perineum tertutup.
13. Petugas memutar jarum ke atas setelah sampai batas luka
perinium
14. Petugas menjahit jaringan subkutikular dengan jarak jahitan
sekitar 0,5 cm.
15. Petugas melakukan periksa dalam untuk memastikan tidak ada
kassa atau alat yang tertinggal.
16. Petugas memasukkan jari kelingking kedalam rektum untuk
meraba jahitan

PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI


(RUPTUR PERINEUM)
No. Dokumen : SOP/UKM/BJ/044
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 03/05/2017
Halaman : 2/3

UPT PUSKESMAS
Martazolla
BAKTI JAYA

17. Petugas membersihkan sisa sisa darah dengan air DTT


18. Petugas melepaskan sarung tangan dan buang ke tempat sampah
infeksius
19. Petugas mencuci tangan secara medis
7. Diagram Alir

8. Hal – hal yang perlu 1. Klasifikasiruptur perineum terdiri dari derajat satu sampai dengan
diperhatikan empat tergantung derajat kedalamannya. Pemeriksaan colok
dubur dapat membantu dalam menentukan luasnya kerusakan
dan memastikan bahwa laserasi tingkat 3 dan 4 yang tidak
terdeteksi dapat terlihat.
2. Bagian apeks vagina yang mengalami laserasi di identifikasi.
Dibuat jahitan kira-kira 1 cm diatas apeks laserasi.
3. Semua penjahitan harus memiliki hasil fungsional yang baik.
Penjahitan harus memulihkan struktur organ pelvis dan menopang
organ-organ pelvis.
4. Memastikan tidak ada darah yang masih mengalir akibat laserasi
yang belum terjahit
5. sampai rektum

PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI


(RUPTUR PERINEUM)
No. Dokumen : SOP/UKM/BJ/044
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 03/05/2017
Halaman : 3/3

UPT PUSKESMAS
Martazolla
BAKTI JAYA

6. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan tidak ada kassa


atau alat yang tertinggal
7. Melakukan observasi jahitan untuk melihat jahitan tidak tembus
sampai rektum
10. Unit Terkait 1. Unit Ruang Bersalin
11. Dokumen Terkait 1. Buku register persalinan
2. Suratketeranganlahir
3. Bukulaporanharian
4. Buku KIA
12. Rekaman historis No Yang Isi Tanggal mulai
perubahan diubah Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai