Anda di halaman 1dari 2

PRODI DIII PRATIKUM KALA 4

KEPERAWATAN
GUNUNGSITOLI
POLTEKKE
KEMENKES
MEDAN No.Dokumen No.Revisi Halaman
A 1/2

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit Kaprodi DIII Keperawatan Gunungsitoli Poltekkes
Kemenkes Medan
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

ISMED KRISMAN AMAZINOHO,SKM,MPH


NIP. 19720511 199203 1 003
PENGERTIAN Kala 4 persalinan adalah fase yang dimulai setelah lahirnya plasenta
dan berakhir 2 jam setelahnya. Kala ini dikenala sebagai kala
pengawasan dari 1 – 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir untuk
memantau kondisi ibu.
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi akibat robekan atau luka episiotomi.
2. Menghitung jumlah cairan atau darah yang keluar setealah bayi
baru lahir.
3. Memastikan ibu dalam keadaan baik.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan keamanan serta kenyamanan
si Ibu setelah melahirkan.

INDIKASI Pasien post partum normal dan SC

PERSIAPAN Alat dan bahan:


TEMPAT DAN
ALAT 1. Sarung dan perlak.
2. Nierbekken.
3. Sampiran.
4. Waslap.
5. Cairan desinfektan (DTT).
6. Sarung tangan steril.
7. Baskom yang berisi air desinfektan.
8. Celemek.
9. Ember ( tempat kain kotor).
10. Sphynamamometer.
11. Stetoskop.
12. Termometer.

Pasen menenyetujui tindakan yang akn dilakukan sesuai SOP.


PERSIAPAN
PASIEN
Lingkungan sekitar pasien aman dan nyaman dan terhindar dari suara
PERSIAPAN bising.
LINGKUNGAN
PELAKSANAAN a. Fase pra interaksi
1. Perawat mampu melakukan tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien.
2. Perawat mempersiapkan diri dan harus percaya diri.
3. Perawat sudah melakukan tindakan kontrak waktu kepada
pasien sebelumnya.

b. Fase orientasi
1. Menjelaskan prosedur kepada pasien.
2. Mencuci tangan.
3. Mendekatkan alat ke samping pasien.
4. Menjaga privasi pasien dengan menutup sampiran.

c. Fase kerja
1. Memastikan kandung kemih pasien kosong (apabila masih
berisi anjurkan klien untuk berkemih).
2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervagina dengan cara meraba / menekan daerah di
bawah pubis pasien dengan telapak tangan dan melingkar
searah jarum jam.
3. Membersihkan daerah vagina pasien sampai perineum dengan
kapas alkohol yang sudah dilarutkan dengan cairan NaCl 0,9
% dengan gerakan dari dalam hingga keluar tubuh.
4. Membersihkan daerah panggul pasien serta dan menghitung
jumlah cairan darah yang keluar (dalam keadaan normal apa
bila dibawah 500 cc).
5. Membuang kain kotor ke tempatnya.
6. Memantau keadaan bayi: pernafasan, kulit bayi, temperatur,
dan melakukan IMD secara dini dengan meletakkan bayi di
atas dada si Ibu.
7. Memeantau kondisi si Ibu: nadi, tekanan dara, suhu,
pernafasan dan turgor kulit untuk mengetahui apakah si ibu
kehilangan cairan tubuh.
8. Mengedukasi pasien tentang merawat bayi dan luka pada
daerah vagina.
9. Membersihkan daerah sekitar pasien dan alat yang telah
digunakan.
10. Mengatur kembali posisi pasien.

d. Fase terminasi
1. Memberitahukan pasien hasil tindakan dan elakukan kontrak
waktu selanjutnya.
2. Melepaskan handscoon dan mencuci tangan.
3. Mendokumentasikan hasil tindakan.

Anda mungkin juga menyukai