PROTEIN URINE
Dosen Pengampu :
Rukmaini, SST.,M.Keb
Dewi Kurniati., S.SiT., M.Keb
Disusun Oleh :
Lasmini, A.Md.Keb
195401426290
C4
UNIVERSITAS NASIONAL
PRODI DIV KEBIDANAN
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan ini yang
berjudul ”PROTEIN URINE”. Satuan Acara Penyuluhan ini disusun untuk
memenuhi tugas metodik khusus kebidanan.
Penulis sangat menyadari dalam penyusunan dan penulisan tugas ini masih
ada banyak sekali kekurangan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan dan
memperluas wawasan penulis.
Akhir kata penulis mengungkapkan terima kasih dan semoga penyuluhan
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya pada sasaran penyuluhan.
2
DAFTAR ISI
Halaman
3
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PAP SMEAR
1. Tujuan
a. Tujuan Instrtruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan dapat
mengetahui dan mengerti mengenai pentingnya pemeriksaan protein
urine.
b. Tujuan Instrtruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga:
1. Mengetahui pengertian protein urine
2. Mengetahui Tujuan protein urine
3. Mengetahui Syarat pengambilan protein urine
4. Mengetahui klasifikasi protein urine
2. Pokok Bahasan
Pemeriksaan Protein Urine
4
4. Materi
Terlampir
5. Media
a. Power Point
b. Leaflet
6. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
7. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Waktu
Penyuluh Pasien
Pembukaan
1. Memberi Salam Menjawab salam
2. Menyampaikan Topik dan Mendengarkan
1 5 Menit Penyuluhan
3. Menjelaskan Tujuan
Penyuluhan
Penyajian Materi
Menjelaskan tentang:
1. Pengertian Mendengarkan
Tujuan protein dan Memperhatikan
2 20 Menit urine
2. Syarat
pengambilan
protein urine
3. Klasifikasi
5
protein urine
4. Faktor resiko
keganasan sel-sel
mulut rahim
Tanya Jawab:
1. Memberikan 1. Bertanya
kesempatan kepada 2. Mengerti
3 10 Menit audiens untuk penjelasan
bertanya penyuluh
2. Menjawab Pertanyaan
audiens
Evaluasi dan Penutup:
1. Menanyakan 1. Menjawab
kembali kepada 2. Mendengarkan
audiens tentang 3. Menjawab salam
4 5 Menit materi yang
disampaikan
2. Menyimpulkan
materi
3. Memberi salam
8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari
sebelum kegiatan
b. Evaluasi Proses
Peralatan dan tempat tersedia
Peserta bersedia
c. Evaluasi hasil
Mampu menjelaskan materi PROTEIN URINE
Peserta mampu menjawab pertanyaan
6
9. Materi Penyuluhan
MATERI
PROTEIN URINE
7
· Proteinuria biasanya merupakan suatu petunjuk penting atas adanya
kerusakan pada ginjal. Jumlah dan komposisi protein dalam urine sangata
berbeda-beda untuk setiap jenis penyakit ginjal.Misalnya pada hemolisis darah
dalam urine dapat diketemukan hemoglobin, acute glomerulonephritis dalam
urinenya diketemukan albumin, multiple myeloma menghasilkan Bonce-Jones
proteinuria. Filtrat glomerulus mengandung kadar protein sangat rendah sekali
yang biasanya terdiri atas protein dengna berat molekul rendah (molekul-
molekul yang lebih kecil dari Hb dan albumin). Zat-zat Pemeriksaan Protein
atau Albumin 9 tersebut mungkin direabsorsi oleh tubulus sehingga dalam urine
24jam hanya mengandung 150 mg protein Proteinuria lebih besar dari 150
mg/24 jam mungkin dijumpai pada kerusakan-karusakan membran kapiler
glomerulus yang memungkinkan lolosnya protein berberatmolekul besar masuk
ke dalm filtrat glomerulur atau karena gangguan mekanisme reabsorsi tubulus
atau karena kerusakan pada kedua mekanisme di atas
Dapat dikatakan Proteinuria terjadi karena :
a. G.F.R yang meningkat
b. Kelainan basal membrane glomerulus
c. Kelainan tubulus
d. Perubahan protein sehingga mudah difiltrasi (misal:
multiplenyehama)
c.Tujuan Pelaksanaan Pemeriksaan Protein Urine
1. Untuk mengetahui kadar protein dalam urin ibu hamil
2. Untuk mengidentifikasi preeklampsia secara dini
3. Pemeriksaan urin dilakukan untuk memastikan kehamilan
4. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal ibu
hamil, ada tidaknya protein dalam urin, dan juga mengetahui kadar gula
dalam darah.
5. Adanya protein dalam urin mengarah pada pre-eklampsia.
d. Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan
a. Botol atau bengkok tempat urine
8
b. Lampu spirtus
c. Tabung kimia 2 buah
d. Penjepit tabung reaksi
e. Nierbeken
f. Asam cuka 5%
g. Spuit 2-3 cc
h. Korek api
i. Corong
j. Kertas saring
k. Handschone dalam bak steril
e. Persiapan Pasien
1.Persiapan pasien dalam melakukan pemeriksaan protein urine
a. Informed Consent
b. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. Mempersilahkan ibu untuk BAK dan ditampung dalam botol
sebanyak 5 ml
d. Pakai celemek
e. Mencuci tangan 7 langkah
f. Memakai handscoon steril
g. Perhatikan apakah urine keruh atau jernih
h. Bila urin keruh disaring dengan kertas penyaring
i. Isi kedua tabung dengan kimia (reagent) dengan urin masing-
masing 2ml salah satu tabung sebagai bahan pembanding
pemeriksaan
j. Menyalakan lampu spirtus
k. Panaskan salah satu yang berisi urine di atas nyala api lampu
spirtus sampai mendidih, kemudian teteteskan 2-3 tetes asam cuka
5% lihat, selanjutnya dipanaskan lagi
l. Bandingkan urine yang sudah di panaskan dengan urine yang ada
dalam tabung untuk perbandingan pemeriksaan
9
m. Baca hasilnya dengan menilai
2. Negatif (-) : tidak ada kekeruhan.
3. Positif (+ ) : ada keruhan sedikit tanpa butir-butir
4. Positif (++) : kekeruhan mudah dilihat & nampak butir-butir dalam
kekeruhan
i. tersebut
5. Positif (+++) : jelas keruh dan berkeping-keping
6. Positif (++++) : sangat keruh dan berkeping-keping atau bergumpal-
gumpal
a. Catat hasil pemeriksaan dan beritahukan pada ibu
7. Rapihkan alat dan cuci handschon dalam keadaan terbalik kemudian
rendam dalam larutan klorin
8. Cuci tangan dan keringkan dengan handuk bersih
10
DAFTAR PUSTAKA
Baron, D.N. 1990. Patologi Klinik, Ed IV, Terjemahan. Andrianto P dan Gunakan
J.Jakarta :Penerbit EGC.
Depkes RI. 1991. Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas. Jakarta :
Depkes.
Evelyn, P. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Gandasoebrata, R. 1998. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat
Agung.
Guyton, A.C. 1983. Buku Teks Fisiologi Kedokteran, edisi V, bagian 2,
terjemahan Adji Dharma et al. Jakarta : EGC.
Kurniawan, F. B. 2015. Kimia Klinik : Praktikum Analis Kesehatan. Jakarta :
EGC.
Poedjiadi, A. 2013. Dasar-Dasar Biokimia. Bandung : UI Press.
Toha. 2001. Biokimia, Metabolisme Biomolekul. Bandung: Alfabeta.
Yazid, E dan Nursanti, L. 2014. Biokimia : Praktikum Analis Kesehatan. Jakarta :
EGC.
11