Anda di halaman 1dari 4

PENJAHITAN PERINEUM

No. Dokumen : 522/C/PKM-SLL/SOP/I/2018


No. Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 15 Januari 2018
Halaman :1/4

Amtsyir Muhadi
PUSKESMAS NIP. 19750323 200701 1 021
SULILI

1. Pengertian Penjahitan perineum dalah proses menyatukan kembali jaringan tubuh yang robek
akibat proses persalinan baik yang disengaja atau pun yang terjadi secara spontan
untuk mencegah kehilangan darah yang tidak perlu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat melakukan
penatalaksanaan penjahitan perineum.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sulili Nomor 445/065 /PKM-SLL/SK/2018
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang
Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur a. Persiapan alat dan bahan :
1) Bak instrument steril berisi : sepasang sarung tangan, naldpoder, jarum
jahit otot, chronic cat gut, pinset anatomi dan cirurgi,gunting benang
dan kasa steril.
2) Spuit 5 cc dimasukkan ke dalam hecting set.
3) 1 Ampul lidocain 1% dipatahkan
4) Kain Bersih
5) Kapas DTT
6) Air DTT
7) Lampu Sorot
8) Larutan Chlorin 0,5%.
b. Petugas yang melaksanakan:
1) Bidan
2) Dokter
c. Langkah-langkah:
1) Petugas menyiapkan alat dan bahan dan perlengkapan yang
dibutuhkan. ( susun alat,bahan, peralatan secara ergonomis,sehingga
mempermudah dalam melakukan tindakan ).
2) Petugas memposisikan bokong ibu pada ujung tempat tidur, dengan
posisi litotomi.
3) Petugas memasang kain bersih dibawah bokong.
4) Petugas mengatur lampu sorot kearah vulva / perineum ibu.
5) Petugas memakai sepasang sarung tangan.
6) Petugas mengisi spuit 5 cc dengan cairan Lidocain 1% 1 Ampul.
7) Petugas menggunakan kasa steril untuk membersihkan daerah luka
dari darah atau bekuan darah dan nilai kembali luas dan dalamnya
robekan pada perineum.
8) Petugas memberitahukan ibu untuk disuntik dan mungkin timbul rasa
kurang nyaman.
9) Petugas menusukkan jarum suntik pada ujung / luka robekan
perineum, masukkan jarum suntik secara subcutan pada sepanjang tepi
luka.
10) Petugas mengaspirasikan untuk memastikan tidak ada darah yang
terhisap. Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan kembali masukkan,
ulangi lagi aspirasi.
11) Petugas menyuntikkan cairan lidocain 1% sambil menarik jarum suntik
pada tepi luka daerah perineum, arahkan jarum suntik sepanjang tepi
luka pada mukosa vagin, lakukan aspirasi, suntikan cairan
12) Petugas melakukan langkah 9 s/d 11 untuk kedua tepi robekan ( tunggu
1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk mendapatkan hasil
optimal dari anastesi.
13) Petugas melakukan inspeksi vagina dan perineum untuk melihat
robekan (telusuri dengan hati-hati menggunakan dua jari /
menyuntikkan obat anastesi)
14) Jika ada perdarahan yang terlihat menutupi luka, pasang tampon atau
kasa kedalam vagina.
15) Petugas menempatkan jarum jahit pada pemegang jarum , kemudian
kunci pemegang jarum,pasang pemegang jarum ( chromic ) pada mata
jarum.
16) Petugas memastikan dengan jelas batas luka episiotomy.
17) Petugas membuat jahitan pertama 1 cm diatas ujung laserasi dibagian
dalam vagina. ( pastikan benang sudah disimpul mati, potong ujung
benang yang bebas hingga tersisa 1 cm )
18) Petugas menutup mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur.(
bila menggunakan benang plain catgut, buat simpul mati pada jahitan
jelujur dibelakang lingkaran hymen )
19) Petugas menusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang
lingkaran hymen hingga menembus luka robekan bagian perineum,
bila robekan yang terjadi sangatlah dalam.
- Lepaskan jarum dari benang
- Ambil benang baru dan pasang pada jarum
- Buat jahitan terputus pada robekan bagian dalam untuk
menghindari rongga bebas
- Gunting sisa benang
- Pasang kembali jarum pada benang jahitan jelujur semula.
20) Petugas meneruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum
sampai kebagian bawah luka robekan ( bila menggunakan plain catgut,
buat simpul mati pada jahitan jelujur paling bawah )
21) Petugas menjahit jaringan sub kutis kanan-kiri kearah atas hingga tetap
dimuka lingkaran hymen ke mukosa vagina di belakang lingkaran
hymen dan potong benang hingga tersisa 1 cm.
22) Apabila menggunakan tampon / kasa didalam vagina, keluarkan
tampon / kasa.masukkan jari telunjuk kedalam rectum dan rabalah
dinding atas rectum ( bila teraba jahitan ,ganti sarung tangan dan
lakukan penjahitan ulang )
23) Nasehati ibu agar :
- Membasuh perineum dengan sabun dan air, terutama setelah BAB (
arah basuhan dari bagian muka ke belakang )
- Kembali untuk kunjungan tindak lanjut setelah satu mnggu untuk
pemeriksaan jahitan dan rectum ( segera rujuk bila terjadi fistula )
24) Petugas melanjutkan langkah2 untuk kebersihan selanjutnya.

2/4
6. Diagram
Alir Menyiapkan alat Memasang kain Memakai sarung tangan
bersih dan mengisi spuit 5 cc
dengan lidocain 1 amp

Membersihkan
Menyuntikkan cairan
daerah luka dari
lidocain
darah

Jika
Tunggu 1-2 menit Membuat jahitan menggunak
sebelum melakukan pertama 1 cm diatas
penjahitan,lakukan an plain
ujung laserasi
inspeksi vaginadan dibagian dalam vagina catgut buat
perineum ,tutup dan menutup mukosa simpul mati
perdarahan dengan vagina dengan pada
kasa menggunakan jahit jahitan
jelujur jelujur di
belakang
lingkaran
hymen

Teruskan jahitan jelujur Tusuk jarum pada mukosa


pada luka robekan vagina dari belakang
perineum sampai kebagian lingkaran hymen
bawah lluka robekan menembus luka robekan
pada perineum

jahit jaringan sub kutis kanan-kiri


kearah atas dan potong benang
hingga tersisa 1 cm, keluarkan Menasehati ibu
tampon / kasa.masukkan jari untuk menjaga
telunjuk rabalah dinding atas kebersihan ibu
rectum ( bila teraba jahitan ,
lakukan penjahitan ulang )

7. Hal-hal a. Perlu diwaspadai terjadinya perdarahan


yang perlu b. Perlu diwaspadai terjadinya fistula dan hematoma
diperhatikan c. Cara membersihkan vulva agar tdk infeksi

8. Unit Terkait Kamar Bersalin,Nifas, jaringan puskesmas


9. Dokumen a. Rekam Medik
Terkait b. Buku Register Kunjungan
c. Catatan Tindakan

3/4
10.Rekaman No Komponen Isi perubahan Keterangan
Historis yang diubah
Perubahan
1. prosedur Menambahkan persiapan alat dan Komponen 5
bahan serta petugas yang
melaksanakan sebagai bagian dari
prosedur

2. Alur pelayanan Menyempurnakan model diagram Komponen 6


alir

3. Unit terkait Menambahkan jaringan puskesmas Komponen 8


sebagai unit terkait pelayanan

4. Bagan - Menambahkan bagan hal-hal Komponen


yang perlu diketahui 7,9,10
- Menambahkan bagan dokumen
terkait
- Menambahkan bagan untuk
memuat seluruh historis
perubahan dokumen

4/4

Anda mungkin juga menyukai