Anda di halaman 1dari 5

PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM

No. Dokumen :PONED/SOP/315/05/2016


No. Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :13 Mei 2016
Halaman : 1/5
UPTD Dr.H.Bambang Priyo
Puskesmas Utomo
Tambakboyo
19630621 198912 1 001

1. Pengertian Penjahitan robekan perineum merupakan suatu tindakan untuk


mereposisi kembali jaringan yang robek pada daerah perineum dan
vagina akibat tindakan episotomi atau yang terjadi spontan waktu
persalinan.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas (dokter,bidan) melakukan tindakan
penjahitan perineum yang benar
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo No
440/C.5.SK/056/01/414.051.029/2016 tentang Standart Layanan
Klinis

4. Referensi Buku Acuan Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri neonatal


Emergensi Dasar ,Depkes RI Jakarta,2008

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar


dan Rujukan,Kemenkes RI,Jakarta,2012

5. Prosedur/ 1. Petugas mempersiapkan alat :


Langkah- 1). Celemek plastik.
langkah 2). Doek steril.
3). Sarung tangan steril / DTT.
4). Kassa steril.
5). Tampon vagina.
6). Kom kecil untuk betadine.
7). Pemegang jarum.
8). Jarum otot dan kulit.
9). Pinset anatomi.
10. Benang chromic no. 0.2/0,3
11) Spuit disposible.
12) Lidokain 2%.
13) Bengkok.
14) Gunting jaringan.
15) Gunting benang..
16) Wadah berisi larutan klorin.
17) Tempat sampah medis.
2. Petugas mempersiapkan pasien :
1). Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2). Pasien dan keluarga menandatangani formulir izin /
persetujuan tindakan.
3). Atur pasien dalam posisi lithotomi.

3. Persiapan petugas (dokter/bidan)


1). Pakai celemek plastik.
2). Cuci tangan sebelum tindakan.
3). Pakai sarung tangan steril / DTT.
4.Petugas melakukan penjahitan perineum
1). Lakukan tindakan antiseptik dengan kassa yang dibasahi
larutan betadine.
2) Pasang doek steril di bawah bokong pasien.
3). Memasukkan 2 jari tangan kanan vagina untuk mengetahui
batas robekan.
4). Masukkan tampon vagina ke dalam vagina(bila perlu)
proksimal dan batas luka.
5). Lakukan injeksi anestesi daerah robekan dengan lidokain 2%
(tanpa ephinerin),tunggu sampai bereaksi.
6). Jahit luka dengan jarak 1 cm proksimal dari batas luka.
7) Jahit dinding vagina secara jelujur.
8) Jahit Perineum lapis demi lapis,bagian luar sub cutis.
9) Periksa ulang jahitan yang sudah dilakukan dan yakinkan
seluruh robekan sudah dijahit dan pendarahan sudah teratasi.
10)Kompres luka dengan kassa betadine.
11)Beritahu ibu tindakan telah selesai.
5.. Petugas melakukan tindakan PI paska tindakan
1) Masukkan alat-alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
dan rendam selama 10 menit.

2/5
2) Kumpulkan bahan habis pakai dan buang dalam tempat
sampah medis.
3) Bersihkan dan merapikan ibu
4) Bersihkan tempet tidur dengan larutan klorin 0,5%
5) Celupkan sarung tangan kedalam ;larutan klorin 0,5%,dan
lepaskan dalam keadaan terbalik,rendam dengan larutan
klorin 0,5% selama 10 mnt
5.. Melakukan tindakan paska penjahitan :
1) Ajari pasien untuk melakukan perawatan luka di rumah.
2) Periksa tanda-tanda vital pasien.
3) observasi paska tindakan penjahitan
6..Petugas mencatat laporan dan hasil tindakan dari instruksi
selanjutnya dalam status pasien.
6. Diagram
Petugas mempersiapkan
Alir Ibu dengan alat
luka / rupture
perineum
Mempersiapkan pasien
-beritahu pasien/keluarga
-informed concent

Mempersiapkan petugas
(memakai APD dan
melakukan PI)

Melakukan tindakan sntiseptik


dengan kasa yang dibasahi
betadin

Memasang doek steril di


bawah bokong pasien

Memasukkan dua jari


tangan kanan ke vagina
untuk menentukan batas
luka,pasang tampon bila
perlu

3/5

Melakukan anestesi

Menjahit luka dengan jarak


1 cm proksimal dari batas
luka

Menjahit dinding vagina


secara jelujur

Menjahit perineum lapis


demi lapis,bagian luar sub
kutis

Memeriksa ulang robekan


sudah terjahit dan
memperhatikan perdarahan
sudah teratasi
7. Unit terkait Unit KIA
UGD
Rawat Inap
Unit Farmasi
Unit Laboratorium
8. Rekaman Melakukan
dokumentas
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis i
diberlakukan
Perubahan

5/5

Anda mungkin juga menyukai