Anda di halaman 1dari 12

PENAPISAN MEDIS MENGGUNAKAN METODE KRITERIA

KELAYAKAN MEDIS UNTUK KONTRASEPSI (KLOP)

PPIBI

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi
Di 200 Kab/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI & AKB Melalui Metode
Blended Learning
Ditkesga Kemenkes RI - Maret 2021
Penyedia Layanan perlu mengetahui kondisi medis dan karakteristik khusus
sebelum klien menggunakan kontrasepsi karena:
• Pada klien dg kondisi medis atau karakteristik khusus, terdapat metode
kontrasepsi yg mungkin dpt memperburuk kondisi medis atau membuat risiko
kesehatan tambahan.

• Di sisi lain terdapat juga kondisi medis atau karakteristik klien yg dpt
mempengaruhi efektifitas metode kontrasepsi.

Untuk mulai menggunakan metode kontrasepsi


didasarkan pd Kriteria Kelayakan Medis dari WHO.

Kriteria Kelayakan Medis membantu penyedia layanan


utk memutuskan apakah metode kontrasepsi tertentu dpt
digunakan, dg adanya karakteristik individu atau kondisi
medis tertentu.

Setiap kondisi didefinisikan sebagai mewakili karakteristik


individu (misalnya, usia, riwayat kehamilan) atau kondisi
medis yg diketahui sebelumnya (misalnya, diabetes,
hipertensi).
TUJUAN KRITERIA • Menjadi dasar pedoman praktik KB
KELAYAKAN MEDIS pada bukti terbaik yang tersedia
• Untuk mengatasi kesalahpahaman
tentang siapa yg boleh dan tidak
boleh menggunakan kontrasepsi
dengan aman
• Untuk mengurangi hambatan medis
• Untuk meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan KB
Dalam melakukan penapisan kelayakan
medis sebelum penggunaan kontrasepsi,
Penyedia Layanan dapat menggunakan
alat bantu berupa Diagram Lingkaran
Kriteria Kelayakan Medis Pengunaan
Kontrasepsi WHO Edisi 2015
(Roda KLOP).
Selain dalam bentuk Cetakan, Roda KLOP juga tersedia dalam bentuk
aplikasi utk telpon genggam dan tablet
Android iOS

Aplikasi tsb dapat diunduh secara gratis melalui Play Store (Android)
atau App Store (iOS)
KATEGORI KRITERIA KELAYAKAN MEDIS UNTUK PENGGUNAAN
KONTRASEPSI
KATEGORI DISKRPISI FASILITAS KLINIK FASILITAS KLINIK
TERBATAS LENGKAP
(Puskesmas) (Rumah Sakit)

1 Kondisi tidak ada pembatasan Metode boleh digunakan Metode boleh


apapun dalam penggunaan metode pada situasi apapun digunakan
kontrasepsi

2 Kondisi dimana penggunaan Metode boleh digunakan Metode boleh


kontrasepsi lebih besar manfaatnya tetapi memerlukan digunakan
dibandingkan dg risiko secara teori tindak lanjut yg seksama
dan risiko yg telah terbukti terjadi

3 Kondisi dimana risiko secara teori Penggunaan metode yg Metode tidak


dan risiko yg telah terbukti lebih tidak direkomendasikan direkomendasikan
besar dibandingkan manfaat kecuali tidak ada metode untuk digunakan
penggunaan metode kontrasepsi lain yg tersedia atau
diterima

4 Kondisi dg risiko kesehatan yg tidak Metode tidak boleh Metode tidak boleh
dapat diterima pada suatu digunakan digunakan
penggunaan metode kontrasepsi
LANGKAH² PENAPISAN KELAYAKAN MEDIS MENGGUNAKAN RODA KLOP
1. Tanyakan kondisi dan masalah kesehatan klien dg menggali riwayat
penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu.

2. Cocokkanlah kondisi² medis atau karakteristik khusus dg menggunakan Roda


KLOP, antara yg dimiliki klien (ditunjukkan pd diagram lingkaran sisi luar) dg
metode² kontrasepsi (ditunjukkan pd diagram lingkaran sisi dalam).
Diagram lingkaran sisi luar
(kondisi² medis atau karakteristik khusus yg
dimiliki klien)
Diagram lingkaran sisi dalam
(metode² kontrasepsi)
Rekomendasi
3. Lihatlah rekomendasi penggunaan metode²
kontrasepsi yg ditunjukkan dg nomor atau
huruf. Nomor atau huruf ini merupakan kategori
yg menunjukkan apakah klien dpt mulai
menggunakan suatu metode kontrasepsi.
4. Selain terdapat pd diagram lingkaran sisi luar,
beberapa kondisi medis atau karakteristik khusus
tertentu juga dapat dilihat pd diagram lingkaran sisi
belakang.

Seluruh kondisi medis atau karakteristik khusus yg


terdapat pd diagram lingkaran sisi belakang memiliki
kategori 1 dan 2, artinya setiap metode kontrasepsi
non-sterilisasi dpt digunakan
5. Lihatlah deskripsi
nomor dan huruf
untuk rekomendasi
penggunaan
kontrasepsi. Kategori
ini dibedakan untuk
metode kontrasepsi
non-sterilisasi dan
metode kontrasepsi
sterilisasi
6. Jika nomor atau huruf diikuti kode tertentu
(misal 3A, Cu), lihatlah keterangan kode tsb
pd diagram lingkaran sisi belakang
Sebagai contoh :
Pada klien dengan HIV stadium 3 atau AKDR-Cu
memiliki kategori 3A.
Pada diagram lingkaran sisi belakang, keterangan
kode “A” bermakna “Jika kondisi timbul saat
menggunakan metode kontrasepsi ini, kontrasepsi
tsb dapat dilanjutkan selama pengobatan”.
Hal ini berarti:

Klien dengan HIV stadium 3 atau 4 tidak direkomendasikan utk memulai


penggunaan AKDR-Cu. Namun jika HIV stadium 3 atau 4 baru timbul pd
saat klien sedang menggunakan AKDR-Cu, maka AKDR-Cu tetap dpt
dilanjutkan sesuai jangka waktu pemakaian, dg syarat klien mendapat
pengobatan HIV sesuai standar.
 
7. Jika diperlukan, buatlah tabel bantu utk mempermudah penapisan kelayakan
medis.
Pada kolom “Kondisi”, isilah dg kondisi medis atau karakteristik khusus yg
dimiliki klien.
Pada kolom “Metode”, isilah dg nomor atau kode rekomendasi yg tertera pd
diagram lingkaran.

Contoh tabel yg telah diisi adalah sebagai berikut:


METODE
KONDISI
KHK PP DMPA/ IMPLAN AKDR AKDR TUBEKTOMI VASEKTOMI
NET-EN LNG/ETG Cu LNG
Hipertensi 4 2 3 2 1 1 S -
≥ 160 mmHg
DM 2 2 2 2 1 2 C C
Pascapersalinan 48 4 2 3 2 3 3 A/D -
jam s/d < 4 minggu

8. Berikanlah informasi kepada klien tentang hasil penapisan kelayakan


medis sesuai kondisi medis dan karakteristik khusus yg dimiliki klien.
11. Catatlah hasil penapisan dan keputusan klien pada rekam medis
dan Buku KIA

Anda mungkin juga menyukai