Anda di halaman 1dari 55

KELOMPOK 3 MATERI 1

BAB II
PEMBAHASAN

A. KLOP KB

PENAPISAN KRITERIA KELAYAKAN MEDIS PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN RODA


KLOP

Kriteria Kelayakan Medis Penggunaan Kontrasepsi (Medical Eligibility Criteria for


Contraceptive Use (MEC)) pertama kali diterbitkan oleh WHO tahun 1996. Kriteria ini
dibuat berdasarkan hasil review WHO dan mitra terhadap kajian klinis dan epidemiologis
terkini pelayanan kontrasepsi. Selanjutnya, hasil review tersebut dibuat sebagai panduan
dan rekomendasi terhadap tingkat keamanan suatu metode kontrasepsi berdasarkan
kondisi medis dan karakteristik khusus. MEC Wheel milik WHO kemudian diadaptasi di
Indonesia ke dalam bentuk Diagram Lingkaran dan Aplikasi Kriteria Kelayakan Medis
Dalam Penggunaan Kontrasepsi atau dikenal dengan Roda KLOP. 
A. Pengertian
     Kriteria kelayakan medis dalam penggunaan kontrasepsi merupakan bagian dari
proses untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam keluarga berencana. Keamanan
setiap metode kontrasepsi ditentukan oleh beberapa pertimbangan dalam konteks
kondisi medis atau karakteristik medis terkait; terutama apakah metode kontrasepsi
memperburuk kondisi medis atau menciptakan risiko kesehatan tambahan, dan apakah
keadaan medis yang membuat metode kontrasepsi kurang efektif. Keamanan dari
metode ini harus dipertimbangkan bersama dengan manfaat mencegah kehamilan
yang tidak diinginkan.

Kategori kondisi klien yang memerlukan penapisan kriteria kelayakan medis:

 Kategori 1: Kondisi yang tidak ada batasan untuk penggunaan metode kontrasepsi
 Kategori 2: Suatu kondisi di mana keuntungan menggunakan metode umumnya lebih
besar dari risiko baik secara teoritis maupun terbukti
 Kategori 3: Suatu kondisi di mana risiko teoritis atau terbukti biasanya lebih besar
daripada keuntungan menggunakan metode ini
 Kategori 4: Suatu kondisi yang memiliki risiko kesehatan yang tidak dapat diterima
jika metode kontrasepsi digunakan

B. Tujuan
     Penapisan kriteria kelayakan medis dalam penggunaan kontrasepsi dengan Roda KLOP     
bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi kondisi klien yang memerlukan perhatian khusus sebelum


menggunakan suatu metode KB, misal merokok, diabetes melitus, hipertensi, HIV,
dan lain-lain
2. Menawarkan panduan tentang keamanan dan penggunaan metode yang berbeda
untuk perempuan dan laki-laki dengan karakteristik atau kondisi medis tertentu
3. Meningkatkan pemahaman penyedia layanan dalam memberikan pelayanan
kontrasepsi sesuai kondisi medis dan karakteristik khusus klien
4. Meningkatkan kualitas pelayanan kontrasepsi yang dapat memenuhi kebutuhan klien
sesuai kondisi dan karakteristik khusus yang dimiliki
5. Meningkatkan angka dan durasi penggunaan kontrasepsi
6. Memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko kematian ibu dan anak 

C. Fungsi
     Penapisan kriteria kelayakan medis dalam penggunaan kontrasepsi dengan Roda KLOP
memiliki fungsi:

1. Membantu penyedia layanan dalam menentukan metode KB terbaik bagi klien


2. Melakukan penapisan klien sesuai kriteria kelayakan medis klien
3. Mendeteksi kehamilan sebelum penggunaan metode KB
4. Menjelaskan berbagai jenis kontrasepsi berdasarkan spesifikasi masing-masing
5. Memberikan gambaran terhadap prosedur medis yang diperlukan 

D. Pengenalan bagian Roda KLOP

Gambar 2. Roda KLOP dibuka

Bagian-Bagian Roda KLOP

1. Bagian Dalam Lipat Roda KLOP

a. Penapisan Kehamilan 
     Bagian penapisan kehamilan terdiri dari 6 pertanyaan untuk melakukan penapisan
kondisi klien sedang dalam kondisi hamil atau tidak. Pertanyaan tersebut yaitu:

Tabel 2. Penapisan Kehamilan


 Bila klien menjawab “TIDAK” pada SEMUA pertanyaan, maka kemungkinan
kehamilan tidak dapat disingkirkan. Klien harus menunggu sampai haid
berikutnya atau menjalani tes kehamilan.
 Bila klien menjawab “YA” pada MINIMAL SALAH SATU pertanyaan dan klien
tidak mempunyai gejala kehamilan, maka penyedia layanan DAPAT
memberikan metode kontrasepsi pilihannya.
b. Prosedur Penapisan Klien
    Tabel prosedur pemeriksaan klien sebelum menggunakan suatu metode
kontrasepsi.  Terdapat 3 pembagian kelas, yaitu A, B, dan C.

Gambar 4. Prosedur Penapisan Klien

C. Efektivitas Kontrasepsi
    Tabel keefektifitasan suatu metode kontrasepsi jika digunakan secara konsisten dan jika
dipakai secara biasa.

Gambar 5. Efektivitas Kontrasepsi

d. Waktu untuk Memulai Kontrasepsi Pasca Persalinan


     Tabel ini merupakan rekomendasi penggunaan suatu metode kontrasepsi sesuai dengan
waktu nifas dan kondisi menyusui atau tidak menyusui.
Gambar 6. Waktu Memulai Kontrasepsi Pasca Persalinan
2. Bagian Luar Lipat Roda KLOP
Gambar 7. Bagian Luar Lipat Roda KLOP

a. Keterangan Mengenai Diagram Lingkaran


    Diagram lingkaran ini berisi kriteria persyaratan medis untuk memulai penggunaan
metode kontrasepsi tertentu, berdasarkan Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use,
5th edition 2015, salah satu pedoman WHO berdasarkan bukti ilmiah (evidence based).
Pedoman ini memberikan informasi kepada provider pelayanan Keluarga Berencana dalam
memberi rekomendasi mengenai metode kontrasepsi yang aman untuk calon akseptor
dengan kondisi medis atau karakteristik medis tertentu.

Diagram lingkaran ini mencakup rekomendasi-rekomendasi untuk memulai penggunaan


sebelas tipe metode kontrasepsi yang umum:

1. Pil oral kombinasi atau kontrasepsi oral kombinasi rendah, yang


mengandung ≤35 μg etinil estradiol (KOK)
2. Koyo (patch) kontrasepsi kombinasi (P)
3. Cincin vagina kontrasepsi kombinasi (CVK)
4. Kontrasepsi injeksi kombinasi (KIK)
5. Pil progesteron (PP)
6. Injeksi progesteron, depo medroxyprogesterone acetate intramuskular atau
subkutuan (DMP IM, SC) atau norethisterone enanthate intramuskular (NET-
EN)
7. Implant progesterone, LNG/ETG
8. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-Copper (AKDR Cu)
9. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-LNG (AKDR LNG)
10. Tubektomi
11. Vasektomi

b. Bagaimana Cara Menggunakan Diagram Lingkaran Ini


    Diagram lingkaran ini mencocokkan metode-metode kontrasepsi, ditunjukkan lingkaran
yang sebelah dalam, dengan kondisi-kondisi medis spesifik atau karakteristik yang
ditunjukkan lingkaran sebelah luar. Nomor yang ditunjukkan pada bagian tersebut
menunjukkan apakah wanita dengan kondisi medis atau karakteristik tertentu dapat
memulai menggunakan metode kontrasepsi tersebut.
Kategori Dengan Penilaian Klinik Dengan
Keterbatasan
Penilaian Klinik
1 Metode tersebut dapat digunakan dalam  setiap keadaan Dapat Digunakan

2 Secara umum metode tersebut dapat digunakan

3 Penggunaan metode tersebut biasanya  tidak Tidak Dapat


direkomendasikan kecuali tidak ada metode lain yang Digunakan
tersedia atau dapat diterima pasien

4 Metode tersebut tidak dapat digunakan


Tabel 3. Kategori Penilaian Klien

Pada prosedur Tubektomi dan Vasektomi digunakan kategori sebagai berikut:

Kategori Dengan Penilaian Klinik


A Accept Tidak ada alasan medis untuk menolak sterilisasi pada kondisi ini
(Dapat
Diterima)
C Caution Prosedur dapat dilakukan pada keadaan normal namun perlu
(Hati-Hati) persiapan ekstra dan hati-hati
D Delay Prosedur ditunda sampai kondisi dievaluasi dan/ atau dikoreksi.
(Tunda) Metode kontrasepsi alternatif sementara harus disediakan

S Special Prosedur harus dilakukan oleh operator yang berpengalaman


(Khusus) dan peralatan harus lengkap dan tersedia untuk anestesi umum,
dan harus dipikirkan regimen anestesi yang tepat. Metode
kontrasepsi alternatif sementara harus disediakan jika rujukan
dibutuhkan
Tabel 4. Kategori Penilaian Klinik
Pada prosedur tubektomi dan vasektomi digunakan kategori dengan kategori A,C,D,S.

c. Kontrasepsi Darurat

     Pada bagian kontrasepsi darurat terdapat indikasi untuk penggunaan kontrasepsi, tabel
tipe  kontrasepsi hormonal, tabel pil kontrasepsi darurat dan AKDR Copper untuk
kontrasepsi darurat.

d. Bagian Diagram Lingkaran Roda KLOP


Gambar 8. Bagian Diagram Roda KLOP

Penapisan Klien berdasarkan Kriteria Kelayakan Medis


Kondisi medis penyerta meliputi penyakit hati,kanker payudara, tromboemboli vena,
penyakit kardiovaskular, hipertensi, obesitas, diabetes, merokok, sakit kepala, interaksi
obat-obatan lain, HIV, Infeksi Menular Seksual (IMS), penyakit radang panggul, sepsis, post
partum dan menyusui, nulipara, usia remaja, pendarahan vagina, mioma uteri, neoplasia
servikal, dan kanker serviks.

 Prosedur Sebelum Penggunaan Metode Kontrasepsi


Prosedur pemeriksaan penunjang seperti: pemeriksaan payudara, pemeriksaan dalam,
pemeriksaan penapisan kanker leher rahim, pemeriksaan laboratorium rutin, pemeriksaan
hemoglobin, seleksi IMS melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, riwayat tromboemboli
vena, dan penapisan tekanan darah.

E. Prosedur Penggunaan Roda KLOP


    Setelah klien memperoleh informasi terkait kondisi dan masalah kesehatan klien pada tahap
konseling, maka dilakukan penapisan kelayakan medis menggunakan Roda KLOP dengan
langkah sebagai berikut:

1. Tanyakan kondisi dan masalah kesehatan klien dengan menggali riwayat penyakit
sekarang dan riwayat penyakit dahulu.
2. Cocokkanlah kondisi-kondisi medis atau karakteristik khusus yang dimiliki klien
(ditunjukkan pada diagram lingkar sisi luar) dengan metode-metode kontrasepsi
(ditunjukkan pada diagram lingkar sisi dalam).
3. Lihatlah rekomendasi penggunaan metode-metode kontrasepsi yang ditunjukkan
dengan nomor atau huruf. Nomor atau huruf ini merupakan kategori yang
menunjukkan apakah klien dapat mulai menggunakan suatu metode kontrasepsi.
Gambar 9. Roda KLOP Tampak Depan

4. Selain terdapat pada diagram lingkaran sisi luar, beberapa kondisi medis atau
karakteristik khusus tertentu juga dapat dilihat pada diagram lingkaran sisi belakang.
    Seluruh kondisi medis atau karakteristik khusus yang terdapat pada diagram lingkaran sisi
belakang memiliki Kategori 1 dan 2, artinya setiap metode kontrasepsi non-sterilisasi
dapat digunakan.

5. Lihatlah deskripsi nomor dan huruf untuk rekomendasi penggunaan kontrasepsi.


Kategori ini dibedakan untuk metode kontrasepsi non-sterilisasi (Nomor 1-9) dan
metode kontrasepsi sterilisasi (Nomor 10-11).

a. Metode Kontrasepsi Non-Sterilisasi


Ketika
Kategori Deskripsi Ketika Penilaian Klinis Penilaian Klinik
Tersedia Terbatas
1 Dapat Gunakan metode ini dalam  kondisi apapun Gunakan
digunakan metode ini

2 Keuntungan Secara umum gunakan Gunakan


melebihi metode ini
Risiko metode ini
3 Risiko secara Penggunaan metode ini biasanya Jangan gunakan
umum metode
melebihi tidak direkomendasikan, kecuali metode lain ini
keuntungan tidak tersedia/tidak dapat diterima

4 Risiko Metode tidak boleh digunakan Jangan gunakan


kesehatan metode
tidak dapat ini
diterima
Tabel 5. Kategori Metode Kontrasepsi Berdasarkan Penilaian Klinik

Kategori 1 dan 4 merupakan rekomendasi-rekomendasi yang jelas. Untuk kategori 2 dan 3,


penilaian klinis dibutuhkan dan tindak lanjut yang hati-hati mungkin dibutuhkan. Jika
penilaian klinik terbatas, maka kategori 1 dan 2 artinya metode dapat digunakan,
sementara kategori 3 dan 4 artinya metode tidak dapat digunakan.

b. Metode Kontrasepsi Sterilisasi

Gambar 11. Panduan Roda KLOP

  Kategori Deskripsi
A Accept (Dapat Tidak ada alasan medis untuk menolak sterilisasi pada kondisi ini
Diterima)
C Caution (Hati- Prosedur biasanya dapat dilakukan pada keadaan normal namun perlu
Hati) persiapan ekstra hati-hati
D Delay (Tunda) Prosedur ditunda sampai kondisi dievaluasi dan/ atau dikoreksi. Metode
kontrasepsi alternatif sementara harus disediakan
S Special Prosedur harus dilakukan oleh operator yang berpengalaman dan
(Khusus) peralatan harus lengkap dan tersedia untuk anestesi umum, dan harus
dipikirkan regimen anestesi yang tepat. Metode kontrasepsi alternatif
sementara harus disediakan jika rujukan dibutuhkan
Tabel 6. Kategori Penilaian Klinik 
   
6. Jika nomor atau huruf diikuti kode tertentu misal (3A, Cb), lihatlah keterangan kode
tersebut pada diagram lingkaran sisi belakang.
 
     Sebagai contoh, pada klien dengan HIV stadium 3 atau 4, AKDR-Cu memiliki kategori 3A.
Pada diagram lingkaran sisi belakang, keterangan kode “A” bermakna “Jika kondisi timbul
saat menggunakan metode kontrasepsi ini, kontrasepsi tersebut dapat dilanjutkan selama
pengobatan”. Hal ini berarti:

 Klien dengan HIV stadium 3 atau 4 tidak direkomendasikan untuk memulai


penggunaan AKDR-Cu.
 Namun jika HIV stadium 3 atau 4 baru timbul pada saat klien sedang menggunakan
AKDR-Cu, maka AKDR-Cu tetap dapat dilanjutkan sesuai jangka waktu pemakaian,
dengan syarat klien mendapat pengobatan HIV sesuai standar.

7. Jika diperlukan, buatlah tabel bantu untuk mempermudah penapisan kelayakan


medis. Pada kolom kondisi, isilah dengan kondisi medis atau karakteristik khusus
yang dimiliki klien. Pada kolom “Metode” isilah dengan nomor atau kode
rekomendasi yang tertera pada diagram lingkaran. Contoh tabel yang telah diisi
dapat dilihat pada Tabel Berikanlah informasi kepada klien tentang hasil penapisan
kelayakan medis sesuai kondisi medis dan karakteristik khusus yang dimiliki klien.
Informasi yang diberikan meliputi:

Kondisi KOK/ KIK PP DMPA/ Implan, AKDR- AKDR- Tubek- Vasek-


Koyo/ NET-EN LNG/ Cu LNG tomi tomi
CVK ETG
Hipertensi  4 4 2 3 2 1 1 S -
≥160 mmHg
DM 2 Q
2Q
2 Q
2 2 1 2 Cc
C
Post  4 partum 48 jam
D.F
4D.F 2 3 2 3 3 A/D a
-
s/d < 4 minggu

Tabel 7. Contoh tabel Penapisan Kelayakan Medis

a. Metode Kontrasepsi yang Direkomendasikan


     Metode yang direkomendasikan adalah metode yang berada dalam Kategori 1 atau
2 (untuk metode non-sterilisasi), serta A atau C (untuk metode sterilisasi).
    Pada contoh di atas, untuk klien post-partum 48 jam s/d < 4 minggu dengan
hipertensi ≥160 mmHg dan diabetes melitus, metode kontrasepsi yang
direkomendasikan adalah:

 Pil progestin saja, atau


 Implant progesterone, LNG/ETG, atau
 Vasektomi (untuk suami klien)

b. Metode Kontrasepsi yang Tidak Direkomendasikan


    Metode yang tidak direkomendasikan adalah metode yang berada dalam Kategori
atau 4 (untuk metode non-sterilisasi), serta D atau S (untuk metode sterilisasi).

    Pada contoh di atas, untuk klien post-partum 48 jam s/d < 4 minggu dengan hipertensi
≥160 mmHg dan diabetes melitus, metode kontrasepsi yang tidak direkomendasikan
adalah yang selain metode pada butir (a).

    Berikanlah informasi bahwa metode yang tidak direkomendasikan ini mungkin dapat
memperburuk kondisi medis atau membuat risiko kesehatan tambahan pada klien.
Selain itu, kondisi medis atau karakteristik khusus yang dimiliki klien juga dapat
mempengaruhi efektivitas metode kontrasepsi yang tidak direkomendasikan tersebut.

8. Bila klien setuju dengan hasil penapisan, lanjutkanlah dengan permintaan informed
consent dan pemberian pelayanan kontrasepsi sesuai standar.

9. Bila klien tidak setuju dengan hasil penapisan, lakukanlah konseling ulang pada
kunjungan berikutnya atau berikanlah kesempatan kepada klien untuk berdiskusi
bersama pasangan. Sementara itu, anjurkan klien dan pasangan untuk menggunakan
kontrasepsi metode barier/ kondom.
10. Lakukan pencatatan hasil penapisan dan keputusan klien pada rekam medis dan buku
KIA.
Aplikasi Diagram Kriteria Kelayakan Medis Dalam Penggunaan Kontrasepsi Roda    KLOP
  Aplikasi Diagram Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis Dalam Penggunaan Kontrasepsi dapat
diakses di seluruh perangkat teknologi, baik berbasis Android maupun IOS.

1. Cara mengunduh Aplikasi di Android/ IOS.


a. Buka aplikasi Play Store (untuk Android) atau Appstore (untuk iOS).
b. Pada kotak search, ketik KLOP KB.

Pilihlah KLOP KB, kemudian pilih install atau unduh.

Gambar 13. Cara Mengunduh Aplikasi Roda KLOP

2. Cara Penggunaan Aplikasi


a. Setelah aplikasi terunduh, sentuh ikon KLOP KB, kemudian akan muncul layar Home
seperti berikut (Gambar 14):

b. Sentuh layar perangkat untuk masuk ke Menu Utama seperti berikut (Gambar 15)
Gambar 14. Home Aplikasi Roda KLOP         Gambar 15. Menu Aplikasi Roda KLOP

c. Menu Utama terdiri dari:

 Langkah-Langkah Konseling, yang berisi tentang panduan konseling SATU TUJU


(Gambar 16)
 Diagram Lingkaran Kriteria Kelayakan Medis, halaman ini berisi Roda KLOP KB
yang dapat langsung digunakan sesuai dengan kondisi klien (Gambar 17).

 
           Gambar 16. Langkah-Langkah Konseling   Gambar 17. Tampilan Roda KLOP pada 
Aplikasi

 Penapisan Klien Berdasarkan Kriteria Kelayakan Medis, berisi 21


kondisikondisi medis klien dalam bentuk pertanyaan, untuk memudahkan
dalam anamnesa kondisi medis klien (gambar 18).
Gambar 18. Kriteria Kelayakan Medis

 Penapisan Kehamilan, berisi 6 pertanyaan untuk mengidentifikasi klien dalam kondisi


hamil atau tidak (Gambar 19). 
        Macam-Macam Metode Kontrasepsi, berisi tentang berbagai pilihan
metode kontrasepsi. Apabila calon akseptor KB ingin mengetahui informasi
setiap metode KB, dapat langsung mengklik metode yang diinginkan, dan
selanjutnya akan muncul penjelasan mengenai metode kontrasepsi tersebut 
 Tingkat Efektivitas Metode Kontrasepsi, berisi tentang tingkat efektifitas tiap
metode kontrasepsi jika dipakai secara tepat dan konsisten serta dipakai secara
biasa. Daftar efektifitas ini dapat digunakan untuk memudahkan pemilihan
metode kontrasepsi bagi calon akseptor KB (Gambar 21).
 Prosedur sebelum Penggunaan Metode Kontrasepsi, halaman ini memuat
tentang prosedur pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan sebelum
penggunaan kontrasepsi, misalnya sebelum pemasangan AKDR (pada tabel
terdapat huruf A, B, dan C), maka prosedur penapisan yang harus dikerjakan
adalah yang diberi kode A yaitu pemeriksaan dalam, seleksi IRS/IMS (Gambar
22).

       21. Tingkat Efektivitas Metode          22. Prosedur Sebelum penggunaan Metode


Kontrasepsi

 Kontrasepsi dalam Keadaan Khusus, terdiri dari kontrasepsi darurat dan


kontrasepsi pasca persalinan (Gambar 23).

B. SKATA
SKATA berasal dari kata “Seia.Sekata”. antara pasangan dalam merencanakan keluarga.
SKATA adalah salah satu metode untuk menyampaikan informasi yang akurat. Berasal dari
visi One Voice / satu suara / seiya sekata antara pasangan ( suami dan istri ) tentang
perencanaan keluarga.
SKATA terdiri atas:
 Aplikasi smartphone
 Website
 Media Sosial

CARA UNDUH SKATA

1. Pergi ke google playstore                                                          


2. Ketik "skata”pada kolom search
3. Temukan dan klik “install”
Apa saja yang dapat kita temukan dalam SKATA?

1. ARTIKEL
              
2. KONTRASEPSI                                                         

                                                                                

3. CARI BIDAN                                          

4. KUIS
5. RENCANAKU

6. KALENDER MENSTRUASI

7. TAHAPAN KEHIDUPAN

Skata.info
SKATA mengoptimalkan akses informasi dengan menyediakan layanan website dan mobile
site yang bisa dijangkau setiap orang melalui berbagai device.

Berbagai macam device SKATA yang bisa diakses yaitu :

1. SKATA Facebook
2. Twitter SKATA
3. Instagram SKATA
4. Youtube SKATA

Manfaat aplikasi dan Website SKATA

 Alat KIE yang bisa dipromosikan kepada PUS untuk mendapatkan informasi akurat dan
praktis serta mendalam terkait keluarga berencana.
 Memberikan kemudahan kepada penyuluh KB dalam melakukan penyuluhan.
 Akses informasi yang praktis karena dapat diakses dengan gawai pribadi.
 Penyuluh KB dapat memetakan bidan dan merekomendasikan kepada PUS bidan yang
terdekat dengan mereka yang sudah terverifikasi oleh BKKBN.
Aplikasi SKATA diharapkan menjadi media kreatif KIE baru dimana penyuluh KB dapat
merujuk PUS pada aplikasi SKATA dan websitenya setelah selesai dijangkau.
Penggunaan SKATA
 Gunakan SKATA sebagai sumber informasi yang akurat.
 Penyuluh KB dapat mengajak PUS mengunduh Aplikasi dan website, serta ikuti media
sosial SKATA
 Jadikan perencanaan keluarga menjadi topik pembicaraan umum, serta topik
pembicaraan dimedia sosial.
 Bagikan informasi ini kepada kenalan dan juga keluarga.
C. ELSIMIL

Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil atau yang disingkat dengan aplikasi Elsimil
adalah aplikasi yang dibangun untuk mendeteksi faktor risiko stunting dari calon pengantin
(catin). Sebagaimana yang diketahui, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
stunting adalah pernikahan yang dilakukan pada usia dini. Salah satu hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan melakukan edukasi terhadap
remaja mengenai cara atau langkah menyusun perencanaan yang baik untuk
mempersiapkan dan membangun keluarga yang berkualitas dan bebas stunting.

Aplikasi Elsimil ini merupakan aplikasi skrining, pendampingan dan pencegahan


stunting bagi calon pengantin yang diterapkan secara nasional. Aplikasi ini berfungsi sebagai
alat skrining untuk mendeteksi faktor risiko pada catin, menghubungkan catin dengan
petugas pendamping, media edukasi tentang kesiapan menikah dan hamil terutama yang
terkait dengan faktor resiko stunting. Aplikasi ini pada dasarnya yang bertujuan untuk
mempermudah catin dalam mempersiapkan kehidupan rumah tangga.

Aplikasi ini dibangun sebagai salah satu bentuk strategi pencegahan stunting dari
hulu dengan skrining dan edukasi kesehatan reproduksi dan gizi serta pendampingan bagi
calon pengantin. Diharapkan melalui aplikasi Elsimil ini dapat dilakukan skrining awal untuk
memastikan setiap calon pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil
setelah skrining awal kemudian dilanjutkan dengan pendampingan kesiapan menikah dan
hamil pada catin yang dilakukan oleh bidan, kader PKK dan kader IMP.

Setiap pasangan catin akan mendapat pendampingan dari petugas pendamping yang
disesuai dengan wilayah domisili para catin. Pada aplikasi ini, catin akan diminta untuk
melakukan pengisian keuisoner dengan beberapa variabel. Pengisian kuesioner dilakukan
setelah catin melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan (Faskes). Dengan melakukan
pengisian pada kuesioner tersebut, dapat diketahui kategori resiko dari pasangan calon
pengantin tersebut, apakah idel atau beresiko. Sistem Elsimil akan melakukan scoring secara
otomatis untuk menentukan apakah kuesioner yang telah diisi oleh catin tersebut
memperoleh hasil hasil ideal yang diberikan warna hijau atau hasil berisiko yang ditandai
dengan warna merah.

Hasil kuesioner tersebut yang selanjutnya menjadi panduan bagi Petugas


Pendamping untuk melakukan pendampingan terhadap catin. Petugas akan menindaklanjuti
kondisi tersebut dengan memberikan edukasi pada catin serta intervensi berupa pemberian
multivitamin atau suplemen, yang disesuaikan dengan kebutuhan catin. Pengisian kuesioner
pada Aplikasi Elsimil ini akan menghasilkan Surat Keterangan atau Sertifikat Elsimil yang
akan menjadi salah satu berkas yang diperlukan untuk melengkapi kebutuhan administrasi
pendaftaran nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) atau Dukcapil. Aplikasi Elsimil bagi calon
pengantin ini juga dikuti dengan Aplikasi bagi pendamping dan admin, dan aplikasi Elsimil
bagi KUA Dukcapil.

Cara penggunaan aplikasi elsimil bagi calon pengantin :

1. Download aplikasi

2. Daftar akun (registrasi)


Setelah aplikasi terinstal pada perangkat telekomunikasi yang dimiliki oleh catin,
langkah berikutnya adalah dengan mendaftarkan diri/ registrasi akun. Para catin
memerlukan KTP, nomor Handphone dan alamat email untuk melakukan registrasi
akun.
3. Verifikasi akun
Setelah melakukan registrasi akun, maka tahapan berikut adalah melakukan
konfirmasi akun melalui email.

4. Masuk ke aplikasi (login)

5. Mengisi kuesioner
Pada menu kuesioner Anda dapat memilih modul kuesioner yang ingin Anda ikuti.
Klik Modul yang tersedia dan pilih ”Mulai Kuesioner”, Silahkan jawab pertanyaan
sesuai dengan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan di Faskes. Pilih Tanggal
Pemeriksaan dan tempat atau nama Fasilitas Kesehatan di mana Anda melakukan

pemeriksaan. 

6. Melihat hasil kuesioner dan mengunduh sertifikat elsimil


Hasil Kuesioner akan langsung terlihat setelah Anda menjawab semua pertanyaan
yang telah disediakan. Hasil kuesioner akan muncul dalam indikator Hijau dan
Merah. Hijau berarti semua variabel Ideal. Merah berarti ada variabel yang nilainya
tidak sesuai standar normal, sehingga jika tidak dilakukan perbaikan kualitas
kesehatan, maka Catin berisiko melahirkan bayi stunting. Jika menjelang pernikahan
masih ada variabel yang mendapat hasil Merah, maka Petugas Pendamping akan
menyarankan Anda untuk sementara menunda program kehamilan.

7. Memperbaharui hasil kuesioner


8. Memberikan akses hasil kuesioner ke petugas KUA / dukcapil

Selain membawa hasil Sertifikat Elsimil, Petugas KUA/Dukcapil juga bisa melihat hasil
Kuesioner pada saat Anda melakukan pendaftaran nikah. Silakan tunjukkan Profile ID
atau QR Code dari profile akun Anda. Silahkan klik icon QRCode pada halaman
beranda. Petugas KUA/Dukcapil akan memasukkan Profile ID ke dalam sistem
pengecekan Elsimil dan akan muncul hasil Kuesioner.

9. Menambahkan pasangan

Anda dapat menambahkan pasangan pada menu Akun > Tambah Pasangan. Silahkan
masukan no KTP Pasangan Anda dan ID Profile yang ada pada halaman akun
pasangan Anda. Setelah No KTP dan ID Profile diisi kemudian klik tombol
“Lanjutkan”. Anda dapat menunggu sampai pasangan Anda menerima Anda sebagai
pasangannya. Pasangan Anda akan mendapatkan notifikasi untuk menerima Anda
sebagai pasangannya dengan mengklik tombol Terima.

10. Menerima permintaan dan melihat hasil kuesioner pasangan

Dengan mengetahui hasil pemeriksaan kesehatan Calon Pasangan, Anda bisa saling
mengingatkan dan bersama-sama memperbaiki kualitas kesehatan agar terhindar
dari risiko melahirkan anak stunting.
11. Membaca konten edukasi
Pada aplikasi Elsimil ini juga terdapat fitur Edukasi yang berisi informasi tentang 
berbagai hal yang terkait dengan persiapan menikah dan hamil. Silakan klik tombol
Edukasi di halaman Beranda. Di dalamnya terdapat beberapa kategori informasi,
yakni: Kesiapan Pra Nikah, Kesehatan Reproduksi, Kesiapan Kehamilan, Kontrasepsi
dan Cegah Kanker.

Cara penggunaan aplikasi elsimil bagi pendamping dan admin :

1. Akses aplikasi http://bit.ly/elsimil 

2. Registrasi pendamping

3. Masuk ke aplikasi pendamping


4. Memilih catin yang akan didampingi

Aplikasi Elsimil memfasilitasi proses pendampingan oleh Petugas Pendamping


kepada Catin. Setiap Catin akan mendapat pendampingan dari Petugas Pendamping
di wilayah yang sama. Untuk mendapingi Catin, maka Petugas Pendamping harus
terlebih dahulu memilih Catin yang akan didampingi. Seorang Petugas Pendamping
bisa mendampingi beberapa pasang Catin di wilayah sama.
5. Melihat dan menjawab chat/pertanyaan catin

Petugas Pendamping bisa melihat Chat atau Pertanyaan dari Catin yang didampingi
melalui halaman Inbox.

6. Melihat hasil kuesioner catin

Hasil dari jawaban dapat dilihat melalui menu Report > Hasil > (Pilih
Modul Kuesioner)-> Submit-> Lihat Detail atau Download untuk menyimpan ke
dalam komputer anda.
7. Memberi tanggapan/ulasan jawaban catin

Petugas Pendamping dapat memberikan tanggapan/ulasan terhadap hasil kuesioner


Catin melalui form ulasan yang ada pada setiap jawaban. Catin akan mendapatkan
notifikasi dan melihat hasil ulasan Anda setelah Anda memberikan ulasan.
8. Membagi peran administrator (admin)

Peran atau Role dari masing-masing Admin bisa ditentukan melalui Grup akses (Role
Privilege). Misalnya, untuk melakukan Approval terhadap Petugas Pendamping yang
melakukan registrasi, bisa dilakukan oleh Admin Kabupaten/Kota di wilayah
setempat.

9. Membuat list pertanyaan pada modul kuesioner Elsimil

10. Menambahkan artikel edukasi

Pilih menu Artikel > Kategori dan tambahkan Kategori baru.


11. Mengaktifkan/menonaktifkan petugas

Anda dapat melihat daftar pengguna menu User Management > Admin
Pendamping pada kolom status “Menunggu Approval” pilih Edit dan ubah status
menjadi “Approve”. 

12. Push notifikasi

Anda dapat memberikan pesan / push notifikasi ke semua pengguna melalui Modul
Notifikasi.

D. KESCATIN

Calon pengantin (catin) biasanya mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi di


dokter/bidan di puskesmas terdekat sebelum mereka resmi menjadi pengantin. Termasuk
juga imunisasi toksoid tetanus yang bermanfaat dalam mencegah kejadian tetanus
neonaturum jika melahirkan putra nanti.

Pada masa pandemi COVID-19, hampir semua kegiatan calon pengantin terkendala,
termasuk konseling kesehatan reproduksi di tenaga kesehatan yang ditunjuk. Untuk
memberikan solusi bagi kendala ini, Direktorat Kesehatan Keluarga menerbitkan sebuah
aplikasi Kescatin yang berbasis sistem operasi Android. Aplikasi Kescatin dapat dianggap
sebagai pengganti buku panduan/pedoman kesehatan bagi calon pengantin.
Penggunaannya yang sederhana dapat memudahkan akses bagi siapapun yang
memerlukannya dengan berbekal ponsel/tablet Android.

Aplikasi Kescatin ini memiliki 2 pilihan yaitu buku saku dan cek layak hamil. Buku
saku merupakan pengetahuan seputar pernikahan yang meliputi filosofi pernikahan,
Informasi Pranikah, Informasi tentang kehamilan dan kontrasepsi, kondisi kesehatan yang
perlu diwaspadai oleh pasangan calon pengantin, kanker payudara dan kanker Rahim,
kehidupan dan gangguan seksual suami istri, menjaga kesehatan jiwa dan harmonisasi
pasangan suami istri, kesetaraan peran suami dan istri dalam rumah tangga, dan gerakan
masyarakat hidup sehat (Germas).

Sedangkan pada pilihan Cek Layak Hamil merupakan informasi untuk calon
pengantin yang ingin melakukan program hamil agar mengetahui layak atau tidak pasangan
tersebut untuk menjalani program hamil. Calon pengantin bisa mengecek dengan mengisi
kolom pertanyaan seputar usia, tinggi badan, berat badan, dan riwayat penyakit. Setelah
semua pertanyaan tersebut telah terisi, akan keluar informasi apakah calon pengantin
tersebut layak hamil atau tidak. Jika sudah layak maka calon pengantin bisa langsung
menjalani program hamil, tetapi apabila dinyatakan belum layak maka aplikasi Kescatin akan
memberikan solusinya.

Cara penggunaan aplikasi Kescatin :

1. Install aplikasi Kescatin


2. Buka aplikasi, lalu akan muncul tampilan beranda:

 ”Buku Saku” untuk membaca buku saku digital dalam aplikasi tentang kesehatan
reproduksi calon pengantin 
 ”Cek Layak Hamil” fitur aplikasi yang menyediakan kuesioner interaktif cek
kesiapan hamil

3. Mulai dari klik ‘’ buku saku’’ untuk melihat konten pembahasan mengenai kesehatan
reproduksi.

4. Maka akan tampil daftar dari sub-bahasan utama. Apabila dipilih salah satunya, akan
menuju ke konten bahasan. Untuk memperjelas gambar, bisa di-zoom untuk
memperbesar.
  
5. Selanjutnya kembali ke beranda dan klik  ‘’cek layak hamil’’ kemudian isi kuesioner
sesuai kondisi fisik dan kesehatan Anda

6. Setelah diisi akan ada hasil dari kuesioner yang Anda isi :

   
 Hijau : Siap hamil
 Kuning : Dapat hamil dalam pengawasan dokter
 Merah : Tidak hamil karena sangat beresiko terdapap kesehatan
7. Untuk melihat saran dan penjelasan lebih lanjut, bisa swipe up (geser ke atas), maka
akan tampil daftar saran dan pembahasan lanjutan secara interaktif
 

E. SILILI

Si Lili adalah aplikasi yang di kembangkan oleh BKKBN sebagai sarana


berkomunikasi, bersosialisasi, mengembangkan minat dan kemampuan jajaran
pemangku kebijakan dan pelaksana Bangga Kencana di tanah air. Dan dapat
mempermudah Koordinasi Kader Penyuluh secara-Nasional.

Terhitung sejak Rabu, 26 Agustus 2020, Badan Kependudukan dan Keluarga


Berencana Nasional telah meluncurkan Aplikasi SiLiLi Keren BKKBN, yang merupakan
aplikasi untuk membangun Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dengan Penyuluh KB
dan Kader Insitusi Masyarakat Pedesaan (IMP) di seluruh Indonesia. Aplikasi yang
diresmikan penggunaannya oleh Ka BKKBN Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) di
Jakarta ini menjadi ajang yang ideal untuk silaturahmi, berbagi dan saling mengisi dalam
rangka pengembangan program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga
Berencana (Bangga Kencana) di lini lapangan baik di level Kapanewon/Kecamatan,
Kalurahan/Desa, hingga Pedukuhan/RW atau tingkatan yang lebih rendah (RT).

Melalui aplikasi yang memiliki fitur berita, media, video, statistik, chating,
aktivitas hingga forum dan dapat diunduh melalui Play Store ini, Penyuluh KB dan Kader
IMP di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Pulau Rote,
selain akan mendapatkan materi KIE dan perkembangan program Bangga Kencana dari
BKKBN Pusat, juga dapat berbagi pesan, pengetahuan, wawasan dan pengalaman
lapangan dalam mengimplementasikan program Bangga Kencana dengan sesama
petugas lini lapangan. Sesuatu yang sangat mustahil dilakukan di masa lalu, sebelum ada
perkembangan teknologi informasi yang makin canggih.

Bayangkan, saat ini BKKBN memiliki sekitar 26 ribu Penyuluh KB baik ASN
maupun non ASN serta 482 ribu kader IMP di tingkat Kalurahan/Desa dan
Pedukuhan/RW. Bila kader IMP di tingkat RT digabung, ditambah kader kelompok
kegiatan (Poktan) yang terdiri dari kader BKB, BKR,BKL, UPPKS dan PIK Remaja,
jumlahnya mencapai jutaan orang. Membangun komunikasi dengan mereka dalam
suatu waktu tentu tidak mungkin dilakukan di masa lalu, sebelum teknologi informasi
berkembang pesar dan apikasi SiLiLi Keren BKKBN ini dibangun.
Dengan adanya SiLiLi Keren, petugas lini lapangan dari lokasi terjauh pun dapat
menyampaikan pesan Bangga Kencana kepada BKKBN Pusat yang akan sampai dalam
hitungan detik. Sedangkan BKKBN Pusat pun dapat menyapa petugas lapangan dalam
hitungan waktu yang sama. Dan hebatnya, pesan itu pun dapat diketahui oleh Penyuluh
KB atau Kader IMP serta kader lainnya yang telah menjadi anggota di SiLiLi Keren BKKBN
ini.

Dengan demikian, aplikasi SiLiLi Keren BKKBN menjadi jawaban atas banyaknya
kendala membangun komunikasi langsung di era Pandemi Covid-19. Juga menjadi
jawaban atas tantangan untuk memenuhi hak-hak publik terhadap informasi yang benar
dan akurat terkait program Bangga Kencana di saat jumlah Penyuluh KB terus berkurang.
Pengelola Program Bangga Kencana dari Pusat hingga Daerah pun akan mendapatkan
informasi yang sama dalam suatu waktu, sehingga bias informasi dapat dihindari.

Sudah barang tentu, ke depan, aplikasi SiLiLi Keren BKKBN harus merupakan
aplikasi canggih dan kuat untuk menampung tidak kurang dari 1,2 juta anggota di
seluruh Indonesia. Belum lagi mereka tentu setiap harinya pasti akan terus
berkomunikasi dan berinteraksi serta mengunggah video dan foto sebagai bukti
eksistensi dan aktivitas mereka. Sementara BKKBN tentu juga akan terus mensuport
materi penyuluhan serta informasi lainnya agar diketahui oleh petugas lini lapangan dan
disebarluaskan pada masyarakat.

TATA CARA LOGIN BAGI APLIKASI SILILI KEREN BAGI KADER

1. Pastikan PKB PLKB adalah download aplikasi siLiLi versi terakhir , username dan
password sama, update profil, lengkap sampai ke level desa kelurahan sehingga
saat isi data IMP bersangkutan bisa ketemu nama PKB PLKB nya. 
Bahkan PKB PLKB bisa mengisi hingga 6 desa kelurahan binaan , dan namanya bisa
ditemukan oleh IMP nya. 
PKB PLKB yg bersangkutan tidak bisa memilih namanya sendiri. Untuk approval IMP
agar IMP bawahan nya bisa mencari PKB PLKB Pembina nya di wilayah desa
kelurahan yg distate oleh PKB PLKB tersebut sebagai wilayah binaan nya 
2. Sekarang cara masuk kader IMP tidak lagi melalui Sekarang cara masuk kader IMP
tidak lagi melalui em ail Pak, tetap download ail Pak, tetap download aplikasi siLiLi
Keren di google play store, kemudian klik login, gak perlu diisi dikolom itu, isinya di
kolom DAFTAR (KADER), isi sampai tuntas, sebaiknya PKB PLKB mendampingi,
terakhir minta persetujuan PKB PLKB.

Kader IMP harus memilih nama PKB disaat melakukan pengisian data
Tampilan Aplikasi SiLiLi di Play Store

F. TEMAN BUMIL

Perkembangan teknologi digital telah membuat segalanya menjadi semakin mudah, tak
terkecuali dalam dunia kesehatan. Zaman dulu, betapa sulitnya untuk mencari informasi
kesehatan, apalagi berkonsultasi dengan seorang dokter. Tetapi di “zaman now”,
informasi hanya di ujung jari. Sambil bersantai dengan smartphone, siapa pun dapat
mencari informasi yang dibutuhkan, bahkan konsultasi pun dapat dilakukan.
Situasi ini sangat cocok bagi ibu-ibu yang sedang mengandung. Survei dilakukan
terhadap 400 ibu, 99% ibu hamil (bumil) membutuhkan dukungan dari orang terdekat,
tetapi masih ada 2% bumil yang tidak mendapatkan dukungan sama sekali. Di saat
seperti ini, smartphone menjadi satu-satunya teman. Banyak aplikasi yang bermanfaat
dan dapat menjadi teman, salah satunya Teman Bumil.
Aplikasi Teman Bumil (Ibu Milenial) merupakan salah  satu  produk  aplikasi  yang 
dikembangkan  PT.  Global Urban  Esensial (PT.  GUE) pada  tahun 2017,  dimana  pada 
aplikasi ini  ditujukan khususnya  bagi  ibu hamil dengan  tujuan untuk  membantu ibu 
hamil  mulai dari menjalankan program hamil hingga memantau tumbuh kembang anak.
Selain  itu, aplikasi  ini juga digunakan untuk  mengedukasi  terutama bagi  ibu-ibu 
milenial  di Indonesia  yang  akan  menjalankan  program  hamil maupun yang sedang
hamil. Yang secara umum tujuan dari aplikasi ini adalah agar seorang ibu ataupun calon
ibu  dapat menjalankan  perannya dengan  nyaman dan mudah menggunakan aplikasi
Teman Bumil ini.
 
Co Founder Teman Bumil, Robyn Soetikno, menjelaskan Teman Bumil adalah platform
berbasis aplikasi yang didesain khusus untuk ibu hamil. Aplikasi ini dilengkapi dengan
fitur-fitur unik seperti checklist untuk membantu Mums menjalani masa kehamilan
dengan nyaman, serta fitur record Mum & Bayi yang mempermudah Mums dan Dads
untuk terus mencatat perkembangan si kecil. Isi Teman Bumil juga telah disusun sesuai
kondisi di Indonesia. Sebagai contoh, anjuran makanan yang berada di Teman Bumil
merupakan makanan yang mudah ditemukan di Indonesia. “Konten ini pun telah
diverifikasi oleh dokter,” ujar Robyn Soetikno.
 
Aplikasi Teman Bumil berisi beberapa fitur yang dibutuhkan ibu hamil, ada beragam fitur
yang ditawarkan dalam aplikasi ibu hamil ini, seperti:

 Checklist: ibu hamil akan diberikan list apa saja yang harus dikerjakan atau dilakukan
selama hamil, mulai dari pemeriksaan laboratorium, kesehatan, persiapan kehamilan,
nutrisi, riwayat vaksin, riwayat alergi, dan lain-lain

 Artikel dan Tips: Didalam fitur ini berisi bermacam-macam artikel dan tips yang bisa
ibu baca untuk menambah wawasan 

 Media : Didalam fitur ini berisi beragam video-video edukasi yang sangat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan ibu-ibu milenial diindonesia 
 Milestone : Didalam fitur ini berisi penjelasan mengenai perkembangan janin
berdasarkan usia kehamilan nya, tidak hanya informasi tentang janin tetapi terdapat
juga informasi untuk ibu.

 FITUR FITUR TEMAN BUMIL : Berikut adalah beberapa fitur – fitur lainnya yang
terdapat didalam aplikasi teman bumil yaitu :
1. Poin
2. status 
3. Belanja
4. Produk
5. Tips
6. Forum
7. Rekam medis
8. Jurnal
9. Checklis 
10. Media Artikel 
Menurut Robyn, sejak diluncurkan, Teman Bumil telah bekerja sama dengan layanan
kesehatan, terutama rumah sakit, dokter, dan psikolog. Secara rutin Teman Bumil juga
mengadakan event agar ibu hamil bisa bertemu langsung dengan dokter,
instruktur prenatal yoga, serta psikolog. Dalam beberapa bulan ke depan, Teman Bumil
akan meluncurkan fitur konsultasi daring sehingga bumil bisa berkonsultasi langsung. 
“Ke depannya, Teman Bumil akan dilengkapi dengan fitur-fitur baru seperti fitur
konsultasi online, forum, kick counter, serta fitur belanja,” imbuh Robyn. Teman Bumil
diharapkan betul-betul menjadi teman ibu hamil untuk mendapatkan informasi yang up
to date dalam setiap kehamilannya. Dengan aplikasi ini, ibu hamil menjadi lebih percaya
diri selama menjalani masa kehamilan, melahirkan dan program 1000 hari pertama
setelah kelahiran anak.
Untuk mendukung program tersebut, Teman Bumil akan menyediakan konten ibu
menyusui (busui) dengan fitur checklist, record bayi, resep MPASI, fitur
belanja, milestone bayi dan artikel. Konten ini sangat berguna untuk anak usia 0-3 tahun.
Dengan demikian ibu yang sudah melahirkan akan tetap bisa menggunakan aplikasi
Teman Bumil.
Robyn menambahkan, Teman Bumil adalah aplikasi kedua yang dikembangkan melalui
perusahaan startup yang sebelumnya mengembangkan aplikasi GueSehat. Platform
GueSehat juga berbasis situs dan aplikasi, ditujukan kepada siapa saja yang ingin
mencari informasi kesehatan. Namun dalam perjalanannya, melihat data yang dimiliki
dan ditemukan, banyak konsumen wanita yang memiliki kebutuhan yang belum
terpenuhi, salah satunya segmen ibu hamil.
Sejak diluncurkan pada bulan November 2017, Teman Bumil telah diunduh lebih dari
80.000 kali, baik di PlayStore (Android) maupun AppStore (iOS). Tingkat pengunduhan
yang tinggi ini menggambarkan minat pangsa pasar Teman Bumil, yakni ibu hamil
berusia 20 tahun ke atas, untuk ditemani aplikasi selama masa kehamilan. Selain itu
adapula aplikasi perpanjangan Teman Bumil untuk Busui dengan anak usia 0-3 tahun. 
Cara menggunakan aplikasi Teman Bumil 
https://youtu.be/Cu-0CCvbPvE 

BAB III
KELOMPOK 7 MATERI 1

2.1 Non Stress Test (NST) 


2.1.1 Pengertian NST 

Non Stress Test (NST) merupakan salah satu alat kesehatan yang digunakan
untuk pemeriksaan pada ibu hamil yang berfungsi untuk menilai hubungan antara
gambaran detak jantung janin dan aktivitas janin. Cara pemeriksaan ini dikenal juga
dengan nama aktokardiografi, atau fetal activity acceleration determination (FAD;
FAAD). 
Penilaian dilakukan terhadap frekuensi dasar detak jantung janin, variabilitas
dan timbulnya akselerasi yang menyertai gerakan janin. Keterlambatan
pendiagnosaan pada janin dapat beresiko fatal pada janin, seperti kegagalan dalam
perkembangan (cacat) hingga kematian pada janin. Di dalam NST terdapat tiga
parameter yaitu, parameter doppler, parameter pergerakan janin dan tombol penanda.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis
penelitian After Only Design. 
Fungsi dari parameter doppler yaitu sebagai pendeteksi detak jantung janin di
dalam kandungan sang ibu, apakah janin tumbuh normal atau tidak normal, dengan
ditandai pada denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi
detak jantung janin dengan ultrasound (frekuensi 2MHz). Alat ini dapat secara
otomatis mengukur detak jantung dengan menggunakan mikroprosesor dan output
secara digital. Sedangkan parameter pergerakan janin berfungsi untuk memonitoring
setiap pergerakan janin yang ditangkap oleh sensor. Ketika janin di dalam kandungan
ibu bergerak atau beraktifitas, maka pergerakan tersebut menimbulkan tekanan pada
perut ibu, tekanan inilah yang nantinya akan ditangkap oleh sensor load cell (S
Mudhofar Afandy dkk, 2016).


2.1.2 Tujuan NST 
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat interaksi antara perubahan denyut
jantung dengan gerakan janin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik pada saat
kehamilan maupun persalinan. Pemeriksaan frekuensi denyut nadi melalui Doppler
ultrasound, bersamaan dengan tekanan otot Rahim. 
2.1.3 Manfaat dan Fungsi NST 
1. Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran denyut jantung janin (DJJ)
dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Adapun penilaian NST
dilakukan terhadap frekuensi dasar djj (baseline), variabilitas (variability) dan
timbulnya akselerasi yang sesuai dengan gerakan/aktivitas janin (Fetal Activity
Determination / FAD). 
2. Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan
apakah bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia kandungan
minimal 26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi. 
3. Yang dinilai adalah gambaran DJJ dalam hubungannya dengan gerakan atau
aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan
frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan
bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin. 
2.1.4 Pemeriksaan NST 
Pemeriksaan NST pada ibu hamil umumnya dilakukan setelah usia kehamilan
28 minggu atau trimester tiga. Selain itu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan
seorang ibu hamil untuk rutin melakukan tes NST, antara lain: 
a) Memiliki riwayat diabetes, penyakit jantung, atau kondisi medis lain yang dapat
mempengaruhi kehamilan.


b) Mengalami hipertensi gestasional atau preeklampsia. 

c) Bayi tampak kecil atau tidak tumbuh dengan baik dan kurang aktif dari biasanya. 
d) Seorang ibu hamil memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban. 
e) Seorang ibu hamil harus melakukan prosedur external cephalic version (untuk
mengubah posisi bayi sungsang) atau amniosentesis pada trimester ketiga (untuk
memastikan jika paru-paru bayi sudah cukup matang sebelum kelahiran atau
mengecek infeksi rahim). 
f) Ibu hamil yang pernah mengalami komplikasi pada kehamilan sebelumnya,
termasuk kasus bayi meninggal pada paruh kedua masa kehamilan yang tidak
diketahui penyebabnya. 
g) Hamil bayi kembar dengan komplikasi tertentu. 

h) Adanya kelainan atau cacat lahir sehingga perlu dilakukan pemantauan


intensif selama kehamilan. 
i) Adanya masalah pada plasenta atau tali pusar yang menyebabkan bayi tidak
mendapat cukup oksigen. 
2.1.5 Prosedur Pemeriksaan NST 

Gambar 1.
Pemeriksaan Non Stress Test

Pemeriksaan ini dilakukan dengan memakaikan 2 sabuk pada perut Ibu.
Kemudian, sabuk tersebut akan dihubungkan dengan monitor. Ibu dapat diperiksa
dalam keadaan duduk maupun berbaring di sebuah meja. Setiap sabuk yang
dipasangkan ke perut ibu hamil memiliki fungsi masing-masing. Sabuk pertama,
berfungsi untuk mengukur detak jantung bayi. Dan, sabuk kedua berfungsi untuk
mendeteksi adanya kontraksi khususnya bagi ibu yang siap melahirkan. Saat
pemeriksaan, ibu diminta untuk menggenggam sebuah alat dan menekannya ketika
bayi melakukan pergerakan. Alat tersebut akan mengeluarkan bunyi “klik” setiap kali
ditekan dan berfungsi untuk mengukur setiap kali janin bergerak. Lama pelaksanaan
pemeriksaan ini berlangsung kira-kira 20-30 menit 
2.1.6 Cara Membaca pemeriksaan NST: 
a. Reaktif, bila: 

1. Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit. 

2. Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit. 

3. Gerakan janin terutama gerakan multipel dan berjumlah 5 gerakan atau lebih
dalam 20 menit. 
4. Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola “omega” pada NST yang
reaktif berarti janin dalam keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu
kemudian. 
5. Pada pasien diabetes melitus tipe IDDM pemeriksaan NST diulang tiap
hari, tipe yang lain diulang setiap minggu. 
b. Tidak reaktif, bila: 

1. Denyut jantung basal kurang dari 120 dan lebih dari 160 kali per menit. 
2. Variabilitas kurang dari 6 denyut /menit. 

3. Gerak janin tidak ada atau kurang dari 5 gerakan dalam 20 menit.


4. Tidak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun diberikan rangsangan dari
luar. 
c. Sinusoidal, bila: 

1. Ada osilasi yang persisten pada denyut jantung basal 

2. Tidak ada gerakan janin. 

3. Tidak terjadi akselerasi, janin dalam keadaan bahaya. Bila paru-paru janin
matur, janin dilahirkan. Gambaran ini didapatkan pada keadaan isoimunisasi-
RH. 
d. Hasil pemeriksaan NST disebut abnormal (baik reaktif ataupun non reaktif) apabila
ditemukan: 
1. Bradikardi 

2. Deselerasi 40 atau lebih di bawah (baseline), atau djj mencapai 90 dpm, yang
lamanya 60 detik atau lebih. 

2.2 Cardiotocography (CTG) 


2.2.1 Pengertian Cardiotocography 
Cardiotography (CTG) proses pemeriksaan kesehatan janin pada ibu yang
sedang hamil. CTG adalah alat untuk memantau aktivitas, denyut jantung janin,
kontraksi rahim dan beberapa elemen yang dibutuhkan saat janin berada di dalam
kandungan. 

Gambar 2. Pemeriksaan Cardiotography


CTG merupakan metode terbuka untuk pasien yang dianjurkan dokter
berdasarkan indikasi medis secara berkala saat mengalami kondisi seperti demam
tinggi, hipertensi atau diabetes. Hasil Laboratorium akan didiognosa oleh dokter untuk
mengevaluasi kondisi janin apakah dalam keadaan sehat baik sebelum dan selama
persalinan. Misalnya, ketika kesehatan janin dari seorang ibu hamil mengalami
perubahan pada denyut jantung janin maupun kontraksi rahim pada ibu hamil, dengan
menggunakan alat CTG petugas (dokter dan bidan) dapat mendeteksi dini kesehatan
janin. Proses pemantauan kesehatan janin, serta kewaspadaan dan pada kondisi tertentu
melakukan tindakan medis menghindari keguguran, bahkan dapat mengurangi resiko
kematian bagi ibu dan janin. 
Namun hasil uji laboratorium dari CTG terhadap kesehatan janin memerlukan
seorang pakar kesehatan janin. Pemanfaatan sistem pendukung keputusan terhadap
hasil uji CTG, maka hasil pemeriksaan CTG dapat dievaluasi secara sistem terkait
kondisi janin dan merekomendasi secara dini dari sistem pendukung keputusan
terhadap kondisi kesehatan janin. 
2.2.2 Cara Kerja Alat Cardiotocografy 
CTG umumnya meliputi dua piringan kecil yang ditempelkan ke permukaan
perut menggunakan ikat pinggang elastis yang dilingkarkan di perut ibu hamil. Satu
piringan berfungsi untuk mengukur denyut jantung janin, sedangkan piringan yang
lain untuk mengukur kekuatan dan kontraksi rahim ibu hamil. Alat ini dapat
menentukan seberapa sering ibu hamil merasakan kontraksi, durasi kontraksi rahim,
dan kondisi janin di dalam kandungan ketika kontraksi berlangsung. Sebelum CTG
digunakan, dokter atau bidan akan mengoleskan gel khusus terlebih dahulu pada perut
ibu hamil. Setelah itu, piringan dan ikat pinggang dari CTG akan dipasang di perut ibu
hamil. Setelah beberapa menit, piringan CTG yang terhubung pada mesin CTG akan
menampilkan data kontraksi rahim, denyut jantung janin, dan aktivitas janin di dalam
rahim melalui layar monitor. Data tersebut juga bisa dicetak pada kertas khusus yang
menggambarkan grafik CTG.


2.2.3 Indikasi 
Faktor risiko kehamilan dengan penyakit penyerta atau penyulit yang dapat
menjadi indikasi Kardiotokografi (CTG) adalah adanya preeklampsia, eklampsia
hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit thyroid, diabetes gestasional,
anemia serta kelainan darah, Ketuban pecah dini, kehamilan lewat waktu. 
2.2.4 Indikasi Janin 
Kondisi yang memerlukan pengawasan kesejahteraan janin yaitu pertumbuhan
janin terhambat, gerakan janin berkurang, adanya lilitan tali pusat, aritmia, bradikardi,
takikardi janin, hidrops fetalis, kelainan presentasi (termasuk pasca versi luar),
mekoneum dalam cairan ketuban, riwayat lahir mati, kehamilan ganda. Adapun syarat
usia kehamilan ≥ 28 minggu (susunan saraf otonom janin sudah tumbuh sempurna. 
CTG juga dapat dilakukan untuk mendeteksi dan mengukur kontraksi palsu
atau Braxton Hicks dan mengantisipasi kontraksi asli pada ibu hamil yang sudah
melewati kehamilan trimester ketiga, namun belum juga melahirkan. Mesin CTG akan
mengeluarkan hasil berupa grafik sesuai dengan denyut jantung janin dan kontraksi
rahim. Hasil pemeriksaan dapat dikategorikan menjadi reaktif dan nonreaktif. Kondisi
janin dapat dikatakan nonreaktif bila denyut jantung janin tidak bertambah setelah ia
bergerak. Sebaliknya, janin disebut reaktif jika denyut jantung janin meningkat setelah
bergerak. Pada intinya, ketika dokter menganjurkan untuk menjalankan CTG, Bumil
tidak perlu khawatir karena prosedur ini aman dan belum tentu menandakan kehamilan
bermasalah. 
2.2.5 Komponen yang dinilai 
Pemeriksaaan Kardiotokografi dapat menunjukkan detak jantung janin. Berikut
nilai-nilainya: Frekuensi dasar denyut jantung janin Normal : 120-160 denyut/menit,
Variabilitas denyut jantung janin normal : 5 – 25 denyut/menit, akselerasi peningkatan
denyut jantung janin sebesar 15 denyut/menit atau lebih, deselerasi penurunan denyut
jantung janin sebesar 15 denyut/menit atau lebih, gerakan janin, kontraksi rahim.


2.2.6 Interpretasi Hasil Pemeriksaan 
Hasil negatif menggambarkan kondisi janin yang baik hingga 1 minggu setelah
pemeriksaan. Hasil positif menggambarkan kondisi janin yang tidak baik sehingga
persalinan harus segera dilakukan baik dengan induksi maupun operasi sectio
caesaria. 

2.3 Ultrasonography (USG) 


2.3.1 Pengertian Ultrasonography 

USG (Ultrasonografi) adalah teknik atau prosedur yang dilakukan dengan


menampilkan gambaran atau citra dari kondisi bagian dalam tubuh. Dalam
mengambil gambar, alat ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi,
yang bernama transducer. Namun, ada beberapa teknik USG yang perlu memasukkan
transducer ke dalam tubuh. Teknik ini membutuhkan transducer khusus. 

Gambar 3. Pemeriksaan Ultrasonography 

Dalam pemeriksaan ini, transducer akan digerak-gerakkan di bagian tubuh


yang akan diperiksa. Gerakan ini bertujuan agar gelombang suara yang dikirim
mampu memantul kembali dan memunculkan gambar dengan baik. nantinya, tiap
gema yang memantul ini akan membentuk gambar berupa bentuk, ukuran, dan
konsistensi dari jaringan lunak atau organ dalam tubuh. Pantulan inilah yang akan
membentuk gambardi layar komputer.

10 
USG Sebagai Alat Skrining Dalam Kehamilan 
Prenatal screening test atau tes skrining saat hamil adalah seperangkat
prosedur yang dilakukan selama kehamilan untuk menentukan apakah bayi
cenderung memiliki kelainan atau cacat lahir tertentu dengan mengamati struktur
tulang dan organ bayi. Kegunaan utama USG sebagai alat skrining mendeteksi
sindrom Down dilakukan pada trimester pertama usia kehamilan dan trimester
kedua usia kehamilan. Beberapa marker yang dapat dijumpai pada skrining
trimester pertama antara lain nuchal translucency space, kista higroma
(pertumbuhan jaringan abnormal pada sistem limfatik tubuh), hipoplasia atau
tidak adanya os nasal, doppler ductus venosus. Pada trimester kedua marker yang
ditemukan pada USG antara lain thickness nuchal fold, echogenic intracardiac
focus (Titik terang di jantung janin), hyperechoic bowel, choroid plexus cysts
(jaringan yang berfungsi untuk memproduksi cairan di dalam 
otak), nasal bone (tulang hidung), short long bones (tulang panjang pendek),
pyelectasis, ear length (panjang telinga), iliac wing angel, fifth finger
clinodactily, single umbilical artery. 
Tes skrining saat hamil hanya bisa memberi tahu risiko atau
kemungkinan adanya kondisi tertentu pada janin. Bila hasil tes skrining
positif,maka diperlukan lagi tes diagnosis untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat. Tes skrining trimester pertama bisa dimulai sejak kehamilan 10 minggu,
yang merupakan kombinasi antara ultrasonografi (USG) janin dan tes darah ibu.
Tes USG ini dilakukan untuk menentukan ukuran dan posisi bayi. 
USG nuchal translucency (NT) adalah pengukuran peningkatan atau
ketebalan cairan di bagian belakang leher janin pada usia kehamilan 11-14
minggu dengan USG. Bila ada cairan lebih banyak dari biasanya, berarti ada
risiko Down syndrome pada bayi yang lebih tinggi. 

Bagaimana Teknologi USG Dapat Digunakan Untuk Pemeriksaan Janin

11 
Berbeda dengan prosedur pemindaian lain, seperti foto Rontgen (X-
ray)dan CT scan yang menggunakan radiasi, seperti sinar USG memanfaatkan
teknologi gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ tubuh bagian
dalam. Oleh karena itu, tindakan ini tergolong aman, termasuk bagi ibu hamil. 
USG tidak menimbulkan rasa sakit. Jika ibu hamil merasa tidak
nyamansaat melakukan USG, sebaiknya segera memberitahu dan akan
disarankan untuk mengosongkan kandung kemih (buang air kecil) terlebih
dahulu. Kandung kemih yang penuh biasanya akan membuat ibu hamil merasa
tidak nyaman saat transduser (alat yang digunakan untuk USG) menekan perut.
Saat ibu hamil melakukan USG pertama kali di awal kehamilan, mungkin ibu
hamil perlu untuk membuat kandung kemihnya penuh. Cairan menjadi media
perambatan gelombang suara, sehingga kandung kemih yang penuh di saat
menjalani USG di awal kehamilan dapat meningkatkan kualitas USG.
Sedangkan, saat usia kehamilan ibu hamil sudah tua, ibu hamil tidak perlu 
untuk mengisi kandung kemih sebelum melakukan USG. Saat kehamilan sudah
besar, cairan ketuban di sekeliling bayi sudah cukup membantu membuat gema
(suara) untuk menghasilkan gambar saat melakukan USG. 
2.3.2 Kelebihan dan kekurangan USG 
USG juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah
beberapa kelebihan USG: 
• Tidak menimbulkan rasa sakit 

• Tidak memerlukan jarum, suntikan, atau sayatan 

• Tidak menggunakan radiasi sehingga dinilai lebih aman 

• Dapat mendeteksi berbagai masalah pada jaringan tubuh, 


pembuluh darah dan organ tubuh 
• Dapat diakses secara luas dan lebih murah 
Sedangkan untuk kekurangannya, USG menggunakan energi

12 
ultrasonikyang berpotensi menghasilkan efek biologis pada tubuh, seperti
memanaskan jaringan dan menghasilkan kantong gas kecil di dalam cairan atau
jaringan tubuh. 
Namun, jika dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan dan tenaga medis
secara hati-hati, kemungkinan efek samping ini dapat diminimalisir. Meski
pemeriksaan dengan USG memiliki risiko yang minimal, tetap saja prosedur ini
memiliki keterbatasan. Gelombang suara dari USG tidak mampu menembus organ
atau jaringan yang terlindungi tulang, misalnya paru-paru dan otak. 

2.3.4 Manfaat USG 


USG memiliki beberapa manfaat seperti: 

• Mengonfirmasi kehamilan. 
• Melihat apakah ada lebih dari satu janin atau kehamilan kembar. •
Menetapkan hari perkiraan lahir. 
• Mengetahui apakah terjadi kehamilan ektopik. 
• Menilai risiko janin yang terkena kelainan kromosom tertentu. • Memeriksa
jumlah cairan ketuban di sekitar janin dalam rahim. • Menentukan posisi
plasenta. 
• Memeriksa posisi janin sebelum melahirkan. 

2.3.5 Fungsi USG Untuk Ibu Hamil 

1. USG selama trimester pertama 


Pemeriksaan USG selama trimester pertama kehamilan bisa 
dilakukan untuk tujuan: 
• Memastikan bahwa ibu benar sedang hamil 
• Memeriksa detak jantung janin 
• Menentukan usia kehamilan bayi dan memperkirakan kapan bayi akanlahir 
• Memeriksa apakah ibu mempunyai kehamilan kembar 
• Memeriksa kondisi plasenta, rahim, ovarium, dan leher rahim

13 
(serviks) 
• Mendiagnosis kehamilan ektopik (ketika telur yang sudah
dibuahisperma tidak menempel di dinding rahim) 
• Mendiagnosis keguguran awal 
• Memantau apakah janin mengalami pertumbuhan yang abnormal 

2. USG selama trimester kedua dan ketiga 


Saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua dan ketiga, ibu bisa
melakukan USG untuk tujuan yang lebih banyak, seperti: • Memantau
pertumbuhan janin 
• Mengetahui posisi janin, apakah janin berada dalam posisi sungsang,
melintang, kepala di bawah (cephalic), atau posisi normal 
• Menentukan jenis kelamin bayi 
• Memastikan apakah ibu mempunyai kehamilan kembar • Memeriksa
plasenta apakah bermasalah, seperti plasenta previa dan abrupsio plasenta 
• Memeriksa apakah bayi berpotensi mengalami Down syndrome (biasanya
dilakukan pada usia kehamilan 13 dan 14 minggu) 
• Memeriksa apakah bayi berpotensi mengalami kelainan bawaanatau cacat
lahir 
• Memeriksa apakah bayi dalam kandungan mengalami kelainanstruktural atau
masalah pada aliran darah 
• Memantau kondisi cairan ketuban 
• Memantau apakah bayi menerima cukup oksigen dan nutrisi •
Mendiagnosis masalah pada ovarium atau rahim, seperti tumor • Mengukur
panjang leher rahim 
• Mengetahui apakah ibu membutuhkan tes lain, seperti amniosentesis
(prosedur yang dilakukan untuk memeriksa sampel air ketuban)

14 
• Memastikan bayi dalam keadaan sehat dan tidak mati dalam kandungan. 
2.3.6 Macam-Macam USG 

1. USG 2 dimensi 

Gambar 4. USG 2 Dimensi 

USG 2 dimensi adalah metode USG tradisional yang telah digunakan selama
bertahun-tahun. Ini adalah jenis USG yang paling terkenal. Pemindaian ini
menghasilkan gambar janin yang lebih datar, dua dimensi, hitam, dan putih. Dari
USG ini dapat melihat tulang janin disorot dalam warna putih. Menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi dan perangkat lunak pencitraan khusus untuk
membuat gambar janin yang ditampilkan pada monitor. 
USG ini dapat ditemukan di semua rumah sakit. Kemungkinan besar, ketika
pertama kali melakukan USG, dokter kandungan akan melakukan jenis USG ini
untuk mengukur statistik janin. Biasanya USG 2 dimensi dilakukan di tahap awal
kehamilan. 
Di minggu keenam, ibu hamil dapat mendengar dan melihat detak jantung.
Sedangkan untuk mengetahui jenis kelamin, dapat diketahui pada minggu ke 14-
16 dengan melakukan pemindaian dua dimensi ini. 
2. USG 3 dimensi 
USG 3 dimensi merupakan pemindaian yang menangkap gambar tiga dimensi
janin. Terkadang memungkinan ibu untuk melihat fitur wajahtertentu dari janin.

15 
USG ini hampir sama dengan USG 2 dimensi namun memberikan gambar
yang lebih tajam dan hidup. Dokter dapat menggunakan USG 3 dimensi untuk
melihat anatomi janin dengan lebih baik. Ini dapat membantu untuk mendiagnosis
apakah ada potensi cacat kelahiran atau kelainan.Dalam USG 3 dimensi, janin akan
tampak dalam warna kuning atau coklat. 
Meskipun ibu hamil dapat mulai melihat janin di tahap awal, waktu yang
paling direkomendasikan untuk melakukan USG ini adalah antara 24 hingga 32
minggu kehamilan. Pada tahap itu, wajah janin sudah memiliki jaringan lemak yang
cukup dan akan memungkinkan untuk melihat fitur wajahnya. 
3. USG 4 dimensi 
USG ini menciptakan efek video, seperti film. bahkan Ibu dapat melihat
pergerakan bayi dalam kandungan saat melakukan USG 4 dimensi, seperti
menguap, mengisap jempol, menendang, dan gerakan lain. Ultrasonografi ini tidak
hanya akan menunjukkan janin dalam gambartiga dimensi, tetapi menampilkan aksi
dan gerakannya. 
USG 4 dimensi sangat mirip dengan USG 3 dimensi. Satu-satunya perbedaan
antara USG 3 dimensi dan 4 dimensi adalah USG 3D menghasilkan gambar yang
tidak bergerak (diam). Sementara USG 4 dimensi menyajikan gambar bergerak
layaknya sedang menonton film. Waktu yang disarankan untuk melakukan USG 4
dimensi ini sama dengan USG 3 dimensi, yaitu antara 24 hingga 32 minggu
kehamilan. 
4. USG 5 dimensi 
USG ini adalah teknologi baru yang memungkinkan ibu hamil melihat janin
dalam tampilan realistis. USG ini menampilan gambaran janindengan warna
kemerahan atau merah muda, seolah-olah langsung melihatnya di dalam rahim. 
USG 5 dimensi juga dikenal sebagai ultrasonografi HD Live. Pemindaian ini
diklaim sebagai USG yang paling canggih. Ketika melakukan USG 5 dimensi, ibu
hamil dapat melihat janin dalam kualitas terbaik. USG 5 dimensi mengandalkan
perangkat lunak untuk
16 
menghasilkan gambar janin yang lebih baik. USG ini menunjukkan hasil yang
lebih jelas, seperti warna kulit melalui pencahayaan. Seperti pemindaian 3
dimensi dan 4 dimensi, rentang waktu yang disarankan adalah kehamilan 24
hingga 32 minggu. 

2.4 Metode Penghitungan Gerakan Janin (Kick Count) 


2.4.1 Pengertian Pemantauan kesejahteraan janin 

Pemantauan kesejahteraan janin adalah hal yang perlu dilakukan pada masa
kehamilan terutama pada saat persalinan, yang bertujuan untuk mengetahui
perkembangan janin. Trauma persalinan dan penyakit infeksi menjadi penyebab
tingginya angka mortalitas perinatal di Negara berkembang. Cara untuk menurunkan
angka kematian perinatal adalah dilakukannya pemantauan kesejahteraan janin dalam
rahim. Adapun komponen yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui kesejahteraan
janin salah satunya adalah dengan menghitung gerakan janin. 
Sangat penting bagi seorang ibu untuk mengetahui apakah bayinya dalam
keadaan sejahtera atau baik-baik saja. Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan
sendiri oleh ibu hamil adalah dengan memantau /menghitung gerakan/ tendangan janin
(fetal kick count). Gerakan janin dapat: meregang (stretching), menendang (kicking),
berputar (rolling), bahkan melompat (jumping). Sebenarnya, janinpun mempunyai pola
(jam biologis) yang berbeda-beda. Umumnya 75% waktu janin dipakai untuk tidur.
Bahkan ada janin yang tidur sejam penuh. Janin mempunyai juga jam biologis diurnal
(siang dan malam). 
Pada umur kehamilan sebelum 8 bulan, janin lebih sering bergerak pada siang
hari. Namun pada 8 bulan ke atas (mendekati cukup bulan), biasanya janin lebih
banyak bergerak pada malam hari (diakibatkan oleh meningkatnya produksi hormon
kortisol janin pada malam hari untuk mematangkan parunya). Oleh sebab itu,
mendekati cukup bulan, biasanya ibu lebih sering susah tidur pada malam hari. Tanda
bahwa janin baik-baik

17 
saja antara lain; terasa 4-6 gerakan/sejam atau 10 gerakan dalam 2 jam. Lakukan setiap
hari sejak umur kehamilan 7 bulan. 
Gerak janin ini dipantau sejak kehamilan 28 minggu setelah sistem  susunan saraf
pusat dan autonom berfungsi dengan optimal. Pemantauan ini  terutama dilakukan
pada kehamilan resiko tinggi terhadap terjadinya  kematian janin atau asfiksia.
Misalnya pada kasus pertumbuhan janin  terhambat. Ada dua cara pemantauan, yaitu
cara Cardiff dan cara  Sadovsky. Menurut Cardiff, pemantauan dilakukan mulai jam 9
pagi, tidur  miring ke kiri atau duduk, dan menghitung berapa waktu yang diperlukan 
untuk mencapai 10 gerakan janin. Bila hingga jam 9 malam tidak tercapai  10 gerakan,
maka pasien harus segera ke dokter / bidan untuk penanganan  lebih lanjut. Bila
memakai metoda Sadovsky, pasien tidur miring ke kiri,  kemudian hitung gerakan
janin. Harus dapat dicapai 4 gerakan janin dalam  satu jam, bila belum tercapai,
waktunya ditambah satu jam lagi, bila  ternyata tetap tidak tercapai 4 gerakan, maka
pasien harus segera  berkonsultasi dengan dokter / bidan. Pada waktu akan memulai 
penghitungan gerak janin, dianjurkan ibu hamil tersebut makan dulu,  mengosongkan
kandung kemih, dan tidur miring ke kiri agar sirkulasi  uteroplasenta tidak terganggu.
Gerak janin yang masih dapat dianggap  normal adalah lebih dari 10 kali dalam 12
jam. Bila ibu merasakan  perubahan pola gerak janin, apakah menjadi berlebih atau
berkurang,  segeralah berkonsultasi dengan dokter atau bidan 
Selain cara diatas ada beberapa teknologi aplikasi yang dapat digunakan untuk
menghitung gerakan janin, yaitu: 

2.4.2 Count the Kicks 


Aplikasi kehamilan untuk ibu hamil yang pertama adalah Count the Kicks.
Aplikasi ini sangat membantu untuk mengetahui gerakan janin dalam rahim ibu hamil.
Selain itu, ibu hamil juga bisa mengetahui berapa kali rata rata bayi menendang perut
dalam sehari. Jadi, jika suatu ketika tendangan yang dihasilkan tidak sebanyak
biasanya, ibu hamil bisa segera memeriksakannya ke dokter. Hal ini tentunya
meminimalisir kemungkinan buruk yang bisa terjadi.

18 
2.4.3 Fitur Kick Counter theAsianParent 
Alasan theAsianparent membuat alat ini adalah karena menyadari bahwa kasus
stillbirth (bayi lahir mati) itu adalah masalah yang nyata terjadi di kawasan Asia
Tenggara (SEA). Data menunjukkan bahwa pada 2015 saja sekitar 105.000 kasus
stillbirth telah terjadi di Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan
Vietnam. Itu artinya setiap hari rata-rata 287 keluarga menerima kabar buruk tentang
masalah kehilangan janin.
19 
Akan tetapi, sebenarnya sepertiga dari kerugian tersebut masih bisa dicegah.
Salah satu cara pencegahannya adalah dengan menghitung tendangan atau gerakan
janin di dalam kandungan. Cara menggunakan Fitur Kick Counter theAsianParent 
1. Kick Counter dapat ditemukan pada menu “Ragam Fitur” di aplikasi theAsianparent 

Gambar 5. Kick Counter 

2. Pada bagian bawah fitur, terdapat menu “Instruksi”, Ibu hamil bisa membaca instruksi
terlebih dahulu sebelum memulai menghitung tendangan janin 

Gambar 6. Kick Counter

20 
3. Lanjutkan dengan merekam tendangan selama satu jam (60 menit)

Gambar 7. Kick Counter 

4. Ada laporan harian, mingguan, dan bulanan dari aktivitas Kick Counter yang telah
dilakukan. Dengan cara ini, Ibu hamil dapat mengetahui Kesehatan kehamilan
dengan mudah.

Gambar 8. Kick Counter 

21 
KELOMPOK 1 MATERI 2

Metode dan tekhnik alamiah dalam asuhan intranatal. A. Hypnobirthing. 1. Pengertian. Berasal dari
kata Yunani, Hypnos yang berarti tidur/pikiran tenang. Birthing adalah proses kehamilan sampai
melahirkan. Pertama kali dikembangkan oleh Marie Mongan sejak tahun 1959. Hypnobirthing adalah
upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang
dan sabar (www.hypnobirthing.web.id). Menurut Lanny Kuswandi, terapis Pro V Clinic (Holistic
Health Care) hypnobirthing adalah relaksasi dengan penambahan sugesti melalui usapan. Tangan
menjadi sarana untuk mengusap daerah bawah payudara hingga perut. Bahkan cara ini telah
dilakukan oleh para ibu hamil ketika bayinya meronta dalam kandungan. Untuk menenangkan sang
bayi, biasanya ibu akan mengusap perutnya diiringi dengan membisikan kalimat-kalimat lembut. Niat
positif untuk ibu hamil adalah bayi tumbuh sehat jasmani dan rohani sampai kehamilan 9 bulan
menghadapi proses persalinan dengan alami, nyaman dan lancer. (www.hypno-birthing.web.id).
Hypnobirthing melatih ibu menenangkan pikirannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kalau
senam hamil fokusnya ke body and soul. Hypnobirthing justru lebih fokus pada mind and soul-nya.
Tapi sebenarnya antara senam hamil dan hypnobirthing saling menunjang. Hypnobirthing adalah
proses persalinan yang menggunakan metode hipnosis dan teknik relaksasi. Kedua metode inilah
yang membantu para calon ibu dalam mengatasi ketakutan, kecemasan, ketegangan, hingga rasa
sakit saat melahirkan. Sederhananya, hypnobirthing akan mempersiapkan ibu hamil untuk
melahirkan dengan damai, tenang, nyaman, dan sangat indah. 7 2. Waktu Pelaksanaan
Hypnobirthing Hypnobirthing bisa dilakukan di usia kehamilan berapa pun. Namun, umumnya
dilakukan di usia kehamilan 7 bulan atau 2 minggu sebelum proses persalinan. Bisa dilakukan dua
kali sehari di saat pagi maupun menjelang tidur malam, lamanya sekitar 10-15 menit. Tempatnya
bergantung keinginan masing-masing dan sebaiknya dilakukan berpasangan dengan sang suami agar
tercipta hubungan spiritual Bersama. Menurut Tubagus Erwin Kusuma, ahli kesehatan jiwa,
kepribadian seseorang terbentuk sejak sejak masih dalam kandungan. Stres yang dialami orang
dewasa sebetulnya merupakan rekaman getaran kehidupan mereka sejak dalam kandungan. Begitu
pula saat hamil, faktor kecemasan sang ibu bisa membuat persalinan yang seharusnya lancar
menjadi terhambat. Dengan metode Hypnobirthing ini, ibu hamil dilatih rutin melakukan relaksasi
agar mereka tenang dan selalu berpikiran positi selama hamil dan ketika melahirkan. 3. Manfaat
Hypnobirthing. Bagi beberapa calon ibu, teknik hypnobirthing dapat membantu melepaskan
ketakutan yang berkaitan dengan kehamilan dan proses melahirkan, sehingga tubuh dan pikiran
menjadi lebih rileks ketika persalinan nanti. Hal ini juga membantu calon ibu membayangkan
persalinan sebagai suatu hal yang positif, bukan menakutkan. Tak hanya itu, hypnobirthing juga
berpeluang memberikan berbagai manfaat lainnya bagi calon ibu, seperti: • Mengelola hormon
stress • Mempersingkat waktu persalinan • Mengurangi rasa nyeri akibat kontraksi • Mengurangi
kebutuhan obat pereda nyeri dan intervensi medis lainnya saat persalinan • Membantu wanita yang
pernah mengalami trauma • Menurunkan kemungkinan terjadinya depresi pasca melahirkan Teknik
hypnobirthing relatif aman karena Bumil tetap sadar selama persalinan berlangsung. Namun, perlu
ditekankan bahwa teknik hypnobirthing tidak menjamin proses melahirkan yang lancar atau mudah.
Karena itu, tetaplah waspada akan risiko komplikasi yang bisa terjadi selama persalinan. 8 Jika Bumil
tertarik dengan teknik hypnobirthing, Bumil bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan
sebelum membuat keputusan. Dokter dapat memberikan saran mengenai hypnobirthing dan apakah
teknik tersebut adalah teknik melahirkan yang terbaik untuk Bumil. Untuk mempelajari teknik
hypnobirthing, Bumil bisa mengikuti kelas khusus atau mencari informasi dari buku maupun
internet. 4. Langkah-langkah Hypnobirthing. Kepala dimiringkan di atas bahu kanan kemudian
diputar sampai di atas bahu kiri, kembali ke bahu kanan sampai delapan kali hitungan. Setelah itu jari
kanan di atas bahu diputar ke belakang sebanyak delapan kali. Lalu tangan tetap di atas bahu diputar
ke depan sebanyak delapan kali pula. Relaksasi otot. Berbaring santai, lengan disamping kanan dan
kiri, telapak kanan menghadap atas. Lalu tegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha,
pinggul dan dada. Pundak ditarik ke atas dan kedua telapak tangan dikepal kuat. Dahi dikerutkan,
lidah ditarik ke arah langit-langit. Relaksasi pernapasan. Dalam keadaan berbaring, otomatis napas
akan terdorong ke arah perut. Tarik napas panjang melalui hidung sambil hitung sampai 10 kali.
Kemudian hembuskan napas perlahan-lahan lewat mulut, lakukan 10 kali juga. Relaksasi pikiran.
Langkah ini diwakili indra mata. Setelah mata terpejam sejenak, buka mata pelan-pelan sambil
memandang satu titik tepat di atas mata. Makin lama kelopak mata makin rileks, berkedip. Pada
hitungan kelima mata akan menutup. Pada saat ketiga unsur jiwa (perasaan, kemauan dan pikiran)
dan raga istirahat, masukkan program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh
program positif; ‘Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan pada saat persalinan
akan menghadapinya dengan tenang (www.hypno-birthing.web.id) 9 B. Teknik relaksasi pada masa
intranatal. 1. Pengertian Relaksasi Relaksasi adalah suatu kegiatan positif yang dapat memberikan
rasa nyaman dan puas. Relaksasi adalah cara untuk melupakan sejenak kecemasan-kecemasan atau
mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan kelebihan energi atau ketegangan (psikis) kita
melalui suatu kegiatan yang menyenangkan. 2. Fungsi Relaksasi. Relaksasi berfungsi memperlancar
proses persalinan dan untuk ketenangan diri guna untuk menghadapi stress selama masa persalinan.
Metode relaksasi ini juga sangat membantu seseorang menghadapi penyakit medis. Namun secara
psikologis jiwa seseorang dapat disehatkan melalui relaksasi sehingga dapat diperlengkapi dengan
kekuatan yang lebih untuk menghadapi persalinan atau penyakitnya. Relaksasi sangat
mempengaruhi proses persalinan. Jika jiwa dan emosi ibu dalam keadaan tenang dan damai, dia
tidak akan berteriak-teriak, mengamuk atau menjerit-jerit saat berusaha menahan sakit akibat
kontraksi bisa saja tidak terasa karena secara mental sang ibu telah siap sehingga dia hanya
mengalami rasa bahagia dan damai selama proses persalinan. Tentu saja jika semua ibu dapat
merasa tenang selama proses persalinan, para dokter kandungan akan merasa senang. Contoh
teknik relaksasi. A. Pernafasan. Relaksasi pernafasan merupakan salah satu keterampilan yang paling
bermanfaat untuk mengatasi rasa nyeri persalinan. Keterampilan relaksasi pernafasan untuk
mengatasi rasa nyeri ini dapat digunakan selama persalinan agar dapat mengatasi persalinan dengan
baik berarti tidak kewalahan atau panik saat menghadapi rangkaian kontraksi. Para wanita yang
menggunakan keterampilan ini biasanya tidak merasa begitu sakit dibandingkan para wanita yang
tidak menggunakannya (Maryunani, 2010 : 103) Definisi Relaksasi Napas Dalam Menurut Setyoadi &
Kushariyadi (2011), relaksasi nafas dalam adalah pernafasan abdomen dengan frekuensi lambat atau
perlahan, berirama, dan nyaman yang dilakukan dengan memejamkan mata. 10 Manfaat Terapi
Relaksai Napas Dalam : • Pasien mendapatkan perasaan yang tenang dan nyaman. • Mengurangi
rasa nyeri. • Pasien tidak mengalami stress. • Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan
kejenuhan yang biasanya menyertai nyeri. • Mengurangi kecemasan yang memperburuk persepsi
nyeri. Teknik Terapi Relaksasi Nafas Dalam Menurut Earnest dalam Setyoadi & Kushariyadi (2011),
teknik relaksasi nafas dalam dijabarkan seperti berikut : 1. Klien menarik nafas dalam dan mengisi
paru dengan udara, dalam 3 hitungan (hirup, dua,tiga). 2. Udara dihembuskan perlahan-lahan sambil
membiarkan tubuh menjadi rileks dan nyaman. Lakukan penghitungan bersama klien (hembuskan,
dua, tiga). 3. Klien bernafas beberapa kali dengan irama normal. 4. Ulangi kegiatan menarik nafas
dalam dan menghembuskannya. Biarkan hanya kaki dan telaopak kaki yang rilaks. Perawat meminta
klien mengonsentrasikan pikiran pada kakinya yang terasa ringan dan hangat. 5. Klien mengulangi
langkah keempat dan mengonsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot
yang lain. 6. Setelah seluruh tubuh klien rileks, ajarkan untuk bernafas secara perlahan-lahan. Bila
nyeri bertambah hebat, klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil adalah melakukan teknik Relaksasi Nafas
Dalam. Relaksasi Nafas Dalam merupakan latihan yang dilakukan dengan mengatur mekanisme
pernafasan baik tempo dan intensitas yang lebih lambat dan. Sesuai dengan pernyataan
Wiramihardja (2012) bahwa keteraturan dalam bernafas menyebabkan sikap mental dan badan
menjadi rileks, sehingga dapat membantu mengurangi kecemasan pada ibu hamil. Teknik Relaksasi
Nafas Dalam dapat meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi
paru, meningkatkan efsisiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dinyatakan bahwa teknik Relaksasi Nafas Dalam efektif digunakan
untuk mengurangi kecemasan 11 termasuk kecemasan pada Ibu hamil. Selain itu, teknik ini dapat
dijadikan alternatif pilihan pertama untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil dikarenakan
langkah yang mudah diterapkan dan dapat dilakukan secara mandiri dan berkelanjutan dirumah
apabila kecemasan muncul lagi, sehingga dapat memberikan perasaan yang nyaman dan
menyenangkan. B. Masase/pijat persalinan. Masase digunakan untuk membantu relaksasi dan
menurunkan nyeri melalui peningkatan aliran darah pada daerah-daerah yang terpengaruh,
merangsang reseptor-reseptor raba pada kulit sehingga merilekskan otot-otot, perubahan suhu
kulit, dan secara umum memberikan perasaan nyaman yang berhubungan dengan keeratan
hubungan manusia (Yanti, 2011 : 72). Nyeri pada ibu bersalin disebabkan oleh pasokan oksigen ke
otot rahim berkurang, karena adanya kontraksi yang singkat menyebabkan nyeri menjadi lebih tinggi
sehingga pasokan oksigen ke otot rahim belum sepenuhnya pulih. Pada kala I persalinan , nyeri
disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang mengakibatkan dilatasi dan penipisan seviks dan
iskemia pada uterus. Nyeri tersebut dirasakan ibu saat kontraksi. Penggunaan teknik pengurangan
rasa nyeri persalinan dapat dilakukan dengan metode nonfarmakologis seperti relaksasi, teknik
pernafasan, perubahan posisi, pijatan oksitosin, aromaterapi, hidroterapi, music serta metode-
metode lain yang dapat diterapkan. Pijat oksitosin adalah salah satu teknik pengurangan rasa nyeri
persalinan yaitu sentuhan ringan atau pijatan tulang belakang mulai dari costa ke 5-6 sampai scapula
yang digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saat proses persalinan. Pada ibu bersalin
yang diberikan pijat oksitosin mengatakan bahwa merasa lebih tenang, lebih nyaman dalam
menghadapi persalinan. Pemijatan yang diberikan memberi manfaat pada ibu bersalin yaitu
melancarkan peredaran darah dan meregangkan daerah otot-otot sehingga nyeri yang dialami
selama proses persalinan juga semakin berkurang. Tindakan pijat oksitosin pada saat pasien
merasakan nyeri akibat persalinan dapat membantu bidan dalam memberikan asuhan kebidanan,
karena pemberian pijat oksitosin pada ibu bersalin normal kala I fase aktif persalinan ini dapat
meminimalkan efek samping yang muncul dan dengan biaya yang murah. Pijat oksitosin juga
membuat ibu merasa lebih dekat dengan orang yang merawatnya. Sentuhan seseorang yang peduli
dan ingin menolong merupakan sumber kekuatan saat ibu sakit, lelah, dan takut. 12 Penurunan nyeri
ini dikarenakan teknik ini mempunyai cara kerja merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin
yang berdasarkan teori langkah-langkah dalam melakukan pijat oksitosin harus diperhatikan dengan
baik agar pemijatan menghasilkan pengaruh yang optimal, salah satu langkah yang perlu
diperhatikan adalah cara pemijatan atau kekuatan pada setiap ibu dengan postur tubuh yang
berbeda, seperti ibu yang gemuk harus dipijat dengan posisi telapak tangan mengepal sedangkan
pada ibu dengan tubuh yang kurus atau normal bisa menggunakan jempol tangan kiri dan kanan
atau punggung telunjuk kiri dan kanan. Selain itu, durasi pemijatan oksitosin pun perlu untuk
diperhatikan, waktu yang baik untuk dilakukan pemijatan yaitu selama 3-5 menit. Dalam penelitian
ini, pijat oksitosin sangat bermanfaat untuk ibu bersalin karena dapat menurunkan nyeri saat
bersalin. Ketika nyeri dapat ditangani, ibu akan merasa rileks dan nyaman sehingga bisa mengikuti
proses persalinan dengan tenang. Ketika kondisi ibu saat persalinan dalam kondisi tenang persalinan
akan berjalan dengan normal. Jika ibu bersalin dalam keadaan stress system syaraf simpatis
berfungsi mempertahankan aktifitas jantung. Hambatan pada syaraf simpatis akan menurunkan
frekuensi dan sedikit mengurangi variabilitas denyut jantung janin. Jika ibu tidak bisa rileks dalam
proses persalinan dapat menimbulkan kegelisahan dan respon endokrin, dan hal ini dapat
menyebabkan retensi natrium, ekskresi kalium dan penurunan glukosa. Kondisi ini dapat
menyebabkan sekresi epinephrine yang dapat menyebabkan penghambatan aktifitas miometrium
sehingga menyebabkan kontraki uterus terganggu. Jika dalam persalinan kontraksi uterus terganggu,
persalinan tidak akan berjalan dengan semestinya. Metode pijat oksitosin saat persalinan membantu
meningkatkan pelepasan zat oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi persalinan,
mengendalikan rasa nyeri yang menetap, mengendalikan perasaan stress, mengurangi atau
meringankan rasa sakit pada ibu yang akan melahirkan, dapat meningkatkan kondisi rileks dalam
tubuh dengan memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit, mengurangi risiko terjadinya
komplikasi dalam persalinan dan terjadinya perdarahan. Menurut penelitian Aryani tahun 2015,
menyatakan bahwa pijatan yang diberikan secara sering saat ibu menghadapi persalinan dapat
menekan produksi mediator nyeri, ketika nyeri berkurang ibu pun dapat tenang dan bisa beradaptasi
pada keadaan persalinan nya sehingga persalinan berjalan dengan baik yaitu patograf dalam batas
normal. Melihat hasil penelitian yang menunjukkan adanya penurunan nyeri yang signifikan setelah
dilakukan pijat oksitosin, maka pijat oksitosin ini dapat dijadikan 13 pilihan karena tidak ada efek
samping bagi ibu ataupun janinnya, dibandingkan dengan beberapa metode persalinan yang biasa
ibu pilih untuk mengurangi nyeri persalinan, seperti seksio sesarea yang memiliki efek samping yang
dapat membahayakan ibu dan juga janinnya. C. Teknik back elfuerage dan teknik counter pressure.
Metode non-farmakologis (secara tradisional) sangat bervariasi yang dapat diterapkan untuk
membantu mengurangi rasa nyeri, diantaranya adalah masase/pijatan. Pada umumnya, ada dua
teknik pemijatan yang dilakukan dalam persalinan, yaitu teknik Back-Effleurage dan Counter-
Pressure, yang relatif cukup efektif dalam membantu mengurangi nyeri pinggang persalinan dan
relatif aman karena tidak ada efek samping yang ditimbulkan (Danuatmaja & Meiliasari, 2008).
Prinsip metode ini adalah mengurangi ketegangan ibu sehingga ibu merasa nyaman dan rileks
menghadapi persalinan. Metode ini juga dapat meningkatkan stamina untuk mengatasi rasa nyeri
dan tidak menyebabkan depresi pernapasan pada bayi yang dilahirkan (Rejeki S. 2011). Menurut
Danuatmaja dan Meiliasari (2008) Effleurage punggung selama 10-20 menit setiap jam dapat
menurunkan tekanan darah, memperlambat denyut jantung, dan meningkatkan pernapasan. Tetapi
dalam penelitian ini hanya menggunakan waktu 5 menit untuk pijatan, sehingga kurang
memaksimalkan pengurangan nyeri yang diharapkan. Penjelasan tersebut sesuai dengan pustaka
yang ada (Yuliatun, 2008; Monsdragon, 2011; Maryunani, 2010) yaitu pada kala I persalinan, impuls
nyeri berasal dari serviks dan korpus uteri, ditranmisikan oleh serabut aferen melalui pleksus uterus,
pleksus pelviks, pleksus hipogastrik inferior, middle, posterior dan masuk ke lumbal yang kemudian
masuk ke spinal melalui Lumbal 1, Torakal 12, 11, dan 10. Dengan intervensi teknik Back-Effleurage
berupa usapan lembut menyusuri segmen Torakal 10 hingga Sacrum memberikan rangsangan pada
saraf berdiameter besar yang banyak terdapat dikulit akan menutup pintu jalur nyeri menuju ke
korteks serebral (otak). Pada prinsipnya rangsangan tersebut harus dilakukan awal rasa sakit atau
sebelum impuls rasa sakit yang dibawa oleh saraf yang berdiameter kecil mencapai otak. Pijatan
dengan teknik Back-Effleurage yang teratur dengan latihan pernapasan selama kontraksi digunakan
untuk mengalihkan ibu selama kontraksi. Pijatan tersebut membuat relaksasi otot sehingga
memberikan perasaan nyaman pada ibu (Maslikhanah, 2011). 14 • Pengertian Effleurage Effleurage
(pijat ringan) adalah salah satu gerakan utama dalam pijat dan bisa di lakukan di bagian tubuh
manapun. Effleurage menunjukkan awal dan akhir pijatan dan bisa di lakukan sebelum atau sesudah
usapan dan memudahkan aliran gerakan satu ke gerakan yang lain. Telapak tangan harus selalu
bersentuhan dengan tubuh, yang akan merasakan sebuah gerakan yang berkelanjutan ketika
menerapkan tekanan ritmis dari atas ke bawah menuju titik awal dengan sentuhan ringan,
mempertahankan irama tersebut dan menghindari gerakan gerakan kasar (Jordi , 2007 : 24) • Teknik
pijat Effleurage Teknik pijat Effleurage merupakan salah satu metode non farmakologis yang
dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif. pijatan berupa
usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak terputus – putus. Bisa di lakukan dengan posisi
pasien terlentang atau miring, teknik pijat ini menimbulkan efek relaksasi dan menciptakan perasaan
nyaman. • Tujuan 1. Melancarkan sirkulasi darah 2. Menurunkan respons nyeri punggung 3.
Menurunkan harga otot • Indikasi 1. Klien dengan keluhan kekakuan dan otot punggung 2. Klien
dengan gangguan rasa nyaman nyeri punggung pada ibu hamil. • kontraindikasi 1. Nyeri pada daerah
yang akan di masase 2. Luka pada daerah yang akan di masase . 3. Gangguan atau penyakit kulit . 4.
Jangan melakukan pemijatan langsung pada daerah tumor 15 5. Jangan melakukan masase pada
daerah yang mangalami ekimosis atau lebam . 6. melakukan masase pada daerah yang mengalami
inflamasi 7. melakukan penurunan melakukan masase pada daerah yang mengalami tromboplebitis
8. Hati - hati saat melakukan masase pada daerah yang mengalami gangguan seperti sensasi maupun
hiperanastesia ( Tap & Benjamin , 2004 ) . • Cara kerja 1. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera
dimulai . 2. Periksa tanda vital klien sebelum memulai remedial massage efflourage pada punggung .
3. Posisikan pasien dengan posisi miring ke kiri untuk mencegah terjadinya hipoksia janin. 4. Jika
pasien masih bisa untuk duduk berikan posisi berlutut kemudian berbaring di bantal yang besar
senyaman mungkin 5. Instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan
mengeluarkan lewat mulut secara perlahan sampai pasien merasa rileks . 6. Tuangkan baby oil pada
telapak tangan kemudian gosokan kedua tangan hingga hangat . 7. Letakkan kedua tangan pada
punggung pasien , mulai dengan gerakan mengusap dan bergerak dari bagian bahu menuju sacrum ;
8. Buat gerakan melngkar kecil dengan menggunakan ibu jari menuruni area tulang belakang
gerakkan secara perlahan berikan penekanan arahkan penekanan kebawah sehingga tidak
mendorong pasien kedepan . 9. Usap bagian punggung dari arah kepala ke tulang ekor , untuk
mencegah terjadinya lordosis lumbal . 10. Bersihkan sisa minyak atau lotion pada punggung klien
dengan handuk . 16 11. Rapikan klien ke posisi semula . 12. Beritahu bahwa tindakan telah selesai
13. Bereskan alat - alat yang telah digunakan • Pengertian Counter Pressure Massage counter
pressure adalah pijatan yang dilakukan dengan memberikan tekanan yang terus-menerus selama
kontraksi pada tulang sakrum pasien dengan pangkal atau kepala salah satu telapak tangan (Simkin
dan Ancheta, 2008). Tekanan dalam massage counter pressure dapat diberikan dalam gerakan lurus
atau lingkaran kecil. Teknik ini efektif menghilangkan sakit punggung akibat persalinan.Namun perlu
disadari bahwa ada ibu yang tidak biasa dipijat, bahkan disentuh saat mengalami kontraksi, hal ini
disebabkan karena kontraksi sedemikian kuatnya sehingga ibu tidak sanggup lagi menerima
rangsangan apapun pada tubuh.Bidan harus memahami hal ini dan menghormati keinginan ibu
(Danuatmadja dan Meilasari, 2011). Counter pressur adalah pijatan tekanan kuat dengan cara
meletakkan tumit tangan atau bagian datar dari tangan, atau juga menggunakan bola tenispada
daerah lumbal dimana ia mengalami sakit punggung.Tehnik massage conter pressure adalah tehnik
massage untuk nyeri pinggang dengan metode nonfarmakologi (tradisional), yaitu dengn menekan
persyarafan pada daerah nyeri pinggang, menggunakan kepalan tangan ke pinggang selama 20
menit dengan posisi duduk. Dilakukan ketika respon mengalami kontraksi uterus. Tehnik massage
counter pressure dilakuan dengan memberi penekanan pada sumber daerah nyeri pinggang yang
dirasakan sehingga dapat melepaskan ketegangan otot, mengurangi nyeri pinggang, memperlancar
peredaran darah dan akan menimbulkan relaksasi. Tehnik conterpresur akan membantu mengatasi
kram otot yang dirasakan oleh penderita, menurunkan rasa nyeri, kecemasan mempercepat proses
ketegangan otot paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis,
efektif dalam membentu mengurangi rasa nyeri pinggang dan relatif aman karena hampir tidak ada
efek samping yang ditimbulkan. (Yuliatun, 2008). Dengan pemberian massage counter pressure
dapat menutup gerbang pesan nyeri yang akan dihantarkan menuju medula spinalis dan otak. Selain
itu dengan tekanan yang kuat pada tehnik tersebut maka akan mengaktifkan senyawa endhorophin
yang berada di 17 sinaps sel-sel saraf tulang belakang dan otak. Sehingga tranmisi pesan nyeri dapat
dihambat dan menyebabkan penurunan sensasi nyeri (nastiti, 2012). Menurut Ni Made Gita (2014)
bahwa hasil penelitian bahwa sesudah diberikan terapi massage counterpressure pada kelompok
intervensi sebagian besar remaja telah mengalami nyeri ringan. Nyeri menstruasi ringan yang
dialami oleh remaja kelompok intervensi lebih ringan dibandingkan kelompok kontrol yang masih
mengalami nyeri sedang. Hal ini disebabkan karena saat massage Counterpresure remaja merasa
rileks yang artinya bahwa pemberian massage Counterpressure dapat meningkatkan kadar hormon
endorphine yang menghilangkan rasa sakit secara alamiah. Dibandingkan dengan kelompok kontrol
yang tidak diberikan terapi apapun akan merasakan nyeri sedang karena tidak diberikan terapi
massage Counterpressure sehingga remaja putri merasakan nyeri yang lebih sakit. Adapula menurut
Judha (2012) Nyeri menstruasi ringan juga disebabkan oleh pengalaman sebelumnya. Remaja yang
sebelumnya pernah mengalami nyeri menstruasi kemungkinan akan lebih siap menghadapi nyeri
dibandingkan remaja yang belum pernah. Hal ini memungkinkan bahwa remaja yang pernah
merasakan nyeri menstruasi mengatakan bahwa nyeri yang dideritanya ini ringan dibandingkan
remaja yang belum pernah mengalami nyeri menstruasi. Namun demikian, pengalaman nyeri
sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu akan mengalami nyeri yang lebih mudah pada masa
yang akan datang. Apabila individu sejak lama sering mengalami serangkaian nyeri tanpa pernah
sembuh maka rasa takut akan muncul dan juga sebaliknya. Akibatnya klien akan akan lebih siap
untuk melakukan tindakan tindakan yang diperlukan untuk menghilangkan nyeri. Langkah-langkah
melakukan massage counter pressure sebagai berikut: a) Memberitahukan langkah yang akan
dilakukan dan fungsinya b) Menganjurkan mencari posisi yang nyaman seperti posisi menunduk
ataupun duduk c) Mencuci tangan d) Menekan daerah sakrum secara mantap dengan pangkal atau
kepala salah satu telapak tangan, lepaskan dan tekan lagi, begitu seterusnya selama 20 menit 18 e)
Mengevaluasi teknik massage counter pressure tersebut Cara Counter Presure 1. Cara yang pertama
melakukan tekanan kuat yang terus menerus selama beberapa saat pada daerah sakrum dengan
kepalan kedua tangan di ulang selama 20 menit. 2. Cara yang kedua melakukan penekanan pada
daerah sakrum selama beberapa saat dengan menggunakan pangkal telapak tangan di ulang selama
20 menit. Menurut Stillerman & Elaine (2008) dalam Rejeki (2014), beberapa posisi dapat dilakukan
saat pelaksanaan Counter Pressure antara lain : berdiri, duduk, tidur tengkurap, membungkuk dan
bersandar kedepan, berbaring miring. • Prinsip atau tujuan massage counter pressure Prinsip atau
tujuan tehnik massage conterpreesure yaitu memberikan block pada daerah nyeri sehingga nyeri
dapat dikurangi dan pelaksanaan massage yang benar apat mengurangi nyeri serta mengurangi
ketegangan otot dan individu dapat mempersepsikan massage sebagai stimuus untuk rileks
kemudian muncul respon relaksasi sehingga dapat mengurangi tigkat nyeri pinggang. (Potter&Perry,
2009). Teknik Counter-Pressure melakukan pemblokiran impuls nyeri yang akan ditramisikan ke otak
lebih cepat dibandingkan dengan cara kerja teknik Back-Effleurage yang harus melalui tahap-tahap
dalam melakukan pemblokiran impuls nyeri saat kontraksi terjadi. Untuk membahas lebih dalam
bagaimana nyeri menjadi berkurang, menggunakan dasar 19 teori masase yaitu teori get-control.
Penurunan nyeri yang terjadi karena pemberian masase dengan teknik BackEffleurage pada area
punggung menstimulasi serabut taktil kulit sehingga sinyal nyeri dapat dihambat dan korteks serebri
tidak menerima sinyal nyeri tersebut, nyeri yang dirasakan pun dapat berkurang/menurun. Dengan
pemberian masase dengan teknik Counter-Pressure dapat menutup gerbang pesan nyeri yang akan
dihantarkan menuju medulla spinalis dan otak, selain itu tekanan kuat pada teknik ini dapat
mengaktifkan senyawa endhorpine yang berada di sinaps selsel saraf tulang belakang dan otak,
sehingga tranmisi dari pesan nyeri dapat dihambat dan menyebabkan status penurunan sensasi
nyeri (Monsdragon, 2004). Hal inilah yang membuktikan bahwa teknik ini lebih efektif dibanding
teknik Back-Effleurage. D. Kompres panas dan dingin 1. Kompres Panas. • Pengertian kompres panas
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis. • Tujuan Kompres panas memperlancar sirkulasi darah
mengurangi rasa sakit memberi rasa hangat , nyaman , dan tenang pada klien merangsang peristatik
usus memperlancar pengeluaran eksudat. • Cara Pemberian Kompres Panas Kompres dapat
dilakukan dengan menggunakan handuk panas , silika gel yang telah dipanaskan , kantong nasi panas
atau botol yang telah diiisi air panas . Dapat juga langsung dengan menggunakan shower air panas
langsung pada bahu , perut atau punggung jika dia merasa nyaman . Kompres panas dapat
meningkatkan suhu local pada kulit sehingga meningkatkan sirkulasi pada jaringan untuk proses
metabolisme tubuh . Hal tersebut dapat mengurangi spasme otot dan mengurangi nyeri . • Indikasi
Pemberian Kompres Panas Saat yang tepat pemberian kompres panas , yaitu saat ibu mengeluh sakit
atau nyeri pada daerah tertentu , saat ibu mengeluh adanya tanda tanda ketegangan otot saat ibu
mengeluh ada perasaan tidak nyaman . Komores nanas tidak diberikan pada ibu dalam 20 keadaan
demam dan disertai tanda tanda peradangan lain , mengompres daerah yang mengalami
peradangan ( ditandai dengan bengkak , panas , dan merah ) dapat memperluas peradangan , atau
kompres panas tidak dilakukan jika petugas takut dengan kemungkinan terjadinya demam akibat
kompres hangat. 2. Kompres Dingin • Pengertian Kompres dingin. Kompres dingin adalah suatu
metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek
fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi
perdarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan
memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. •
Tujuan Kompres Dingin menurunkan suhu tubuh mencegah peradangan meluas mengurangi
kongesti mengurangi perdarahan setempat mengurangi rasa sakit pada daerah setempat. • Cara
Pemberian Kompres Dingin Cara pemberian kompres dingin adalah dengan meletakkan kompres
dingin butiran es , handuk basah dan dingin , sarung tanagn karet yang diisi dengan butiran es , botol
plastik dengan air es pada punggung atau perieum . Selain itu kempres dingin dapat digunakan pada
wajah ibu yang bengkak , tangan dan kaki serta dapat diletakkan pada anus untuk mengurangi nyeri
haemorrhoid pada kala II . ➢ Salah satu Penelitian untuk mengurangi nyeri persalinan. Metode
untuk mengurangan nyeri persalinan dalam penelitian ini yaitu kompres, yang secara ilmiah dapat
mengurangi rasa nyeri dalam persalinan tanpa farmakologi. Bukan hanya untuk nyeri persalinan,
tetapi juga dapat mengatasi cedera dan nyeri otot. Penggunaan kompres lebih mudah dan praktis
melalui prosedur tanpa harus mengikuti pelatihan. Kompres hangat bersifat vasodilatasi yang dapat
meningkatkan suhu lokal pada kulit sehingga meningkatkan sirkulasi pada jaringan untuk proses
mengurangi spasme otot dan mengurangi nyeri. Kompres dingin bersifat vasokontrksi yang berguna
21 untuk mengurangi ketegangan nyeri sendi dan otot, anastesi lokal mengurangi pembengkakan,
dan menyejukkan kulit (Rohani dkk, 2011). Perbedaan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Kelompok N Mean Rank p-value Pretest : Kompres Hangat Kompres Dingin 10 10,15 10,85 0,779
Posttest : Kompres Hangat Kompres Dingin 10 7,65 13,35 0,023 Berdasarkan tabel dapat dilihat
bahwa hasil uji Mann Whitney didapatkan tidak ada perbedaan intensitas nyeri sebelum perlakuan
antara kelompok kompres hangat dan kelompok kompres dingin (p=0,779) dan ada perbedaan
intensitas nyeri setelah perlakuan antara kelompok kompres hangat dan kelompok kompres dingin
(p=0,023), dengan mean rank kelompok terapi kompres hangat lebih rendah yaitu 7,65 dibanding
ibu bersalin yang diberikan terapi kompres dingin yaitu 13,35 yang artinya rata-rata intensitas nyeri
ibu bersalin yang diberikan terapi kompres hangat lebih rendah dibandingkan terapi kompres dingin.
22 BAB III PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai