Anda di halaman 1dari 49

Obat

Tradisional
Atun A. Mulud
Uji Klinik
Setelah pada uji praklinik diketahui mempunyai efek farmakologi
dan aman, maka dapat dilanjutkan pada uji klinik

Tujuannya: memastikan efektivitas, keamanan, gambaran efek


samping pada manusia akibat pemberian suatu obat

Untuk OT yang sudah lama beredar setelah uji praklinik dpt


langsung dilakukan UK dg pembanding (fase 3) dan yang belum
digunakan scr luas, harus melalui UK dari awal
Fase-fase Uji Klinik

01 02 03 04
Uji Klinik Uji Klinik Uji Klinik Uji Klinik
Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4
01
Uji Klinik Fase 1
• Tujuan :
• 1. melihat kemungkinan adanya
efek samping dan toleransi subyek
terhadap obat uji
• 2. melihat sifat kinetik
• 3. melihat dosis dan efek obat
• Populasi : diberikan pada orang yang sehat
• Jumlah : 15-80 orang
• Lama : s/d 1 bulan
• Desain : dosis tunggal, tdk tersamar dan tanpa
pembanding
02
Uji Klinik Fase 2
“ •


Tujuan : untuk melihat efek
farmakologi dari obat yang diujikan dan
efek samping obat jangka pendek
Populasi : 100-200 orang
• Lama : beberapa bulan
• Desain : penderita harus acak, kriteria
subjek harus jelas tanpa pembanding
03
Uji Klinik Fase 3
• Tujuan : menentukan efektivitas dan efek
samping obat jangka panjang
• Populasi : dilakukan pada penderita yang tidak
diseleksi ketat
• Jumlah : ratusan-ribuan
• Lama : 1 tahun
• Desain : RCT (randomized controlled trial), ada
obat pembanding (obat standar yg sdh
terbukti manfaatnya (kontrol +) dan Plasebo
(kontrol -)
04
Uji Klinik Fase 4
• Disebut : post marketing curveilence
• Tujuan : melihat efektivitas dan


keamanan pd penggunaan yg
sebenarnya di masyarakat utk jangka
waktu yg lama, mendeteksi adanya efek
samping yg jarang dan serius atau efek
samping setelah pemakaian obat
bertahun2
• Populasi : dilakukan pada pengguna
obat sesuai approval BPOM
• Jumlah : ribuan
• Lama : 5 tahun atau lebih
• Desain : tidak menggunakan kontrol
Tata Laksana / Protokol UK
1. Judul (singkat dan tajam)
2. Latar Belakang

 alasan utama dilakukan UK OT dan indikasinya


 deskripsi ciri-ciri OT-uji, pemanfaatan empirik
 deskripsi pengolahan, peracikan dan formulasi

manfaat yang akan diperoleh


3. Tujuan (dinyatakan secara tegas, jelas,untuk indikasi apa UK ini
dilakukan)
4. Tempat penelitian  Harus memenuhi persyaratan GCP (good
clinical practice)
Tata Laksana / Protokol UK
5. Desain :
 menggunakan double blind randomized controlled clinical
trial (RCT) atau jika tdk memungkinkan dpt single blind

 Pembanding : obat standart dan plasebo


6. Seleksi pasien dan proses recruitment
a. Pemilihan subjek (kriteria penerimaan & penolakan)
b. Persetujuan etik
c. Besar sampel  Kemukakan jumlah sampel yg diperlukan
utk tiap kelompok berdasarkan perhitungan statistik utk
menjamin kesahihan kesimpulan hasil studi.
Tata Laksana / Protokol UK
5. Desain :
 menggunakan double blind randomized controlled clinical
trial (RCT) atau jika tdk memungkinkan dpt single blind

 Pembanding : obat standart dan plasebo


6. Seleksi pasien dan proses recruitment
a. Pemilihan subjek (kriteria penerimaan & penolakan)
b. Persetujuan etik
c. Besar sampel  Kemukakan jumlah sampel yg diperlukan
utk tiap kelompok berdasarkan perhitungan statistik utk
menjamin kesahihan kesimpulan hasil studi.
Tata Laksana / Protokol UK
7. Obat Tradisional Uji dan Pembanding
a. OT-uji : Sudah melalui uji praklinik. Kemukakan data yg
mengungkapkan identitas OT-uji dg formulanya sampai siap
untuk digunakan
b. Pembanding : kemukakan identitas pembanding
c. Penyiapan OT uji dan Pembanding
Jabarkan sejauh mana OT Uji dan pembanding dapat
disiapkan sebagai preparat dengan rupa yang sama dan tidak
terbedakan.
d. Regimen OT Uji dan pembandingnya : kemukakan dosis,
frekwensi, lama pemberian, cara pemberian
e. Obat penyerta dan obat penolong : kemukakan jika ada obat
lain yg dpt diberikan bersamaan dg OT uji
Tata Laksana / Protokol UK
8. Pemeriksaan Klinik dan laboratorium
Dilakukan utk menentukan kriteria penerimaan/penolakan,
utk menentukan kondisi sebelum perlakuan & pasca
perlakuan serta keperluan follow up.
9. Pengamatan Respon
a. Parameter respon : Kemukakan gejala baik secara klinik
maupun laboratorik, bagaimana cara penga-matan (jika
menggunakan alat, jabarkan spesifika-sinya dan sensitivitas
alat dan cara penggunaannya). Jabarkan cara pengamatan,
jadwal pengama-tan, kualifikasi & keterampilan pengukur
respons,
b. evaluasi respons. : membandingkan parameter respon
utama sebelum dan sesudah perlakuan
Tata Laksana / Protokol UK
10. Data
a. Pencatatan data : data pasien (data demografik, klinis dan lab
serta data lain yg relevan) dicatat dalam case record form (CRF)
b. Penanganan data :
 Penyimpanan dan pengelolaan data  Kemukakan
siapa/pihak mana saja yg menyimpan & mengelola data hasil
uji klinik, bagaimana wewenang & hak atas data utk masing-
masing pihak, jelaskan siapa yg meng-input data ke dalam
CRF, siapa yg menanda-tangani, menyimpan dan
menggunakan
 Pengolahan data & penyajian hasil : Kemukakan cara
mengolah data (manual, komputer) & meyajikan hasil olahan
 Analisis dan metode statistiknya
Tata Laksana / Protokol UK
11. Jadwal Kegiatan dalam UK OT
Dapat dijabarkan dalam bentuk Bagan Kegiatan dan Waktu
(Time Table Matrix). Kemukakan dalam bagan dengan tanda
/catt mengenai segala sesua-tu yg dipandang memerlukan
perhatian khusus.
12. Pemantauan dan penghentian UK OT
a. Pemantauan : Siapa pemantaunya, apa tugas-nya, kapan
dilakukan pemantauan & bagaimana tindak lanjut hasil
pemantauan.
b. Penghentian : Jabarkan kriteria utk menghenti-kan uji
klinik baik keikutsertakan perorangan maupun uji klinik
secara keseluruhan
Tata Laksana / Protokol UK
13. Dana dan kontrak dengan sponsor
Kemukakan rincian anggaran pembiayaan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan UK
14. Lampiran
a. Hasil Uji praklinik
b. Contoh formulir Informed Consent
c. Contoh surat perjanjian dengan sponsor
d. Formulir laporan Kejadian yang tak diharapkan
e. Formulir laporan kematian
f. Formulir catatan data pasien (Case Record Form)
Tata Laksana / Protokol UK
15. Tim Pelaksana
Nama anggota tim peneliti mencakupi kualifikasi, alamat,
pengalaman kerja dll.
Berdasarkan legalitas dan pertimbangan etik peneliti yang
paling bertanggung jawab mengenai setiap bentuk
perlakuan pada subjek haruslah seorang dokter.
16. Laporan
Kemukakan siapa yg bertanggung jawab dalam penyiapan
laporan, siapa yg memiliki dan yg mempublikasikan hasil UK
Penarikan Kembali
● Dapat dilakukan oleh :
1. Pemerintah
2. Pabrik obat yang bersangkutan
● Yang dapat dilakukan oleh pemerintah :
1. Menarik dari peredaran
2. Boleh diresepkan oleh dokter spesialis
3. Pembatasan kekuatan
Faktor Pendorogn Back To Nature

Kegagalan
obat modern
Akses OT utk penyakit Sesuai utk
semakin luas tertentu penyakit
Efek samping metabolik dan
kecil degeneratif
Kelebihan Obat Tradisional

Adanya efek Pd satu


Efek samping komplementer tanaman bisa
relatif kecil atau sinergis memilik lbh dr
dlm ramuan satu efek
obat farmakologi
Kelemahan Obat Tradisional

Bahan baku
Efek farmakologi belum Mudah tercemar
lemah terstandar mikroorganisme
Thank you
Obat
Tradisional
Atun A. Mulud
UJI PRAKLINIK
Merupakan penelitian eksperimental yang bisa dilakukan
menggunanan berbagai hewan coba

Tujuan : mengetahui keamanan dan efek farmakologis calon


obat tradisional

Dilakukan oleh peneliti yang berkompeten


UJI PRAKLINIK
Uji praklinik terdiri dari 2 :

Uji toksikologi = utk menilai keamanan OT

Uji farmakodiunamik = utk memberikan informasi mengenai


khasiat

Hasil dari uji praklinik merupakan dasar pertimbangan utk


pengembangan suatu OT utk masuk dalam tahap uji klinik (UK)
OT
OT yang diuji
1. Beragam ciri (berkaitan dengan keragaman komunitas),
misalnya : dgn berbagai aspek (bahan yg digunakan, komposisi
formula, bentuk sediaan, cara penyiapan dan cara
menggunakan)
2. ciri2 perlu dipertimbangkan utk diakomodasi
3. Identitas OT-uji perlu diungkapkan terlebih dahulu, yi:
- Simplisia (latin)
- Ukuran berat/volume
- Proses pembuatan simplisia hingga mnjdi bentuk yg siap diuji
- Dosis dan cara oenggunaan (cara pemberian, frekuensi,
interbal, alam pemberian)
4. Penerapan teknolgi farmasi yg ideal belum mjdi syarat uji
praklinik OT sampai OT terbukti aman dan berkhasiat
Uji Toksisitas

Toksisitas Toksisitas Toksisitas


Akut sub akut kronik

Toksisitas Toksisitas Toksisitas


karsinogenik mutagenik teratogenik
Uji toksisitas umum
1. Tujuan : untuk menetapkan potensi toksisitas akut, menilai
berbagai gejala klinis, spektrum efek toksik dan mekanisme
kematian
2. Hewan coba sekurang2nya dilakukan pd 1 spesies hewan
coba dgn 2 jenis kelamin, dosis tunggal, volume pemberian obat
tdk boleh lebih dr 2-3% BB hewan coba.
3. Pengamatan :
● pengamatan dimulai dr masa adaptasi hingga perlakuan
(jangka pengamatan perlakuan yg lazim 7-14 hari atau dpt
lbh lama dlm kaitan dgn pemulihan gejala toksik)
● Selain kematian hewan coba prlu diperhatikan gejala pd
ginjal, hati dan hemopoetik.
● Hewan yg mati diautopsi utk melihat kerusakan struktur
organ.
Uji toksisitas umum
● Kriteria pengmaatan meliputi gejala klinis, BB, persentasi
kematian, patologi organ (makroskopis dan mikroskopis)
● Data dianalisa stasistik dgn metode yg sesuai
Uji toksisitas khusus
● Mencakup uji mutsgenik, teratogenik dan karsinogenik
● Pelaksanaannya dilakukan secara selektif krn :
● Formula OT diantisipasi karena dicurigai berisi kandungan
zat kimia yg potensial utk menimbulkan salah satu efek
khusus
Pembakuan
(Standarisasi)
Langkah-langkah
1. Pembakuan simplisia
● OT yg bermutu akan diperoleh jika simplisia yg mnjadi bahan
bakunya juga bermutu
● Utk mendapatkan OT yg baik dalam bentuk, keamanan dan
manfaat diperlukan keterulangan mutu simplisia
● Perlunya budidaya sendiri tanaman sumber simplisia
● Melindungi dari pihak yg tidak berhak
2. Pembuatan ekstrak
● Tujuan untuk memperoleh zat identitas/senyawa penanda
(bagian penting dalam penentuan standar mutu bahan baku)
● Dapat melalui analisa scr fisikokimia (finger prnit dlm pola
kromatografi)
Langkah-langkah
3. Pembakuan sediaan OT
● Utk memperoleh keterulangan dalam identitas bentuk
sediaan
● Bentuk sediaan OT utk mempermudahkan pengujian dan
penggunaannya dibuat dlm bentuk larutan, kapsul tablet dll.
Parameter standar mutu
● Utk masuk ke uji klinik, OT uji harus memiliki identitas
farmasi yg jelas
● Identitas farmasi yg jelas dimulai dr bahan baku hingga
formulasi dan bentuk sediaan memenuhi persyaratan mutu
dgn harapan dpt terulangkan dalam keadaan dan manfaat
Parameter standar mutu bahan baku OT
● Nama simplisia (latin, nasional, daerah, dagang)
● Uraian definisi
● Pemerian meliputi : organoleptis, makroskopis dan
mikroskopis
● Baku pembanding (zat murni atau zat identitas simplisia utk
pengenalan simplisia yg akan dipakai)
● Identitas (uji pendahuluan terhadap simplisia utk pengenalan
golongan senyawa kimia aktif)
● Uji kemurnian meliputi kadar abu, kadar zat terekstraksi air,
kadar zat terekstraksi etanol, bahan organik asing, cemaran
mikroba, cemaran aflatiksin, cemaran residu pestisida,
cemaran logam berat)
● Susut pengeringan
● Kadar air
Parameter standar mutu bahan baku OT
● Zat identitas
● Penetapan kadar
● Peringatan :utk beberapa simplisia perlu diberi label
peringatan
● Wadah dan penyimpanan
Parameter standar mutu ekstrak
● Nama ekstrak dan tanaman sumbernya
● Konsistensi ekstrak dan organoleptis
● Berat kering dan berat jenis
● Kadar air dan kadar abu
● Sisa pelarut dan residu pestisida
● Uji batas logam berat
● Cemaran mikroba
● Sari larut dalam pelarut tertentu
● Profil kromatografi
● Kadar terlarut dgn spektrofotometer
● Kdar total golongan zat kandungan
● Kadar zat aktif/zat identitas
Parameter standar mutu sediaan
● Bentuk sediaan OT yg digunakan dpt berupa rajangan,
serbuk, kapsul, pil, tablet, pastiles, dodol, cairan obat dalam,
eliksir, cairan obat luar, salep /krim, koyok, parem, pilis dan
tapel.
● Utk bentuk sediaan tsb parameter standart mutu yg
ditetapkan :
a. Penyimpangan bobot h. Kandungan aflatoksin
b. Penyimpangan volume i. Bahan tambahan (penga-
c. Kadar air wet, pewarna, pemanis)
d. Derajat halus j. Kadar etanol
e. Waktu hancur k. Zat identitas
f. Kandungan mikroba l. Stabilitas
g. Angka kapang/khamir m. Kadaluarsa
Standar mutu sediaan OT bentuk…
rajangan serbuka

• Kadar air • Penyimpangan bobot


• Kandungan mikroba • Kadar air
• Angka kapang/khamir • Kandungan mikroba
• Cemaran aflatoksin • Angka kapang/khamir
• Bahan tambahan: • Cemaran aflatoksin
pengawet • Bahan tambahan :
• Zat aktif/zat identitas & pengawet, pemanis
sidik jari • Zat aktif/zat identitas &
• stabilitas sidik jadi
• stabilitas
Standar mutu sediaan OT bentuk…
kapsul Pil, tablet dan pastiles

• Penyimpangan bobot • Penyimpangan bobot


• Kadar air • Kadar air
• Waktu hancur • Waktu hancur
• Kandungan mikroba • Kekerasan
• Angka kapang/khamir • Kandungan mikroba
• Cemaran aflatoksin • Angka kapang/khamir
• Bahan tambahan : pengawet • Cemaran aflatoksin
• Zat aktif • Bahan tambahan : pengawet,
• stabilitas pemanis, pengisi, pewarna
• Zat aktif/zat identitas & sidik
jadi
• stabilitas
Standar mutu sediaan OT bentuk…
dodol Cairan obt dlm, eleksir

• Kadar air • Penyimpangan volume


• Kandungan mikroba • Kadar alkohol (utk eleksir)
• Angka kapang/khamir • Kandungan mikroba
• Cemaran aflatoksin • Angka kapang/khamir
• Bahan tambahan : • Cemaran aflatoksin
pengawet, pemanis, • Bahan tambahan :
pengisi pengawet, pemanis,
• Zat aktif/zat identitas & pewarna
sidik jari • Zat aktif/zat identitas &
• stabilitas sidik jari
• stabilitas
Standar mutu sediaan OT bentuk…
Salep, krim Cairan obt luar

• Kandungan mikroba • Penyimpangan


• Angka kapang/khamir volume
• Bahan tambahan • Kandungan mikroba
:pengawet pengisi • Angka kapang/khamir
• zat aktif / zat identitas • Bahan tambahan :
& sidik jari pengawet, pewarna
• stabilitas • zat aktif / zat identitas
& sidik jari
• stabilitas
Standar mutu sediaan OT bentuk…

koyok Parem, pilis dan tapel

• Kandungan mikroba • Kandungan mikroba


• Zat aktif/ zat • Angka
identitas & sidik jari kapang/khamir
• stabilitas • Bahan tambahan :
pengisi
• Zat aktif/ zat
identitas & sidik jari
• stabilitas
Thank you

Anda mungkin juga menyukai