Anda di halaman 1dari 39

PERAN APOTEKER

DALAM PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA
DI RUMAH SAKIT

Dra. Yulia Trisna, Apt., M.Pharm


Healthcare Associated Infection

Multidiscipline - Interdiscipline
Kendali Penggunaan Antibiotik

Penggunaan
Antibiotik

Regulasi
SNARS Edisi 1:
Program Nasional Sasaran IV
Pengendalian Resistensi Antimikroba

Kegiatan Pengendalian Resistensi Antimikroba:


a. Sosialisasi dan pelatihan staf tentang PRA
b. Surveilans pola penggunaan antibiotik
c. Surveilans pola resistensi antimikroba
d. Forum kajian penyakit infeksi terintegrasi
INDIKATOR MUTU PPRA:

1. Perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik


2. Perbaikan kualitas penggunaan antibiotik
3. Peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara
multidisiplin dan terintegrasi
4. Penurunan angka infeksi rumah sakit yang
disebabkan oleh mikroba resisten
5. Indikator mutu PPRA terintegrasi pada indikator
mutu PMKP
Tim PPRA
(= Program Pengendalian Resistensi Antimikroba)

 Klinisi perwakilan spesialisasi


 Keperawatan
 Tim Farmasi dan Terapi
 Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit (PPIRS)
 Farmasi Klinik
 Mikrobiologi Klinik
PERAN APOTEKER DALAM TIM PPRA

• Pemilihan antibiotik yang masuk dalam Formularium RS


• Penyusunan Pedoman Penggunaan Antibiotik
• Penyusunan kebijakan restriksi antibiotik
• Evaluasi penggunaan antibiotika (kuantitatif, kualitatif,
cost-effectiveness)
• Pemantauan terapi antimikroba
•Analisis Laporan Efek Samping Antibiotik
Tim Farmasi dan Terapi
Optimalisasi terapi antimikroba
Visite
Monitoring Terapi Obat

• efektivitas
• efek samping
• durasi
PERAN APOTEKER DALAM
INFORMASI DAN EDUKASI

• Pemilihan AB: jenis dan rejimen,


• Penyiapan (peracikan, rekonstitusi, penyimpanan)
• Interaksi Obat
• Efek Samping Obat
• Konseling untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam
penggunaan antibiotika
Kebijakan Penggunaan Antibiotik

 Prinsip umum penggunaan antibiotik


 Penggunaan antibiotik empirik
 Penggunaan antibiotik definitif
 Penggunaan antibiotik profilaksis
 Restriksi antibiotik
 Antibiotik kombinasi
 Pemantauan penggunaan antibiotik
Prinsip Umum Penggunaan Antibiotik

 Ketepatan diagnosis yang didukung oleh:


1. data klinis: anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. data laboratoris: DPL, serologis, CRP
3. data diagnostik: radiologis
4. data mikrobiologis: pewarnaan gram, uji kultur
dan kepekaan
Prinsip Umum Penggunaan Antibiotik

 Penggunaan antibiotik secara bijak:


1. Spektrum sempit berdasarkan hasil pemeriksaan
mikrobiologi atau perkiraan bakteri penyebab, indikasi
ketat, dosis cukup, durasi cukup dan tidak berlebihan
2. Antibiotik empirik spektrum luas dapat digunakan dalam
keadaan tertentu, tetapi evaluasi klinis harus dilakukan
setelah 3 hari. Lakukan streamlining/de-escalation
3. Ikuti kebijakan pembatasan peresepan antibiotik
(restriksi)
Prinsip Umum Penggunaan Antibiotik

 Penggunaan antibiotik secara bijak (…lanjutan):


4. Optimalisasi dosis dengan mempertimbangkan kondisi
klinis, kuman penyebab, lokasi infeksi, sifat
farmakodinamik dan farmakokinetik obat.
5. Ubah terapi dari parenteral ke oral sesegera mungkin.
Penggunaan Antibiotik Empirik

1. Dipilih berdasarkan data epidemiologi bakteri penyebab


dan pola kepekaannya
2. Kemampuan penetrasi ke tempat infeksi
3. Kondisi klinis pasien
4. Ketersediaan obat
5. Sebelum digunakan, ambil spesimen dari tempat infeksi
untuk pemeriksaan gram stain,kultur dan kepekaan
6. Kombinasi dari golongan yang sama harus dihindari
Penggunaan Antibiotik Empirik (… lanjutan)

7. Evaluasi terapi dalam 48-72 jam


8. Durasi penggunaan disesuaikan PPK, jika tidak maka
dihentikan setelah 5 hari bila respons klinik tercapai
9. Jika hasil kultur positif dan ada hasil uji kepekaannya,
maka lakukan terapi definitif.
Penggunaan Antibiotik Definitif

1. Pemilihan mempertimbangkan: efektifitas, sensitivitas,


kenyamanan pasien, biaya, spektrum sempit, kondisi
klinis pasien, ketersediaan, sesuai PPK, risiko resistensi
kecil
2. Harus dilakukan evaluasi berdasarkan data
mikrobiologis, kondisi klinis pasien, PPK
3. Pemberian oral lebih dianjurkan kecuali kondisi klinik
pasien tidak memungkinkan
4. Lakukan konversi terapi (switch therapy, step down)
5. Evaluasi hasil pengobatan
Penggunaan Antibiotik Profilaksis Bedah

1. Diberikan dalam waktu 60 menit sebelum insisi kulit


(ada dokumentasi jam pemberian dan jam insisi
dilakukan)
2. Diberikan single dose. Dosis tambahan diberikan jika:
- kehilangan darah selama operasi > 1,5 L
- operasi lebih dari 4 jam (tidak perlu untuk
Gentamicin, Piperacillin/Tazobactam)
Kebijakan Penggunaan Antibiotik
Restriksi Antibiotik

1. Antibiotik Lini 1: boleh diresepkan oleh semua dokter


2. Antibiotik Lini 2: boleh diresepkan oleh semua dokter
tetapi hanya untuk indikasi sesuai PPK
3. Antibiotik Lini 3 (reserved): boleh diresepkan setelah
mendapatkan persetujuan Tim PPRA
2. Antibiotic Stewardship – Care Sets
Vancomycin: Initiation Care Sets
2. Antibiotic Stewardship – Care Sets
2. Antibiotic Stewardship –Alerts
Kebijakan Penggunaan Antibiotik

 Antibiotik kombinasi
1. Diberikan pada infeksi berat yang mengancam jiwa
(sepsis)
2. Bakteri penyebab lebih dari 1 jenis
3. Mendapatkan efek sinergi
4. Mencegah resistensi
Kebijakan Penggunaan Antibiotik

 Pemantauan penggunaan antibiotik:


1. Evaluasi ulang setelah 72 jam tidak ada perbaikan klinis
2. Pantau ESO
Contoh prosedur Automatic Stop Order di Markham Stouffville Hospital Canada
Contoh prosedur Automatic Stop Order di Markham Stouffville Hospital Canada

Anda mungkin juga menyukai