OLEH :
MUAADZATUL IZZAH SUDARMAN ( G 701 15 024 )
MEYLAN STEFANIE DARUNGO ( G 701 15 034 )
DEFINISI
post marketing drug surveillance karena (pengamatan terhadap obat yang telah
dipasarkan)
menentukan pola penggunaan obat di masyarakat serta pola efektifitas dan
Fase IV keamanannya pada penggunaan yang sebenarnya
Studi fase IV dapat juga berupa uji klinik jangka panjang dalam skala besar untuk
menentukan efek obat terhadap morbiditas dan mortalitas
KOMPONEN UJI KLINIK
1. Seleksi/pemilihan subjek
2. Rancangan uji klinik
3. Jenis perlakuan atau pengobatan dan
pembandingnya
4. Pengacakan (randomisasi) perlakuan
5. Besar sampel
6. Penyamaran/pembutaan (blinding)
7. Penilaian respons
8. Analisis dan interpretasi data
LANJUTAN
1. Seleksi/pemilihan subjek
a. Kriteria pemasukan (inclusion criteria), yakni syarat-
syarat yang secara mutlak harus dipenuhi subjek meliputi
antara lain kriteria diagnostik, baik klinis (termasuk gejala
dan tanda-tanda penyakit) maupun laboratoris, derajat
penyakit (mis. ringan, sedang atau berat), asal pasien
(hospitalatau community-based), umur dan jenis kelamin.
b. Kriteria pengecualian (exclusion criteria) merupakan
kriteria yang tidak memungkinkan diikutsertakannya
subjek-\subjek tertentu dalam penelitian. Sebagai contoh
adalah wanita hamil
LANJUTAN
2. Rancangan uji klinik
Jika diketahui bahwa perbedaan kemaknaan klinis antara 2 obat yang diuji
tidak begitu besar, maka diperlukan jumlah sampel yang besar.
b. Keragaman hasil.
Makin kecil keragaman hasil uji antar individu dalam kelompok yang sama,
maka makin sedikit jumlah subjek yang diperlukan.
Makin besar kebermaknaan statistik yang diharapkan dari uji klinik, maka
makin besar pula jumlah subjek yang diperlukan.
LANJUTAN
6. Penyamaran/pembutaan (blinding)
7. Penilaian respons
c. Kriteria tambahan.
d. Pemantauan pasien.