Laboratorium harus mempunyai ukuran, konstruksi, lokasi dan sistem pengendalian yang
memadai agar dapat memenuhi tugas dan fungsi laboratorium. Desain yang tidak tepat dan
fasilitas laboratorium yang kurang terawat dapat mengurangi mutu data hasil uji dan atau
kalibrasi, operasional kegiatan laboratorium, kesehatan dan keselamatan, serta moralitas
personel laboratorium. Pemeliharaan kondisi akomodasi dan lingkungan laboratorium yang
baik, selain untuk mencapai keabsahan mutu data juga dapat melindungi personel
laboratorium dari bahaya bahan kimia, kebakaran, serta bahaya lain yang timbul.
Debu, temperatur, kelembaban, getaran dan kestabilan tenaga listrik akan mempengaruhi
peralatan laboratorium. Hendaknya peralatan yang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
tersebut ditempatkan pada lokasi yang tepat
Personel laboratorium
Penerangan dan ventilasi di lingkungan pengujian harus cukup serta terhindar dari kebisingan
agar memberikan rasa nyaman kepada personel yang melakukan kegiatan operasional
laboratorium. Ruang yang memadai juga harus tersedia untuk melaksanakan administrasi
laboratorium, misalnya pencatatan, pelaporan dan kegiatan dokumentasi. Kesesuaian kondisi
yang dipersyaratkan Persyaratan kondisi dalam metode pengujian serta peralatan penunjang
harus dipenuhi untuk mencapai keabsahan mutu data laboratorium.
http://updatetugassekolah.blogspot.co.id/2015/03/melaksanakan-pemantauan-kondisi.html
GLP
GOOD LABORATORY PRACTICE(GJP)
MAKALAH TOKSIKOLOGI
GOOD LABORATORY PRACTICE(GJP)
DISUSUN OLEH :
FITRIYANA
KAHAR
1314313453004
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami sudah dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul Good Laboratory
Practice(GJP), Salawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad S.A.W beserta
keluarga dan sahabatnya sekalian.
Disini penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini memang masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, penulisan dan
pengolahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan, saran dan masukan yang
sifatnya membangun. Atas saran dan kritikan penulis ucapkan terima kasih.
Konseptual Implementasi
Katakan apa yang dilakukan Dokumentasikan seluruh proses kegiatan
operasional laboratorium
Lakukan apa yang dikatakan Ikuti seluruh dokumen sistem mutu (panduan
mutu, prosedur, metode, instruksi kerja,
dll.yang telah dibuatnya)
Tunjukan apa yang telah dilakukan Catat atau rekam seluruh kegiatan operasional
laboratorium yang telah dilaksanakannya
Kaji ulang dan tingkatkan Lakukan audit untuk mengetahui penerapan
sistem mutu dan kinerja laboratorium
Lakukan tindakan preventif untuk Peningkatan sistem mutu secara konsisten dan
menghindari ketidaksesuaian dan/atau kesinambungan
tindakan korektif bila diperlukan
Persediaan Air
Laboratorium harus memastikan persediaan air cukup untuk kegiatan operasional, baik air
destilasi, air bidestilasi, air demineralisasi, air untuk keperluan sehari-hari, misalnya air untuk
pencucian peralatan gelas, cuci tangan, atau keperluan di kamar kecil.
Alat Keselamatan Fasilitas dan peralatan keselamatan harus tersedia untuk menjamin
lingkungan kerja yang bersih dan aman, diantaranya meliputi :
almari asam dan almari pengaman
informasi safety
alat untuk menangani tumpahan bahan kimia
pakaian kerja dan alat pelindung diri
saluran air dengan kran dan shower
saluran gas dengan kran sentral
jaringan listrik yang dilengkapi dengan sekering atau pemutus arus
kotak P3K yang berisi lengkap obat
nomor telepon kantor pemadam kebakaran, rumah sakit, dan dokter
alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau, bak berisi pasir kering dengan
sekop, selimut anti api
fasilitas pembuangan limbah
Meja Kerja dan Area kerja Personel Laboratorium
Meja kerja sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan personel dalam melakukan kegiatan
operasional laboratorium. Biasanya tinggi meja kerja sekitar 80 cm, lebar 90 cm, sedangkan
panjang disesuaikan dengan ruangan yang ada. Untuk pemilihan meja laboratorium harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
terbuat dari bahan yang kuat
halus dan rata
kedap air
tahan terhadap bahan kimia
mudah dibersihkan.
Jarak minimum antar meja kerja harus dipertimbangkan untuk kenyamanan dalam melakukan
kegiatan laboratorium. Posisi meja kerja sedapat mungkin tidak mengganggu kegiatan
personel lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerapan GLP bertujuan untuk meyakinkan bahwa data hasil uji yang dihasilkan
telah mempertimbangkan :
Perencanaan dan pelaksanaan yang benar (Good Planning and execution)
Praktek pengambilan sampel yang baik (Good Sampling Practice)
Praktek melakukan analisa yang baik (Good Analytical Practice)
Praktek melakukan pengukuran yang baik (Good Measurement Practice)
Praktek mendokumentasikan hasil pengujian/data yang baik (Good Dokumentation Practice)
Praktek menjaga akomodasi dan lingkungan kerja yang baik (Good Housekeeping Practice).
3.2 Saran
1. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
2. Semoga dengan adanya materi dalam makalah ini bias menunjang pembelajaran dan diskusi
dalam kelas.
3. Penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelancaran dalam
penyusunan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chernecky CC & Berger BJ. 2008. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures 5 tahun
edition. Saunders-Elsevier.
2. Hadi, A. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Sesuai ISO/IEC 17025: 2000. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
3. Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice)
.Cetakan 3. Direktorat Laboratorium Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI. Jakarta
1. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di ruang
laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah selesai
bekerja.
2. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan sepatu
tertutup).
4. Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu harus
ditangani dengan sangat hati-hati.
5. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani dengan
hati-hati.
6. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
7. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.
8. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang digunakan
untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
9. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan peralatan
mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
10. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
11. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau jauhkan dari
muka sewaktu membuka.
12. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans larutan klorin 0,5 %
dengan cara merendam selama 20-30 menit.
13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai bekerja
dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.
14. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat laboratorium dari
bahan gelas.
15. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan yang
tajam.
16. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah dengan
penutup yang tepat.
17. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.
http://habibi.staff.ub.ac.id/2012/03/08/standar-operasional-prosedur-laboratorium/