Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN VIRUS

METODE AGLUTINASI
KELOMPOK 3 TINGKAT 3 REGULER B :

FAUZIAWIDIATI T. (P1337434117063)
ZAHRA ZETA K. (P1337434117064)
RICHANA MAULANI A. S. (P1337434117065)
SUKMA FITRIA I. (P1337434117066)
KARENINA TYA T. (P1337434117067)
PENDAHULUAN
Reaksi aglutinasi dapat terjadi antara antigen yang terlarut
(soluble) dengan antibodi yang tidak terlarut (insoluble) atau
sebaliknya. Antigen atau antibodi dapat dibuat menjadi tidak
terlarut dengan cara mengikatkannya pada permukaan carier
seperti partikel latex (Koivunenand Krogsrud, 2006).
Penggumpalan terjadi jika molekul antigen memiliki berbagai
macam epitop yang menyebabkan ikatan silang.
Uji Aglutinasi terdiri dari beberapa macam meliputi :
 Uji aglutinasi secara langsung
 Uji aglutinasi secara tidak langsung
 Uji hambatan aglutinasi
 Koaglutinasi (Co-aglutination)
 Uji aglutinasi secara langsung dilakukan untuk menentukan
antigen seluler yang terdapat pada sel darah merah, bakteri
dan jamur.
 Aglutinasi Pasif (Passive Agglutinatoin) : Antigen di letakkan
pada suatu pembawa (Carrier) berupa partikel (partikel
inert),seperti: Latex, gelatin, silikat dll,agar hasil reaksi dapat
dilihat dengan mata. Banyak di gunakan untuk
pemeriksaan RF,ANA,antibody terhadap Streptococcus grup
A, Ab terhadap T.Spiralis,Ab terhadap T.palidum. dan Ab
terhadap berbagai virus : CMV,Rubella,Varicella-Zoster,HIV-
1 dan HIV-2
• Bila menggunakan sel darah merah, maka akan disebut
dengan uji hemaglutinasi. Uji hemaglutinasi akan menghasil
kan reaksi hemaglutinasi yang merupakan rekasi antara
antigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah
dengan antibodi yang komplementer.
• Hemmaglutinasi banyak digunakan untuk
mendeteksi antibodi, misalnya pada :
hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, HIV I dan
HIV II
• Hambatan aglutinasi ( agglutination inhibition) : reaksi
hambatan aglutinasi di dasarkan pada kompetisi antara
“particulate” dengan antigen larut terhadap “combining
site” antibody yang terbatas. Reaksi ini melibatkan hapten
yang membentuk kompleks dengan protein yang
selanjutnya di lekatan pada “Carrier”
Ko-aglutinasi (Coagglutination) : sama seperti aglutinasi pasif
bedanya pada partikel “inert” yang di pakai. Partikel “inert”
memakai bakteria kebanyakan menggunakan Stapyloccocus
aureus karena memiliki protein di permukaan luarnya yang di
namakan dengan protein A yang secara natural mampu
mengadsorbsi Fc (fragmen crystallizable dari molekul anti bodi).

Anda mungkin juga menyukai