Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aglutinasi

Aglutinasi dalam kedokteran dan zoologi adalah penggumpalan dalam suatu cairan akibat
pemberian suatu bahan ke dalamnya. Kata berasal dari bahasa Latin agglutinare, yang berarti
"untuk menempel pada". Contoh yang aglutinasi adalah peristiwa
penggumpalan proteindalam darah sebagai reaksi atas pemberian suatu antigen.

Aglutinasi adalah salah satu cara di mana antibodi menandai antigen untuk dihancurkan
antibodi memiliki setidaknya dua lokasi di mana antigen dapat mengikat, sehingga mereka
mampu mengikat dengan lebih dari satu bakteri atau virus. ketika ini terjadi, partikel menyerang
mulai menggumpalkan, atau membentuk gumpalan, melalui jaringan antibodi gumpalan
akhirnya menjadi terlalu besar untuk tetap dalam larutan dalam aliran darah, dan mengendap dari
larutan.

Setelah gumpalan partikel yang cukup besar, mereka menjadi mangsa mudah bagi fagosit
- sejenis sel darah putih yang mencerna bahan asing. Fagosit menelan dan memecah gumpalan,
menetralkan ancaman penyakit dengan cara ini, aglutinasi memungkinkan tubuh untuk melucuti
dan menghapus partikel berbahaya yang menyerang. hemaglutinasi, sebaliknya, bukanlah proses
yang terjadi secara alami dalam tubuh, tetapi malah digunakan untuk melakukan tes dan prosedur
pengujian dalam biologi molekuler golongan darah ditentukan melalui proses ini Dalam
golongan darah, antibodi spesifik ditambahkan yang mengikat jenis tertentu dari sel darah merah
jika antibodi berikatan dengan sel darah merah dalam sampel, aglutinasi terjadi, dan golongan
darah dapat dipastikan yang didasarkan pada antibodi yang digunakan.

konsentrasi bakteri atau virus dalam sampel kadang-kadang dapat ditentukan dengan
menggunakan tes yang disebut uji hemaglutinasi bakteri tertentu dan virus mengandung senyawa
yang memungkinkan mereka untuk mengikat sel-sel darah merah, menciptakan jaringan
gumpalan
Dalam uji tersebut, sampel diencerkan virus ditambahkan ke sampel sel darah encer, dan
aglutinasi diperbolehkan terjadi selama sekitar 30 menit konsentrasi virus dapat ditentukan
dengan menghitung jumlah gumpalan atau kisi terbentuk pada sampel campuran.

2.2 Uji Aglutinasi

Uji aglutinasi merupakan salah satu uji serologi yang digunakan untuk mendiagnosa
suatu penyakit. Uji aglutinasi ini dapat dilakukan dengan menambahkan antibodi yang homolog
pada antigen yang dapat berupa sel ataupun partikel lateks yang telah diserapi antigen yang dapat
larut. Penambahan antibodi pada pertikel lateks ini dapat menyebabkan terjadinya proses
aglutinasi atau penggumpalan, sehingga menyebabkan terbentuknya agregat sel-sel yang kasat
mata. Proses penggumpalan ini disebabkan karena antibodi berlaku sebagai jembatan untuk
membentuk jaringan kisi-kisi antibodi dan antigen partikulat sehingga membentuk gumpalan
Uji aglutinasi ini tidak hanya dapat digunakan untuk diagnosis penyakit menular tertentu
yang reaksi aglutinasi antigen-antigennya yang telah diketahui oleh serum penderita, tetapi juga
dapat digunakan untuk mengetahui mikroorganisme atau bakteri yang belum diketahui. Hal ini
dapat diketahui karena kemampuan spesifik serum yang telah diketahui untuk menggumpalkan
suspensi sel-sel yang yang belum diketahui tersebut, sehingga mikroorganisme atau bakteri yang
belum diketahui tersebut dapat diidentifikasi.
Uji aglutinasi terhadap bakteri dapat diklakukan dalam tabung-tabung reaksi kecil atau
sebuah kaca objek. Kebanyakan uji bakteri dilakukan dengan pengenceran antiserum secara
serial di dalam tabung yang kedalamnya ditambahkan antigen dalan jumlah yang konstan.
Setelah diinkubasi, pengamatan dapat dilakukan secara visual, kemudian ditentukan titernya.
Titer antiserum adalah suatu nilai nisbi dan berbanding terbalik dengan pengenceran tertinggi
yang memiliki gumpalan sel dan antibodi. Titer yang lebih tinggi menunjukkan adanya
konsentrasi antibodi yang lebih tinggi pula.
2.2 Jenis-Jenis Aglutinasi

1. Aglutinasi Indirek

Menggunakan Ab yang tidak berlabel terhadap Ag yang diuji dengan Ab


sekunder yang berlabel ( yang berikatan spesifik dengan Ab pertama ) Semakin
banyak ikatan Ab Sekunder Sinyal floresen semakin meningkat. Faktor yang
mempengaruh: afinitas konjugat antigen terhadap carrier, waktu inkubasi dengan
serum penderita dan interaksi yang terjadi pada lingkungan mikro (pH dan
konsentrasi protein). Contoh pemeriksaan : tes streptococcus grup A,Treponema
pallidum, hormon tiroid,dan deteksi anti-Hbs

2. Aglutinasi Direk

Hambatan aglutinasi antara human chorionic gonadotropoin (HCG ) dalam urin


selama proses kehamilan berlangsung dengan lateks yang secara kimiawi dengan
adanya HCG bebas dalam urin maka antibody akan dinetralkan sehingga tidak terjadi
penggumpalan. Salah satu contoh teknik aglutinasi direk adalah reaksi Widal . Yang
merupakan uji serologi untuk menegakkan diagnosis penyakit typhus yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella . Uji Serologi ini menyatakan adanya antibodi
terhadap antigen Salmonell. Untuk menetapkan Ab terhadap Ag yang berupa partikel
atau sel contoh pemerksaan: reaksi Widal(deteksi antibodi terhadap S.tiphy),penyakit
hemolitik, tes rheumatoid faktor (IgM dan IgG), tes syphilis dan tes kehamilan.

Uji aglutinasi merupakan salah satu uji serologi yang digunakan untuk mendiagnosa
suatu penyakit. Teknik ini merupakan sebuah metoda klasik dalam penetapan antibody atau
antigen. Ag bentuk partikel direaksikan dengan Ab spesifik membentuk Aglutinasi. Faktor yang
mempengaruhi : Muatan listrik protein,molaritas medium,vaksositas media,dan fenomena
prozone. Jumlah antigen & antibodi harus seimbang :

Contoh pemeriksaan:

1. Widal
2. Gol darah
3. Tes kehamilan
Contoh reaksi aglutinasi :

1. Uji Comb
Untuk membedakan ada tidaknya antibody dalam serum. Test Comb dibedakan menjadi
2:
a. Indirect coombs test ( tidak langsung ) : untuk mencegah terjadinya ketidak cocokan
golongan darah dalam tranfusi.
b. Direct coombs test ( langsung ) : untuk mendiagnosis auto imun heolitic anemia.
2. Test Widal

Untuk mendiagnosis enyakit typhus yang disebabkan oleh kuman Salmonella thyposa

3. Uji Kehamilan

Untuk mengetahui adanya hormon hcg yang diproduksi oleh trophoblast janin. Terdapat
2 metode yaitu :

a. Metode biologi : Menggunakan katak jantan buffo vulgris. HCG dapat merangsang
pengeluaran spermatozoa pada katak jantan sehingga katak jantan akan mengeluarkan
sperma dalam waktu 2 jam.

b. Metode Imunologi
Metode aglutinasi direct : menggunakan satu reagen anti hcg lateks.
Metode aglutinasi indirect : menggunakan dua reagen anti hcg.

Interpretasi Hasil :

Positif : Gumpalan

Negatif : Tidak ada gumpalan


2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Aglutinasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi aglutinasi adalah ukuran partikel, kepadatan


muatan elektrostatik permukaan, atau sifat-sifat imunokimia antibodi serta keadaan fisikokomia
tertentu. Proses aglutinasi fase pertama penyatuan antigen-antibodi terjadi seperti pada presipitin
dan tergantung pada kekuatan ion, pH, dan suhu. Fase kedua, pembentukan kisi-kisi, tergantung
pada penanggulangan gaya tolak elektrostatik partikel-partikel. Aglutinasi sel darah merah,
misalnya dalam sisi-sisi reseptor antigenik mungkin terletak pada cekungan yang dalam. Pada
permukaan sel, antibodi diikat kuat pada sisi reseptor pada satu sel. Pembentukan kisi-kisi tidak
dapat terjadi sampai valensi reseptor bebasnya melekat pada antigen antara sel-sel yang
berdekatan. Jika sel terpisah oleh gaya tolak, ujung bebas molekul antibodi tidak akan mendekat
ke antigen cukup rapat untuk membuat ikatan yang kuat. Gaya tolak dapat diatasi dengan metode
fisik yang memaksa sel menjadi lebih dekat dengan semifugasi. Namun, dengaan beberapa
sistem antigen-antibodi cara demikian ini tidak mempunyai pengaruh sehingga aglutinasi tidak
dapat terjadi (Zmijewski and Bellanti, 1993).

2.4 Hambatan aglutinasi (Aglutination Inhibition)

· Modifikasi teknik aglutinasi untuk mendeteksi antigen yang larut

· Cara kerja:

1. serum atau cairan yang akan diperiksa direaksikan terlebih dahulu dengan antibodi spesifik.

2. direaksikan dengan Ag yang dilekatkan pada suatu partikel.

3. Dilihat ada tidaknya aglutinasi

Interpretasi:

1. Ag yang ada pada serum atau cairan yang diperiksa, mengikat Ab spesifik sehingga Ab tidak
mampu lagi bereaksi dengan Ag pada permukaan partikel Uji positif(+)/tidak terjadi aglutinasi

2. Apabila dalam serum atau cairan yang diperiksa tidak tedapat Ag, maka antibodi yang bebas
dapat bereaksi dengan Ag melekat pada permukaan partikel Uji negatif(-)/terjadi aglutinasi
· Contoh Pemeriksaan: uji kehamilan,penetapan FDP,mendeteks berbagai virus seperti
rubella, influenza ,parainfluenza, dan mumps
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Aglutinasi dalam kedokteran dan zoologi adalah penggumpalan dalam suatu cairan akibat
pemberian suatu bahan ke dalamnya. Kata berasal dari bahasa Latin agglutinare, yang berarti
"untuk menempel pada". Contoh yang aglutinasi adalah peristiwa
penggumpalan proteindalam darah sebagai reaksi atas pemberian suatu antigen.

Uji aglutinasi merupakan salah satu uji serologi yang digunakan untuk mendiagnosa suatu
penyakit. Uji aglutinasi ini dapat dilakukan dengan menambahkan antibodi yang homolog pada
antigen yang dapat berupa sel ataupun partikel lateks yang telah diserapi antigen yang dapat
larut. Contoh pemeriksaan: Widal, Gol darah, Tes kehamilan

Anda mungkin juga menyukai