Anda di halaman 1dari 63

KONSELING KELUARGA BERENCANA (2)

1
HASIL BELAJAR DAN
INDIKATOR HASIL BELAJAR
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan, peserta mampu melakukan konseling Keluarga
Berencana.

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan peserta mampu:
1. Melakukan konseling KB dengan Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber-KB
(ABPK)
2. Melakukan penapisan kriteria kelayakan medis penggunaan kontrasepsi
dengan Roda KLOP.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2
Internal
MATERI POKOK DAN SUB-MATERI
POKOK
Materi Pokok 1. Konseling KB dengan ABPK Materi Pokok 2. Penapisan Kriteria Kelayakan
Medis Penggunaan Kontrasepsi dengan
Pengenalan ABPK
Roda KLOP
Pengertian Konseling KB

Pengertian
Tujuan dan Manfaat Konseling KB

Pelaksanaan Konseling KB Tujuan


dengan ABPK

Manajemen Konseling KB dengan


ABPK Fungsi

Persiapan
Pengenalan Bagian Roda
KLOP
Pelaksanaan
Prosedur Penggunaan Roda
Evaluasi
KLOP

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 3
Internal
PENAPISAN KRITERIA KELAYAKAN
MEDIS PENGGUNAAN KONTRASEPSI
DENGAN
RODA KLOP
Materi Pokok 2

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 4
LATAR BELAKANG

Kriteria Kelayakan
Medis Penggunaan
Kontrasepsi (Medical Selanjutnya, hasil MEC Wheel milik
Eligibility Criteria for Kriteria ini dibuat WHO kemudian
berdasarkan hasil review tersebut
Contraceptive Use dibuat sebagai diadaptasi di
(MEC)) pertama kali review WHO dan Indonesia ke dalam
mitra terhadap panduan dan
diterbitkan oleh rekomendasi bentuk Diagram
WHO tahun 1996. kajian klinis dan Lingkaran dan
epidemiologis terkini terhadap tingkat
keamanan suatu Aplikasi Kriteria
pelayanan Kelayakan Medis
kontrasepsi. metode kontrasepsi
berdasarkan kondisi dalam Penggunaan
medis & karakteristik Kontrasepsi atau
khusus. dikenal dengan Roda
KLOP.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5
Internal
1. PENGERTIAN
❑ Kriteria kelayakan medis dalam penggunaan kontrasepsi merupakan bagian dari
proses untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam keluarga berencana.
❑ Keamanan setiap metode kontrasepsi ditentukan oleh beberapa pertimbangan dalam
konteks kondisi medis atau karakteristik medis terkait; terutama apakah metode
kontrasepsi memperburuk kondisi medis atau menciptakan risiko kesehatan
tambahan, dan apakah keadaan medis yang membuat metode kontrasepsi kurang
efektif.
❑ Keamanan dari metode ini harus dipertimbangkan bersama dengan manfaat
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 6
Internal
KATEGORI KRITERIA KELAYAKAN MEDIS UNTUK PENGGUNAAN
KONTRASEPSI

KATEGORI DISKRPISI FASILITAS KLINIK FASILITAS KLINIK


TERBATAS LENGKAP
(Puskesmas) (Rumah Sakit)
1 Kondisi tidak ada pembatasan apapun Metode boleh digunakan Metode boleh digunakan
dalam penggunaan metode kontrasepsi pada situasi apapun

2 Kondisi dimana penggunaan kontrasepsi Metode boleh digunakan Metode boleh digunakan
lebih besar manfaatnya dibandingkan dg tetapi memerlukan tindak
risiko secara teori dan risiko yg telah lanjut yg seksama
terbukti terjadi
3 Kondisi dimana risiko secara teori dan Penggunaan metode yg Metode tidak boleh
risiko yg telah terbukti lebih besar tidak direkomendasikan digunakan
dibandingkan manfaat penggunaan kecuali tidak ada metode
metode kontrasepsi lain yg tersedia atau
diterima
4 Kondisi dg risiko kesehatan yg tidak Metode tidak boleh Metode tidak boleh
dapat diterima pada suatu penggunaan digunakan digunakan
metode kontrasepsi

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 7
Internal
2. TUJUAN
1. Mengidentifikasi kondisi klien yang memerlukan 4. Meningkatkan kualitas pelayanan kontrasepsi yang
perhatian khusus sebelum menggunakan suatu metode dapat memenuhi kebutuhan klien sesuai kondisi dan
KB, misal merokok, DM, hipertensi, HIV, dll karakteristik khusus yang dimiliki

2. Menawarkan panduan tentang keamanan dan


penggunaan metode yang berbeda untuk perempuan 5. Meningkatkan angka dan durasi penggunaan
dan laki-laki dengan karakteristik atau kondisi medis kontrasepsi
tertentu

3. Meningkatkan pemahaman penyedia layanan dalam 6. Memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko
memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai kondisi
kematian ibu dan anak
medis dan karakteristik khusus klien

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 8
Internal
3. FUNGSI
1. Membantu penyedia layanan dalam menentukan metode KB
terbaik bagi klien
2. Melakukan penapisan klien sesuai kriteria kelayakan medis klien
3. Mendeteksi kehamilan sebelum penggunaan metode KB
4. Menjelaskan berbagai jenis kontrasepsi berdasarkan spesifikasi
masing-masing
5. Memberikan gambaran terhadap prosedur medis yang
diperlukan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 9
Internal
4. BAGIAN RODA KLOP

TERLIPAT TERBUKA

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 10
Internal
BAGIAN DALAM LIPAT
RODA KLOP

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 11
Internal
BAGIAN LUAR LIPAT RODA
KLOP

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 12
Internal
KETERANGAN MENGENAI DIAGRAM
LINGKARAN
Diagram lingkaran ini mencakup rekomendasi-rekomendasi untuk memulai penggunaan sebelas
tipe metode kontrasepsi yang umum:
1. Pil oral kombinasi atau kontrasepsi oral kombinasi rendah, yang mengandung ≤35 μg etinil
estradiol (KOK)
2. Koyo (patch) kontrasepsi kombinasi (P)
3. Cincin vagina kontrasepsi kombinasi (CVK)
4. Kontrasepsi injeksi kombinasi (KIK)
5. Pil progesteron (PP)
6. Injeksi progesteron, depo medroxyprogesterone acetate intramuskular atau subkutan (DMP IM,
SC) atau norethisterone enanthate intramuskular (NET-EN)
7. Implant progesterone, LNG/ETG
8. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-Copper (AKDR Cu)
9. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim-LNG (AKDR LNG)
10. Tubektomi
11. Vasektomi

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 13
Internal
BAGIAN DIAGRAM LINGKARAN
RODA KLOP

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 14
Internal
5. PROSEDUR PENGGUNAAN RODA KLOP
1. Tanyakan kondisi dan masalah kesehatan klien dg menggali riwayat
penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu.
2. Cocokkanlah kondisi² medis atau karakteristik khusus dg menggunakan Roda KLOP,
antara yg dimiliki klien (ditunjukkan pd diagram lingkaran sisi luar) dg metode²
kontrasepsi (ditunjukkan pd diagram lingkaran sisi dalam).

Diagram lingkaran sisi luar


(kondisi² medis atau karakteristik khusus yg dimiliki klien)

Diagram lingkaran sisi dalam


(metode² kontrasepsi)
Rekomendasi

3. Lihatlah rekomendasi penggunaan metode² kontrasepsi


yg ditunjukkan dg nomor atau huruf.
Nomor atau huruf ini merupakan kategori yg
menunjukkan apakah klien dpt mulai menggunakan suatu
metode kontrasepsi.
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 15
Internal
5. PROSEDUR PENGGUNAAN RODA KLOP
(lanjutan)
4. Selain terdapat pada diagram lingkaran sisi luar, beberapa kondisi
medis atau karakteristik khusus tertentu juga dapat dilihat pada
diagram lingkaran sisi belakang.

Seluruh kondisi medis atau karakteristik


khusus yang terdapat pada diagram lingkaran
sisi belakang memiliki Kategori 1 dan 2,
artinya setiap metode kontrasepsi non-
sterilisasi dapat digunakan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 16
Internal
5. PROSEDUR PENGGUNAAN RODA KLOP
(lanjutan)
5. Lihatlah deskripsi nomor dan huruf untuk rekomendasi penggunaan kontrasepsi.
Kategori ini dibedakan untuk metode kontrasepsi non-sterilisasi (No. 1-9) dan
metode kontrasepsi sterilisasi (No. 10-11).
a. Metode Kontrasepsi Non-Sterilisasi

Kategori 1 dan 4 merupakan rekomendasi-


rekomendasi yang jelas. Untuk kategori 2 dan 3,
penilaian klinis dibutuhkan dan tindak lanjut yang
hati-hati mungkin dibutuhkan. Jika penilaian klinik
terbatas, maka kategori 1 dan 2 artinya metode dapat
digunakan, sementara kategori 3 dan 4 artinya
metode tidak
dapat digunakan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 17
Internal
5. PROSEDUR PENGGUNAAN RODA KLOP
(lanjutan)
b. Metode Kontrasepsi Sterilisasi

KATEGORI PENILAIAN KLINIK

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 18
Internal
5. PROSEDUR PENGGUNAAN RODA KLOP
(lanjutan)
6. Jika nomor atau huruf diikuti kode tertentu misal (3A, Cb), lihatlah keterangan kode
tersebut pada diagram lingkaran sisi belakang.

Sebagai contoh, pada klien dengan HIV stadium 3


atau 4, AKDR-Cu memiliki kategori 3A. Pada diagram
lingkaran sisi belakang, keterangan kode “A”
bermakna “Jika kondisi timbul saat menggunakan
metode kontrasepsi ini, kontrasepsi tersebut dapat
dilanjutkan selama pengobatan”.
Hal ini berarti:
❑ Klien dengan HIV stadium 3 atau 4 tidak
direkomendasikan untuk memulai penggunaan
AKDR-Cu.
❑ Namun jika HIV stadium 3 atau 4 baru timbul pada
saat klien sedang menggunakan AKDR-Cu, maka
AKDR-Cu tetap dapat dilanjutkan sesuai jangka
waktu pemakaian, dengan syarat klien mendapat
pengobatan HIV sesuai standar.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 19
Internal
5. PROSEDUR PENGGUNAAN RODA KLOP
(lanjutan)
7. Jika diperlukan, buatlah tabel bantu untuk 8. Berikanlah informasi kepada klien tentang
mempermudah penapisan kelayakan medis. Pada hasil penapisan kelayakan medis sesuai
kolom kondisi, isilah dengan kondisi medis atau kondisi medis dan karakteristik khusus
karakteristik khusus yang dimiliki klien. Pada kolom yang dimiliki klien. Informasi yang
“Metode” isilah dengan nomor atau kode diberikan meliputi:
rekomendasi yang tertera pada diagram lingkaran.

a. Metode Kontrasepsi yang


Direkomendasikan :
▪ Kategori 1 atau 2 (untuk metode non-
sterilisasi),
▪ A atau C (untuk metode sterilisasi).

b. Metode Kontrasepsi yang Tidak


Direkomendasikan:
▪ Kategori 3 atau 4 (untuk metode non-
sterilisasi), serta
▪ D atau S (untuk metode sterilisasi)

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 20
Internal
5. PROSEDUR PENGGUNAAN RODA KLOP
(lanjutan)

9. Bila klien SETUJU dengan hasil penapisan, lanjutkanlah dengan permintaan


informed consent dan pemberian pelayanan kontrasepsi sesuai standar.
10. Bila klien TIDAK SETUJU dengan hasil penapisan, lakukanlah konseling ulang
pada kunjungan berikutnya atau berikanlah kesempatan kepada klien untuk
berdiskusi bersama pasangan. Sementara itu, anjurkan klien dan pasangan
untuk menggunakan kontrasepsi metode barier/ kondom.
11. Lakukan pencatatan hasil penapisan dan keputusan klien pada rekam medis dan
buku KIA.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21
Internal
Selain dlm bentuk Cetakan, Roda KLOP juga tersedia dlm bentuk aplikasi utk
telpon genggam dan tablet dg sistem operasi Android & iOS
Android iOS

Aplikasi tsb dpt diunduh secara gratis melalui Play Store (Android) atau App Store (iOS)

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 22
Internal
Aplikasi Diagram Kriteria Kelayakan
Medis Dalam Penggunaan
Kontrasepsi Roda KLOP
Cara mengunduh Aplikasi di Android/ IOS.
1. Buka aplikasi Play Store (untuk Android) atau
Appstore (untuk iOS).
2. Pada kotak search, ketik KLOP KB.
3. Pilihlah KLOP KB, kemudian pilih install atau unduh.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 23
Internal
CARA PENGGUNAAN APLIKASI
4. Setelah aplikasi terunduh, sentuh ikon
KLOP KB, kemudian akan muncul layar
Home seperti berikut:

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 24
Internal
CARA PENGGUNAAN APLIKASI
5. Sentuh layar perangkat untuk masuk ke
Menu Utama seperti berikut:

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 25
Internal
TERIMA KASIH

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 26
Internal
PERTANYAAN?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 27
Internal
PENUGAS
AN

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 28
Internal
PANDUAN STUDI KASUS
1. Peserta dibagi ke dalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 peserta
2. Setiap kelompok mendiskusikan, menganalisa, dan memberi tanggapan terhadap 3 soal
kasus selama 75 menit
3. Panitia akan menyiapkan 5 breakout room sebagai sarana kelompok untuk berdiskusi
4. Hasil tanggapan atau jawaban kelompok terhadap kasus ditulis dalam Microsoft Word
atau Power Point
5. Setiap kelompok akan menyampaikan dan mendiskusikan jawaban studi kasus di akhir
pembelajaran pada main room selama 5 menit per kelompok
6. Fasilitator memberikan klarifikasi dan tanggapan terhadap jawaban peserta selama 35
menit

Waktu: 3 JPL x 45 menit = 135 menit

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 29
Internal
LEMBAR KASUS 1
Ny. F berusia 33 tahun P2 telah menikah untuk kedua kalinya dengan seorang duda,
IMT 31.5, dengan riwayat profesi PSK sejak usia 25-32 tahun. Datang ke klinik anda
karena ingin menunda kehamilan. Hasil pemeriksaan
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Sebutkan kelebihan dan keterbatasan metode tersebut.
3. Kapan waktu yang sesuai untuk memulai metode kontrasepsi tersebut?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 30
Internal
LEMBAR KASUS 2
Ny. K berusia 35 tahun P4A2, dengan riwayat penyakit radang panggul yang
didiagnosis pada kehamilan terakhirnya 1 tahun yang lalu. Saat ini klien juga
sedang menjalani pengobatan DM tipe 2 dengan Obat Diabetes Oral.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Menurut anda, apakah klien tersebut cocok menggunakan metode kontrasepsi
hormonal? Ya/Tidak, sebutkan alasannya.
3. Sebutkan jangka waktu pemakaian metode tersebut?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 31
Internal
LEMBAR KASUS 3
Ny. J berusia 27 tahun P0 berencana untuk menunda kehamilan. Klien mempunyai
kebiasaan merokok dan riwayat hipertensi. HPHT klien adalah 10 hari yang lalu,
saat ini sudah bersih dan belum melakukan hubungan seksual. Setelah dilakukan
pemeriksaan, didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan metode tersebut.
3. Kapan waktu yang sesuai untuk memulai metode kontrasepsi tersebut?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 32
Internal
LEMBAR KASUS 4
Ny. T, 42 tahun status menikah, telah terdiagnosis HIV (+) sejak 2 tahun yang lalu,
sejak itu klien mendapatkan terapi ARV lini pertama. Klien memiliki siklus
menstruasi yang tidak teratur. Klien mengatakan tidak ingin memiliki keturunan
karena dia hidup berpindah-pindah negara.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Sebutkan prosedur pemeriksaan yang diperlukan untuk memulai metode
tersebut?
3. Sebutkan Keuntungan dan keterbatasan metode tersebut.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 33
Internal
LEMBAR KASUS 5
Ny. M, 32 tahun, memiliki 2 orang anak. Sejak 1 tahun yang lalu klien mengeluh
banyak timbul varises di kedua tungkai bawah disertai rasa pegal bila berdiri
cukup lama. Keluhan ini bertambah berat bila klien naik berat badannya, saat ini
BB/TB klien adalah 110 kg/160 cm.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Menurut anda, apakah klien tersebut cocok menggunakan metode kontrasepsi
hormonal? Ya/Tidak, sebutkan alasannya.
3. Sebutkan prosedur pemeriksaan yang diperlukan untuk memulai metode
tersebut?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 34
Internal
LEMBAR KASUS 6
Ny. U, 29 tahun, memiliki 3 orang anak dengan penyakit radang panggul. Saat ini
klien sedang menyusui bayinya yang berusia 5 bulan secara eksklusif. Klien belum
menstruasi dan berniat untuk tidak memiliki anak lagi dengan menggunakan
metode KB jangka panjang.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Kapan waktu yang sesuai untuk memulai metode kontrasepsi tersebut?
3. Jelaskan konseling yang perlu diberikan kepada klien pasca pemasangan
metode tersebut?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 35
Internal
LEMBAR KASUS 7
Ny. P, 29 tahun P1A1 post preeklamsi berat postpartum 4 minggu dan belum haid
datang menggunakan kontrasepsi. Saat ini klien klien menyusui eksklusif dan
menderita PID. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan tekanan darah klien
adalah 160/100 mmHg.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Sebutkan 3 efek samping yang mungkin timbul dari metode KB tersebut dan
cara penanganannya.
3. Kapan waktu yang sesuai untuk memulai metode kontrasepsi tersebut?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 36
Internal
LEMBAR KASUS 8
Ny. D, P1A0, usia 22 tahun menyusui eksklusif bayinya yang berusia 5 bulan datang
ke klinik untuk konsultasi KB. Klien belum haid dan terlihat sangat kurus dan kurang
gizi. Siklus menstruasi klien belum kembali. Setelah dikonsulkan ke dept. Penyakit
dalam ternyata klien mengidap TBC paru aktif dan akan direncanakan untuk
pengobatan regimen TB secepatnya.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Sebutkan 3 efek samping yang mungkin timbul dari metode KB tersebut dan
cara penanganannya.
3. Kapan waktu yang sesuai untuk memulai metode kontrasepsi tersebut?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 37
Internal
LEMBAR KASUS 9
Ny. M 35 tahun P4A0 pasca operasi sesar 6 bulan yang lalu datang ke klinik Anda
untuk menggunakan metode kontrasepsi. Klien dan suami sepakat untuk tidak
memiliki keturunan lagi. Namun, suami tidak bersedia jika harus melakukan
tindakan pembedahan pada dirinya. Ny. M mengaku takut jika harus menggunakan
metode KB yang memerlukan pemeriksaan dalam. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan Tekanan Darah klien adalah 160/110 mmHg.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Sebutkan efek samping dan komplikasi yang mungkin timbul dari pemakaian
metode tersebut.
3. Kapan waktu yang sesuai untuk memulai metode kontrasepsi tersebut?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 38
Internal
LEMBAR KASUS 10
Ny. B, 24 tahun, P1A0, baru melahirkan 1 tahun yang lalu datang ke klinik Anda
untuk berganti metode kontrasepsi. Sebelumnya Ny. B merupakan akseptor KB
suntik 3 bulanan yang patuh namun klien menghendaki metode KB jangka panjang
yang praktis dan minim resiko. Setelah dilakukan pengkajian ternyata klien
menderita vaginitis dan Tekanan Darah klien adalah 150/100 mmHg.
1. Kontrasepsi apa yang dapat Saudara rekomendasikan pada klien tersebut?
2. Sebutkan efek samping yang mungkin timbul dari pemakaian metode tersebut.
3. Kapan waktu yang sesuai untuk memulai metode kontrasepsi tersebut?
4. Apakah klien membutuhkan kontrasepsi tambahan?

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 39
Internal
JAWABAN KASUS 1
Injeksi AKDR AKDR
Kondisi Pil Kombinasi Pil Progestin Implan Tubektomi Vasektomi
Progestin LNG Coppeer

Risiko meningkat
1 1 1 1 3B 3B A -
untuk IMS

Hipertensi
3 1 2 1 1 1 C -
TD 150/90

Ny. F direkomendasikan untuk menggunakan metode pil progestin, injeksi progestin, dan
implan. Namun, karena baru saja menikah lagi tanyakan kemungkinan rencana untuk hamil
lagi atau tidak. Jika ya, tawarkan dengan metode KB jangka pendek (pil progestin, injeksi
progestin) dan sebaliknya jika tidak boleh direkomendasikan implan sebagai MKJP.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 40
Internal
JAWABAN KASUS 1
1. Kelebihan dan Kekurangan
a. Pil Progestin
Keuntungan
− Dapat diminum selama menyusui
− Dapat mengontrol pemakaian
− Penghentian dapat dilakukan kapanpun tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan
− Tidak mengganggu hubungan seksual
− Kesuburan cepat Kembali
− Mengurangi nyeri haid
− Mengurangi jumlah perdarahan haid
Keterbatasan
− Harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama, bila lupa satu pil saja,
kegagalan menjadi lebih besar
− Peningkatan/penurunan berat bada

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 41
Internal
JAWABAN KASUS 1
b. Injeksi Progestin
Keuntungan
− Suntikan setiap 2-3 bulan
− Tidak perlu penggunaan setiap hari
− Tidak mengganggu hubungan seksual
− Dapat digunakan oleh perempuan menyusui dimulai 6 bulan setelah melahirkan karena tidak
mengganggu produksi ASI
− Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai premenopause
− Membantu mencegah: kanker endometrium, mioma uteri
− Mengurangi krisis sel sabit pada perempuan dengan anemia sel sabit dan gejala endometriosis
(nyeri panggul, haid yang tidak teratur)
− Mungkin membantu mencegah Penyakit Radang Panggul (PRP) simptomatis, anemia defisiensi
besi
− Mengurangi nyeri haid
− Mengurangi jumlah darah haid
− Mengurangi kejadian karsinoma payudara
− Tidak mengandung estrogen yang dapat berdampak pada klien dengan penyakit jantung dan
pembekuan darah
Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 42
Internal
JAWABAN KASUS 1
b. Injeksi Progestin
Keterbatasan :

− Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan untuk suntikan
ulang
− Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
− Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian, rata-rata 4 bulan
− Pada pemakaian jangka panjang dapat sedikit menurunkan densitas (kepadatan)
tulang
− Terjadi perubahan pola haid, umumnya metroragia atau spotting
− Terjadi penambahan berat badan
− Tidak mencegah IMS dan HIV/AIDS

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 43
Internal
JAWABAN KASUS 1
c. Implan
Keuntungan:
− Klien tidak perlu melakukan apapun setelah implan terpasang
− Mencegah kehamilan dengan sangat efektif
− Merupakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk 3-5 tahun, tergantung jenis implan
− Tidak mengganggu hubungan seksual
− Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
− Kesuburan dapat kembali dengan segera setelah implan dilepas
− Mengurangi nyeri haid
− Mengurangi jumlah darah haid sehingga dapat mencegah anemia defisiensi besi
Keterbatasan:
− Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)
− Membutuhkan tenaga kesehatan terlatih secara khusus untuk memasang dan melepas.
− Klien tidak dapat memulai maupun melepas implan secara mandiri

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 44
Internal
JAWABAN KASUS 2
1. Riwayat penyakit radang panggul diabaikan karena sudah 1 tahun yang lalu sehingga
penapisan dengan roda KLOP hanya menggunakan penyakit DM.

Injeksi AKDR AKDR


Kondisi Pil Kombinasi Pil Progestin Implan Tubektomi Vasektomi
Progestin LNG Coppeer

Diabetes 2Q 2 2Q 2 2 1 CC C

Bedasarkan tabel, klien dapat menggunakan KB AKDR Copper, pil progestin, implan, dan AKDR LNG.
Namun mengingat kehamilan di atas usia 25 tahun memiliki risiko tinggi dan anaknya sudah ada 2
maka lebih direkomendasikan untuk menggunakan MKJP seperti AKDR Copper atau LNG.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45
Internal
JAWABAN KASUS 2
2. Ya, karena hormon pada pil tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar gula
dalam darah
3. Jangka waktu
− AKDR Copper: Hasil studi menunjukkan bahwa AKDR CuT-380A efektif hingga 12 tahun,
namun ijin edar berlaku untuk 5-10 tahun penggunaan.
− Pil progestin: efektif jika diminum setiap hari pada waktu yang sama. Kesuburan akan segera
kembali jika klien menghentikan konsumsi pil.
− Implan Dua Batang: efektif hingga 4 tahun penggunaan (studi terkini menunjukkan bahwa
jenis ini memiliki efektivitas tinggi hingga 5 tahun).
− Implan Satu Batang: efektif hingga 3 tahun penggunaan (studi terkini menunjukkan bahan
jenis ini memiliki efektivitas tinggi hingga 5 tahun).
− AKDR LNG: Jangka waktu pemakaian berjangka panjang, efektif untuk pemakaian 5 tahun
dan bersifat reversibel. AKDR LNG dapat dipakai oleh perempuan selama usia reproduksi.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 46
Internal
JAWABAN KASUS 3
Injeksi AKDR AKDR
Kondisi Pil Kombinasi Pil Progestin Implan Tubektomi Vasektomi
Progestin LNG Coppeer

Merokok usia < 35


2 1 1 1 1 1 A -
tahun

Hipertensi
4 2 3 2 2 1 S -
TD 160/100 mmHg

Nulipara 1 1 1 1 2 2 A -

1. AKDR Copper, pil progestin, implan, dan AKDR LNG. Keputusan dikembalikan lagi kepada
klien.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 47
Internal
JAWABAN KASUS 3
2. Kelebihan dan Keterbatasan AKDR Copper
▪ Keuntungan:

− Efektifitas dari 100 yang menggunakan 1 yang gagal 0,8%


− Dapat digunakan untuk jangka waktu singkat dan panjang
− Tidak mempengaruhi hubungan seksual
− Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
− Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
− Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
− Kesuburan segera kembali setelah AKDR dilepas
▪ Keterbatasan:

− Pemasangannya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih karena membutuhkan prosedur medis termasuk pemeriksaan dalam
− Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)/HIV
− Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
− Pasangan mungkin merasakan benang ketika bersanggama
− Klien tidak bisa melepas AKDR sendiri
− AKDR mungkin keluar dari uterus tanpa diketahui
− Klien perlu memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Pada saat melakukannya, klien harus memasukkan jarinya ke vagina yang seringkali
membuat rasa tidak nyaman

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 48
Internal
JAWABAN KASUS 3
▪ Kelebihan dan Keterbatasan Pil Progestin
▪ Keuntungan
− Dapat diminum selama menyusui
− Dapat mengontrol pemakaian
− Penghentian dapat dilakukan kapanpun tanpa perlu bantuan tenaga kesehatan
− Tidak mengganggu hubungan seksual
− Kesuburan cepat Kembali
− Mengurangi nyeri haid
− Mengurangi jumlah perdarahan haid
▪ Keterbatasan
− Harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama, bila lupa satu pil saja, kegagalan
menjadi lebih besar
− Peningkatan/penurunan berat badan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 49
Internal
JAWABAN KASUS 3
▪ Kelebihan dan Keterbatasan Implan
▪ Keuntungan:
− Klien tidak perlu melakukan apapun setelah implan terpasang
− Mencegah kehamilan dengan sangat efektif
− Merupakan metode kontrasepsi jangka panjang untuk 3-5 tahun, tergantung jenis implan
− Tidak mengganggu hubungan seksual
− Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
− Kesuburan dapat kembali dengan segera setelah implan dilepas
− Mengurangi nyeri haid
− Mengurangi jumlah darah haid sehingga dapat mencegah anemia defisiensi besi
▪ Keterbatasan:
− Tidak ada perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)
− Membutuhkan tenaga kesehatan terlatih secara khusus untuk memasang dan melepas.
− Klien tidak dapat memulai maupun melepas implan secara mandiri

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 50
Internal
JAWABAN KASUS 3
▪ Kelebihan dan Keterbatasan AKDR LNG
▪ Keuntungan:
− Mencegah Kehamilan dengan sangat efektif
▪ Kurang dari 1 kehamilan per 100 perempuan yang menggunakan AKDR-LNG selama tahun pertama (2 per
1.000 perempuan)
− Berjangka Panjang
▪ Studi menunjukkan bahwa AKDR Mirena efektif hingga 7 tahun, namun ijin edar berlaku untuk 5 tahun
penggunaan.
− Tidak mempengaruhi hubungan seksual
− Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
− Kesuburan segera kembali setelah AKDR dilepas
− Mengurangi nyeri haid
− Mengurangi jumlah darah haid sehingga dapat mencegah anemia defisiensi besi
− Sebagai pengobatan alternatif pengganti operasi pada perdarahan uterus disfungsional dan adenomiosis
▪ Keterbatasan:
− Pemasangan dan pencabutan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih secara khusus memasangnya
pada uterus.
− Harganya relatif mahal

3. Kapan saja dan tidak diperlukan kontrasepsi tambahan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 51
Internal
JAWABAN KASUS 4
1. Tubektomi
2. Pemeriksaan dalam, pemeriksaan Hb (termasuk masa pembekuan/darah lengkap),
Penapisan tekanan darah.
3. Keuntungan dan keterbatasan
▪ Keuntungan:

− Sangat efektif, klien tidak perlu khawatir menjadi hamil atau khawatir mengenai kontrasepsi
lagi (0,5 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama pemakaian)
− Segera efektif dan bersifat permanen
− Tidak mempengaruhi produksi ASI
− Tidak mengganggu sanggama
− Tidak memiliki efek samping dalam jangka panjang
− Klien tidak perlu melakukan atau mengingat apapun setelah prosedur dilakukan
− Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 52
Internal
JAWABAN KASUS 4
▪ Keterbatasan:

− Kesuburan tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi


− Rasa sakit dalam jangka pendek setelah tindakan
− Harus dilakukan oleh dokter yang terlatih (untuk laparoskopi dilakukan oleh Dokter Spesialis
Obstetri Ginekologi)
− Risiko pembedahan bertambah jika menggunakan anestesi umum
− Meningkatkan risiko kehamilan ektopik
− Tidak melindungi klien dari IMS dan HIV/AIDS

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 53
Internal
JAWABAN KASUS 5
1. AKDR Copper
2. Tidak, karena penggunaan hormon memungkinkan risiko varises dan obesitas semakin
bertambah.
3. Pemeriksaan dalam, seleksi IMS, anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan riwayat
tromboemboli vena.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 54
Internal
JAWABAN KASUS 6
1. Implan
2. Jika belum menstruasi, implan dapat dipasang pada klien kapan saja di antara waktu melahirkan
sampai dengan 6 bulan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan.
3. Instruksi pasca pemasangan
a. Jaga agar lengan tetap kering
b. Dapat terjadi nyeri memar setelah pemasangan
c. Durasi efek pencegah kehamilan
d. Implan harus dilepas sebelum kehilangan efektivitasnya
e. Efek samping:
❑ Menstruasi irregular (tidak teratur)
❑ Tidak ada menstruasi
❑ Menstruasi yang banyak dan lama
❑ Nyeri perut
❑ Jerawat
❑ Perubahan berat badan
❑ Nyeri payudara
❑ Perubahan mood dan hasrat seksual
❑ Nyeri setelah pemasangan atau pencabutan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 55
Internal
JAWABAN KASUS 6
a. Komplikasi:
− Infeksi pada tempat insersi
− Ekspulsi
− Nyeri hebat di perut bawah
− Sakit kepala hebat

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 56
Internal
JAWABAN KASUS 7
Injeksi AKDR AKDR
Kondisi Pil Kombinasi Pil Progestin Implan Tubektomi Vasektomi
Progestin LNG Coppeer

Postpoartum
4F 2 3 2 1 1 D -
dan menyusui

Hipertensi
TD 160/100 4 2 3 2 2 1 S -
mmHg

Penyakit
1 1 1 1 4A 4A D -
radang panggul

1. Rekomendasi: pil progestin dan implan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 57
Internal
JAWABAN KASUS 7
2. Efek samping dan penanganan Pil Progestin dan Implan
3. Jika belum haid, klien dapat mulai menggunakan KPP kapan saja antara sesudah
melahirkan dan 6 bulan. Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan untuk 7 hari pertama
minum pil

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 58
Internal
JAWABAN KASUS 8
1. Rekomendasi: AKDR Copper, AKDR LNG, implan, pil progestin

Pil Pil Injeksi AKDR AKDR


Kondisi Implan Tubektomi Vasektomi
Kombinasi Progestin Progestin LNG Coppeer

Postpoartum
3G 1 1 1 1 1 A -
dan menyusui

Interaksi obat
3X 3 2W 2 1 1 - -
rifampicin

3. AKDR dapat dipasang kapan saja antara 4 minggu dan 6 bulan. Tidak perlu metode
kontrasepsi tambahan.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 59
Internal
JAWABAN KASUS 9
1. Tubektomi

2. Efek samping dan komplikasi

a. Efek samping
b. Komplikasi
− Infeksi
− Demam pasca operasi
− Luka pada kandung kemih atau intestinal
− Hematoma
− Emboli gas
− Nyeri pada lokasi pembedahan
− Perdarahan superfisial
− Reaksi hipersensitivitas

3. Kapanpun jika yakin klien tidak hamil.

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 60
Internal
JAWABAN KASUS 10
1. Karena klien menghendaki metode KB jangka Panjang maka rekomendasinya adalah
implant dan AKDR (Copper atau LNG)
Injeksi AKDR AKDR
Kondisi Pil Kombinasi Pil Progestin Implan Tubektomi Vasektomi
Progestin LNG Coppeer

IMS 1 1 1 1 2 2 A -

Hipertensi
3 1 2 1 1 1 C -
TD 150/90

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 61
Internal
JAWABAN KASUS 10
2. 1. Efek samping a. AKDR LNG
a. Implan − Menstruasi lebih sedikit atau lebih pendek
− Menstruasi irregular (tidak teratur) − Menstruasi jarang
− Tidak ada menstruasi − Menstruasi tidak teratur
− Menstruasi yang banyak dan lama − Tidak menstruasi
− Menstruasi memanjang
− Nyeri perut
− Jerawat
− Jerawat
− Nyeri Kepala
− Perubahan berat badan − Nyeri atau nyeri tekan payudara
− Nyeri payudara − Mual
− Perubahan mood dan hasrat seksual − Peningkatan berat badan
− Nyeri setelah pemasangan atau pencabutan − Pusing
b. AKDR Copper − Perubahan suasana hati
− Menstruasi irregular/tidak teratur
− Menstruasi yang banyak dan lama
− Kram dan nyeri perut
− Anemia
− Pasangan dapat merasakan benang AKDR copper T saat sanggama
3. Implan dan AKDR LNG: segera, jika klien menggunakan metode hormonal secara konsisten dan benar atau jika klien yakin
tidak hamil. Tidak perlu menunggu menstruasi bulan berikutnya.
▪ AKDR Copper: dapat dipasang saat jadwal suntikan selanjutnya.
▪ Tidak perlu metode kontrasepsi tambahan

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 62
Internal
SELAMAT
BEKERJA!

Pelatihan bagi Pelatih Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 63
Internal

Anda mungkin juga menyukai