Anda di halaman 1dari 120

JOB SHEET DAN DAFTAR TILIK

KEHAMILAN

OLEH:

KELOMPOK 2
KELAS BLOK C

1. SUSI HANDAYANI NPM.1926041013.P


2. VEROCASARI NPM.1926041014.P
3. DEVIANA PUSPITASARI NPM.1926041015.P
4. DEWI APRIYANI NPM.1926041016.P
5. RISKA TRIAHYUNI NPM.1926041017.P
6. DIAN PURNAMA SARI NPM.1926041018.P
7. MARTINA FITRIANA NPM.1926041019.P
8. LILI SURYANTI NPM.1926041020.P
9. SHELVIA YOLANDA NPM.1926041021.P
10. WULANDARI NPM.1926041022.P
11. RONA FEBRIANTI NPM.1926041023.P
12. FITRI YULIDARTI NPM.1926041024.P

Dosen : Nuril Absari, S.SiT., M.Kes

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur dengan berkat rahmat Allah


SWT, yang telah memudahkan kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah,
penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang
ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai dengan fitrahnya,
manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan
kekhilafan, maka dalam makalah yang kami susun ini belum mencapai tahap
kesempurnaan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam proses penyelesaian makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari-hari.

Bengkulu, Juni 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL ..........................................................
1
PELAKSANAAN SENAM HAMIL.............................................................
9
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN ......................................................
18
PEMERIKSAAN HB .....................................................................................
25
PEMERIKSAAN PADA IBU HAMIL (ANTENATAL CARE) ...............
32
PENANGANAN GEMELLI .........................................................................
48
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TM II .....
52
KEHAMILAN EKTOPIK ............................................................................
59
KONSELING PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA IBU
HAMIL TM II ................................................................................................
66
KONSELING PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TM I ............
71
KEHAMILAN TM II ....................................................................................
78
SOLUSIO PLASENTA PADA KEGAWATDARURATAN

iii
KEHAMILAN TM III ...................................................................................
86
KONSELING KEHAMILAN RESIKO TINGGI ......................................
93
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU .................................................
98
KONSELING TANDA-TANDA PERSALINAN .......................................
104
KONSELING IBU HAMIL TRIMESTER III ...........................................
110
PEMERIKSAAAN FISIK IBU HAMIL .....................................................
116
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
125

iv
JOB SHEET
IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

ALAT DAN BAHAN


1. Spuit Disposible 0.5 cc.
2. Kapas Steril dan Air hangat.
3. Vaksin TT
4. Kartu/ Buku Imunisasi.
5. Safety Box

DASAR TEORI
Vaksin TT (Tetanus Toksoid) adalah vaksin yang mengandung toksoid
tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorpsi ke dalam 3 mg/ml aluminium
fosfot. Thimersol 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml
vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU dipergunakan untuk mencegah
tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi WUS atau ibu hamil,
juga untuk pencegahan tetanus pada ibu bayi
Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin
dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc diinjeksikan intramuskuler/ subkutan dalam.

1
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah Ilustrasi Gambar
1. Memperkenalkan diri
Key point:
sapa klien dengan ramah
2. Lakukan inform consent
Key point:
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Gunakan kata – kata yang mudah
dimengerti

3. Pastikan status imunisasi TT bumil


Key point:
Berikan pertanyaan untuk menentukan
status imunisasi TT-nya.

4. Persiapkan alat dan bahan


Key point:
Susun alat dan bahan secara ergonomis.
Pastikan vaksin dan spuit yang akan
dipakai dalam keadaan baik.

5. Cuci tangan
Key point:
Gunakan 7 langkah mencuci tangan di
air mengalir

6. Ambil vaksin TT 0.5 yang telah


disiapkan
Key point:
Kocok terlebih dahulu agar suspensi
menjadi homogen.
7. Isi spuit dengan vaksin TT sebanyak 0,5

2
cc,
Key point:
Peganglah botol vaksin dengan tangan
kiri, tariklah pangkal piston dengan ibu
jari dan jari telunjuk dengan tangan
kanan ke arah bawah.
8. Keluarkan gelembung udara
Key point:
Doronglah piston sampai gelembung
udara dan sedikit vaksin keluar sampai
piston tepat pada skala 0,5cc.

9. Bersihkan lokasi penyuntikan


Key point:
Gunakan kapas yang telah dibasahi air
bersih/ hangat, jangan menggunakan
alkohol/ desinfektan lain sebab akan
merusak vaksin.

10. Suntikkan vaksin


Key point:
Lokasi penyuntikan pada lengan atas
pertengahan musculus deltoideus
dengan posisi jarum 45 derajat
terhadap permukaan kulit dengan
kedalaman penyuntikan tidak lebih dari
setengah inchi.

3
11. Suntikkan vaksin pelan-pelan untuk
mengurangi rasa sakit dan cabutlah
jarum dari lokasi penyuntikan bila telah
selesai.
Key point:
Lakukan aspirasi dulu sebelum vaksin
disuntikkan untuk memastikan jarum
tidak menembus pembuluh darah.
12. Tekan dengan kapas baru yang kering
dilokasi bekas penyuntikan tadi (jangan
memijat-mijat bekas penyuntikan tadi).
13. Jika terjadi perdarahan kapas tetap
ditekan pada lokasi penyuntikan sampai
darah berhenti keluar.
14. Buanglah disposible yang telah dipakai
pada kotak pengaman (safety box)
dalam keadaan jarum telanjang/ tidak
ditutup kembali.

15. Rapikan alat-alat.


Key point:
Susun secara ergomis
16. Petugas mencuci tangan.
Key point:
Gunakan 7 langkah mencuci tangan di
air mengalir
17. Mencatat pada buku pencatatan dan
buku/kartu Imunisasi.

4
5
DAFTAR TILIK
SKOR
No Langkah
0 1 2
1. Memperkenalkan diri
Key point:
sapa klien dengan ramah
2. Lakukan inform consent
Key point:
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. Gunakan kata –
kata yang mudah dimengerti
3. Pastikan status imunisasi TT bumil
Key point:
Berikan pertanyaan untuk menentukan status imunisasi
TT-nya.
4. Persiapkan alat dan bahan
Key point:
Susun alat dan bahan secara ergonomis. Pastikan
vaksin dan spuit yang akan dipakai dalam keadaan baik.
5. Cuci tangan
Key point:
Gunakan 7 langkah mencuci tangan di air mengalir
6. Ambil vaksin TT 0.5 yang telah disiapkan
Key point:
Kocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen.
7. Isi spuit dengan vaksin TT sebanyak 0,5 cc,
Key point:
Peganglah botol vaksin dengan tangan kiri, tariklah
pangkal piston dengan ibu jari dan jari telunjuk dengan
tangan kanan ke arah bawah.
8. Keluarkan gelembung udara
Key point:
Doronglah piston sampai gelembung udara dan sedikit
vaksin keluar sampai piston tepat pada skala 0,5cc.
9. Bersihkan lokasi penyuntikan

6
Key point:
Gunakan kapas yang telah dibasahi air bersih/ hangat,
jangan menggunakan alkohol/ desinfektan lain sebab
akan merusak vaksin.
10. Suntikkan vaksin
Key point:
Lokasi penyuntikan pada lengan atas pertengahan
musculus deltoideus dengan posisi jarum 45 derajat
terhadap permukaan kulit dengan kedalaman
penyuntikan tidak lebih dari setengah inchi.
11. Suntikkan vaksin pelan-pelan untuk mengurangi rasa
sakit dan cabutlah jarum dari lokasi penyuntikan bila
telah selesai.
Key point:
Lakukan aspirasi dulu sebelum vaksin disuntikkan untuk
memastikan jarum tidak menembus pembuluh darah.
12. Tekan dengan kapas baru yang kering dilokasi bekas
penyuntikan tadi (jangan memijat-mijat bekas
penyuntikan tadi).
13. Jika terjadi perdarahan kapas tetap ditekan pada lokasi
penyuntikan sampai darah berhenti keluar.
14. Buanglah disposible yang telah dipakai pada kotak
pengaman (safety box) dalam keadaan jarum telanjang/
tidak ditutup kembali.
15. Rapikan alat-alat.
Key point:
Susun secara ergomis
16. Petugas mencuci tangan.
Key point:
Gunakan 7 langkah mencuci tangan di air mengalir
17. Mencatat pada buku pencatatan dan buku/kartu
Imunisasi.

7
JOB SHEET
PELAKSANAAN SENAM HAMIL

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

Alat dan Perlengkapan


1. Matras
2. Kursi
3. Bantal

DASAR TEORI
Senam hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap
dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,
penyakit menular dan akte kelahiran.
Peserta pelaksanaan senam ibu hamil sebaiknya peserta umur kehamilan >
20 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut
keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil
untuk melaksanakan senam hamil maksimal 10 orang setiap kelas. Suami/
keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai

8
informasi penting, misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang
lainnya.

PROSEDUR PELAKSANAAN
NO LANGKAH-LANGKAH ILUSTRASI
1. Menyiapkan alat-alat matras
dan bantal

2. Menyiapkan ibu, posisi ibu dan


tempat yang akan digunakan

3. Menjelaskan pada ibu mengenai


prosedur yang akan dilakukan.
jelaskan tujuan dan manfaat
prosedur yang dilakukan dalam
senam hamil (informed consent)

4. Pertemuan ke-1
Duduklah di kursi dengan kaki
dirapatkan

Key point :
Mengangkat jari-jari secara
perlahan - lahan lalu turunkan

9
lakukan 8 kali
5. Silangkan kaki kanan di atas
kaki kiri

Key point :
Gerakkan ujung kaki kanan ke
atas dan ke bawah secara
perlahan-lahan dan turunkan.
Secara bergantian dengan kaki
kiri. Lakukan sebanyak 8 kali

6. Duduklah bersila

Key point :
Letakkan kedua telapak tangan
di atas lutut, tekan lutut ke
bawah dengan perlahan-lahan.
Lakukan sebanyak 8 kali.
Lakukan senam duduk bersila
ini sebanyak 10 menit sebanyak
3 kali sehari.

7. Cara tidur yang nyaman

Key point :
Berbaringlah miring pada
sebelah sisi dengan satu kaki
ditekuk.

10
8. Pertemuan ke-2
Tidur terlentang

Key point :
Tidurlah terlentang dan
tekuklah lutut sedikit jangan
terlalu lebar dengan arah
telapak tangan di bawah dan
berada di samping badan.
Angkatlah pinggang secara
perlahan.Lakukan sebanyak 8
kali.

9. Badan dalam posisi merangkak


Key point :
Sambil menarik nafas angkat
perut berikut punggung ke atas
dengan wajah menghadap ke
bawah membentuk lingkaran.
Sambil perlahan-lahan
mengangkat wajah hembuskan
nafas, turunkan punggung
kembali dengan perlahan.
Lakukan sebanyak 8 kali
10. Tidurlah terlentang tekuk kaki
kanan

Key point :
Lutut kanan digerakkan
perlahan ke kiri dan kanan.
Lakukan sebanyak 8 kali dan

11
lakukanlah hal yang sama
untuk lutut kiri
11. Tidurlah terlentang dengan
kedua lutut ditekuk

Key point :
Kedua lutut digerakkan
perlahan-lahan ke arah kiri dan
kanan.

12. Tidurlah dengan kedua kaki


ditekuk

Key point :
Urutlah perut dengan kedua
tangan dari bawah perut ke
arah payudara secara
perlahan-lahan.
13. Posisi ibu antara duduk dan
berbaring serta kaki
diregangkan

Key point :
Perlahan-lahan tarik nafas
sebanyak 3 kali dan pada
hitungan ke-4 tarik nafas
kemudian tahan nafas.
Mengejan ke arah perut sambil
mulut dibuka

12
14. Cara ini dilakukan jika bidan
mengatakan tidak usah
mengedan lagi

Key point :
Letakkan kedua tangan di atas
dada, Bukalah mulut lebar-
lebar bernafaslah pendek
sambil mengatakan hah-hah-
hah

15. Dokumentasi
Dokumentasikan hasil kegiatan
yang telah dilakukan

13
DAFTAR TILIK
NO LANGKAH-LANGKAH SKOR
0 1 2
1. Menyiapkan alat-alat matras dan bantal
2. Menyiapkan ibu, posisi ibu dan tempat yang akan
digunakan
3. Menjelaskan pada ibu mengenai prosedur yang akan
dilakukan. jelaskan tujuan dan manfaat prosedur yang
dilakukan dalam senam hamil (informed consent)
4. Pertemuan ke-1
Duduklah di kursi dengan kaki dirapatkan
Key point :
Mengangkat jari-jari secara perlahan - lahan lalu
turunkan lakukan 8 kali
5. Silangkan kaki kanan di atas kaki kiri
Key point :
Gerakkan ujung kaki kanan ke atas dan ke bawah secara
perlahan-lahan dan turunkan. Secara bergantian dengan
kaki kiri. Lakukan sebanyak 8 kali
6. Duduklah bersila
Key point :
Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut, tekan lutut ke
bawah dengan perlahan-lahan.
Lakukan sebanyak 8 kali. Lakukan senam duduk bersila
ini sebanyak 10 menit sebanyak 3 kali sehari.
7. Cara tidur yang nyaman
Key point :
Berbaringlah miring pada sebelah sisi dengan satu kaki
ditekuk.
8. Pertemuan ke-2
Tidur terlentang
Key point :
Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut sedikit jangan
terlalu lebar dengan arah telapak tangan di bawah dan

14
berada di samping badan. Angkatlah pinggang secara
perlahan.Lakukan sebanyak 8 kali.
9. Badan dalam posisi merangkak
Key point :
Sambil menarik nafas angkat perut berikut punggung ke
atas dengan wajah menghadap ke bawah membentuk
lingkaran.
Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan
nafas, turunkan punggung kembali dengan perlahan.
Lakukan sebanyak 8 kali
10. Tidurlah terlentang tekuk kaki kanan
Key point :
Lutut kanan digerakkan perlahan ke kiri dan kanan.
Lakukan sebanyak 8 kali dan lakukanlah hal yang sama
untuk lutut kiri
11. Tidurlah terlentang dengan kedua lutut ditekuk
Key point :
Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan ke arah kiri dan
kanan.
12. Tidurlah dengan kedua kaki ditekuk
Key point :
Urutlah perut dengan kedua tangan dari bawah perut ke
arah payudara secara perlahan-lahan.
13. Posisi ibu antara duduk dan berbaring serta kaki
diregangkan
Key point :
Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3 kali dan pada
hitungan ke-4 tarik nafas kemudian tahan nafas.
Mengejan ke arah perut sambil mulut dibuka
14. Cara ini dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah
mengedan lagi
Key point :
Letakkan kedua tangan di atas dada, Bukalah mulut

15
lebar-lebar bernafaslah pendek sambil mengatakan hah-
hah-hah
15. Dokumentasi
Dokumentasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan

16
JOB SHEET
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

ALAT DAN BAHAN


1. 2 gelas berisi : air sabun dan air bersih
2. Bengkok
3. Thermometer
4. Arloji dengan petunjuk detik
5. Tensimeter
6. Stetoskop
7. Tissue
8. Buku catatan dan alat tulis
9. Handuk cuci tangan
10. Sabun cair antiseptic dan air mengalir

17
PROSEDUR PELAKSANAAN
No. Langkah & Key Point Ilustrasi Gambar
1 Persiapan ruangan.
Key point:
Ruangan bersih, cukup
penerangan, nyaman, dan menjaga
privacy klien

2 Lakukan konseling dan informed


consent sebelum tindakan:
Key point:
Terangkan secara ringkas prosedur
tindakan yang akan dilakukan

3 Siapkan bahan dan alat


Key point:
Siapkan peralatan secara
ergonomis

4 Cuci tangan dengan tehnik 7


langkah dan keringkan setelah
melakukan tindakan
Key point:
Cuci tangan di air mengalir
dengan menggunakan sabun
5 Lakukan pemeriksaan tekanan
darah.

18
6 Jika tekanan diastolik >110
mmHg, atau tekanan sistolik ≥
160mmHg, berikan anti
hipertensi.
Key point:
Jika terdapat proteinuria,
pertimbangkan superimposed
preeclampsia.
7 Lakukan pemantauan
pertumbuhan dan kondisi janin.
Key point:
Jika terdapat preeklampsia,
pertumbuhan janin terhambat atau
gawat janin:
- Jika serviks matang, lakukan
induksi dengan oksitosin 2-5
IU dalam 500 ml dekstrose
melalui infus 10 tetes/ menit
atau dengan prostaglandin.
- Jika serviks belum matang,
berikan prostaglandin,
misoprostol, atau kateter foley.
8 Berikan penkes kepada ibu
tentang hipertensi dalam
kehamilan.
Key point:
Materi yang disampaikan
meliputi:
- Pengertian hipertensi dalam
kehamilan
- Penyebab hipertensi dalam

19
kehamilan
- Tanda dan gejala hipertensi
dalam kehamilan
- Pencegahan hipertensi dalam
kehamilan
- Perawatan hipertensi dalma
kehamilan
9 Jelaskan kepada ibu bahwa ibu
harus beristirahat untuk menjaga
kondisi tubuhnya dan kondisi
janinnya.
10 Rapikan pasien dan bereskan
peralatan
11 Cuci tangan dengan teknik 7
langkah dan keringkan setelah
melakukan tindakan
Key point:
Cuci tangan di air mengalir
dengan menggunakan sabun
12 Dokumentasikan kegiatan yang
telah dilakukan

20
DAFTAR TILIK

SKOR
No. LANGKAH
0 1 2
1 Persiapan ruangan.
Key point:
Ruangan bersih, cukup penerangan, nyaman, dan
menjaga privacy klien
2 Lakukan konseling dan informed consent sebelum
tindakan:
Key point:
Terangkan secara ringkas prosedur tindakan yang akan
dilakukan
3 Siapkan bahan dan alat
Key point:
Siapkan peralatan secara ergonomis
4 Cuci tangan dengan tehnik 7 langkah dan keringkan
setelah melakukan tindakan
Key point:
Cuci tangan di air mengalir dengan menggunakan
sabun
5 Lakukan pemeriksaan tekanan darah.
6 Jika tekanan diastolik >110 mmHg, atau tekanan
sistolik ≥ 160mmHg, berikan anti hipertensi.
Key point:
Jika terdapat proteinuria, pertimbangkan superimposed
preeclampsia.
7 Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin.
Key point:
Jika terdapat preeklampsia, pertumbuhan janin
terhambat atau gawat janin:
- Jika serviks matang, lakukan induksi dengan
oksitosin 2-5 IU dalam 500 ml dekstrose melalui

21
infus 10 tetes/ menit atau dengan prostaglandin.
- Jika serviks belum matang, berikan prostaglandin,
misoprostol, atau kateter foley.
8 Berikan penkes kepada ibu tentang hipertensi dalam
kehamilan.
Key point:
Materi yang disampaikan meliputi:
- Pengertian hipertensi dalam kehamilan
- Penyebab hipertensi dalam kehamilan
- Tanda dan gejala hipertensi dalam kehamilan
- Pencegahan hipertensi dalam kehamilan
- Perawatan hipertensi dalma kehamilan
9 Jelaskan kepada ibu bahwa ibu harus beristirahat untuk
menjaga kondisi tubuhnya dan kondisi janinnya.
10 Rapikan pasien dan bereskan peralatan
11 Cuci tangan dengan teknik 7 langkah dan keringkan
setelah melakukan tindakan
Key point:
Cuci tangan di air mengalir dengan menggunakan
sabun
12 Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan

22
JOB SHEET
PEMERIKSAAN HB

PETUNJUK
1. Pemeriksaan Hemoglobin dilakukan mahasiswa secara individu
2. Baca dan pelajari jobsheet yang tersedia
3. Ikuti petunjuk pembimbing
4. Tanyakan pada pembimbing bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga
2. Jangan lupa beri informasi pada ibu hamil tentang tindakan yang akan
dilakukan
3. Hati-hati menggunakan standar Hemoglobin
4. Jangan menggunakan perhiasan pada tangan
5. Perhatikan prinsip – prinsip pencegahan infeksi , yaitu dengan mencuci tangan
dan menggunakan sarung tangan  sebelum melakukan pemeriksaan.

PERALATAN
1. Baki dengan alasnya yang berisi :
a. Easy touch
b. Swab alkohol
c. Lanset
d. Handscoon
e. Masker
f. Alat baca Hb
g. Buku catatan dan pulpen
2. Darah pasien

23
DASAR TEORI SINGKAT
Darah adalah suatu jaringan ikat khusus dengan materi ektrasel cair yang
disebut plasma. Sekitar lima liter didorong oleh kontraksi ritmis jantung pada
gerakan rata-rata orang dewasa dalam satu arah di dalam system sirkulasi tertutup.
Unsur berbentuk yang beredar dalam plasma adalah erittrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih), dan trombosit (Mescher, 2010).
Penetapan kadar hemoglobin adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui
jumlah kadar hemoglobin yang dimiliki oleh seseorang agar diketahui kadar
hemoglobin seseorang dalam keadaan normal atau tidak. Kondisi tubuh seseorang
mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah selain itu jenis kelamin juga sangat
berpengaruh terhadap kadar hemoglobin seseorang. Metode yang digunakan
dalam penetapan kadar hemoglobin ini adalah metode easy touch. Karena metode
ini merupakan metode yang paling sederhana. Berdasarkan hasil yang didapatkan
tersebut kadar hemoglobinnya normal.

PROSEDUR PELAKSANAN
No Tindakan Gambar
1 Jelaskan prosedur tindakan
Key Point
Sapa klien dengan hangat dan
ramah, serta beri tahu tentang
pemeriksaan hemoglobin yang
akan dilakukan

2 Siapkan alat bahan dan


perlengkapan yang digunakan

Key Point
Susunlah alat tersebut secara
berurutan sesuai dengan
pemakaian

24
3 Cuci tangan menurut standar 7
langkah

Key Point
Peragakan 7 langkah cara
mencuci tangan yang efektif

4 Pasang sarung tangan DTT atau


bersih

Key Point
Pasang sarung tangan dengan
benar untuk mencegah infeksi

5 Masukan jarum pada


lancing/alat tembak berbentuk
pen dan atur kedalaman jarum
Menggunakan jari tengah.

Key Point
Beri tahu ibu sebelum menusuk
ujung jari  dan bersihkan darah
yang pertama keluar dengan
kapas kering

25
7 Gunakan swabs alkohol untuk
membersihkan jari pasien.

Key Point
Gunakan tisu untuk
membersihkan jari

8 Tembakkan jarum pada jari dan


tekan supaya darah keluar.

Key Point
Pastikan melakukannya dengan
benar

9 Darah di sentuh pada strip


dan bukan di tetes diatas strip.

Key Point :
Darah akan langsung meresap
sampai ujung strip.

10 Masukkan strip kedalam alat


pembaca hb.

Key Point :
Tunggu sebentar, hasil akan
keluar beberapa detik pada
layar.

26
11 Tunggu sebentar, hasil akan
keluar beberapa detik pada layar.

Key Point :
Ambil stripnya dan buang.

12 Lepaskan sarung tangan dan


rendam dalam larutan klorin 0,5
%

Key Point
Lepaskan sarung tangan dalam
keadaan terbalik dan rendam
dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit untuk
didekontaminasi
13 Cuci tangan menurut standar 7
langkah

Key Point
Cuci tangan dengan sabun
dibawah air yang mengalir dan
keringkan dengan handuk bersih
14 Buat laporan mengenai hasil
pemeriksaan

Key Point
Beri informasi pada ibu tentang
hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan
DAFTAR TILIK

27
No KEGIATAN SKOR
0 1 2
1 Jelaskan prosedur tindakan
Key Point
Sapa klien dengan hangat dan ramah, serta beri tahu
tentang pemeriksaan hemoglobin yang akan dilakukan
2 Siapkan alat bahan dan perlengkapan yang digunakan
Key Point
Susunlah alat tersebut secara berurutan sesuai dengan
pemakaian
3 Cuci tangan menurut standar 7 langkah
Key Point
Peragakan 7 langkah cara mencuci tangan yang efektif
4 Pasang sarung tangan DTT atau bersih
Key Point
Pasang sarung tangan dengan benar untuk mencegah
infeksi
5 Masukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen
dan atur kedalaman jarum
Menggunakan jari tengah.
Key Point
Beri tahu ibu sebelum menusuk ujung jari  dan
bersihkan darah yang pertama keluar dengan kapas
kering
7 Gunakan swabs alkohol untuk membersihkan jari
pasien.
Key Point
Gunakan tisu untuk membersihkan jari
8 Tembakkan jarum pada jari dan tekan supaya darah
keluar.
Key Point
Pastikan melakukannya dengan benar
9 Darah di sentuh pada strip dan bukan di tetes diatas

28
strip.
Key Point :
Darah akan langsung meresap sampai ujung strip.
10 Masukkan strip kedalam alat pembaca hb.
Key Point :
Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik
pada layar.
11 Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada
layar.
Key Point :
Ambil stripnya dan buang.
12 Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan
klorin 0,5 %
Key Point
Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
untuk didekontaminasi
13 Cuci tangan menurut standar 7 langkah
Key Point
Cuci tangan dengan sabun dibawah air yang mengalir
dan keringkan dengan handuk bersih
14 Buat laporan mengenai hasil pemeriksaan
Key Point
Beri informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan

29
JOBSHEET
PEMERIKSAAN PADA IBU HAMIL (ANTENATAL CARE)

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikutilah petunjuk instruktur dan tanyakan bila ada hal-hal yang kurang
dimengerti.
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA


1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Perhatikan keadaan umum klien saat melakukan pemeriksaan.
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
4. Siapkan semua alat-alat yang dibutuhkan dan alat perlindungan diri.
5. Lakukan tindakan dengan hati-hati.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Stetoskop : 1 buah
2. Sfigmomanometer : 1 buah
3. Termometer : 1 buah
4. Reflek Hammer : 1 buah
5. Bak instrumen kecil : 1 buah
6. Kom tutup sedang : 1 buah
7. Kom kecil : 1 buah
8. Korentang dan tempatnya : 1 buah
9. Senter : 1 buah
10. Bengkok : 1 buah
11. Jam Tangan : 1 buah
12. Pita ukuran (metline) : 1 buah
13. Baki dan alas : 1 buah

30
14. Perlak : 1 buah
15. Handuk good morning : 1 buah
16. Waskom plastik : 1 buah
17. Gelas kecil : 3 buah
18. Tempat sampah medis : 1 buah
BAHAN
1. Hand Scoen steril : 1 pasang
2. Kapas DTT : secukupnya
3. Tissue : secukupnya
4. Klorin 0,5 %
5. Air bersih : secukupnya
6. Air sabun : secukupnya

PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah Kerja Gambar
.
1. Menperkenalkan diri dan
menjelaskan pada ibu mengenai
tujuan dan prosedur pemeriksaan
Key Point: Jangan lupa
pembubuhan tanda tangan pasien
dan petugas pada lembar informed
consent
2. Menyiapkan peralatan dan
perlengkapan
Key Point: Susun alat secara
ergonomis

31
3. Mencuci kedua tangan dengan 7
langkah
Key Point: Lakukan di bawah air
mengalir

4. Menanyakan keluhan yang


mungkin dirasa dan kekhawatiran-
kekhawatiran khusus
Key Point: Perhatikan kondisi
umum ibu
5. Melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital (tekanan darah, nadi,
pernafasan, dan suhu)
Key Point: Lakukan secara
sistematis

6. Melakukan pemeriksaan pada


daerah kepala dan rambut klien
Key Point: Perhatikan kebersihan
rambut

7. Memeriksa ada/tidaknya edema di


wajah
Key Point: Lakukan dengan kedua
ibu jari

32
8. Memeriksa ada/tidaknya pucat
pada konjungtiva mata dengan
kedua telunjuk.
Key Point: Minta klien untuk
melihat ke arah atas saat
melakukan pemeriksaan

9. Memeriksa ada atau tidaknya


sekret pengeluaran dan kebersihan
dari telinga dengan menggunakan
senter
Key Point: Lakukan dari telinga
klien yang jauh dari petugas
10. Memeriksa ada/tidaknya sekret
pengeluaran dari hidung
Key Point: Lakukan dengan senter
kecil

11. Memeriksa ada atau tidaknya pucat


pada bibir dan kebersihan gigi
dalam mulut
Key Point: Minta klien
menjulurkan lidah
12. Memeriksa dan meraba leher untuk
mengetahui ada/tidaknya
pembesaran kelenjar tiroid dan
pembuluh limfe
Key Point: Lakukan dengan kedua
tangan

33
13. Memeriksa daerah payudara untuk
melihat adanya retraksi/dimpling
pada payudara, simetris, bentuk,
dan kebersihan dari putting.
Key Point: Minta klien
mengangkat kedua tangan ke atas
kepala
14. Melakukan palpasi secara
sistematis pada payudara sebelah
kiri (sesudah itu sebelah kanan)
dari arah payudara dan aksila untuk
memeriksa ada/tidaknya massa dan
pembesaran pembuluh limfe
Key Point: Minta klien
mengangkat tangannya satu per
satu ke atas kepala (mulai dari
tangan kiri)
15. Melakukan inspeksi pada abdomen
untuk melihat ada/tidaknya bekas
luka operasi, pembesaran, dan
linea.
Key Point: Lihat dengan baik

16. Mengukur Tinggi Fundus Uteri


dengan tangan (bila ≤ 20 minggu)
dan dengan pita ukuran (bila > 20
minggu)
Key Point: Lakukan pengukuran
dari fundus uteri hingga pinggir
atas symphisis

34
17. Melakukan Leopold I dengan
meletakkan ujung telapak tangan
kiri dan kanan pada fundus uteri
dan rasakan bagian janin yang ada
di fundus dengan cara menekan
secara lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kanan
secara bergantian.
Key Point: Gunakan sensitifitas
pada telapak tangan
18. Melakukan Leopold II dengan
meletakkan telapak tangan kiri
pada dinding perut lateral kanan
dan telapak tangan kanan pada
dinding lateral kiri ibu secara
sejajar atau pada keteinggian yang
sama.
Key Point: Gunakan sensitifitas
pada telapak tangan
19. Melakukan Leopold III dengan
menempatkan tangan kiri di fundus
dan tangan kanan di bagian bawah.
Raba bagian terbawah janin dan
goyangkan.
Key Point: Lakukan bila
kehamilan > 28 minggu (memasuki
trimester III)

35
20. Melakukan Leopold IV dengan
meletakkan ujung telapak tangan
kanan dan kiri pada lateral kanan
dan kiri bagian bawah uterus,
ujung-ujung jari tangan kanan dan
kiri berada pada tepi atas simpisis.
Memperhatikan sudut yang
dibentuk oleh jari-jari tangan kanan
dan kiri (divergen bila tidak dapat
saling bertemu berarti bagian
terendah sudah masuk panggul,
konvergen bila jari-jari saling
bertemu berarti belum masuk
panggul). Setelah itu pindahkan ibu
jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terendah janin dan fiksasi
daerah tersebut kemudian
meletakkan jari-jari tangan kanan
di antara tangan kiri dan simfisis
untuk menilai seberapa jauh bagian
terendah telah masuk ke dalam
panggul.
Key Point: Lakukan bila
kehamilan > 36 minggu
21. Melakukan auskultasi dengan
leanec untuk mendengarkan denyut
jantung janin jika usia kehamilan >
18 minggu.
Key Point: Dengar dan hitung
selama satu menit

36
22. Memeriksa bagian ekstremitas
klien untuk melihat ada/tidaknya
pucat, edema, dan varises pada
kaki.
Key Point: Lihat edema pada kaki
dengan menekan daerah pretibia
klien

23. Mencuci Kedua tangan dengan 7


langkah.
Key Point: Lakukan di bawah air
mengalir

24. Memasang perlak sebagai alas


pada bokong klien.
Key Poin : lakukan secara
perlahan dan tetap menjaga privasi
pasien
25. Mendekatkan alat-alat untuk
melakukan vulva hygiene (kom
kapas DTT dan bengkok).
Key Poin : Dekatkan ditempat
yang mudah dijangkau
26. Menggunakan hand scoon steril
pada kedua tangan.
Key Poin : Gunakan handscoon
steril dan sekali pakai

37
27. Melakukan vulva hygiene dengan
memisahkan 3 kapas pada tangan
kiri dan 2 kapas pada tangan
kanan.
Key Poin : Buang kapas yang
sudah dipakai pada bengkok
28. Melakukan palpasi pada kelenjar
bartholin untuk mengetahui adanya
pembengkakan, massa/kista, dan
cairan.
Key Poin : Periksa tanda-tanda
infeksi
29. Membuang kapas DTT yang telah
terpakai.
Key Poin : Buang di tempat
sampah medis

30. Melepaskan perlak (alas bokong


ibu)
Key Poin : Lakukan secara
perlahan
31. Melakukan dekontaminasi hand
scoon dan bengkok.
Key Poin : Rendam di larutan
klorin selama 10 menit

38
32. Melakukan cuci tangan 7 langkah
kemudian keringkan dengan
handuk.
Key Poin : lakukan dibawah air
mengalir
33. Meminta ibu bangun secara
perlahan dengan miring terlebih
dahulu kemudian duduk.
Key Poin : Tetap menjaga
kenyamanan ibu
34. Memeriksa refleks patella dengan
refleks hammer
Key Point: Perhatikan kaki ibu
untuk tetap tergantung dan rileks

35. Memberithukan hasil pemeriksaan


Key Point : Pastikan klien
mengerti

36. Melakukan pendokumentasian


asuhan kebidanan pada ibu hamil
Key Point: Tulis dengan metode
SOAP

39
DAFTAR TILIK

No SKOR
LANGKAH KERJA 0 1 2
.
1. Menperkenalkan diri dan menjelaskan pada ibu
mengenai tujuan dan prosedur pemeriksaan
Key Point: Jangan lupa pembubuhan tanda tangan
pasien dan petugas pada lembar informed consent
2. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan
Key Point: Susun alat secara ergonomis
3. Mencuci kedua tangan dengan 7 langkah
Key Point: Lakukan di bawah air mengalir
4. Menanyakan keluhan yang mungkin dirasa dan
kekhawatiran-kekhawatiran khusus
Key Point: Perhatikan kondisi umum ibu
5. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan
darah, nadi, pernafasan, dan suhu)
Key Point: Lakukan secara sistematis
6. Melakukan pemeriksaan pada daerah kepala dan rambut
klien
Key Point: Perhatikan kebersihan rambut
7. Memeriksa ada/tidaknya edema di wajah
Key Point: Lakukan dengan kedua ibu jari
8. Memeriksa ada/tidaknya pucat pada konjungtiva mata
dengan kedua telunjuk.
Key Point: Minta klien untuk melihat ke arah atas saat
melakukan pemeriksaan
9. Memeriksa ada atau tidaknya sekret pengeluaran dan
kebersihan dari telinga dengan menggunakan senter
Key Point: Lakukan dari telinga klien yang jauh dari
petugas
10. Memeriksa ada/tidaknya sekret pengeluaran dari hidung
Key Point: Lakukan dengan senter kecil
11. Memeriksa ada atau tidaknya pucat pada bibir dan

40
kebersihan gigi dalam mulut
Key Point: Minta klien menjulurkan lidah
12. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui
ada/tidaknya pembesaran kelenjar tiroid dan pembuluh
limfe
Key Point: Lakukan dengan kedua tangan
13. Memeriksa daerah payudara untuk melihat adanya
retraksi/dimpling pada payudara, simetris, bentuk, dan
kebersihan dari putting.
Key Point: Minta klien mengangkat kedua tangan ke
atas kepala
14. Melakukan palpasi secara sistematis pada payudara
sebelah kiri (sesudah itu sebelah kanan) dari arah
payudara dan aksila untuk memeriksa ada/tidaknya
massa dan pembesaran pembuluh limfe
Key Point: Minta klien mengangkat tangannya satu per
satu ke atas kepala (mulai dari tangan kiri)
15. Melakukan inspeksi pada abdomen untuk melihat
ada/tidaknya bekas luka operasi, pembesaran, dan linea.
Key Point: Lihat dengan baik
16. Mengukur Tinggi Fundus Uteri dengan tangan (bila ≤
20 minggu) dan dengan pita ukuran (bila > 20 minggu)
Key Point: Lakukan pengukuran dari fundus uteri
hingga pinggir atas symphisis
17. Melakukan Leopold I dengan meletakkan ujung telapak
tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan
bagian janin yang ada di fundus dengan cara menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan
kanan secara bergantian.
Key Point: Gunakan sensitifitas pada telapak tangan
18. Melakukan Leopold II dengan meletakkan telapak
tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding lateral kiri ibu secara sejajar

41
atau pada keteinggian yang sama.
Key Point: Gunakan sensitifitas pada telapak tangan
19. Melakukan Leopold III dengan menempatkan tangan
kiri di fundus dan tangan kanan di bagian bawah. Raba
bagian terbawah janin dan goyangkan.
Key Point: Lakukan bila kehamilan > 28 minggu
(memasuki trimester III)
20. Melakukan Leopold IV dengan meletakkan ujung
telapak tangan kanan dan kiri pada lateral kanan dan kiri
bagian bawah uterus, ujung-ujung jari tangan kanan dan
kiri berada pada tepi atas simpisis. Memperhatikan
sudut yang dibentuk oleh jari-jari tangan kanan dan kiri
(divergen bila tidak dapat saling bertemu berarti bagian
terendah sudah masuk panggul, konvergen bila jari-jari
saling bertemu berarti belum masuk panggul). Setelah
itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terendah janin dan fiksasi daerah tersebut
kemudian meletakkan jari-jari tangan kanan di antara
tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terendah telah masuk ke dalam panggul.
Key Point: Lakukan bila kehamilan > 36 minggu
21. Melakukan auskultasi dengan leanec untuk
mendengarkan denyut jantung janin jika usia kehamilan
> 18 minggu.
Key Point: Dengar dan hitung selama satu menit
22. Memeriksa bagian ekstremitas klien untuk melihat
ada/tidaknya pucat, edema, dan varises pada kaki.
Key Point: Lihat edema pada kaki dengan menekan
daerah pretibia klien
23. Mencuci Kedua tangan dengan 7 langkah.
Key Point: Lakukan di bawah air mengalir
24. Memasang perlak sebagai alas pada bokong klien.
Key Poin : lakukan secara perlahan dan tetap menjaga

42
privasi pasien
25. Mendekatkan alat-alat untuk melakukan vulva hygiene
(kom kapas DTT dan bengkok).
Key Poin : Dekatkan ditempat yang mudah dijangkau
26. Menggunakan hand scoon steril pada kedua tangan.
Key Poin : Gunakan handscoon steril dan sekali pakai
27. Melakukan vulva hygiene dengan memisahkan 3 kapas
pada tangan kiri dan 2 kapas pada tangan kanan.
Key Poin : Buang kapas yang sudah dipakai pada
bengkok
28. Melakukan palpasi pada kelenjar bartholin untuk
mengetahui adanya pembengkakan, massa/kista, dan
cairan.
Key Poin : Periksa tanda-tanda infeksi
29. Membuang kapas DTT yang telah terpakai.
Key Poin : Buang di tempat sampah medis
30. Melepaskan perlak (alas bokong ibu)
Key Poin : Lakukan secara perlahan
31. Melakukan dekontaminasi hand scoon dan bengkok.
Key Poin : Rendam di larutan klorin selama 10 menit
32. Melakukan cuci tangan 7 langkah kemudian keringkan
dengan handuk.
Key Poin : lakukan dibawah air mengalir
33. Meminta ibu bangun secara perlahan dengan miring
terlebih dahulu kemudian duduk.
Key Poin : Tetap menjaga kenyamanan ibu
34. Memeriksa refleks patella dengan refleks hammer
Key Point: Perhatikan kaki ibu untuk tetap tergantung
dan rileks
35. Memberithukan hasil pemeriksaan
Key Point : Pastikan klien mengerti
36. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada
ibu hamil
Key Point: Tulis dengan metode SOAP

43
JOB SHEET
PENANGANAN GEMELLI

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

ALAT DAN BAHAN


1. Infus set
2. Stetoskop
3. Doppler
4. Termometer
5. Kassa dan larutan antiseptic
6. Bengkok untuk wadah instrumen bekas pakai
7. Sarung tangan
8. Penjepit kassa

DASAR TEORI
Kehamilan ganda merupakan kondisi di mana terdapat dua atau lebih
embrio atau janin sekaligus, kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum
dilepaskan dan dibuahi atau bila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini
hingga membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau
lebih awal

44
Faktor- faktor yang mempengaruhi adalah faktor ras, faktor keturunan,
factor umur dan paritas, factor nutrisi, factor terapi infertilitas dan factor assisted
reproductive technology (ART)
Penatalaksanaan Gemelli dilakukan baik pada saat kehamilan maupun
dalam persalinan

PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah Kerja Gambar
.
1. Menperkenalkan diri dan menjelaskan
pada ibu mengenai tujuan dan prosedur
pemeriksaan
Key Point:
Jangan lupa pembubuhan tanda tangan
pasien dan petugas pada lembar
informed consent
2. Menyiapkan peralatan dan
perlengkapan
Key Point:
Susun alat secara ergonomis

3. Mencuci kedua tangan dengan 7


langkah
Key Point:
Lakukan di bawah air mengalir

4. Menanyakan keluhan dan melakukan


anamnesa
Key Point:
Periksa keadaan umum (monitor tanda
vital), laksanakan palpasi dan

45
pemeriksaan dalam.
5. Monitor his, DJJ, perdarahan
pervaginam

6. Melakukan pemeriksaan dalam


Key point:
Pemeriksaan dilakukan untuk
mengetahui posisi kepala bayi dan
kemajuan pembukaan persalinan

7. Pemeriksaan laboratorium
Key point:
Pemeriksaan Hb, Leukosit, Hematokrit,
Trombosit dan Gula Darah
8. Memberi penjelasan supaya bed rest
total

9. Kolaborasi dengan dokter untuk


tindakan SC
Key point:
SC dilakukan karena tidak ada
kemajuan kepala janin
10. Melakukan pendokumentasian asuhan
kebidanan pada ibu
Key Point:
Tulis dengan metode SOAP

46
47
DAFTAR TILIK

No SKOR
LANGKAH KERJA 0 1 2
.
1. Menperkenalkan diri dan menjelaskan pada ibu
mengenai tujuan dan prosedur pemeriksaan
Key Point:
Jangan lupa pembubuhan tanda tangan pasien dan
petugas pada lembar informed consent
2. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan
Key Point:
Susun alat secara ergonomis
3. Mencuci kedua tangan dengan 7 langkah
Key Point:
Lakukan di bawah air mengalir
4. Menanyakan keluhan dan melakukan anamnesa
Key Point:
Periksa keadaan umum (monitor tanda vital),
laksanakan palpasi dan pemeriksaan dalam.
5. Monitor his, DJJ, perdarahan pervaginam
6. Melakukan pemeriksaan dalam
Key point:
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui posisi kepala
bayi dan kemajuan pembukaan persalinan
7. Pemeriksaan laboratorium
Key point:
Pemeriksaan Hb, Leukosit, Hematokrit, Trombosit dan
Gula Darah
8. Memberi penjelasan supaya bed rest total
9. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan SC
Key point:
SC dilakukan karena tidak ada kemajuan kepala janin
10. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada
ibu

48
Key Point:
Tulis dengan metode SOAP

49
JOB SHEET
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TM II

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

ALAT DAN BAHAN


1. Alat pengukur
2. Alat timbangan
3. Bangku dan kursi
4. Leaflet/ flip chart

PROSEDUR PELAKSANAAN
No. Langkah & Key Point Ilustrasi Gambar
1 Persiapan ruangan.
Key point:
Ruangan bersih, cukup
penerangan, nyaman, dan menjaga
privacy klien

50
2 Lakukan konseling dan informed
consent sebelum tindakan:
Key point:
Terangkan secara ringkas prosedur
tindakan yang akan dilakukan

3 Tanyakan pada klien informasi


tentang dirinya.
Key point :
Bantu klien untuk berbicara
mengenai kondisinya saat ini.
Dengarkan keluhan dan uraian
klien dengan seksama, buat klien
merasa nyaman dan terbuka
dalam menceritakan kondisinya
selama masa kehamilan
4 Uraikan kepada klien
kemungkinan diagnosa yang
dialaminya. Jelaskan dan berikan
penkes kepada klien tentang
ketidaknyamanan pada masa
kehamilan.
Key point :
Materi yang dapat disampaikan
meliputi:
1. Pengertian Kehamilan
Trimester II
2. Perubahan Fisik Ibu Hamil
Trimester Kedua
3. Perubahan Psikologis Ibu
Hamil Trimester Kedua

51
4. Pengertian ketidaknyamanan
5. Ketidaknyamanan yang
Dialami oleh Ibu Hamil pada
Trimester II
5 Berikan tindakan jika diperlukan
Key point :
Jika klien mengalami
ketidaknyamanan pada kehamilan
TM II, berikan solusi pada klien
atau tindakan yang diperlukan jika
ketidaknyamanan tersebut
dianggap memberikan dampak
pada ibu maupun pada janin
6 Tegaskan pada ibu untuk selalu
melakukan ANC
Key point:
Jelaskan pada ibu tentang
pentingnya untuk selalu
memeriksakan kehamilan,
terutama jika ibu mengalami
keluhan.
7 Dokumentasikan kegiatan yang
telah dilakukan

52
DAFTAR TILIK

SKOR
No. LANGKAH
0 1 2
1 Persiapan ruangan.
Key point:
Ruangan bersih, cukup penerangan, nyaman, dan
menjaga privacy klien
2 Lakukan konseling dan informed consent sebelum
tindakan:
Key point:
Terangkan secara ringkas prosedur tindakan yang akan
dilakukan
3 Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya.
Key point :
Bantu klien untuk berbicara mengenai kondisinya saat
ini. Dengarkan keluhan dan uraian klien dengan
seksama, buat klien merasa nyaman dan terbuka dalam
menceritakan kondisinya selama masa kehamilan
4 Uraikan kepada klien kemungkinan diagnosa yang
dialaminya. Jelaskan dan berikan penkes kepada klien
tentang ketidaknyamanan pada masa kehamilan.
Key point :
Materi yang dapat disampaikan meliputi:
1. Pengertian Kehamilan Trimester II
2. Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua
3. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua
4. Pengertian ketidaknyamanan
5. Ketidaknyamanan yang Dialami oleh Ibu Hamil
pada Trimester II
5 Berikan tindakan jika diperlukan
Key point :
Jika klien mengalami ketidaknyamanan pada

53
kehamilan TM II, berikan solusi pada klien atau
tindakan yang diperlukan jika ketidaknyamanan
tersebut dianggap memberikan dampak pada ibu
maupun pada janin
6 Tegaskan pada ibu untuk selalu melakukan ANC
Key point:
Jelaskan pada ibu tentang pentingnya untuk selalu
memeriksakan kehamilan, terutama jika ibu mengalami
keluhan.
7 Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan

54
JOB SHEET
KEHAMILAN EKTOPIK

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

ALAT DAN BAHAN


1. Tenakulum
2. Spekulum cocor bebek
3. Spekulum Sims/ L
4. Klem ovum/ Foerster
5. Cunam tampon
6. Set sendok kuret
7. Set dilatator serviks
8. Sonde uteri

PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah kerja Ilustrasi Gambar
1. Persiapan Alat
1. Tenakulum
2. Spekulum cocor bebek
3. Spekulum Sims/ L

55
4. Klem ovum/ Foerster
5. Cunam tampon
6. Set sendok kuret
7. Set dilatator serviks
8. Sonde uteri
2. Persiapan Pasien
1. Memberikan salam kepada pasien
dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan pada klien

3. Mencuci Tangan dengan 7 langkah

4. Berikan petidin 1-2 mg/ kg BB IM atau


IV sebelum memulai prosedur

5. Suntikkan 10 unit oksitosin IM atau 0,2


mg ergometrin IMsebelum tindakan
agar uterus berkontraksi dan
mengurangi risiko perforasi.

56
6. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk
menentukan bukaan serviks, besar, arah,
konsistensi uterus, dan kondisi forniks.

7. Lakukan tindakan aseptik/ antiseptik


pada vagina dan serviks
8. Periksa apakah ada robekan serviks atau
hasil konsepsi di kanalis servikalis. Jika
ada, keluarkan dengan forsep ovum.
9. Jepit porsio dengan tenakulum atau
forsep ovum. Bila menggunakan
tenakulum, jepit serviks pada pukul 11
dan 1.

10. Jika menggunakan tenakulum, suntikkan


lignokain 0,5% 1 mL pada bibir depan
atau belakang serviks.
11. Jika diperlukan dilatasi (dilatasi hanya
diperlukan pada missed abortion atau
jika sisa hasil konsepsi tertahan di
kavum uteri untuk beberapa hari), mulai
dengan dilator terkecil sampai kanalis
servikalis cukup untuk dilalui oleh
sendok kuret (biasanya 10-12 mm).
12. Lakukan pemeriksaan kedalaman dan
lengkung uterus dengan penera kavum
uteri.
13. Masukkan sendok kuret melalui kanalis

57
servikalis.
14. Lakukan kerokan dinding uterus secara
sistematis hingga bersih (terasa seperti
mengenai bagian bersabut)

15. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk


menilai besar dan konsistensi uterus.
16. Hasil evakuasi diperiksa dulu dan
apabila perlu, dikirim ke laboratorium
patologi anatomik.

17. Berikan parasetamol 500 mg per oral


bila perlu.

18. Segera mobilisasi dan realimentasi


19. Berikan antibiotika profilaksis, termasuk
tetanus profilaksis bila tersedia.
20. Cuci tangan

21. Mendokumentasikan tindakan dalam


status pasien

58
DAFTAR TILIK

SKOR
No LANGKAH KERJA
0 1 2
1. Persiapan Alat
1. Tenakulum
2. Spekulum cocor bebek
3. Spekulum Sims/ L
4. Klem ovum/ Foerster
5. Cunam tampon
6. Set sendok kuret
7. Set dilatator serviks
8. Sonde uteri
2. Persiapan Pasien
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien
3. Mencuci Tangan dengan 7 langkah
4. Berikan petidin 1-2 mg/ kg BB IM atau IV sebelum
memulai prosedur
5. Suntikkan 10 unit oksitosin IM atau 0,2 mg ergometrin
IMsebelum tindakan agar uterus berkontraksi dan
mengurangi risiko perforasi.
6. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk menentukan
bukaan serviks, besar, arah, konsistensi uterus, dan
kondisi forniks.
7. Lakukan tindakan aseptik/ antiseptik pada vagina dan
serviks
8. Periksa apakah ada robekan serviks atau hasil konsepsi
di kanalis servikalis. Jika ada, keluarkan dengan forsep
ovum.
9. Jepit porsio dengan tenakulum atau forsep ovum. Bila
menggunakan tenakulum, jepit serviks pada pukul 11

59
dan 1.
10. Jika menggunakan tenakulum, suntikkan lignokain 0,5%
1 mL pada bibir depan atau belakang serviks.
11. Jika diperlukan dilatasi (dilatasi hanya diperlukan pada
missed abortion atau jika sisa hasil konsepsi tertahan di
kavum uteri untuk beberapa hari), mulai dengan dilator
terkecil sampai kanalis servikalis cukup untuk dilalui
oleh sendok kuret (biasanya 10-12 mm).
12. Lakukan pemeriksaan kedalaman dan lengkung uterus
dengan penera kavum uteri.
13. Masukkan sendok kuret melalui kanalis servikalis.
14. Lakukan kerokan dinding uterus secara sistematis
hingga bersih (terasa seperti mengenai bagian bersabut)
15. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk menilai besar dan
konsistensi uterus.
16. Hasil evakuasi diperiksa dulu dan apabila perlu, dikirim
ke laboratorium patologi anatomik.
17. Berikan parasetamol 500 mg per oral bila perlu.
18. Segera mobilisasi dan realimentasi
19. Berikan antibiotika profilaksis, termasuk tetanus
profilaksis bila tersedia.
20. Cuci tangan
21. Mendokumentasikan tindakan dalam status pasien

60
JOB SHEET
KONSELING PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA IBU
HAMIL TM II

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

ALAT DAN BAHAN


1. Alat pengukur
2. Alat timbangan
3. Bangku dan kursi
4. Leaflet

PROSEDUR PELAKSANAAN

No. Langkah & Key Point Ilustrasi Gambar


1 Persiapan ruangan.
Key point:
Ruangan bersih, cukup
penerangan, nyaman, dan menjaga
privacy klien

61
2 Lakukan konseling dan informed
consent sebelum tindakan:
Key point:
Terangkan secara ringkas prosedur
tindakan yang akan dilakukan

3 Tanyakan pada klien informasi


tentang dirinya.
Key point :
Bantu klien untuk berbicara
mengenai kondisinya saat ini.
Dengarkan keluhan dan uraian
klien dengan seksama, buat klien
merasa nyaman dan terbuka
dalam menceritakan kondisinya
selama masa kehamilan
4 Uraikan kepada klien
kemungkinan diagnosa yang
dialaminya. Jelaskan dan berikan
penkes kepada klien tentang masa
kehamilan. TM II
Key point :
Materi yang dapat disampaikan
meliputi:
1. Pengertian kehamilan TM II
2. Perubahan fisik kehamilan TM
II
3. Perubahan psikologis
kehamilan TM II
4. Kebutuhan dasar ibu hamil
TM II

62
5 Berikan tindakan jika diperlukan
Key point :
Jika klien mengalami
ketidaknyamanan pada kehamilan
TM II, berikan solusi pada klien
atau tindakan yang diperlukan jika
ketidaknyamanan tersebut
dianggap memberikan dampak
pada ibu maupun pada janin
6 Tegaskan pada ibu untuk selalu
melakukan ANC
Key point:
Jelaskan pada ibu tentang
pentingnya untuk selalu
memeriksakan kehamilan,
terutama jika ibu mengalami
keluhan.
7 Dokumentasikan kegiatan yang
telah dilakukan

63
DAFTAR TILIK
SKOR
No. LANGKAH
0 1 2
1 Persiapan ruangan.
Key point:
Ruangan bersih, cukup penerangan, nyaman, dan
menjaga privacy klien
2 Lakukan konseling dan informed consent sebelum
tindakan:
Key point:
Terangkan secara ringkas prosedur tindakan yang
akan dilakukan
3 Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya.
Key point :
Bantu klien untuk berbicara mengenai kondisinya
saat ini. Dengarkan keluhan dan uraian klien dengan
seksama, buat klien merasa nyaman dan terbuka
dalam menceritakan kondisinya selama masa
kehamilan
4 Uraikan kepada klien kemungkinan diagnosa yang
dialaminya. Jelaskan dan berikan penkes kepada klien
tentang masa kehamilan. TM II
Key point :
Materi yang dapat disampaikan meliputi:
1. Pengertian kehamilan TM II
2. Perubahan fisik kehamilan TM II
3. Perubahan psikologis kehamilan TM II
4. Kebutuhan dasar ibu hamil TM II
5 Berikan tindakan jika diperlukan
Key point :
Jika klien mengalami ketidaknyamanan pada
kehamilan TM II, berikan solusi pada klien atau
tindakan yang diperlukan jika ketidaknyamanan

64
tersebut dianggap memberikan dampak pada ibu
maupun pada janin
6 Tegaskan pada ibu untuk selalu melakukan ANC
Key point:
Jelaskan pada ibu tentang pentingnya untuk selalu
memeriksakan kehamilan, terutama jika ibu
mengalami keluhan.
7 Dokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan

65
JOB SHEET
KONSELING PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TM I

PETUNJUK
1. Konseling persiapan persalinan dilakukan oleh mahasiswa secara
berpasangan
2. Baca dan pelajari jobsheet yang tersedia
3. Ikuti petunjuk instruktur/dosen
4. Tanya pada instruktur/dosen jika ada hal-hal yang tidak dimengerti atau
kurang jelas.

KESELAMATAN
Sebagai catatan dalam melakukan konseling persiapan persalinan
1. Lakukan sesuai prosedur
2. Perhatikan keadaan klien apakah klien benar-benar siap melakukan
konseling
3. Jaga privasi pasien, sehingga klien betul-betul merasa nyaman
4. Setiap langkah dikerjakan secara sistematis

PERSIAPAN
1. Siapkan klien.
2. Siapkan ruangan senyaman mungkin.

66
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah kerja Ilustrasi Gambar
1. Persiapan Alat
1. Meja
2. Kursi
3. Media Penyuluhan

Key point:
Susun alat secara ergonomis

2. Sapa klien dengan ramah dan


perkenalkan identitas anda.

Key point:
Tanyakan identitas klien dan buat klien
merasa nyaman.

3. Gali informasi dari klien terkait keluhan


yang dialaminya. Informasi terkait
keluhan klien selama Kehamilan TM I.
Key point:
Tanyakan pada klien masalah apa atau
perubahan fisik dan psikologis apa yang
terjadi pada pasien, dan
mendengarkannnya dengan penuh
perhatian dan rasa empati

67
4. Menjelaskan pada klien tentang
perubahan psikologis pada kehamilan
TM I.
Key point:
Berikan penyuluhan tentang perubahan-
perubahan psikologis yang dapat
terjadi pada kehamilan TM I, antara
lain:
- Ketidakyakinan/ Ketidakpastian
- Ambivalen
- Perubahan Seksual
- Fokus pada Diri Sendiri
- Perubahan Emosional
- Goncangan Psikologis
- Stres
5 Menjelaskan pada klien tentang cara
mengatasi perubahan psikologis pada
kehamilan TM I
Key point:
Hal-hal yang dapat dilakukan antara
lain:
- Bersikap terbuka dengan pasangan
- Konsultasi dengan bidan atau
tenaga kesehatan yang lain.
- Curahkan isi hati kepada pasangan
atau sahabat.
- Usahakan lebih banyak istirahat
- Jangan ragu untuk meminta
bantuan kepada suami, teman,
ataupun keluarga.
- Luangkan waktu, untuk diri sendiri,

68
manjakan diri dengan relaksasi,
pijat atau apapun yang dapat
menghibur diri
- Menciptakan suasana yang nyaman
dan tenteram bagi ibu.
- Melakukan antisipasi sejak awal
bagi diri sendiri.
- Mendengarkan music
- Melakukan senam hamil
- Latihan pernapasan
6. Lakukan evaluasi
Key point:
Mengevaluasi ulang penjelasan
konseling yang telah kita lakukan guna
memperlancar ibu hamil memahaminya.
7. Memberikan dukungan moril pada klien
untuk mengurangi kecemasan.
Key point:
Berikan juga pengertian dan penjelasan
pada pasangan bahwa dukungan dari
pasangan sangat penting bagi ibu
selama menjalani kehamilan.
8. Mendokumentasikan tindakan dalam
status pasien

69
DAFTAR TILIK

SKOR
No LANGKAH KERJA
0 1 2
1. Persiapan Alat
1. Meja
2. Kursi
3. Media Penyuluhan
Key point:
Susun alat secara ergonomis
2. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan identitas
anda.
Key point:
Tanyakan identitas klien dan buat klien merasa
nyaman.
3. Gali informasi dari klien terkait keluhan yang
dialaminya. Informasi terkait keluhan klien selama
Kehamilan TM I.
Key point:
Tanyakan pada klien masalah apa atau perubahan fisik
dan psikologis apa yang terjadi pada pasien, dan
mendengarkannnya dengan penuh perhatian dan rasa
empati
4. Menjelaskan pada klien tentang perubahan psikologis
pada kehamilan TM I.
Key point:
Berikan penyuluhan tentang perubahan-perubahan
psikologis yang dapat terjadi pada kehamilan TM I,
antara lain:
- Ketidakyakinan/ Ketidakpastian
- Ambivalen
- Perubahan Seksual

70
- Fokus pada Diri Sendiri
- Perubahan Emosional
- Goncangan Psikologis
- Stres
5 Menjelaskan pada klien tentang cara mengatasi
perubahan psikologis pada kehamilan TM I
Key point:
Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Bersikap terbuka dengan pasangan
- Konsultasi dengan bidan atau tenaga kesehatan
yang lain.
- Curahkan isi hati kepada pasangan atau sahabat.
- Usahakan lebih banyak istirahat
- Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada suami,
teman, ataupun keluarga.
- Luangkan waktu, untuk diri sendiri, manjakan diri
dengan relaksasi, pijat atau apapun yang dapat
menghibur diri
- Menciptakan suasana yang nyaman dan tenteram
bagi ibu.
- Melakukan antisipasi sejak awal bagi diri sendiri.
- Mendengarkan music
- Melakukan senam hamil
- Latihan pernapasan
6. Lakukan evaluasi
Key point:
Mengevaluasi ulang penjelasan konseling yang telah
kita lakukan guna memperlancar ibu hamil
memahaminya.
7. Memberikan dukungan moril pada klien untuk
mengurangi kecemasan.
Key point:

71
Berikan juga pengertian dan penjelasan pada pasangan
bahwa dukungan dari pasangan sangat penting bagi ibu
selama menjalani kehamilan.
8. Mendokumentasikan tindakan dalam status pasien

72
JOB SHEET
KEHAMILAN TM II

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN
Sebagai catatan dalam melakukan konseling persiapan persalinan
1. Lakukan sesuai prosedur
2. Perhatikan keadaan klien apakah klien benar-benar siap melakukan
konseling
3. Jaga privasi pasien, sehingga klien betul-betul merasa nyaman
4. Setiap langkah dikerjakan secara sistematis

ALAT DAN BAHAN


1. Tensimeter 14. Timbangan badan
2. Stetoskop 15. Pengukur tinggi badan
3. Termometer 16. Jam tangan dengan detik
4. Penlight 17. Baskom berisi larutan klorin 0,5%
5. Kom tissue 18. Baskom berisi air DTT
6. Kom kapas DTT 19. Pakaian pasien
7. Alkohol swab 20. Tempat sampah medis dan non medis
8. Metline 21. Alat pemeriksaan hemoglobin lengkap
9. Leanec 22. Alat pemeriksaan protein dan reduksi urine lengkap.
10. Bak instrumen 23. Larutan dekontaminasi sudah dalam tempatnya
11. Handscoen 24. Sabun cuci tangan
12. Bengkok 25. Phantom ibu
13. Reek hummer

73
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah Ilustrasi Gambar
1. Memperkenalkan diri
Key point:
“sapa klien dengan ramah”

2. Lakukan inform consent


Key point:
“inform consent jangan sampai
ketinggalan dalam memberikan asuhan,
gunakan kata – kata yang mudah
dimengerti”
3. Jelaskan prosedur pemeriksaan
Key point:
“dijelaskan secara rinci prosedur yang
akan dilakukan”
4. Lakukan anamnesa klien
Key point:
“tanyakan keluhan, data subjektif dari
klien”

5. Persiapan alat
Key point:
“susun secara ergonomis, sesuai waktu
penggunaanya”

6. Antar ibu ke tempat periksa


Key point:
“minta ibu untuk berbaring di tempat
tidur (ibu tidak boleh terlentang lebih
dari 10 menit)”

74
7. Pasang sampiran atau tirai
Key point:
“agar privasi klien terjaga”

8. Lakukan cuci tangan


Key point:
“cuci tangan dengan 7 langkah efektif di
bawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk bersih”

9. Lakukan Inspeksi abdomen


Key point:
“Lihat apakah ada luka bekas operasi”

10. Leopold I
Key point:
- Menentukan TFU dengan metlin dari
simpisis ke fundus
- Tentukan bagian janin yang terdapat
di fundus
11. Leopold II
Key point:
Menentukan bagian yang terdapat di kiri
dan kanan uterus ibu

12. Leopold III


Key point:
Menentukan bagian terbawah janin
sudah masuk PAP atau belum

75
13. Hitung denyut janin
Key point:
“dengarkan DJJ menggunakan laenec
sambil meraba nadi”

14. Anjurkan ibu turun dari tempat tidur,


bereskan alat dan cuci tangan
Key point:
“cuci tangan dengan 7 langkah efektif di
bawah air mengalir dan keringkan
dengan handuk bersih”

15. Jelaskan hasil pemeriksaan


Key point:
“semua hasil pemeriksaan dijelaskan
sampai ibu mengerti”

16. Berikan pendidikan kesehatan


Key point:
“gunakan bahasa yang mudah
dimengerti, dan berikan pendidikan
kesehatan sesuai kebutuhan dan usia
kehamilan”
17. Lakukan dokumentasi
Key point:
“dokumentasikan yang telah dikerjakan

76
DAFTAR TILIK

SKOR
No LANGKAH
0 1 2
1. Memperkenalkan diri
Key point:
“sapa klien dengan ramah”
2. Lakukan inform consent
Key point:
“inform consent jangan sampai ketinggalan dalam
memberikan asuhan, gunakan kata – kata yang mudah
dimengerti”
3. Jelaskan prosedur pemeriksaan
Key point:
“dijelaskan secara rinci prosedur yang akan dilakukan”
4. Lakukan anamnesa klien
Key point:
“tanyakan keluhan, data subjektif dari klien”
5. Persiapan alat
Key point:
“susun secara ergonomis, sesuai waktu penggunaanya”
6. Antar ibu ke tempat periksa
Key point:
“minta ibu untuk berbaring di tempat tidur (ibu tidak
boleh terlentang lebih dari 10 menit)”
7. Pasang sampiran atau tirai
Key point:
“agar privasi klien terjaga”
8. Lakukan cuci tangan
Key point:
“cuci tangan dengan 7 langkah efektif di bawah air
mengalir dan keringkan dengan handuk bersih”
9. Lakukan Inspeksi abdomen

77
Key point:
“Lihat apakah ada luka bekas operasi”
10. Leopold I
Key point:
- Menentukan TFU dengan metlin dari simpisis ke
fundus
- Tentukan bagian janin yang terdapat di fundus
11. Leopold II
Key point:
Menentukan bagian yang terdapat di kiri dan kanan
uterus ibu
12. Leopold III
Key point:
Menentukan bagian terbawah janin sudah masuk PAP
atau belum
13. Hitung denyut janin
Key point:
“dengarkan DJJ menggunakan laenec sambil meraba
nadi”
14. Anjurkan ibu turun dari tempat tidur, bereskan alat dan
cuci tangan
Key point:
“cuci tangan dengan 7 langkah efektif di bawah air
mengalir dan keringkan dengan handuk bersih”
15. Jelaskan hasil pemeriksaan
Key point:
“semua hasil pemeriksaan dijelaskan sampai ibu
mengerti”
16. Berikan pendidikan kesehatan
Key point:
“gunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan berikan
pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan dan usia
kehamilan”

78
17. Lakukan dokumentasi
Key point:
“dokumentasikan yang telah dikerjakan

79
JOB SHEET
SOLUSIO PLASENTA PADA KEGAWATDARURATAN
KEHAMILAN TM III

PETUNJUK
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk melakukan
konseling kehamilan
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet yang sudah disediakan.
3. Ikuti petunjuk pembimbing
4. Laporkan hasil kerja selesai melakukan latihan

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan psikologi ibu hamil
2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
3. Perhatikan keadaan umum ibu hamil
4. Komunikasikan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.

PERALATAN / BAHAN
ATK

PROSEDUR PELAKSANAAN
NO LANGKAH-LANGKAH GAMBAR
A SIKAP
1. Menyambut dan memperkenalkan
1. diri kepada klien dan keluarga
dengan sopan dan ramah
2. Menjelaskan  tujuan tindakan yang
akan dilakukan
3. Merespon reaksi klien dengan tepat
dan kontak mata

80
B ISI
1. Menanyakan  keluhan yang
2. dirasakan klien
2. Mengklarifikasinya dan menggali
keluhan yang dirasakan klien
3. Menggali perasaan/pengalaman
klien berkaitan dengan masalah
kehamilan yang dihadapi
4. Mengulang pernyataan klien
berkaitan dengan permasalahannya
Melakukan apersepsi kepada klien
berkaitan dengan tanda bahaya
kehamilan
3. Menanyakan apakah klien sudah
pernah mendengar tanda bahaya
kehamilan

Menjelaskan tentang solusio plasenta


pada kehamilan
Solusio plasenta adalah terlepasnya
4. sebagian atau keseluruhan plasenta
dari implantasi normalnya (korpus
uteri) setelah kehamilan 28 minggu
dan sebelum janin lahir
5. Menjelaskan tentang klasifikasi
solusio plasenta.
Berdasarkan pelepasan plasenta
solusio plasenta terdiri dari :
a. plasenta terlepas seluruhnya,
b. plasenta terlepas sebagian,
c. sebagian kecil pinggir plasenta
yang terlepas.

81
menurut tingkat gejala klinisnya,
yaitu: 
a. Ringan
b. Sedang 
c. Berat 
Menjelaskan tentang  tanda dan gejala
solusio plasenta
a. Rahim tegang dan keras seperti
papan baik waktu his maupun di
luar his.
b. Nyeri tekan di tempat plasenta
terlepas.
6. c. Kepala terasa pusing, lemas,
muntah, pucat, mata berkunang-
kunang.
d. Perdarahan pervaginam yang
sifatnya dapat hebat dan
sekonyong-konyong terdiri dari
darah segar dan bekuan-bekuan
darah yang berwarna kehitaman
Menjelaskan kepada klien agar segera
mengunjungi tenaga kesehatan (bidan,
dokter, Puskesmas, rumah sakit,dll)
7.
bila mengalami gejala solusio plasen

82
 Memberikan kesempatan bertanya
kepada klien
 Mengevaluasi pemahaman klien
berkaitan dengan tanda bahaya
kehamilan dan
8. penatalaksaannya/kunjungan saat
terjadi tanda bahaya kehamilan
 Menyimpulkan hasil konseling
yang telah dilaksanakan
 Membuat kesepakatan untuk
kunjungan ulang
C TEKNIK
 Melaksanakan tindakan dengan
9. percaya diri dan tidak ragu-ragu
 Melaksanakan tindakan dengan
bahasa yang mudah dimengerti
 Menjaga privasi klien

DAFTAR TILIK

N SKOR
LANGKAH-LANGKAH 0 1 2
O
A SIKAP
4. Menyambut dan memperkenalkan diri kepada klien

83
1. dan keluarga dengan sopan dan ramah
5. Menjelaskan  tujuan tindakan yang akan dilakukan
6. Merespon reaksi klien dengan tepat dan kontak
mata
B ISI
5. Menanyakan  keluhan yang dirasakan klien
2. 6. Mengklarifikasinya dan menggali keluhan yang
dirasakan klien
7. Menggali perasaan/pengalaman klien berkaitan
dengan masalah kehamilan yang dihadapi
8. Mengulang pernyataan klien berkaitan dengan
permasalahannya
3. Melakukan apersepsi kepada klien berkaitan dengan
tanda bahaya kehamilan
Menanyakan apakah klien sudah pernah mendengar
tanda bahaya kehamilan
4. Menjelaskan tentang solusio plasenta pada kehamilan
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau
keseluruhan plasenta dari implantasi normalnya
(korpus uteri) setelah kehamilan 28 minggu dan
sebelum janin lahir
5. Menjelaskan tentang klasifikasi solusio plasenta.
Berdasarkan pelepasan plasenta solusio plasenta
terdiri dari :
d. plasenta terlepas seluruhnya,
e. plasenta terlepas sebagian,
f. sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas.
menurut tingkat gejala klinisnya, yaitu: 
d. Ringan
e. Sedang 
f. Berat 
6. Menjelaskan tentang  tanda dan gejala solusio plasenta

84
e. Rahim tegang dan keras seperti papan baik
waktu his maupun di luar his.
f. Nyeri tekan di tempat plasenta terlepas.
g. Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat,
mata berkunang-kunang.
h. Perdarahan pervaginam yang sifatnya dapat
hebat dan sekonyong-konyong terdiri dari darah
segar dan bekuan-bekuan darah yang berwarna
kehitaman
7. Menjelaskan kepada klien agar segera mengunjungi
tenaga kesehatan (bidan, dokter, Puskesmas, rumah
sakit,dll) bila mengalami gejala solusio plasenta
8.  Memberikan kesempatan bertanya kepada klien
 Mengevaluasi pemahaman klien berkaitan dengan
tanda bahaya kehamilan dan
penatalaksaannya/kunjungan saat terjadi tanda
bahaya kehamilan
 Menyimpulkan hasil konseling yang telah
dilaksanakan
 Membuat kesepakatan untuk kunjungan ulang
C TEKNIK
 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan
9. tidak ragu-ragu
 Melaksanakan tindakan dengan bahasa yang
mudah dimengerti
 Menjaga privasi klien

85
JOB SHEET
KONSELING KEHAMILAN RESIKO TINGGI

PETUNJUK
1. Siapkan badan dan alat yang diperlukan
2. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet yang sudah disediakan.
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian sikap dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

ALAT DAN BAHAN


1. Kursi
2. Meja
3. Skenario
4. Flipcart
5. Daftar Tilik
6. Lembar Pengamatan

PROSEDUR PELAKSANAAN
NO LANGKAH-LANGKAH GAMBAR
A SIKAP
1. Menyambut dan memperkenalkan
1. diri kepada klien dan keluarga
dengan sopan dan ramah
2. Menjelaskan  tujuan tindakan yang
akan dilakukan

86
3. Merespon reaksi klien dengan tepat
dan kontak mata
B ISI
1. Menanyakan  keluhan yang
2. dirasakan klien
2. Mengklarifikasinya dan menggali
keluhan yang dirasakan klien
3. Menggali perasaan/pengalaman
klien berkaitan dengan masalah
kehamilan yang dihadapi
4. Mengulang pernyataan klien
berkaitan dengan permasalahannya
Melakukan apersepsi kepada klien
berkaitan dengan tanda bahaya
kehamilan
3.
Menanyakan apakah klien sudah
pernah mendengar tanda bahaya
kehamilan
4. Menjelaskan tentang pengertian
Kehamilan Resiko Tinggi.
Kehamilan resiko tinggi merupakan
suatu keadaan dimana kondisi ibu
hamil yang bisa menyebabkan janin
yang dikandungnya tidak dapat
tumbuh dengan sehat, bahkan dapat
menimbulkan kematian pada ibu dan
janin
5. Menjelaskan tentang Faktor-Faktor
Kehamilan Resiko Tinggi
6. Menjelaskan tentang  Penyebab
Kehamilan Resiko Tinggi
7. Menjelaskan tentang  Penanganan
Kehamilan Resiko Tinggi

87
7. Menjelaskan kepada klien agar segera
mengunjungi tenaga kesehatan (bidan,
dokter, Puskesmas, rumah sakit,dll)
bila mengalami tanda-tanda
Kehamilan Resiko Tinggi
8.  Memberikan kesempatan bertanya
kepada klien
 Mengevaluasi pemahaman klien
berkaitan dengan Kehamilan
Resiko Tinggi dan
penatalaksaannya / kunjungan saat
terjadi Kehamilan Resiko Tinggi
 Menyimpulkan hasil konseling
yang telah dilaksanakan
 Membuat kesepakatan untuk
kunjungan ulang
C TEKNIK
 Melaksanakan tindakan dengan
9. percaya diri dan tidak ragu-ragu
 Melaksanakan tindakan dengan
bahasa yang mudah dimengerti
 Menjaga privasi klien

DAFTAR TILIK

88
SKOR
NO LANGKAH-LANGKAH
0 1 2
A SIKAP
4. Menyambut dan memperkenalkan diri kepada klien
1. dan keluarga dengan sopan dan ramah
5. Menjelaskan  tujuan tindakan yang akan dilakukan
6. Merespon reaksi klien dengan tepat dan kontak mata
B ISI
5. Menanyakan  keluhan yang dirasakan klien
2. 6. Mengklarifikasinya dan menggali keluhan yang
dirasakan klien
7. Menggali perasaan/pengalaman klien berkaitan
dengan masalah kehamilan yang dihadapi
8. Mengulang pernyataan klien berkaitan dengan
permasalahannya
Melakukan apersepsi kepada klien berkaitan dengan
tanda bahaya kehamilan
3.
Menanyakan apakah klien sudah pernah mendengar
tanda bahaya kehamilan
4. Menjelaskan tentang pengertian Kehamilan Resiko
Tinggi.
Kehamilan resiko tinggi merupakan suatu keadaan
dimana kondisi ibu hamil yang bisa menyebabkan janin
yang dikandungnya tidak dapat tumbuh dengan sehat,
bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin
5. Menjelaskan tentang Faktor-Faktor Kehamilan Resiko
Tinggi
6. Menjelaskan tentang  Penyebab Kehamilan Resiko
Tinggi
7. Menjelaskan tentang  Penanganan Kehamilan Resiko
Tinggi
7. Menjelaskan kepada klien agar segera mengunjungi
tenaga kesehatan (bidan, dokter, Puskesmas, rumah

89
sakit,dll) bila mengalami tanda-tanda Kehamilan Resiko
Tinggi
8.  Memberikan kesempatan bertanya kepada klien
 Mengevaluasi pemahaman klien berkaitan dengan
Kehamilan Resiko Tinggi dan penatalaksaannya /
kunjungan saat terjadi Kehamilan Resiko Tinggi
 Menyimpulkan hasil konseling yang telah
dilaksanakan
 Membuat kesepakatan untuk kunjungan ulang
C TEKNIK
 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak
9. ragu-ragu
 Melaksanakan tindakan dengan bahasa yang mudah
dimengerti
 Menjaga privasi klien

90
JOB SHEET
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptic dalam melakukan prosedur

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


1. Leaflet
2. Manikin
3. Meja
4. Kursi
5. Matras

PROSEDUR KEGIATAN
N LANGKAH KERJA ILUSTRASI GAMBAR
O
1 Menyambut pasien dan mengucap
salam

91
2 Memperkenalkan dan mempersilahkan
duduk

3 Menjelaskan tujuan konseling yang


akan dilaksanakan dan meminta
persetujuan klien/pasien

4 Komunikasi dengan ibu/pasien selama


melakukan tindakan, ramah, sabar dan
teliti, tanggap terhadap keluhan pasien

5 Menyambut pasien dengan ramah

6. Mengkaji keluhan pasien

6 Menjelaskan pada dan keluarga


tentang kondisi ibu saat ini, bahwa
ketika dilakukan pemeriksaan Leopold
uterus teraba bulat lebar tetapi tidak
teraba balotemen. Tinggi fundus 1/3 di
atas simfisis kemudian pada saat USG
ternyata kehamilan berimplantasi dan
tumbuh di luar rahim yaitu di tuba
7 Jelaskan pada ibu bahwa kehamilan
ibu ini adalah kehamilan di luar rahim,
janin tumbuh di tuba kehamilan ini
biasanya tidak bertahan berakhir
dengan abortus.

92
8 Ibu segera memeriksakan
kehamilannya lebih lanjut ke dokter
spesialis kandungan agar ibu dan
keluarga lebih jelas dengan tindakan
lebih lanjut untuk kehamilannya
9 Beritahu ibu tentang tindakan
laparatomi yaitu pembedahan di
bagian perut dan segera lakukan
tindakan laparatomi di rumah sakit
oleh dokter untuk menghilangkan
sumber perdarahan.
10 Menganjurkan ibu untuk istirahat
dan Melarang ibu untuk melakukan
aktivitas yang berat.

11 Jelaskan pada ibu tentang makan-


makanan yang banyak mengandung
gizi.
12 Jelaskan pada ibu tentang kelanjutan
fungsi reproduksinya, hanya 60% dari
wanita yang pernah dapat KET
menjadi hamil lagi, walaupun angka
kemandulannya akan jadi lebih tinggi.
13 Menjelaskan pada ibu tentang resiko
kehamilan yang berulang

14 Memberitahu tentang kontrasepsi yang


baik digunakan yaitu dengan
menggunakan kondom atau dengan
KB kalender.

93
15 Menjelaskan kapan
kunjungan/membuat perjanjian
pertemuan untuk follow up

16 Mengakhiri pertemuan, ucapkan


terima kasih

17 Menjaga privasi dan kenyamanan


klien

18 Melaksanakan konseling dengan


efektif dan efisien
19 Melaksanakan tindakan dengan
percaya diri dan tidak ragu-ragu
20 Mendokumentasikan tindakan
dalam status pasien

94
DAFTAR TILIK

N SKOR
LANGKAH KERJA 0 1 2
O
1 Menyambut pasien dan mengucap salam
2 Memperkenalkan dan mempersilahkan duduk
3 Menjelaskan tujuan konseling yang akan dilaksanakan
dan meminta persetujuan klien/pasien
4 Komunikasi dengan ibu/pasien selama melakukan
tindakan, ramah, sabar dan teliti, tanggap terhadap
keluhan pasien
5 Menyambut pasien dengan ramah
6. Mengkaji keluhan pasien
6 Menjelaskan pada dan keluarga tentang kondisi ibu saat
ini, bahwa ketika dilakukan pemeriksaan Leopold uterus
teraba bulat lebar tetapi tidak teraba balotemen. Tinggi
fundus 1/3 di atas simfisis kemudian pada saat USG
ternyata kehamilan berimplantasi dan tumbuh di luar
rahim yaitu di tuba
7 Jelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah
kehamilan di luar rahim, janin tumbuh di tuba
kehamilan ini biasanya tidak bertahan berakhir dengan
abortus.
8 Ibu segera memeriksakan kehamilannya lebih lanjut ke
dokter spesialis kandungan agar ibu dan keluarga lebih
jelas dengan tindakan lebih lanjut untuk kehamilannya
9 Beritahu ibu tentang tindakan laparatomi yaitu
pembedahan di bagian perut dan segera lakukan
tindakan laparatomi di rumah sakit oleh dokter untuk
menghilangkan sumber perdarahan.
10 Menganjurkan ibu untuk istirahat
dan Melarang ibu untuk melakukan aktivitas yang berat.
11 Jelaskan pada ibu tentang makan-makanan yang banyak
mengandung gizi.
12 Jelaskan pada ibu tentang kelanjutan fungsi

95
reproduksinya, hanya 60% dari wanita yang pernah
dapat KET menjadi hamil lagi, walaupun angka
kemandulannya akan jadi lebih tinggi.
13 Menjelaskan pada ibu tentang resiko kehamilan yang
berulang
14 Memberitahu tentang kontrasepsi yang baik digunakan
yaitu dengan menggunakan kondom atau dengan KB
kalender.
15 Menjelaskan kapan kunjungan/membuat perjanjian
pertemuan untuk follow up
16 Mengakhiri pertemuan, ucapkan terima kasih
17 Menjaga privasi dan kenyamanan klien
18 Melaksanakan konseling dengan efektif dan efisien
19 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak
ragu-ragu
20 Mendokumentasikan tindakan dalam status pasien

96
JOB SHEET
KONSELING TANDA-TANDA PERSALINAN

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai
3. Perhatikan dan ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal  yang kurang dimengerti

KESELAMATAN KERJA
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptic dalam melakukan prosedur

DASAR TEORI SINGKAT


Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang lahir dengan cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu
sendiri).

PROSEDUR KERJA
N
LANGKAH KERJA GAMBAR
O
1 Menyambut klien dengan
sopan dan ramah.
Key Point:
Berbicara dengan lemah
lembut dan menatap wajah
klien dengan senyuman.

97
2 Memperkenalkan diri
kepada klien.
Key Point:
Menyebutkan nama dan
profesi kepada klien.

3. Menjaga privasi klien.


Key Point:
Menutup sampiran dan
membuat klien merasa
aman dan nyaman.

4 Menanyakan keluhan klien.


Key Point:
Merespon terhadap reaksi
klien, teruji memberikan
rasa empati pada klien, dan
percaya diri

98
5 1. Menjelaskan pengertian
tanda-tanda persalinan
2. Menjelaskan tanda-tanda
persalinan, seperti:
a. Keluar lender
bercampur darah
b. Kontraksi yang
teratur setiap 10-15
menit
c. Ketuban pecah
d. Dilatasi seviks (leher
rahim) / adanya
pembukaan
1. Menjelaskan cara
mengurangi rasa nyeri
pada saat persalinan

Key Point:
Menjelaskan semua
dengan baik dan jelas
sehingga klien mengerti
dan memahami apa
yang disampaikan.
6 a. Melakukan tindakan
secara sistematis /
berurutan
b. Menunjukkan sikap
percaya diri dan tidak
gugup
Key Point:
Melakukan tindakan tahap

99
demi tahap dan jelas
sehingga klien tidak
bingung dengan penjelasan
yang diberikan.

100
DAFTAR TILIK

N SKOR
LANGKAH KERJA 0 1 2
O
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah.
Key Point:
Berbicara dengan lemah lembut dan menatap wajah klien
dengan senyuman.
2 Memperkenalkan diri kepada klien.
Key Point:
Menyebutkan nama dan profesi kepada klien.
3. Menjaga privasi klien.
Key Point:
Menutup sampiran dan membuat klien merasa aman dan
nyaman.
4 Menanyakan keluhan klien.
Key Point:
Merespon terhadap reaksi klien, teruji memberikan rasa
empati pada klien, dan percaya diri

5 1. Menjelaskan pengertian tanda-tanda persalinan


2. Menjelaskan tanda-tanda persalinan, seperti:
e. Keluar lender bercampur darah
f. Kontraksi yang teratur setiap 10-15 menit
g. Ketuban pecah
h. Dilatasi seviks (leher rahim) / adanya pembukaan
2. Menjelaskan cara mengurangi rasa nyeri pada saat
persalinan
Key Point:
Menjelaskan semua dengan baik dan jelas sehingga
klien mengerti dan memahami apa yang disampaikan.
6 c. Melakukan tindakan secara sistematis / berurutan e. f. g.
d. Menunjukkan sikap percaya diri dan tidak gugup

101
Key Point:
Melakukan tindakan tahap demi tahap dan jelas sehingga
klien tidak bingung dengan penjelasan yang diberikan.

102
JOB SHEET
KONSELING IBU HAMIL TRIMESTER III

PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
2. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
3. Ikuti petunjuk instruktur.
4. Laporkan hasil kerja setelah melakukan latihan.

KESELAMATAN
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan septik dalam melakukan prosedur

PERALATAN
- Leaflet

DASAR TEORI
- Kehamilan Trimester III
- Langkah-Langkah Konseling Ibu Hamil Trimester III

103
PROSEDUR PELAKSANAAN
No Langkah Kerja Gambar
1 Mengucapkan salam, menyambut
pasien, memperkenalkan diri,
berjabat tangan dengan ramah dan
informconsent

2 Menjelaskan tujuan konseling yang


akan dilaksanakan dan meminta
persetujuan klien

3 Memberikan perhatian penuh


kepada klien dengan SOLER:
a. Face your client squarely
and smile (menghadap ke
klien dan tersenyum)
b. Open and non judgemental
facial expression (ekspresi
muka menunjukan sikap
terbuka dan tidak menilai)
c. Lean toward client (tubuh
condong ke klient)
d. Eye contact in a culturally-
acceptable manner (kontak
mata atau tatap muka sesuai
dengan cara dan budaya
setempat)

104
e. Relaxed and friendly (rileks
dan bersahabat)
5 Menjelaskan konseling tentang
tanda bahaya kehamilan pada ibu
hamil

6 Menciptakan suasana nyaman dan


bersahabat (humor)

7 Memberikan pertanyaan terbuka


kepada pasien

8 Menggunakan alat bantu dalam


memberikan konseling tanda bahaya
kehamilan

105
9 Memberikan kesempatan pada klien
untuk bertanya atau menyampaikan
perdapat lain

10 Melakukan evaluasi kemudian


menjelaskan kapan kunjungan
ulang/membuat perjanjian
pertemuan untuk follow up

106
14 Mendokumentasikan

DAFTAR TILIK

SKOR
No LANGKAH KERJA
0 1 2
1 Mengucapkan salam, menyambut pasien,
memperkenalkan diri, berjabat tangan dengan ramah dan
informconsent
2 Menjelaskan tujuan konseling yang akan dilaksanakan
dan meminta persetujuan klien
3 Memberikan perhatian penuh kepada klien dengan
SOLER:
a. Face your client squarely and smile (menghadap ke
klien dan tersenyum)
b. Open and non judgemental facial expression
(ekspresi muka menunjukan sikap terbuka dan tidak
menilai)
c. Lean toward client (tubuh condong ke klient)
d. Eye contact in a culturally-acceptable manner
(kontak mata atau tatap muka sesuai dengan cara dan
budaya setempat)
e. Relaxed and friendly (rileks dan bersahabat)
5 Menjelaskan konseling tentang tanda bahaya kehamilan
pada ibu hamil
6 Menciptakan suasana nyaman dan bersahabat (humor)
7 Memberikan pertanyaan terbuka kepada pasien
8 Menggunakan alat bantu dalam memberikan konseling
tanda bahaya kehamilan
9 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya atau

107
menyampaikan perdapat lain
10 Melakukan evaluasi kemudian menjelaskan kapan
kunjungan ulang/membuat perjanjian pertemuan untuk
follow up
14 Mendokumentasikan

108
JOB SHEET
PEMERIKSAAAN FISIK IBU HAMIL

PETUNJUK
1. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
2. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
3. Ikuti petunjuk instruktur.
4. Laporkan hasil kerja setelah melakukan latihan

KESELAMATAN
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan septik dalam melakukan prosedur

Peralatan
1. Timbangan berat badan
2. Pengukur tinggi badan
3. Pita lila
4. Tensimeter
5. Stetoskop
6. Termometer
7. Pen light
8. Lenek
9. Pita cm
10. Refleks hammer
11. Phantom ibu hamil

DASAR TEORI
- Pengertian pemeriksaaan fisik ibu hamil
- Cara melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil

109
PROSEDUR PELAKSANAAN

110
No Langkah Kerja dan Key Point Ilustrasi gambar / Hasil Kerja
1. Siapkan Alat

Key Point :
Alat, bahan dan perlengkapan disusun
secara ergonomis
2. Lakukan Informed Consent pada ibu

Key Point :
Jelaskan prosedur pemeriksaan pada ibu
dan yakinkan ibu setuju dengan tindakan
yang akan dilakukan
3. Cuci tangan dan keringkan

Key Point :
Cuci tangan dengan 7 langkah, dilakukan
memakai sabun, dibawah air yang
mengalir, den keringkan dengan handuk
bersih
4. Amati tingkat energy dan keadaan emosi
ibu

Key Point :
Pengamatan dilakukan selama kunjungan

5. Lakukan pengukuran tinggi badan dan berat


badan

1. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital


pada ibu

Key Point :
Amati keadaan ibu dan pastikan
111ibu tetap
merasa nyaman
DAFTAR TILIK

112
SKOR
No LANGKAH KERJA
0 1 2
1. Siapkan Alat
Key Point :
Alat, bahan dan perlengkapan disusun secara
ergonomis
2. Lakukan Informed Consent pada ibu
Key Point :
Jelaskan prosedur pemeriksaan pada ibu dan
yakinkan ibu setuju dengan tindakan yang akan
dilakukan
3. Cuci tangan dan keringkan
Key Point :
Cuci tangan dengan 7 langkah, dilakukan memakai
sabun, dibawah air yang mengalir, den keringkan
dengan handuk bersih
4. Amati tingkat energy dan keadaan emosi ibu
Key Point :
Pengamatan dilakukan selama kunjungan
5. Lakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan
1. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada ibu
Key Point :
Amati keadaan ibu dan pastikan ibu tetap merasa
nyaman
6. Kepala
Key Point :
Lihat keadaan rambut, bersih atau tidak, warna
rambut, ada benjolan atau tidak.
7. Muka
Key Point :
Lihat apakah simetris, terdapat cloasma, oedema
dan lihat apakah ada kelainan.
8. Mata
Key Point :
Lihat kesimetrisan, warna sclera dan conjungtiva.
9. Telinga
Key Point :
Letak, lihat bersih atau tidak.
10. Hidung
Key Point :
Lihat apakah ada polip dan secret
11. Mulut
Key Point : 113
Lihat apakah ada stomatitis, caries pada gigi dan
gigi berlubang
114
DAFTAR PUSTAKA

Bandriyah, Siti. 2009. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan.


Yogyakarta: Nuha Medika

Chalik TMH. Hemoragi Utama Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya


Medika,2007

Cunningham FG, Lenevo KJ, Bloom SL, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. New
York: McGraw-Hill Medical; 2010.

Dewi,Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta :


Salemba Medika.

Dewi,Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta :


Salemba Medika.

Hani Ummi,. et al. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika.

Helen Varney .2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Hulliana, Mellyna. 2007. Panduan Mengalami Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa


swara.

Hulliana, Mellyna. 2007. Panduan Mengalami Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa


swara.

Indrayani. 2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta: TIM

Johnson, Ruth. 2008. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu


di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Moechtar R. Pedarahan Antepartum. Dalam: Synopsis Obstetri, Obstetri


Fisiologis dan Obstetri Patologis, Edisi II. Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2008

Prawirohardjo, Sarwono. 2012.Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – SP

Stoppard, Miriam. 2007. Buku Pintar Kehamilan. Magelang: Pustaka Horizona

Stoppard, Miriam. 2007. Buku Pintar Kehamilan. Magelang: Pustaka Horizona

115
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.

Suririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama

Suririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama

Wiknjosastro , Hanifa . 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

116

Anda mungkin juga menyukai