Anda di halaman 1dari 7

JOB SHEET

Nama Ketrampilan : imunisasi tetanus toxoid (TT)


Mata Kuliah : Mutu pelayanan kebidanan
Waktu : 100 menit

REFERENSI

1. Kementerian Kesehatan RI. 2013, Peraturan Menten Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, Jakart.
2. Kementerian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di
Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta.

1.
OBJEKTIF PERILAKU SISWA
2.

Dengan menggunakan peralatan, bahan dan perlengkapan yang telah disediakan


mahasiswa dapat melakukan Imunisasi tetanus toxoid (TT) sesuai job sheet.

3.
DASAR TEORI

Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil segera setelah dinyatakan hamil dengan
tujuan untuk memberikan kekebalan pada ibu dan mencegah tetanus neonatorum pada
bayi yang akan dilahirkan. Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT minimal
2 kali selama kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal pertama dan kedua
pada 4 minggu kamudian). Dosis kedua harus diberikan minimal 2 minggu sebelum
kelahiran. Imunisasi TT diberikan secara suntikan intra muskular (dalam otot) dengan
dosis 0,5 cc.
Tujuan pemberian imunisasi pada ibu hamil yaitu untuk mencegah Tetanus
Neonatal (TN). Ibu Hamil harus mendapatkan imunisasi tetanus toksoid, sehingga ibu
sudah memiliki antitoksin tetanus dalam tubuh ibu yang akan ditransfer melalui
plasenta yang akan melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus.
Jadwal Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil adalah sebagai berikut:

PETUNJUK

1. Lakukan tindakan imunisasi TT secara baik dan benar.


2. Siapkan alat-alat / bahan yang diperlukan untuk melakukan Imunisasi tetanus toksoid
(TT).
3. Susun alat secara berurutan dan periksa kelengkapannya.
4. Lakukan kegiatan secara berurutan sesuai petunjuk yang ada dalam job sheet.
5. Tanyakan kepada pembimbing bila ada hal–hal yang kurang jelas.
6. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.

SAFETY

1. Sebelum memberikan imunisasi TT, pastikan vaksin tidak kadaluarsa dan masih
dalam keadaan baik.
2. kocok terlebih dahulu vaksin TT sebelum digunakan agar vaksin homogen.
3. Perhatikan tehnik antiseptik selama proses pemberian imunisasi TT.
4. Pastikan lokasi/daerah penyuntikan dengan benar.
5. Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau.
6. Setelah pemberian imuisasi TT, saat proses penyimpanan perhatikan tehnik
penyimpanan vaksin secara benar dengan cara mempertahankan rantai dingin (30
C-8).
PEKERJAAN LABORATORIUM

1. Peralatan
a. Termos/vaksin carrier.
b. Cool pack/kotak dingin cair.
c. Alat suntik/spuit/dispo.
d. Safety box/tempat sampah.
e. Alat tulis.
f. Sarung tangan/handskun.
g. Kartu TT/buku KIA (cek status ’T’ ibu).
2. Bahan
a. Vaksin TT.
b. Kapas dan wadah.
c. Handsanitizer/sabun untuk cuci tangan.
3. Perlengkapan
a. Ruang yang nyaman dan tertutup,terang dan tenang.
b. Handuk lap tangan.
4. Alat Bantu
a. Jobsheet.
b. Standar operasinal prosedur (SOP).
5. Keselamatan Kerja
a. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan serta kenyamanan
ibu.
b. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya, letakkan peralatan dan bahan
pada tempat yang terjangkau.
c. Pastikan privasi ibu terjaga selama pelaksanaan prosedur dilakukan.
d. Komunikasikan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan.
PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH – LANGKAH DAN KEY POINT ILUSTRASI GAMBAR

1. Perkenalan dan menyambut pasien dengan sopan


dan ramah.
Key Point :
 Mengucapkan salam.
 Menyambut pasien dan seseorang yang
menemani ibu dengan ramah.
 Memperkenalkan diri kepada pasien.
 Melakukan identifikasi dan anamnesa
dengan menanyakan pada pasien:
 Nama,umur,dan alamat.
 Apakah ada alergi terhadap obat-
obatan.
 Pastikan kondisi pasien dalam keadaan
sehat.
2. Siapkan alat dan bahan kemudian dekatkan.
Key Point :
 Usahakan alat dan bahan disusun secara
ergonomis dan letakan ditempat yang
mudah dijangkau.

3. Beritahu dan jelaskan kepada ibu tentang tindakan


yang akan dilakukan (informed consent).
Key Point :
 Usahakan seramah mungkin sehinggan
terciptanya hubungan yang baik dengan ibu.
 Gunakann bahasa yang mudah dimengerti.
 Menjaga privasi ibu.
 Minta persetujuan ibu.
4. Cuci tangan 6 langkah,kemudian keringkan tangan
dengan handuk bersih.
Key Point:
 Pastikan bahwa anda telah mencuci tangan
dengan langkah-langkah cuci tangan secara
efektif.
 Gunakan sarung tangan/handskun.

5. Ambil vaksin dalam termos/vaksin carrier.


Key Point:
 Pastikan vaksin dalam keadaan baik dan
tidak kadaluarsa.
6. Semprit spuit/disposible dengan vaksin TT
sebanyak 0,5 ml
Caranya: lakukan tindakan dengan tangan yang
dominan, jika dominan kanan maka peganglah
botol vaksin (vial/ampu) dengan tangan kiri,
kemudian ambil spuit/dispo dengan tangan kanan,
lepaskan penutup menggunakan satu tangan
kemudian tariklah pangkal piston dengan ibu jari
dan jari telunjuk. Keluarkan gelembung udara
dengan cara mendorong piston sampai gelembung
udara dan sedikit vaksin keluar sampai piston tepat
pada skala 0,5 cc.
Key point:
 Usahakan posisi spuit tegak lurus dan jarum
tertutup sampai penutupnya.
7. Persilahkan pasien duduk.
Key Point:
 Gunakan tangan pasien yang akan diinjeksi
dengan menanyakan tangan yang dominan
sering dipakai untuk bekerja, injeksi
dilakukan pada tangan yang tidak dilakukan
untuk beraktivitas.
 Tentukan lokasi penyuntikan yaitu pada
lengan atas sebelah luar 1/3 bagian dari
bahu atau 3 jari.

8. Oleskan kapas alkohol pada lengan penyuntikan


dan buang kapas bekas kedalam safety box.
Key point:
 Lakukan dengan benar yaitu satu arah (dari
atas kebawah), atau dari dalam putar keluar.
 Lakukan hanya sekali jangan berkali-kali.
9. Suntik pada lengan yang akan disuntik secara intra
muscular (IM).
Key point:
 Angkat kulit sedikit menggunakan tangan
kiri dengan ibu jari dan jari telunjuk.
 Masukan jarum secara perlahan dengan
lobang jarum mengarah keatas membentuk
sudut 90 derajat.
 Pastikan jarum masuk sampai ke musculus
deltoideus.

10. Lakukan aspirasi


Key Point :
 Bila terdapat darah ketika di aspirasi, cabut
jarum dan cari lokasi penyuntikan yang lain.
11. Dorong piston sampai vaksin TT habis.
Key Point:
 Lakukan secara perlahan.

12. Letakan kapas alkohol yang baru diatas jarum,


kemudian tarik spuit dan jarum.
Key Point:
 Usahakan menarik spuit dan jarum dengan
cepat.
13. Buang spuit dan jarum bekas suntikan kedalam
safety box(tempat sampah medis).
Key Point:
 Usahakan bekas alat suntik habis pakai
aman.
14. Rapikan pasien dan Persiapkan menuggu 15 menit
di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasen
boleh pulang.
Key Point:
 Usahakan pasien merasa nyaman dan rapi
seperti semula.
15. Rapikan dan bersihkan alat.
Key Point:
 Pastikan sampah dibuang pada tempatnya
dan alat-alat di simpan kembali dengan
bersih dan rapi.
 Lepaskan sarung tangan.
16. Cuci tangan 6 langkah sesudah tindakan.
Key Point:
 Pastikan bahwa anda telah mencuci tangan
dengan langkah-langkah cuci tangan secara
efektif.

17. Dokumentasikan hasil tindakan.


Key Point:
 Catat pada buku KIA, status dan KMS ibu
hamil.
 Jelaskan kepada ibu hamil kapan untuk
disuntik ulang TT dan masa
perlindungannya.

EVALUASI

1. Seluruh langkah kerja dilakukan dengan urutan yang benar.


2. Mahasiswa mendemonstrasikan setiap langkah cara memberikan imunisasi TT pada
ibu hamil secara sistematis dan hati-hati.
3. Persiapan alat dilakukan dengan benar tanpa ada alat yang tertinggal.
4. Perhatikan tehnik antiseptik sebagai upaya pencegahan infeksi karena setiap tindakan
yang dilakukan dapat menyebabkan infeksi.
5. Instruktur / pembimbing menilai dan mengamati cara kerja mahasiswa secara individu
dengan menggunakan daftar tilik.
6. Perhatikan keadaan sekitar dan kenyamanan pasien.

Anda mungkin juga menyukai