Anda di halaman 1dari 9

Nama Keterampilan : Pertolongan Persalinan Sungsang dengan Teknik Bracht

Unit : Askeb IV (Patologi).


Waktu : 30 menit

Objektif Prilaku Siswa

Setelah mempelajari job sheet ini, mahasiswa :


1. Dapat melakukan pertolongan persalinan Sungsang dengan teknik Bracht
secara benar pada phantom ibu dan bayi sesuai standar.
2. Tanpa melihat Job Sheet, mahasiswa dapat melakukan pertolongan
persalinan Sungsang dengan Bracht secara benar pada phantom ibu dan
bayi sesuai standart

Referensi

1. Haeker, Moore, 2001, Esensial Obstetri dan Ginekologi, Edisi 2, Jakarta,


Hipokrates, ( 254-260)
2. Sastrawinata,Prof.dkk,2005,Obstetri Patologi,Bandung, Hal 132-145
3. Saefudin, SpOG,. dkk,. 2000,.Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Jakarta (195-197)
4. Saefudin, SpOG,. dkk,. 2002,. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Jakarta, YBPSP (M-62)
5. Varney’s Midwifery, 2004, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Bandung (443-449)
Dasar Teori

Persalinan letak sungsang dengan teknik spontan bracht adalah


melahirkan janin dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Pada teknik ini,
terdapat 3 (tiga) tahapan yaitu fase lambat, fase cepat, fase lambat. Pada fase
lambat, dimulai dari lahirnya bokong sampai batas pusat. Disebut fase lambat
karena hanya untuk melahirkan bokong, dimana bokong ini merupakan bagian
janin yang tidak berbahaya. Pada fase cepat, dimulai dari lahirnya pusat sampai
lahirnya mulut janin. Disebut fase cepat karena kepala janin mulai masuk ke

1
dalam pintu atas panggul, sehingga tali pusat kemungkinan terjepit. Oleh karena
itu, fase ini harus cepat diselesaikan dan tali pusat dilonggarkan. Bila mulut
telah lahir, maka janin dapat bernafas lewat mulut. Sementara pada fase yang
terakhir yaitu lambat, dimana melahirkan seluruh kepala janin melalui jalan
lahir. Disebut fase lambat, karena kepala akan keluar dari ruangan yang
bertekanan tinggi (uterus) ke dunia luar yang bertekanan rendah sehingga
kepala harus dilahirkan dengan perlahan-lahan untuk menghindari perdarahan
intra cranial.
Teknik Bracht merupakan cara yang paling sering digunakan pada
persalinan letak sungsang, karena bahayanya terhadap ibu dan janin relatif lebih
rendah dibandingkan dengan teknik manual aid seperti Muller, Klasik,
Deventer, dan lovset. Cara ini juga dilakukan terutama pada bayi yang kecil.
Teknik ini penting dikuasai karena pada persalinan letak sungsang bayi
harus segera dilahirkan dengan benar sehingga kemungkinan untuk cedera
kelahiran dan aspiksia minimal.

.
Petunjuk

1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.


2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai
3. Ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada dosen / instruktur bila terdapat hal-hal yang
kurangdimengerti

2
Keselamatan Kerja

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan serta keselamatan ibu dan bayi


2. Letakan peralatan pada tempat yang terjangkau
3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
4. Perhatikan keadaan umum ibu dan janin

Pekerjaan Laboratorium

1. PERALATAN
1. Tempat Tidur Ginekologi 6. Handscoen 2 pasang
2. Celemek 7. Handuk
3. Sepatu Both 8. Kain Bersih
4. Kaca Mata 9. Tempat Sampah
5. Masker 10. Partus Set
2. BAHAN
1. Larutan klorin 0,5 % dan DTT dalam tempatnya
2. Phantom ibu
3. Phantom bayi

Prosedur Pelaksanaan

Persiapan :
A. Persiapan Ibu ( observasi ibu)
1. Pastikan pembukaan telah lengkap dan bokong telah tampak divulva
2. Pastikan kontraksi uterus baik yaitu 3 x 10 menit lamanya lebih dari
40 detik dan ibu mampu dan kuat dalam meneran.
3. Pastikan janin dalam keadaan sehat yaitu dengan denyut jantung
antara 120– 160 x/menit.
B. Persiapan Alat dan Bahan
Pastikan semua alat dan bahan yang diperlukan telah di persiapkan
C. Persiapan penolong

3
1. Pastikan bahwa penolong terampil dalam tindakan yang akan
dilakukan.
2. Pastikan bahwa penolong telah siap melakukan tindakan.

PELAKSANAAN
TINDAKAN
1. Persiapkan Alat dan Bahan

 Alat-alat serta bahan yang


diperlukan disiapkan dalam
keadaan DTT dan steril
 Disusun/diletakkan secara
ergonomis sesuai dengan
tahapan penggunannya.
2. Lakukan komunikasi dengan
baik dan Informed consent.
Key Point :
 Gunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh
klien.

3. Lakukan komunikasi dan minta


keluarga (suami) untuk
mendampingi.

Key Point :
 Gunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh
klien
4
 Upayakan klien
mendapatkan Support
Keluarga

4. Pakai pakaian pelindung /


celemek
Key Point :
Gunakan pakaian pelindung
yang tidak tembus cairan /
terbuat dari plastik

5. Cuci tangan dan keringkan


Key Point :
 Cucilah tangan secara
berurutan (6 langkah)
 Gunakan sabun antiseptik dan
dibawah air mengalir
 Gunakan handuk pribadi /
handuk bersih untuk
mengeringkan tangan

6. Gunakan sarung tangan


Steril/DTT
Key Point :
 Hati-hati, pilih sarung
tangan yang tidak bocor dan

5
tidak robek.
 Usahakan memakai sarung
tangan sebelah kanan lebih
dulu
7. Baringkan ibu di atas bed
gynekologi dan siapkan ibu
dalam posisi litotomi (jika tidak
ada meja gynekologi dipinggir
tempat tidur), Letakkan duk
dibawah bokong ibu.

Key Point :
Ajarkan kepada ibu
mempertahankan posisi
litotomi pada saat meneran

8. Pimpin ibu meneran, sampai


abdomen posterior
Key Point :
 Pimpin ibu meneran dengan
benar saat ada his dan istirahat di
luar his.
 Berikan makan dan minum saat
tidak ada his atau anjurkan
keluarga /suami untuk melayani
kebutuhan klien
10. Kendorkan Tali Pusat
Key Point :
Pada waktu tali pusat lahir dan
tampak teregang, tali pusat
dikendorkan lebih dahulu agar
tidak terjadi kompresi/tekanan pada
tali pusat
11. Tunggu sampai skapula lahir

12. Mencekam bokong


Key Point :
Bokong dicekap oleh kedua
6
tangan penolong, dimana kedua
ibu jari sejajar pada pangkal
paha dan kedelapan jari lainnya
pada sacrum.
11. Lakukan Hiperlordosis
Key Point :
Badan janin digerakkan ke atas
ke arah perut ibu guna
mengikuti gerakan rotasi
anterior, sehingga punggung
janin dekat dengan perut ibu.

12. Letakkan bayi diatas perut Ibu


Key Point :
 Alasi perut ibu dengan handuk
bersih untuk mencegah
terjadinya hipotermi
Letakkan bayi dengan posisi kepala
lebih rendah dari tubuhnya.

Evaluasi
Masing-masing mahasiswa :
 Menyiapkan alat dan perlengkapan serta bahan yang digunakan untuk
melakukan pertolongan persalinan sungsang dengan teknik spontan bracht
 Mendemonstrasikan cara pertolongan persalinan sungsang dengan teknik
spontan Bracht pada Phantom persalinan sesuai dengan job sheet, dosen/
pembimbing akan menilai cara kerja mahasiswa berdasarkan daftar tilik.

7
CHECK LIST
PERTOLONGAN PERSALINAN SUNGSANG
DENGAN TEKNIK BRACHT

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tingkat/Semester :
Nama Penilai :

PENILAIAN
NO KEGIATAN KET
YA TIDAK
A Pengetahuan
1 Diagnosa sesuai kasus
2 Penyebab keluhan
3 Kondisi yang berpengaruh terhadap kasus
4 Komplikasi langsung yang dapat terjadi
5 Tindakan yang sesuai dengan kasus
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya) =
5
B Sikap dan Perilaku
1 Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
2 Mempersilahkan duduk
3 Memperkenalkan diri pada klien
4 Menjelaskan maksud dan tujuan
5 Merespon reaksi klien dengan tepat
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya) =
5
C Skill
8
1 Mempersiapkan Alat dan Bahan
2 Lakukan komunikasi dengan baik dan informed consent.
3 Melakukan komunikasi dan minta keluarga (suami)
untuk mendampingi.
4 Menggunakan pakaian pelindung
5 Mencuci tangan dan mengeringkan
6 Menggunakan sarung tangan Steril/DTT
7 Membaringkan ibu di atas bed gynekologi dan
siapkan ibu dalam posisi litotomi.
8 Meneran ibu meneran sampai dengan bokong lahir.
9 Setelah bokong lahir, cengkram bokong secara Bracht.
Kendorkan Tali Pusat.
10
11 Lakukan Hiperlordosis.
Letakkan janin diatas perut ibu.
12
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya) =
12

Kriteria Penilaian :
1. Jumlah langkah yang dilakukan (YA) dibagi jumlah langkah keseluruhan dikali seratus

Nilai = Jumlah (A+B+C) x 100


3

2. Bila salah satu item tidak lulus (A/B/C), maka keterampilan yang tidak lulus diuji
ulang kemudian diberikan penilaian dan dijumlahkan keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai