Anda di halaman 1dari 5

PENILAIAN SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANA PERSALINAN & BAYI BARU LAHIR

Petunjuk penilaian: Rentang Penilaian : 0 – 100

Nama Mahasiswa & Nilai


No BUTIR YANG DINILAI Bobot

A. Komunikasi – mahasiswa mampu menunjukkan kemampuan:


1. Menggunakan komunikasi verbal yang efektif
30
2. Menanyakan keluhan klien
3. Melakukan dokumentasi secara benar
B Keterampilan dasar – mahasiswa mampu menunjukkan
kemampuan:
1. Melakukan pengkajian (wawancara, pemeriksaan fisik)
dengan benar
35
2. Melakukan tindakanyang sudah direncanakan
3. Melakukan tindakan pencegahan terhadap infeksi
4. Menciptakan keamanan dan kenyamanan
5. Menggunakan alat secara tepat guna
C Perilaku professional – mahasiswa mampu menunjukkan
kemampuan:
1. Menampilkan sikap baik dan sopan
2. Melaksanakan kontrak dengan baik
3. Mengambil inisiatif dalam situasi belajar
4. Memperlihatka sikap selalu tepat waktu
35
5. Bekerjasama dan berpartisipasi dalam kegiatan ruangan
6. Disiplin atribut
7. Tidak menggunakan make up berlebihan(bulu mata, wig,
perhiasan, kuteks, pewarna rambut mencolok, hiasan jilbab
mencokok)
8. Persiapan alat dan APD

NILAI AKHIR =Nilaixbobot / 100 = 100

Nilai Batas Lulus ≥ 70


Banjarbaru, ……………………
Penguji :
Nama : TandaTangan

………………………. ………………………………...
PENILAIAN KOMPETENSI PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

Petunjuk penilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala sebagai berikut:

Penilaian soft skill dan hard skill:


0 : langkah prosedur tidak dikerjakan sama sekali
1 : langkah prosedur dikerjakan tetapi kurang tepat
2 : langkah prosedur dikerjakan dengan tepat

B. HARD SKILL
Nama Mahasiswa
No PROSEDUR YANG DINILAI

Mengenali gejala dan tanda kala II


1. Mendengar dan melihat tanda kala II persalinan
Menyiapkan pertolongan persalinan
2. Memastikan perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial
3. Memakai celemek dan APD
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, mecuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian mengeringkan dengan
handuk bersih dan kering
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam
6. Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (menggunakan tangan yang
memakai sarung tangan DTT dan memastikan tidak terjadi kontaminasi
pada alat suntik)
Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin
7.  Melakukan vulva hygiene kemudian melepas dan merendam sarung
tangan dalam larutan clorine 0,5%
 Memasang sarung tangan DTT/steril kembali
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap:
porsio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban negatif, presentasi kepala
di H.III+/dasar panggul, ubun-ubun kecil
9.  Dekontaminasi sarung tangan (mencelup dan melepas sarung tangan
dalam keadaan terbalik, dan merendam dalam larutan clorine 0,5%)
 Mencuci tangan setelah sarung tangan dilepas
10. Memeriksa DJJ
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran
11.  Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
 membantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginannya
12.  Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi ibu untuk meneran
jika ada rasa ingin meneran/kontraksi kuat
 Memposisikan ibu setengah duduk/posisi lain yang diinginkan dan
memastikan ibu merasa nyaman.
13.  Memimpin/membinbing ibu untuk meneran pada saat ibu merasa ingin
meneran/kontrksi kuat
 Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu, memberikan cukup
asupan cairan per-oral
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman
Persiapan untuk melahirkan bayi
15. Memasang handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu
17. Membuka partus set dan memeriksa kelengkapan peralata dan bahan
18. Memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan
Pertolongan untuk melahirkan bayi
Nama Mahasiswa
No PROSEDUR YANG DINILAI

Lahirnya Kepala
19. Memastikan indikasi episiotomy dan menentukan waktu yang tepat untuk
melakukan episiotomy
20. Melakukan episiotomy (latelaris), bila ada indikasi
21. Jika kepala belum lahir, lakukan tekanan pada luka episiotomy dengan kasa
DTT diantara kontraksi untuk mengurangi perdarahan
22. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva,
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering,
tangan yang lain menahan belakang kepala untuk mempertahankan posisi
defleksi dan membantu lahirnya kepala.
23. Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lilitan lewat
bagian atas kepala bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara ketat, klem tali pusat di dua tempat
dan potong tali pusat antara dua klem
24. Menunggu putaran paksi luar secara spontan
Melahirkan Bahu
25. Setelah putar paski luar selesai, Memegang kepala dengan ke-2 tangan
secara biparetal (tangan dominan berada di bagian atas kepala bayi),
gerakkan bahu kearah bawah sehingga bahu depan muncul dibawah arcus
pubis, kemudian menggerakkan kearah atas untuk melahirkan bahu
belakang.
Lahirnya badan dan tungkai
26. Setelah kedua bahu lahir, memindah tangan dominan ke bawah untuk
menopang/menyangga kepala dan bahu, gunakan tangan atas untuk
menelusuri, memegang lengan, dan siku sebelah atas.
27. Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan
telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan
ibu jari pada satu sisi dan jari lainnya pada sisi yang lain agar bertemu
dengan jari telunjuk).
Asuhan Bayi Baru Lahir
28. Melakukan penilaian awal bayi
 Apakah bayi cukup bulan ?
 Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan ?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif?
29. Melakukan pengeringan pada bayi
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
(kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks. mengganti handuk
basah dengan handuk/kain yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan
kondisi aman di perut bagian bawah ibu.
30. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan bahwa hanya ada satu bayi
(tidak kehamilan ganda).
31. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
32. Dalam satu menit setelah bayi lahir suntikkkan oksitosin 10 unit secara IM
di 1/3 bagian distal lateral paha, dan melakukan aspirasi sebelum menyuntik
oksitosin.
33. Setelah 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir, memegang tali pusat dengan
satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudia jari telunjuk dan jari
tengah lain menjepit tali pusat dan menggeser hingga 3 cm proksimal dari
pusar bayi. Klem tali pusat pada titik tersebut, kemudian tahan klem ini
pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain untuk
mendorong isi tali pusat ke arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem talipusat
sekitar 2 cm distal dari klem pertama.
34. Pemotongan dan penjepitan tali pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem
tersebut.
 Memasang penjepit talipusat pada satu sisi.
Nama Mahasiswa
No PROSEDUR YANG DINILAI

 melepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.


35. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan bayi
(IMD).
Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel didada ibunya.
Usahakan kepala bayi berada diatara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting susu / aereola mamae ibu.
 Selimuti ibu-bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi
dikepala bayi.
 Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit didada ibu paling
sedikit 1 jam.
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini
dalam waktu 30-60 menit. Menyusu untuk pertama kali akan
berlangsung 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara.
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu.
Manajemen Aktif Kala Tiga Persalinan (MAK III)
36. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
37. Letakkan 1 tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas symfisis), untuk
mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk menegangkan tali
pusat.
38. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan talipusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso kranial)
secara hati-hati (untuk mencegah inversion uteri) jika plasenta tidak lahir
setelah 30-40 detik, hentikan penegangang tali pusat dan tunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan ulangi lagi prosedur diatas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu
Mengeluarkan Plasenta
39. Bila pada pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah dorsal
ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjurkan
dorongan kearah kranial hingga plasenta dapat dilahirkan.
 Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan ditarik
secara kuat, terutama jika uterus tidak berkontraksi) sesuai dengan
sumbu jalan lahir (kearah bawah-sejajar lantai-atas).
 Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
40. Saat plasenta di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan.
Pegang dan putar searah jarum jam, plasenta hingga selaput ketuban terpilin
kemudia lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang sudah
disediakan
 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT/Steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari tangan
atau klem ovum DTT/Steril untuk mengeluarkan selaput yang telah
tertinggal.
Rangsangan Taktil (Massase) Uterus
41. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase uterus
selama 15 detik, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan massase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus teraba keras).
Menilai Perdarahan
42. Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan plasenta telah
dilahirkan lengkap. Masukkan plasenta kedalam kantung pelastik atau
tempat khusus.
43. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perenium. Melakukan
penjahitan bila ada laserasi derajat 2
44. Membersih kan daerah genital secara lembut dengan air disinfektan tingkat
tinggi (DTT) kemudian keringkan dan membersihkan tempat tidur dengan
larutan klorin 0,5%
45. Mengatur posisi ibu dengan nyaman dan menutup bagian genitalia dengan
Nama Mahasiswa
No PROSEDUR YANG DINILAI

kain bersih
Asuhan Pasca Salin
46. memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam
47. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5 % bersihkan noda darah dan cairan tubuh, lepaskan secara
terbalik dan rendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, keringkan tangan
dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering. Memasang
kembali sarung tangan DTT yang baru
Evaluasi
48. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih kosong.
49. mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi.
50. mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
51. Menilai keadaan umum dan mengukur tanda-tanda vital ibu dan pastikan
ibu baik (sesuai dengan pemantauan Kala IV)
52. memantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-
60 x/menit).
Kebersihan dan Keamanan
53. Memisahkan alat dan bahan habis pakai yang sudah terkontaminasi.
54. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
55. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan menggunakan air
DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di ranjang atau sekitar ibu
berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
56. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI anjurkan keluarga
untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkan nya.
57. Dekontaminasi tempat dan alat pertolongan persalinan dengan larutan
klorin 0,5%.
58. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%, balikkan bagian
dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
Dokumentasi
60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital dan
asuhan kala IV persalinan.

Nilai x 100
NilaiAkhir = =
120

Nilai Batas Lulus ≥ 70


Banjarbaru, ……………………
Penguji :
Nama : TandaTangan

………………………. ………………………………...

Anda mungkin juga menyukai