Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

INTRANATAL CARE

Petunjuk penilaian:
Nilailah setiap kinerja dengan menggunakan skala sebagai berikut:

Penilaian soft skill dan hard skill:


1 : langkah prosedur tidak dikerjakan sama sekali
2 : langkah prosedur dikerjakan tetapi kurang tepat
3 : langkah prosedur dikerjakan dengan tepat

Penilaian response :
1 : bila tidak mampu menjawab
2 : bila menjawab tetapi kurang tepat
3 : bila menjawab dengan benar

A. SOFT SKILL
SKOR
No BUTIR YANG DINILAI
2 1 0
1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon terhadap reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga privasi klien
6. Menanyakan keluhan klien
7. Menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan yang dilakukan
8. Menjelaskan secara sistematis
9. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
10. Penggunaan alat dan bahan
11. Memberikan kesempatan untuk bertanya, memberikan umpan balik
12. Tetap berkomunikasi selama melakukan tindakan

NILAI AKHIR =Nilaix100=


24

B. HARD SKILL
No PROSEDUR YANG DINILAI 2 1 0
Mengenali gejala dan tanda kala II
1. Mendengar dan melihat tanda kala II persalinan
Menyiapkan pertolongan persalinan
2. Memastikan perlengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial
3. Memakai celemek dan APD
4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, mecuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
mengeringkan dengan handuk bersih dan kering
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
untuk periksa dalam
6. Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (menggunakan tangan
yang memakai sarung tangan DTT dan memastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat suntik)
Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin
7.  Melakukan vulva hygiene kemudian melepas dan merendam
sarung tangan dalam larutan clorine 0,5%
 Memasang sarung tangan DTT/steril kembali
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap: porsio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban negatif,
presentasi kepala di H.III+/dasar panggul, ubun-ubun kecil
9.  Dekontaminasi sarung tangan (mencelup dan melepas sarung
tangan dalam keadaan terbalik, dan merendam dalam larutan
clorine 0,5%)
 Mencuci tangan setelah sarung tangan dilepas
10. Memeriksa DJJ
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran
11.  Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik,
 membantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginannya
12.  Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi ibu untuk
meneran jika ada rasa ingin meneran/kontraksi kuat
 Memposisikan ibu setengah duduk/posisi lain yang diinginkan
dan memastikan ibu merasa nyaman.
13.  Memimpin/membinbing ibu untuk meneran pada saat ibu merasa
ingin meneran/kontrksi kuat
 Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu, memberikan
cukup asupan cairan per-oral
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman
Persiapan untuk melahirkan bayi
15. Memasang handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi,
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu
17. Membuka partus set dan memeriksa kelengkapan peralata dan bahan
18. Memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan
Pertolongan untuk melahirkan bayi
Lahirnya Kepala
19. Memastikan indikasi episiotomy dan menentukan waktu yang tepat
untuk melakukan episiotomy
20. Melakukan episiotomy (latelaris), bila ada indikasi
21. Jika kepala belum lahir, lakukan tekanan pada luka episiotomy
dengan kasa DTT diantara kontraksi untuk mengurangi perdarahan
22. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva,
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan
kering, tangan yang lain menahan belakang kepala untuk
mempertahankan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
23. Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lilitan lewat
bagian atas kepala bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara ketat, klem tali pusat di dua
tempat dan potong tali pusat antara dua klem
24. Menunggu putaran paksi luar secara spontan
Melahirkan Bahu
25. Setelah putar paski luar selesai, Memegang kepala dengan ke-2
tangan secara biparetal (tangan dominan berada di bagian atas kepala
bayi), gerakkan bahu kearah bawah sehingga bahu depan muncul
dibawah arcus pubis, kemudian menggerakkan kearah atas untuk
melahirkan bahu belakang.
Lahirnya badan dan tungkai
26. Setelah kedua bahu lahir, memindah tangan dominan ke bawah untuk
menopang/menyangga kepala dan bahu, gunakan tangan atas untuk
menelusuri, memegang lengan, dan siku sebelah atas.
27. Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua kaki
dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari lainnya pada sisi
yang lain agar bertemu dengan jari telunjuk).
Asuhan Bayi Baru Lahir
28. Melakukan penilaian awal bayi
 Apakah bayi cukup bulan ?
 Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan ?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif?
29. Melakukan pengeringan pada bayi
Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya (kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks.
mengganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Pastikan
bayi dalam posisi dan kondisi aman di perut bagian bawah ibu.
30. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan bahwa hanya ada satu
bayi (tidak kehamilan ganda).
31. Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik.
32. Dalam satu menit setelah bayi lahir suntikkkan oksitosin 10 unit
secara IM di 1/3 bagian distal lateral paha, dan melakukan aspirasi
sebelum menyuntik oksitosin.
33. Setelah 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir, memegang tali pusat
dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari pusar bayi, kemudia jari
telunjuk dan jari tengah lain menjepit tali pusat dan menggeser
hingga 3 cm proksimal dari pusar bayi. Klem tali pusat pada titik
tersebut, kemudian tahan klem ini pada posisinya, gunakan jari
telunjuk dan tengah tangan lain untuk mendorong isi tali pusat ke
arah ibu (sekitar 5 cm) dan klem talipusat sekitar 2 cm distal dari
klem pertama.
34. Pemotongan dan penjepitan tali pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat
diantara 2 klem tersebut.
 Memasang penjepit talipusat pada satu sisi.
 melepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan.
35. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan
bayi (IMD).
Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel didada ibunya.
Usahakan kepala bayi berada diatara payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari puting susu / aereola mamae ibu.
 Selimuti ibu-bayi dengan kain kering dan hangat, pasang topi
dikepala bayi.
 Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit didada ibu paling
sedikit 1 jam.
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu
dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu untuk pertama kali
akan berlangsung 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu
payudara.
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu.
Manajemen Aktif Kala Tiga Persalinan (MAK III)
36. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
37. Letakkan 1 tangan diatas kain pada perut bawah ibu (diatas symfisis),
untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk
menegangkan tali pusat.
38. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan talipusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso
kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversion uteri) jika
plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangang tali
pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi lagi
prosedur diatas.
 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau
anggota keluarga untuk melakukan stimulasi puting susu
Mengeluarkan Plasenta
39. Bila pada pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah
dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat kearah distal
maka lanjurkan dorongan kearah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan.
 Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan
ditarik secara kuat, terutama jika uterus tidak berkontraksi)
sesuai dengan sumbu jalan lahir (kearah bawah-sejajar lantai-
atas).
 Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.
40. Saat plasenta di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar searah jarum jam, plasenta hingga selaput
ketuban terpilin kemudia lahirkan dan tempatkan plasenta pada
wadah yang sudah disediakan
 Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT/Steril
untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-
jari tangan atau klem ovum DTT/Steril untuk mengeluarkan
selaput yang telah tertinggal.
Rangsangan Taktil (Massase) Uterus
41. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase
uterus selama 15 detik, letakkan telapak tangan di fundus dan
lakukan massase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus teraba keras).
Menilai Perdarahan
42. Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal) pastikan plasenta telah
dilahirkan lengkap. Masukkan plasenta kedalam kantung pelastik
atau tempat khusus.
43. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perenium.
Melakukan penjahitan laserasi derajat 2
44. Melakukan anastesi lokal dengan mengisi larutan lidokain 1%.
45. Memasang jarum ukuran 22 kedalam tabung suntik.
46. Menusukkan jarum keujung atau pojok laserasi lalu mendorong
jarum sepanjang tepi luka.
47. Melakukan aspirasi untuk memastikan bahwa jarum tidak berada
dalam pembuluh darah.
48. Menyuntikkan anastesi sejajar dengan permukaan luka sambil jarum
suntik ditarik perlahan-lahan (kurang lebih 5 ml).
49. Menarik jarum hingga sampai kebawah tempat jarum tersebut
disuntikkan.
50. Mengarahkan lagi jarum ke sisi luka yang lain dan ulangi langkah 46
s.d 49 (±5ml).
51. Menunggu selama dua menit dan membiarkan anastesi tersebut
bekerja dan kemudian uji daerah yang dianastesi dengan cara dicubit
dengan pinset.
52. Membuat jahitan pertama kurang lebih 1 cm di atas ujung
leserasi/luka di bagian dalam mukosa vagina
53. Membuat simpul dan potong benang yang lebih pendek dari ikatan
(±1cm)
54. Menjahit mukosa vagina dengan teknik jelujur sampai kebawah
kearah cincin hymen
55. Tepat sebelum cincin hymen, masukkan jarum kedalam mukosa
vagina lalu ke bawah cincin hymen sampai jarum berada di otot
perineum, buatlah simpul sebelum diteruskan ke otot perineum.
56. Teruskan ke arah bawah tapi tetap pada luka, menggunakan jahitan
jelujur hingga mencapai bagian bawah laserasi
57. Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan jarum keatas dan teruskan
penjahitan, menggunakan jahitan jelujur untuk menutup lapisan
subkutis
58. Menusukkan jarum dari robekan perineum ke dalam vagina, jarum
harus keluar dari belakang cincin hymen
59. Mengikat benang dengan membuat simpul di dalam vagina di
belakang hymen, potong ujung benang dan sisakan sekitar 1,5 cm.
60. Mengulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan
bahwa tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggal di dalam vagina
61. Memasukkan jari paling kecil (jari kelingking) kedalam anus, meraba
apakah ada jahitan pada rectum
62. Membersih kan daerah genital secara lembut dengan air disinfektan
tingkat tinggi (DTT) kemudian keringkan dan membersihkan tempat
tidur dengan larutan klorin 0,5%
63. Mengatur posisi ibu dengan nyaman dan menutup bagian genitalia
dengan kain bersih
Asuhan Pasca Salin
64. memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
65. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
klorin 0,5 % bersihkan noda darah dan cairan tubuh, lepaskan secara
terbalik dan rendam sarung tangan dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir,
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan
kering. Memasang kembali sarung tangan DTT yang baru
Evaluasi
66. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik serta kandung kemih
kosong.
67. mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan massase uterus dan
menilai kontraksi.
68. mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
69. Menilai keadaan umum dan mengukur tanda-tanda vital ibu dan
pastikan ibu baik (sesuai dengan pemantauan Kala IV)
70. memantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik (40-60 x/menit).
Kebersihan dan Keamanan
71. Memisahkan alat dan bahan habis pakai yang sudah terkontaminasi.
72. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
73. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT. Bersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di
ranjang atau sekitar ibu berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang
bersih dan kering.
74. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI anjurkan
keluarga untuk memberi ibu minuman dan makanan yang diinginkan
nya.
75. Dekontaminasi tempat dan alat pertolongan persalinan dengan larutan
klorin 0,5%.
76. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%, balikkan
bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit.
77. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan
kering.
78. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan fisik
bayi.
79. Dalam satu jam pertama, beri salep/tetes mata profilaksis infeksi,
vitamin K1 1 mg IM di paha kiri bawah lateral. Letakkan bayi di
dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat disusukan.
80. Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi
hepatitis B di paha kanan bawah lateral. Letakkan bayi didalam
jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat disusukan.
81. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam didalam
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
82. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan
kering.
Dokumentasi
83. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda
vital dan asuhan kala IV persalinan.
Melakukan Pemeriksaan Antropometri
84. Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan meminta persetujuan orang
tua
85. Memasang kembali sarung tangan DTT
86. Meletakkan bayi di tempat tidur dengan memperhatikan keamanan
bayi
87. Meletakkan bayi di atas timbangan dengan dialasi perlak dan kain
pengalas, yang sebelumnya skala timbangan telah diatur di skala 0
88. Mengukur panjang bayi menggunakan alat pengukur panjang dari
kepala sampai tumit dengan kaki / badan bayi diluruskan
89. Mengukur lingkar kepala dengan menggunakan meteran pada
diameter terbesar (lingkar oksipito frontalis) dari titik pangkal hidung
ketitik terjauh belakang kepala kembali ketitik pangkal hidung
90. Mengukur lingkar dada dengan menggunakan meteran dari daerah
dada kepunggung kembali ke dada melalui puting susu
91. Merapikan kembali baju bayi dipakaikan dan bayi dibungkus /
dibedong
92. Membereskan alat
93. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam didalam
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
94. Mencuci tangan
95. Memberikan konseling kontrasepsi pasca salin pada ibu dan suami
sesuai dengan kondisi ibu
96. Menjelaskan keuntungan dan kerugian alat kontrasepsi
97. Mendokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan

Nilai x 100
NilaiAkhir = =
194
C. RESPONSI
SKOR
No BUTIR YANG DINILAI 2 1 0
1 Tanda gejala kala II dan tanda pasti kala II
2 Waktu yang tepat untuk memimpin mengedan
3 Indikasi episiotomi & waktu yang tepat melakukan episiotomi
4 Tanda-tanda lepasnya placenta
5 MAK III
6 Inisiasi menyusui dini (IMD)
7 Tindakan yang dilakukan bila dalam waktu 15 menit placenta belum
lepas.
8. Pengawasan kala IV
 Apa saja yang harus diperiksa
 Waktu yang tepat untuk pemeriksaan (1 jam pertama tiap 15
menit; 1 jam kedua tiap 30 menit).
9. Proses kehilangan panas pada bayi :
 Konduksi
 Evaporasi
 Radiasi
 Konveksi
10. KB Rasional sesuai kondisi ibu :
 Efek samping kontrasepsi yang digunakan
 Kapan ke pelayanan / bidan (sesuai kebutuhan klien)
NILAI AKHIR = Nilai x 100
20

HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nilai (A) x Bobot (B) =
No Aspek Penilaian Nilai (A) Bobot (B)
C
1 Soft Skill 3
2 Hard Skill 5
3 Responsi 2

NilaiAkhir C / 10 = ……………………

Nilai Batas Lulus ≥ 70


Banjarbaru, ……………………
Penguji :
Nama : TandaTangan
1. ………………………. ………………………………...

2. ………………………. ………………………………...

Anda mungkin juga menyukai