Anda di halaman 1dari 24

JOB / KEGIATAN

Melakukan Asuhan Persalinan Normal (APN)

UNIT
Asuhan Kebidanan II

WAKTU

100 menit

OBJEKtif PeRILAKU SISWA


Setelah didemonstrasikan, mahasiswa mampu :
1. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan untuk melakukan pertolongan persalinan
dengan baik dan benar sesuai dengan daftar tilik yang telah ditetapkan.
2. Melakukan pertolongan persalinan 60 langkah dengan baik dan benar sesuai
dengan daftar tilik yang telah ditetapkan.

REFERENSI

1. JNPK-KR (Jaringan Nasional Pelatihan Kerja – Kesehatan Reproduksi). 2012


Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Asosiasi Unit Pelatihan Kilin
Organisasi Profesi
2. Sulistyawati, Ari dan Esti Nugraheny, 2012. Asuhan kebidanan pada ibu
bersalin, Jakarta : Salemba Medika
3. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

1
DASAR TEORI
Tujuan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan
memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai
upaya yang berintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal
mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat
yang diinginkan (optimal).

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pertolongan
persalinan
3. Ikuti petunjuk pelaksanaan dan petunjuk instruktur.
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.

KESELAMATAN KERJA
1. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan hati-hati
2. Perhatikan pencegahan Infeksi
3. Berhati hati saat menangani benda tajam dan melakukan dekontaminasi serta
memproses alat yang terkontaminasi secara benar.

BAHAN
a. Obat-obatan : oksitosin, lidokain
b. Kassa steril
c. Larutan klorin 0,5 %
d. Air Desinfektan Tingkat Tinggi
e. Spuit 3cc
f. Spuit 5cc
g. Kapas alkohol dalam kom
h. Benang Cut Gut dalam tempatnya

2
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Meja trolly
 Set alat Perlindungan Diri:
tutup kepala, kaca mata,masker, sarung tangan steril/DTT, celemek dan sepatu
tertutup
 Partus set : 1 pasang handschoen, 2 buah kocher, gunting tali pusat, gunting
episiotomi dan pengikat tali pusat 1 buah serta penghisap Deelee.
 Hecting set : 1 pasang handschoen, 1 nail foother, 1 gunting benang, pinset
anatomis, pinset cirugis, nail otot, nail mukosa, kassa steril, betadine dalam
kom.
 Perlengkapan ibu : 2 kain bersih, 1 handuk, pakaian ibu, softek, pakaian dalam
ibu.
 Perlengkapan bayi : baju bayi, popok, selimut bayi, topi.
 Nierbekken
 Wadahplasenta
 Tempat sampah ( Basah, Kering, Tajam )
 Tempat baju kotor ibu
 Kain bersih
 Handukpribadi
 Handuk Bersih
 Perlak
 Leeneck
 Set alat tanda – tanda vital : Tensi meter, stetoskop, termometer
 Tempatcuci tangan
 Meja resusitasi : 1 set alat resusitasi ( ambu bag, oksigen, selang oksigen,
stetoskop, jam tangan, 1 pasang hand scoen steril, 2 kain bersih, 1 handuk
kering dan bersih, lampu sorot 60 watt.

3
N LANGKAH PENGERJAAN & ILUSTRASI GAMBAR
O KEY POINT

1 Mengamati tanda dan gejala kala


II
Key point:
Memperhatikan tanda-tanda:
 Dorongan meneran
 Tekanan anus
 Perineum menonjol
 Vulva membuka

2. Siapkan alat
Key point:
 Susun alat secara ergonomis
 Patahkan ampul dan masukkan
spuit ke dalam bak instrument

3. Memakai alat pelindung diri


 Masker,kaca mata, penutup
kepala, sepatu bot

4
4. Cuci tangan dan keringkan
 Lepaskan semua perhiasan
 Gunakan tehnik cuci tangan 6
langkah.

5. Memakai sarung tangan


 Pastikan sarung tangan tidak
berlubang
 Pakai satu sarung tangan
sebelah kanan dulu

6. Masukkan oksitosin
 Gunakan tehnik one hand
 Pegangan ½ koher berada di
luar bak instrument.

5
7. Bersihkan vulva dan perineum
Key point:
 Bersihkan dngan seksama
dari arah depan ke
belakang
 Buang kapas/ kasa
pembersih dalam wadah
yang tersedia

8. Lakukan pemeriksaan dalam, dan


jika pembukaan sudah lengkap
lakukan amniotomi
Key point:
 Periksa vulva dan vagina,
portio pembukaan, ketuban,
presentasi, penurunan dan
bagian-bagian yang
menumbung (bila ada)
 Lakukan amniotomi tanpa
mengeluarkan tangan di
dalam vagina

9. Dekontaminasi sarung tangan

Key point:
Celupkan sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5%, buka secara
terbalik dan rendam selama 10 menit

6
10. Periksa Denyut jantung janin
Key point:

Lakukan denyut jantung janin satu


menit penuh. Lepaskan leanec saat
mendengar DJJ dan satu tangan
memegang nadi ibu.

11. Beritahukan kepada ibu


pembukaan lengkap dan keadaan
janin baik
 Lanjutkan pemantauan kondisi
ibu dan janin, dokumentasikan
temuan-temuan yang ada.
Tunggu hingaa ibu mau meneran

12. Minta bantuan keluarga


menyiapkan posisi ibu untuk
meneran.
Pastikan ibu merasa nyaman

13. Memimpin ibu meneran


 Mendukung dan memberi
semangat ibu dalam meneran
 Menganjurkan ibu beristirahat
diantara kontraksi
 Menilai DJJ diluar his

7
14. Menganjurkan ibu mengambil
posisi yang nyaman.
 Menganjurkan ibu berjalan,
berjongkok ataupun miring
kiri

8
15. Letakkan handuk bersih di perut ibu.
Key point:
Handuk ini berfungsi untuk
mengeringkan bayi agar terhindar
dari hipotermi. Dilakukan jika kepala
bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm.

16. Letakkan kain bersih dan kering 1/3


bagian di bokong ibu.

Key point:
Kain ini untuk menahan perineum.
Kain tidak perlu steril

17. Buka tutup partus set.

Key point:
Perhatikan kelengkapan alat dan
bahan.

9
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua
tangan.

Key point:
Perhatikan cara pemasangan sarung
tangan yang benar.

19. Lindungi perineum dan tahan kepala


bayi agar tetap fleksi.

Key point:
 Dilakukan pada saat kepala sudah
tampak 5-6 cm d depan vulva.

 Posisi tangan untuk menahan


perineum seperti memegang
mangkuk.

 Anjurkan ibu untuk meneran


perlahan atau bernapas cepat dan
dangkal.

 Jika ada meconium dalam cairan


ketuban, segera hisap mulut dan
hidung bayi setelah kepala lahir
menggunakan penghisap lendir De
Lee DTT atau steril atau bola karet
penghisap yang baru dan bersih.

10
20. Periksa lilitan tali pusat pada
leher bayi.
Key point:
 Perhatikan adanya lilitan tali
pusat.

 Jika tali pusat melilit leher janin


dengan longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.

Jika tali pusat melilit leher bayi


dengan erat, mengklemnya di dua
tempat dan memotongnya

21. Tunggu putaran paksi luar kepala


bayi secara spontan.
Key point:
 Kepala bayi tidak boleh ditarik.

 Perhatikan tanda-tanda terjadinya


distosia bahu.

22. Pegang kepala bayi secara biparietal.

Key point:

kepala bayi , tarik secara hati – hati


ke arah bawah sampai bahu anterior
/ depan lahir ,

kemudian dengan lembut menarik ke


arah atas sampai bahu posterior /
belakang lahir

11
23. Geser tangan bawah untuk menopang
kepala dan bahu
Key point:
 Yakinkan vena jugularis pada
leher bayi tidak tertekan pada saat
menyangga kepala bayi.

Gunakan tangan atas untuk


menelusuri dan memegang lengan
dan siku sebelah atas

24.
Setelah badan dan lengan lahir ,
dengan tangan kiri susuri punggung
ke arah bokong dan tungkai bawah
bayi untuk memegang tungkai bawah
( selipkan jari telunjuk tangan kiri
diantara kedua lutut bayi )
.

25. Lakukan Penilaian (selintas) :


a. Apaka bayi cukup bulan ?
b. Apakah bayi menangis kuat/
bernapas tanpa kesulitan
c. Apakah bayi bergerak dengan
aktif?
Jika bayi tidak menangis, tidak
bernafas atau megap-megap
lakukan langkah resusitasi (lanjut
ke langkah resusitasi pada asfiksia
bayi baru lahir).

12
26.
Segera keringkan bayi

Keringkan bayi mulai dari muka,


kepala dan bagian tubuh lain
kecuali telapak tangan tanpa
membersihkan verniks.

Ganti handuk basah dengan


handuk/ kain kering.

Pastikan bayi aman di perut ibu

27.
Periksakembali Fundus Uteri

Lakukan perabaan Fundus uteri


untuk memastikan tidak ada lagi
bayi dalam uterus (hamil
tunggal)

28.
Beritahu ibu akan disuntik
oksitosin
Informed consent pada ibu untuk
pemberian oksitosin agar uterus
berkontraksi baik

29.
Suntikkan oksitosin 10 IU IM

Dalam waktu 1 menit suntikkan


oksitosin 10 IU IM pada
sepertiga paha atas bagian distal
lateral

Lakukan aspirasi sebelum


menyuntikkan oksitosin
Bila saat aspirasi ada darah tarik
jarum sedikit lalu lakukan aspirasi
kembali

13
30.
Setelah 2 menit pasca persalinan,
jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah
ibu & klem tali pusat sekitar 2
cm distal dari klem pertama.

31. Pemotongan dan ikat tali pusat

Dengan satu tangan, pegang tali


pusat yang telah di jepit(lindungi
bayi) dan lakukan pengguntingan
tali pusat diantara 2 klem
tersebut.
Ikat tali pusat dengan benang
DTT atau steril pada satu sisi
kemudian melingkarkan kembali
benang tersebut dan
mengikatnya dengan simpul

32. Letakkan bayi tengkurap di dada


ibu agar kontak kulit ibu ke kulit
bayi
 Selimuti bayi dan beri topi
 Biarkan bayi di dada ibu
selama 1 jam walaupun sudah
berhasil menyusu

14
33. Pindahkan klem ke dua sekitar 5- 10
cm dari vulva

34. Letakkan satu tangan di atas kain


pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
untuk mendeteksi. Tangan lain
menegangkan tali pusat

35. Setelah uterus berkontraksi,


tegangkan tali pusat kearah bawah
sambil tangan yang lain mendorong
uterus ke arah belakang-atas (dorso-
kranial) secara hati-hati (untuk
mencegah inversio uteri). Jika
plasenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan peregangan tali pusat
dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi prosedur di
atas.
Jika uterus tidak segera berkontraksi,
minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi
putting susu.

36. Lakukkan peregangan dan dorongan


dorso-kranial hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil
penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kea
rah atas, mengikuti poros jalan lahir
(tetap lakukan tekanan dorso-kranial)

15
37. Mengeluarkan plasenta
 Bila plasenta muncul di
introitus vagina
 Pegang dan putar plasenta
hingga selaput ketuban
terpilin

38. Lakukan masase uterus


 Segera setelah plasenta dan
selaput ketuban lahir
 Letakkan telapak tangan di
atas fundus
 Dengan gerakan melingkar
yang lembut
Lakukan tindakan yang diperlukan
jika uterus tidak berkontraksi setelah
15 detik

39. Periksa kedua sisi plasenta


 Pastikan lengkap dan utuh

 Masukkan ke dalam tempat

placenta

16
40. Evaluasi adanya laserasi

Jika terdapat laserasi yang


mengalami perdarahan aktip segera
lakukan penjahitan

41. Celupkan tangan yang menggunakan


sarung tangan ke dalam larutan klorin
kemudian bilas dengan air DTT dan
keringkan dengan handuk bersih

42. Pastikan uterus berkontraksi


dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam

43. Pastikan kandung kemih kosong

17
44. Ajarkan ibu/ keluarga massage
uterus dan menilai kontraksi

45. Evaluasi dan estimasi jumlah


kehilangan darah

46. Memeriksa TTV ibu dan pastikan


KU ibu baik

47. Pantau keadaan bayi


 Pastikan kembali bayi bernafas
dengan baik (normal 40-60
x/menit) serta suhu tubuh normal
(36,5-37,5)

18
48. Masukkan semua peralatan ke
dalam larutan klorin 0,5 %
Key Point :
 Rendam selama 10 menit
 Kemudian cuci dan bilas

49. Membuang bahan-bahan yang


terkontaminasi
 Buang ke tempat sampah yang
sesuai.

50. Membersihkan dan merapikan ibu.

 Bersihkan ibu dengan air DTT


Membantu ibu memakai pakaian
bersih dan kering

51. Memastikan ibu merasa nyaman.


 Bantu ibu memberi ASI sedini
mungkin
 Anjurkan keluarga memberi
minuman & makanan

19
52. Dekontaminasi tempat bersalin
dengan larutan klorin 0,5%

53. Celupkan sarung tangan


kotor ke dalam larutan
klorin 0,5%
 Balikkan bagian dalam
ke luar
 Rendam 10 menit

54 Mencuci tangan dan keringkan


 Gunakan teknik 6 langkah
 Di bawah air mengalir
menggunakan sabun

55. Pakai sarung tangan DTT


untuk pemeriksaan fisik
bayi

20
56. Pemeriksaan fisik bayi
setiap 15 menit
 Pernapasan normal 40-
60 x/mt
 Suhu 36,5-37,5’C
 Beri salep/tetes mata
profilaksis
 Injeksi vit.K 1 mg IM di
paha kiri bawah lateral

57. Berikan imunisasi Hepatitis


B di paha kanan bawah
lateral 1 jam setelah injeksi
vit. K

58. Lepaskan sarung tangan


dalam keadaan terbalik,
rendam dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit

59. Cuci kedua tangan dan


keringkan

21
60. Dokumentasi
. Melengkapi patograf

22
JOB SHEET PRAKTEK ASUHAN KEBIDANAN II
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa : Iin Irnawati
NPM : 1530110234

POLITEKNIK KARYA HUSADA JAKARTA


PROGRAM STUDY D IV KEBIDANAN
TAHUN 2017
23
24

Anda mungkin juga menyukai