Dasar Teori :
1. Definisi
Distosia bahu adalah suatu keadaan dimana setelah kepala dilahirkan, bahu anterior tidak
dapat lewat di bawah simfisis pubis. Kondisi ini merupakan kegawatdaruratan obstetric
karena bayi dapat meninggal jika tidak segera dilahirkan.
Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala
janin dilahirkan. Lahirnya kepala umumnya diikuti dengan lahirnya bahu dalam waktu sekitar
24 detik, namun jika lebih dari 60 detik tidak terjadi persalinan bahu maka disebut distosia
bahu.
Selain itu distosia bahu juga dapat di defenisikan sebagai ketidakmampuan melahirkan
bahu dengan mekanisme atau cara biasa. Kelainan bentuk panggul, diabetes gastasional,
kehamilan postmatur, riwayat persalinan dengan distosia, ibu yang pendek dan janin besar
(macrosomia) merupakan faktor predisposisi.
2. Tujuan
Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum diharapkan anda dapat melakukan tindakan
untuk melahirkan bahu dan lengan janin serta mencegah komplikasi distosia bahu seperti
hipoksia, trauma pleksus brakhialis.
3. Pekerjaan Laboratorium
a. Peralatan
Partus Set (Handscoon 2 pasang, ½ kocher, arteri klem 2, benang tali pusat/ penjepit,
kateter nelatin 1, gunting tali pusat, gunting episiotomi, pengisap lender delle, Spuit 3
cc berisi Oksitosin)
Hacting Set
Alat Resusitasi bayi (lengkap)
Infus Set + Cairan RL
Spuit 3 cc 2 buah
Kom sedang + Kapas DTT
Kom sedang + Kassa Steril
Kom kecil (Oksitosin, Matergin, salap mata, Vit K)
Bengkok 1
Piring plasenta 1
Lampu sorot
Tempat sampah basah dan kering
Tempat kain kotor ibu
Baskom (Klorin dan air DTT)
Standar cuci tangan + Handuk bersih/ Handsanitaizer
b. Pelengkapan
Duk bersih 1 buah
Handuk bersih 2 buah
Pakaian Ibu
Pakaian Bayi
Waslap 1 pasang
Pelindung pribadi ( kaca mata, celemek, topi, sepatu boot)
c. Media
Phantoom Persalinan
Petunjuk :
Keselamatan Kerja :
Prosedur Pelaksanaan :
Keypoint:
Alata disusun secara ergonomis dan dapat
dijangkau
2 Persiapan pasien dan lingkungan
Jelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
dana tur posisi ibu dalam posisi litotomi
Keypoint :
Jaga privasi pasien, dengarkan keluhan dan
observasi keadaan umum pasien
3 Persiapan penolong
Keypoint :
Penolong cuci tangan
Menggunakan APD
Memakai sarung tangan pendek
Keypoint :
Bersihkan hidung dan mulut dari lender/ cairan
amnion dengan kassa atau penghisap bola karet
Keypoint :
- Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah
(dari tangan kiri) antara kepala bayi dan
perineum
- Lakukan episiotomi medio lateral
Keypoint :
- Bimbing ibu untuk mengubah posisi
menjadi semi fowler (berbaring telentang)
- Minta ibu menekuk kedua tungkainya dan
dekatkan lutut keadarah dada
- Minta asisten untuk menekan fleksi kedua
lulur ibu kearah dada
Keypoint :
- Ibu tetap dalam posisi seperti Mc.
Robert’s
- Minta asisten untuk melakukan tekanan
secara simultan kearah bawah pada daerah
suprapubic untuk membantu melahirkan
bahu
- Penolong mencoba menarik kepala supaya
bahu dapat lahir
- Jangan lakukan dorongan pada fundus
Keypoint :
- Masukkan satu tangan kedalam vagina dan
lakukan penekanan pada bahu anterior
kearah sternum bayi, untuk memutar bahu
bayi sebesar 45º untuk mengurangi
diameter bahu
- Jika perlu lakukan penekanan pada bahu
posterior
Keypoint :
- Posisi ibu dengan posisi knec chest
- Masukkan tangan kanan kedalam vagina
sepanjang punggung fetus cari bahu
anterior jika tidak berhasil bahu posterior
dan dorong kearah anterior atau kearah
dada
- Bagian depan bahu belakang ditekan, dan
dilakukan rotasi 180º kearah anterior
(kearah dada bayi)
Keypoint :
- Masukkan satu tangan kedalam vagina dan
pegang tulang lengan atas yang berada
pada posisi posterior
- Fleksikan lengan bayi dibagian siku dan
letakkan lengan tersebut melintang di dada
bayi
Keypoint :
Persiapkan rujukan
13 Cek laserasi jalan lahir dan perdarahan
Keypoint :
Bila ada laserasi lakukan tindakan heacting
14 Pemantauan Kala IV
Keypoint :
Perdarahan, kandung kemih, TTV dan Kontraksi
uterus
Keypoint :
Lepaskan sarung tangan secara terbalik, rendam
dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
Keypoint :
Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air
bersih mengalir
17 Dokumentasikan
Keypoint :
Catat semua tindakan yang telah dilakukan
Setelah Anda mempelajari pedoman praktikum di atas, pahami kembali dengan baik
Selanjutnya silahkan Anda mendemonstrasikan penatalaksanaan distosia bahu secara individu
menggunakan Penuntun Belajar dengan kriteria penilaian setiap langkah dilakukan secara
sistematis, hati-hati dan tepat
Instruktur membimbing dan menilai langkah-langkah penatalaksanaan distosia bahu dengan
menggunakan Daftar tilik.