Anda di halaman 1dari 22

PLASENTA MANUAL

OLEH
HALIMATUS SAIDAH, SST
JOB SHEET JOB SHEET JOB SHEET JOB SHEET JOB SHEET JOB SHEET
Nama pekerjaan Melaksanakan teknik Plasenta manual
Unit Asuhan Kebidanan IV
Referensi  DEPKES RI, Buku Acuan APN ,
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik
Kespro, Jakarta 2002, hal 5-10
 Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu
Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka.
Jakarta. 2000, hal
 Saifudin Abdul Bari, Panduan
Praktis Pelayanan Maternal
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka ,
Jakarta 2002, hal P 43-44
 Saifudin Abdul Bari, Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan
Mathernal dan Neonatal, Yayasan,
Bina Pustaka Sarwono, Jakarta
2001, hal 511-512

Objektif Perilaku
Mahasiswa Setelah mempelajari job sheet,
mahasiswa dapat :
1. Menyiapkan bahan/peralatan yang
dibutuhkan untuk tindakan
plasenta manual secara lengkap
dan benar.
2. Melakukan tindakan plasenta
manual sesuai dengan langkah-
langkah atau prosedur yang
telah ditentukan.
Dasar Teori Singkat
Plasenta manual adalah prosedur
pelepasan plasenta dari tempat
implantasinya pada dinding uterus
dan mengeluarkannya dari kavum uteri
secara manual.
Plasenta manual dilakukan dilakukan
bila plasenta tidak lahir setelah 30
setelah bayi lahir. Dengan catatan
ada tanda-tanda perdarahan, karena
jika tidak ada tanda-tanda
perdarahan jangan mencoba untuk
melepaskan plasenta dengan cara lain
dan segera lakukan rujukan.

Petunjuk
1.Baca dan pelajari lembaran kerja
yang tersedia
2.Siapkan alat dan bahan secara
lengkap sebelum tindakan
3.Tindakan plasenta manual dilakukan
oleh mahasiswa secara individu.
4.Ikutilah petunjuk instruktur.
5.Tanyakan pada instruktur bila
terdapat hal-hal yang kurang
dimengerti.
6.Laporkan hasil kerja setelah
selesai melakukan latihan

Safety
1.Pusatkan perhatian pada pekerjaan
dan jagalah kesterilan alat dan
bahan yang digunakan.
2.Letakkan peralatan pada tempat
yang terjangkau dan tersusun secara
ergonomis.
3.Beritahukan tindakan yang akan
dilaksanakan.
4.Perhatikan keadaan umum ibu dan
jumlah perdarahan.
5.Perhatikan rasa aman, nyaman dan
privasi ibu.
Pekerjaan
Laboratorium :

A. Peralatan
 Kocher /klem: 1
 Spuit 5 cc : 1
 Jarum suntik : 1
 Mangkok logam (Wadah Placenta): 1
 Cateter karet dan penampung air
kemih:1
 Infus set :1
 Handscoen panjang steril :1pasang
 Handscoen steril pendek :1 pasang
 Tensimeter
B. Perlengkapan

 Handuk bersih :1
 Com berisi cairan clorin 0,5% : 1
 Tempat sampah umum :1
 Tempat sampah medis : 1

C. Bahan  Bengkok :1
 Phantom panggul wanita dan
plasenta
 Kapas steril
 Medikamentosa:
 Analgetika: Petidin, Ketamin HCl
(ampul / vial)
 Sedativa : Diazepam / Valium
(vial)
 Uterotonika: Ergometrin, Oksitosin
(ampul)
 Antibiotika: Ampisilin, Sefazolin,
Metronidazole (vial)
 Cairan infus: NaCl 0,9 %, RL
 Larutan antiseptik: betadin
 Sabun cair untuk cuci tangan
 Air
D. Prosedur pelaksanaan
a. Persiapan pasien : Pasien sudah terpasang infus RL dengan
tetesan cepat (60 tts/mnt)
b. Langkah-langkah tindakan :
NO Langkah Kerja Gambar
1 Cuci tangan dan keringkan.

Key point
Mencuci tangan sesuai 1 2
standar Pencegahan Infeksi
(enam langkah)
3 4

5 6

7
2 Dekatkan alat.

Key point
Alat disusun secara
ergonomis dan dapat
dijangkau.
3 Lakukan informed consent

Key point
Jelaskan kepada ibu tindakan
yang akan dilakukan, kenapa
tindakan tersebut dilakukan
dan atur posisi ibu dalam
posisi lithotomi.Jaga
privasi pasien, dengarkan
keluhan dan observasi
keadaan umum pasien
4 Berikan sedative dan
anagetik.

Key point
Berikan sedative dan
analgetika (misalnya,
petidin dan diazepam I.V-
jangan dicampur dalam
semprit yang sama) atau
ketamin.

5 Pakai scort dan sarung


tangan.
Key point
Pakai perlindungan diri
(scort dan sarung tangan
steril atau DTT dan
lanjutkan dengan memasang
sarung tangan panjang pada
tangan kanan ) sesuai dengan
ukuran .
Pastikan tubuh tidak terkena
cairan dan sarung tangan
tidak bocor

6 Bersihkan vagina dan


perineum.

Key point
Bersihkan daerah sekitar
vagina dan perineum dengan
larutan antiseptik dimana
satu sisi kapas untuk satu
usapan , dan kosongkan
kandung kencing dengan
kateter jika kandung kencing
penuh

7 Jepit tali pusat

Key point
Jepit tali pusat dengan
menggunakan klem / kokher
dan tegangkan sejajar lantai
8 Masukkan tangan secara
obstetrik.

Key point
Masukkan tangan kanan ke
dalam vagina secara
obstetrik dengan menyatukan
jari tangan ketika masuk ke
dalam vagina, sementara
tangan kiri memegang tali
pusat, tangan kanan menyusur
tali pusat hingga kavum
uteri (lokasi plasenta
berada).
9 Menahan fundus uteri sewaktu
melepas plasenta.

Key point
Lepaskan pegangan tali pusat
dan pindahkan tangan kiri
untuk menahan fundus uteri,
sekaligus untuk mencegah
inversio uteri.
10 Pelepasan plasenta secara
manual.

Key point
Dengan bagian lateral jari-
jari tangan di cari insersi
pinggir plasenta.
Buka tangan obstetrik
menjadi seperti memberi
salam, jari-jari dirapatkan.
Tentukan implantasi
plasenta, temukan tepi
plasenta yang paling bawah.

Gerakkan tangan menyisir


dengan gerakan yang sangat
lembut ke kanan dan kiri
sambil bergeser ke kranial
sehingga semua permukaan
maternal plasenta dapat
dilepaskan.
a) Bila Plasenta
berimplantasi di corpus
belakang, lepaskan
plasenta dari tempat
implantasinya dengan
jalan menyelipkan ujung
jari diantara plasenta
dan dinding uterus,
dengan punggung tangan
menghadap kedinding
dalam uterus
b) Bila plasenta
berimplantasi di corpus
depan maka pindahkan
tangan kesebelah atas
tali pusat dan sisipkan
ujung jari-jari tangan
diantara plasenta dan
dinding uterus dimana
punggung tangan
menghadap keatas
(anterior ibu)
c) Cari sisi plasenta yang
sudah terlepas, jari
dirapatkan secara
perlahan, gerakan
tangan menyisir dengan
gerakan kekanan dan
kiri yang sangat lembut
sampai seluruh plasenta
terpisah dari dinding
rahim
Jika plasenta sulit
dilepaskan curigai adanya
plasenta akreta dan
persiapkan tindakan rujukan

11 Keluarkan tangan bersama


plasenta saat uterus
kontraksi

Key point
 Pegang plasenta dan
keluarkan tangan
bersama plasenta.
 Tarik plasenta hati
dengan tangan kanan
pada waktu uterus
berkontraksi secara
hati-hati,
 Mengeluarkan plasenta
secara perlahan
kemudian memindahkan
tangan kiri ke supra
simpisis (dorso
kranial) untuk menahan
uterus pada saat
plasenta dikeluarkan
 Melakukan pengeluaran
plasenta dengan
pemutaran plasenta
searah jarum jam
12 Pastikan tidak ada sisa
plasenta sebelum
mengeluarkan tangan

Key point
Pindahkan tangan kiri ke
supra simpisis untuk menahan
uterus saat plasenta
dikeluarkan.
Eksplorasi untuk memastikan
tidak ada bagian plasenta
yang masih melekat pada
dinding uterus.
Lakukan masase fundus uteri
setelah plasenta lahir
selama 15 detik sampai
uterus berkontraksi

13 Periksa plasenta lengkap /


tidak
Tempatkan plasenta pada
wadah jika sudah diperiksa
Memasukan kedua tangan
kedalam wadah yang berisi
larutan klorin

Key point
Periksa plasenta setelah
dilahirkan lengkap/ tidak.
Jika tidak lengkap lakukan
eksplorasi ke dalam kavum
uteri.
Periksa dan perbaiki robekan
serviks, vagina, atau
episiotomi.
14 Beri oksitosin 10 IU dalam
500 ml cairan I.V (garam
fisiologik atau Ringer
Laktat) 30 tetes permenit.
Memberikan antibiotik dosis
tunggal (profilaksis):
ampisilin 2 gr I.V +
metroniddazole 500 mg I.V
atau sefazolin 1 gr I.V +
metro nidazole 500 mg I.V
Perhatikan keadaan umum ibu
dan waspada reaksi alergi
15 Periksa adanya perdarahan

Key point
Jika masih berdarah
banyak,beri ergometrin 0,2
mg I.M atau prostaglandin
untuk membantu kontraksi
uterus
16 Periksa ibu dan cari sumber
perdarahan.

Key point
Periksa ibu dan lakukan
penjahitan bila ada robekan
cerviks atau vagina juga
episiotomi.

17 Dekontaminasi alat

Key point
Letakan semua peralatan dan
bahan yang terkontaminasi
pada kom yang berisi larutan
klorin 0,5% kemudian sarung
tangan dilepas dan dimasukan
ke dalam kom.
18 Rapikan pasien dan bereskan
alat

Key point
Observasi keadaan umum
pasien selama merapikan dan
membereskan alat.

19 Cuci tangan

Key point
Cuci tangan sesuai standar 1 2
Pencegahan Infeksi (enam
langkah)

3 4

5 6
7
20 Observasi ketat perdarahan,
TTV dan kontraksi uterus

Keypoint.
Melakukan penanganan pasca
tindakan
-Mengobservasi perdarahan
-Memantau kesadaran, tensi,
nadi, pernafasan setiap 15
menit pada jam pertama dan
setiap 30 menit pada jam
kedua
Menentukan tinggi fundus dan
pastikan kontraksi tetap
baik.
21 Pantau intake dan output
cairan

Key point
Melanjutkan infus dan
berikan transfusi bila
perlu.
22 Dokumentasi

Key point
Mendokumentasikan tindakan
yang telah dilakukan.
(Soap Notes)

APLIKASI:
1.Praktikum dilakukan mahasiswa secara individu
2.Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 10 orang
dengan seorang pembimbing untuk masing-masing kelompok.

EVALUASI:
1. Mahasiswa mendemonstrasikan plasenta manual secara
individu dengan kriteria sebagai berikut:
a.Setiap langkah dilakukan secara sistematis,terampil,
teliti dan hati-hati.
b.Memperhatikan privasi, kenyamanan dan keamanan pasien
dalam setiap prosedur.
c.Memperhatikan keadaan umum pasien selama melakukan
tindakan.
2.Pembimbing klinik menilai tindakan plasenta manual oleh
mahasiswa dengan menggunakan checklyst.
DAFTAR TILIK

NAMA KETRAMPILAN : PLACENTA MANUAL

TANGGAL PENILAIAN :

NAMA MAHASISWA :

NAMA DOSEN :

PETUNJUK :
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala

sebagai berikut:

1. Perlu perbaikan : Langkah tidak dikerjakan atau tidak

dikerjakan dengan benar atau tidak sesuai

urutan langkah kerja.

2. Mampu : Langkah dikerjakan dengan benar dan

berurutan tetapi kurang tepat dan /

pembimbing perlu membantu atau

mengingatkan hal- hal yang perlu

diperhatikan.

3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tanpa

ragu –ragu atau tanpa bantuan dan sesuai

dengan urutan.

4. T / S : Tindakan / langkah-langkah yang

dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang

sedang dihadapi.

NO KEGIATAN SKALA

Persiapan
1 2 3 4
1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan .
Menyusun alat dan bahan secara berurutan sesuai dengan
penggunaan ( ergonomis ) dan memeriksa kelengkapanya serta
meletakkan pada tempat yang mudah dijangkau.

Langkah-langkah tindakan
2 Mencuci tangan hingga siku dengan air menglir dan sabun
kemudian keringkan
3 Memberikan sedative ( Valium / Diazepam IV )10 mg IV
4 Memberikan penjelasan pada ibu akan tindakan yang akan
dilakukan.Dan mengatur posisi pasien dengan posisi lithotomi
Melakukan informed consent.
Memperhatikan privasi dan kenyamanan ibu
5 Memakai sarung tangan pada kedua tangan dan mengenakan
sarung tangan panjang sampai siku pada tangan kanan
6 Membersihkan daerah perineum dan vulva dengan kapas aseptik
dan antiseptik,dan melakukan kateterisasi bila perlu
7 Memegang tali pusat menggunakan klem ,tegangkan secara
perlahan sejajar lantai
8 Memasukan tangan kanan ke dalam vagina secara obstetrik dengan
menyatukan jari tangan ketika masuk ke dalam vagina, sementara
tangan kiri memegang tali pusat, tangan kanan menyusur tali pusat
hingga lokasi plasenta berada
9 Melepaskan pegangan tali pusat dan memindahkan tangan kiri
untuk memegang fundus uteri dari luar untuk membantu uterus
berkontraksi .

10 Dengan bagian lateral jari-jari tangan mencari insersi pinggir


plasenta,membuka tangan obstetrik menjadi seperti memberi
salam, jari-jari dirapatkan secara perlahan, gerakan tangan menyisir
dengan gerakan kekanan dan kiri yang sangat lembut sampai
seluruh plasenta terpisah dari dinding rahim, curigai adanya
plasenta akreta jika plasenta sulit dilepaskan dan siapkan tindakan
bedah kemudian lakukan masase dari luar dengan tangan kiri bila
plasenta telah lepas seluruhnya.

11 Menarik plasenta secara hati-hati dengan tangan kanan pada waktu


uterus berkontraksi
Dan harus diingat sebelum mengeluarkan tangan kanan dari
jalan lahir yakinkan tidak ada sisa plasenta yang tersisa pada
kavum uteri/ melakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan
tidak ada bagian plasenta yang masih tertinggal
12 Memindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk menahan uterus
pada saat plasenta dikeluarkan

13 Memeriksa plasenta setelah dilahirkan lengkap/ tidak

14 Memberikan ergometrin 0,2 mg I.M untuk membantu kontraksi


uterus
15 Memeriksa ibu dan melakukan penjahitan bila ada robekan serviks
, vagina atau luka episiotomi

16 Meletakan semua peralatan dan bahan yang terkontaminasi pada


kom yang berisi larutan clorin 0,5%

17 Merapikan pasien dan membereskan alat


18 Mencuci tangan kembali sampai bersih di bawah air mengalir.

19 Melakukan penanganan pasca tindakan :


-pantau kesadaran, tensi, nadi, pernafasan setiap 30 menit selama 6
jam
-tentukan tinggi fundus dan pastikan kontraksi tetap baik

20 Melanjutkan infus dan berikan transfusi bila perlu


21 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Jumlah skor

Catatan :
Kriteria keberhasilan mahasiswa adalah mampu melakukan tindakan plasenta manual
sesuai urutan checklyst dengan tepat dan benar dengan persentase > 75% dan dengan
bimbingan 60-75% serta gagal jika kemampuan < 60%.

Anda mungkin juga menyukai