Bahan : BAHAN
1. Phantom bayi
Peralatan & Perlengkapan : Peralatan :
1. Meja resusitasi
2. Lampu sorot
3. Apron
4. Sarung tangan DTT 1 pasang
5. Bengkok / nierbekken
6. Balon resusitasi + sungkup
7. Handuk
8. Kain Kering
9. Penghisap lendir / De Lee
10. Jam dengan jarum dan detik
11. Bantal bahu bila perlu
Referensi : 1. Depkes RI, 2011. Buku Panduan Manajemen Asfiksia
Bayi Baru Lahir Untuk Bidan. Jakarta
2. Depkes RI, 2004. Buku Acuan Asuhan Persalinan
Normal. Jakarta. Hal. 4-11 – 4-15
3. Saifuddin, A.B, 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP-SP. Jakarta.
4. ___________, Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP-SP. Jakarta.
DASAR TEORI
Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir ( Hutchinson, 1967 ). Asfiksia berarti hipoksia yang progresif,
penimbunan CO2 dan asidosis ( Pelayanan naternal dan neonatal, 2001 ).
Tanda dan gejala :
1. Tidak ada pernafsan atau megap – megap atau pernafasan lambat ( kurang dari 30 kali /
menit ).
2. Pernafasan tidak teratur, dengkuran dan retraksi ( Pelekukan Dada ).
3. Tangisan lemah.
4. Warna kulit pucat atau biru.
5. Tonus otot lemah dan terkulai.
6. Denyut jantung bayi tidak ada atau perlahan ( kurang dari 100 kali / menit )
Resusitasi yang efektif dapat merangsang pernafasan awal dan mencegah asfiksia progresif.
Keterlambatan dalam menangani kasus ini dapat mengakibatkan kematian oleh karena itu diperlukan
ketepatan dan kecepatan dalam melakukan ketermpilan ini, baik bidan di RB maupun di rumah sakit.
VTP diberikan bila frekuensi denyut jantung kurang dari 100 kali / menit.
PETUNJUK
Key Point
“Letakkan peralatan secara ergonomis
dan mudah dijangkau”
Key Point
Cuci tangan yang efektif dengan
menggunakan sabun dan air yang
mengalir
3. Setelah bayi lahir, letakkan dibawah alat
pemancar panas
Key Point
Jarak lampu 60 cm dari bayi
Key Point
Pada saat membungkus pastikan
bagian dada tidak tertutup kain untuk
memudahkan pemantauan pernapasan
bayi
5. Posisikan bayi agak ekstensi
Key Point
Pastikan pandangan mata Penolong
tidak tertutup saat memegang sungkup
Key Point
Hisap lendir bayi mulai dari mulut sedalam
5 cm kemudian hidung sedalam 3 cm
Key Point
Keringkan bayi mulai dari muka,
kepala,tubuh dengan sedikit tekanan
Key Point
Nilai usaha bernapas, dan warna kulit
bayi,
9. Pasang sungkup dengan tepat kemuka bayi
Key Point
Sungkup menutupi daerah mulut,
hidung dan dagu bayi
Key Point
Caranya dengan menghitung tiap detik,
hitungan pertama pompa, hitungan
kedua dan ketiga lepas, hitungan
selanjutnya pompa demikian
seterusnya.
Key Point
Nilai kembali usaha bernapas,
frekuensi denyut jantung dan warna
kulit bayi
12.
Bereskan alat-alat
Key Point
Alat-alat direndam dalam larutan klorin
0,5 %
13. Cuci tangan
Key Point
Lakukan cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir
EVALUASI
DAFTAR TILIK
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA
TANGGAL PENILAIAN :
NAMA MAHASISWA :
NAMA DOSEN PENILAI : Devy Lestari Nurul Aulia, S.ST., M.Biomed
PETUNJUK PENILAIAN
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
Nilai 1 (Perlu perbaikan) : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan
yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika
harus berurutan)
Nilai 2 (Mampu) : Langkah yang dikerjakan sesuai yang seharusnya
dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya
membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu
untuk kondisi di luar normal
Nilai 3 (Mahir) : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya
dan waktu kerja yang sangat efisien
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak
sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi
Beri tanda (√) dalam kolom yang tersedia disebelah kanan sesuai dengan tindakan yang
dilakukan oleh mahasiswa.
SKALA
NO LANGKAH KERJA/ KEGIATAN
1 2 3
Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan di gunakan serta
1
menyusunnya secara ergonomic
Memasang celemek, mencuci tangan dan memasang sarung
2
tangan
3 Meletakakn bayi di bawah alat pemancar panas
4 Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain bersih
Memposisikan bayi dengan kepala agak ekstensi dan
5
menghisap lender dari jalan nafas
6 Melakukan pengeringan dan merangsang bayi
7 Melakukan penilaian pada bayi meliputi pernafasan, warna kulit
8 Memasang sungkup dengan tepat pada muka bayi
Melakukan ventilasi selama 15 – 30 detik dengan frekuensi 40
9
– 60 nafas / menit
Melakukan penilaian ulang pada bayi meliputi pernafasan,
10
denyut jantung dan warna kulit
11 Membereskan alat – alat
12 Mencuci tangan
TOTAL NILAI
Batam,………………….
Pembimbing Praktik
(……………………………….)
JOB SHEET
Bahan : BAHAN
1. Phantom bayi
Peralatan & Perlengkapan : Peralatan :
1. Baju kanguru
2. Topi
3. Popok
4. Tali pinggang
5. Kain gendong
6. Sabun dan air
7. Lap/handuk
8. Gunting kuku
9. Stetoskop
10. Termometer
11. Timbangan bayi
DASAR TEORI
Prinsip dasar metode kanguru ini adalah mengganti perawatan bayi berat lahir
rendah atau BBLR dalam inkubator dengan menempatkan bayi dalam posisi tegak
(vertikal) di dada ibu disertai dengan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi.
Ibu diidentikkan sebagai kanguru yang dapat mendekap bayinya secara optimal
dengan suhu 36,50C sampai 37,50C. Suhu tubuh ibu merupakan sumber panas yang efisien
dan murah yang dapat memberikan lingkungan yang hangat kepada bayi, karena bersifat
konstan dan aman sehingga dapat mengurangi resiko hipotermia dan hipertermia yang
sering didapatkan pada perawatan bayi dengan inkubator.
PETUNJUK
1. Siapkan alat – alat atau bahan yang digunakan dalam melakukan penghangatan
pada BBLR dengan metode kanguru.
2. Baca dan pelajari lembar kerja/ jobsheet.
3. Ikuti petunjuk instruktur secara cermat
4. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.
PROSEDUR TINDAKAN
Key Point
Gosok dengan kekuatan kedua
tangan. Lakukan selama 10 hingga 15
detik
2. Persiapan bayi
Key Point
Beri tutup kepala pada bayi untuk
tetap menjaga kehangatan bayi
3. Persiapan ibu
Key Point
Pakai baju ibu yang nyaman dan
juga dapat menyelimuti bayi
Pakai baju kangguru, baju
longgar atau gendongan
4. Tindakan
Key Point
Posisikan bayi masuk ke dalam
gendongan:
Pegang tegak bayi (menghadap
kulit ibu di antara payudara)
Posisikan bayi dengan siku dan
tungkai tertekuk, kepala bayi di
bawah kepal, dagu, leher, ibu
dengan posisi sedikit ekstensi
untuk mencegah obstruksi jalan
nafas.
5. Key Point
Apabila tidak terdapat baju khusus,
kita dapat pula mengguanakan baju
yang berukuran lebih besar dari
badan ibu, dan bayi diletakan antara
payudara ibu, dan ibu memakai
selendang atau gendongan untuk
menahan bayi agar tidak terjatuh
6. Key Point
Selimuti bayi dengan selimutnya agar
tetp menjaga kehangatan bayi
7. Key Point
Rapihkan posisi ibu dan bayi, agar ibu
dapat tetap beraktifitas dengan leluasa
walaupun ibu brdiri, duduk, jalan,
ataupun mngobrol
Pada waktu tidur posisi ibu
setengah duduk atau dengan
meletakan bantal dipunggung ibu
8. Key Point
Dalam pelaksanaannya perlu
diperhatikan persiapan ibu, bayi,
posisi bayi, pemantauan bayi, cara
pemberian asi, dan kebersihan ibu
dan bayi.
9. Key Point
Anjurkan ibu untuk tetap
memperhatikan kondisi bayinya .
EVALUASI
DAFTAR TILIK
MENGHANGATKAN BBLR DENGAN METODE KANGURU
TANGGAL PENILAIAN :
NAMA MAHASISWA :
NAMA DOSEN PENILAI : Devy Lestari Nurul Aulia, S.ST., M.Biomed
PETUNJUK PENILAIAN
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :
Nilai 1 (Perlu perbaikan) : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan
yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika
harus berurutan)
Nilai 2 (Mampu) : Langkah yang dikerjakan sesuai yang seharusnya
dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya
membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu
untuk kondisi di luar normal
Nilai 3 (Mahir) : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya
dan waktu kerja yang sangat efisien
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak
sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi
Beri tanda (√) dalam kolom yang tersedia disebelah kanan sesuai dengan tindakan yang
dilakukan oleh mahasiswa.
NO LANGKAH KERJA/ KEGIATAN SKALA
1 2 3
1 Memperkenalkan kepada keluarga bayi BBLR tentang
metode kanguru, menjelaskan tujuan perlunya,
manfaat dan cara pelaksanaannya.
2 Menyiapkan baju kanguru atau kaos yang bersih dan
hangat.
3 Memotong kuku dan lakukan secara berkala
4 Mencuci tangan dan bersihkan kuku dengan sabun dan
air mengalir untuk menghilangkan kuman pada tangan.
5 Membersihkan daerah dada dan perut dengan air dan
sabun agar bebas dari kuman.
6 Membersihkan bayi dengan kain bersih yang hangat,
pakaikan popok dan topi.
7 Memakaikan gendongan dan kancingkan kain untuk
menggendong bayi.
8 Memakaikan baju metode kanguru, tanpa BH dan baju
dalam, masukkan tangan kanan kemudian tangan kiri
lalu baju disilang.
9 Meletakkan bayi dengan posisi vertical, dapat ditengah
payudara atau sedikit kesamping kanan atau kesamping
kiri sesuaikan dengan kenyamanan bayi serta ibu.
10 Mengancingkan baju
11 Memeriksa ulang kancing dan ikatan tali pinggang.
12 Memakai baju kanguru secara terus menerus supaya
bayi selalau dalam keadaan hangat.
13 Memeriksa keadaan bayi dan observasi bayi : denyut
jantung, pernafasan, suhu, berat badan dan aktivitas
bayi.
14 Menghentikan metode kanguru setelah keadaan berat
badan bayi > 2500 gram, suhu normal 36,5 0C sampai
37,50C.
TOTAL NILAI
Batam,…………
Pembimbing Praktik
(……………………………….)
JOB SHEET
Bahan : BAHAN
1.Phantom bayi
DAFTAR TILIK
Berikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan/tugas telah dikerjakan
dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan dengan memuaskan
serta T/D bila tidak dilakukan pengamatan
Memuaskan Langkah/ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar
atau penuntun
Tidak Tidak mampu untuk mengerjakan langkah/ tugas sesuai
memuaskan dengan prosedur standar atau penuntun
T/D Tidak Langkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta
diamati latih selama penilaian oleh pelatih
DAFTAR TILIK
IKTERUS NEONATORUM
Hasil penilaian
No. Langkah / kegiatan yang dinilai Tidak Tidak
Memuaskan
memuaskan diamati
I. ANAMNESIS
1. Sikap profesionalisme:
Menunjukkan penghargaan
Empati
Kasih sayang
Menumbuhkan kepercayaan
Peka terhadap kenyamanan pasien
Memahami bahasa tubuh
2. Menarik kesimpulan mengenai
timbulnya ikterus neonatorum
fisiologis atau non-fisiologis
3. Mencari gejala lain jika ikterus
neonatorum non-fisiologis
4. Mencari kemungkinan penyebab
ikterus non-fisiologis
5. Mencari keadaan/kondisi yang
memperberat ikterus
II. PEMERIKSAAN JASMANI
1. Sikap profesionalisme:
Menunjukkan penghargaan
Empati
Kasih sayang
Menumbuhkan kepercayaan
Peka terhadap kenyamanan pasien
Memahami bahasa tubuh
2. Menentukan kesan sakit
3. Menentukan kesadaran
4. Penilaian tanda vital
5. Penilaian masa gestasi
6. Penilaian antropometri
7. Menentukan pertumbuhan
8. Pemeriksaan kepala
9. Pemeriksaan leher
10. Pemeriksaan dada
11. Pemeriksaan abdomen
12. Pemeriksaan ekstremitas
III. USULAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Ketrampilan dalam memilih rencana
pemeriksaan laboratorium untuk
menegakkan diagnosis dan etiologi.
IV. DIAGNOSIS
Ketrampilan dalam memberikan
argumen dari diagnosis kerja yang
ditegakkan.
V. TATALAKSANA PENGELOLAAN
1. Menegakkan diagnosis dini ikterus
neonatorum non-fisiologis
2. Tatalaksana dini terapi sinar dan/ atau
transfusi tukar untuk mencegah
kernikterus, atas pertimbangan klinis,
ekonomi, sosial, budaya, serta nilai
yang dianut pasien, pilihan pasien,
dan efek samping
3. Memantau paska terapi
VI. PENCEGAHAN
Menerangkan kepada keluarga pasien
untuk mengantisipasi dampak
komplikasi yang terjadi akibat
kernikterus apabila tidak dideteksi
dan terapi dini pada ikterus
neonatorum yang non-fisiologis.